Bukan Iblis Namun TUHAN Yang Mencelakai Ayub


Hasil gambar untuk Ev. Bakti AnugrahMeskipun masih menjadikan Alkitab sumber pustakanya namun mereka tidak menjadikannya standar kebenaran lagi. Itu sebabnya, mengutip ayat Alkitab UTARA namun kotbahnya SELATAN. Menjilat Allah setinggi langit dan menghujat Iblis habis-habisan. Itukah standar kebenaran kebanyakan sarjana teologi reformed generasi ini yang juga dianut oleh Ev. Bakti Anugerah? Teologi Reformed pasti benar. John Calvin dan Stephen Tong dan teolog reformed lainnya mustahil salah. Itu sebabnya, pengkotbah yang   menyebut nama John Calvin atau Stephen Tong atau teolog reformed lainnya, pasti benar ajarannya. Di samping itu, yang kotbahnya membuat saya sukacita, pastilah diurapi Allah. Itu pulakah standar kebenaran kebanyakan umat Kristen reformed yang juga dianut oleh kebanyakan anggota jemaat Gereja Reformed Injili Indonesia?

Memberanikan diri bertanya, tentang kesalehan Ayub, di dalam kotbahnya tanggal 12 Februari 2012, Ev. Bakti Anugrah, MA mengajarkan:

Kesalehan menjadi sesuatu yang langka di zaman kita. Barang langka cenderung menjadi mahal atau dianggap aneh. Seorang yang saleh itu dapat menjadi aneh di tempat di mana kekudusan itu langka terjadi. Ayub mungkin merupakan tokoh yang paling tua bahkan mungkin sebelum Abraham. Jadi sebelum Allah mengikat perjanjian dengan Abraham dalam Kejadian 15, Allah telah menyatakan Diri-Nya kepada Ayub. Ayub tinggal di tanah Us. Ayub adalah seorang yang saleh dan jujur. Kitab ini mau menunjukkan bahwa di dalam dunia di mana kejahatan terjadi, orang-orang benar mungkin akan mengalami penderitaan yang tidak adil. Tuhan mengizinkan hal ini terjadi dan Tuhan yakin dengan iman percaya anak-anak-Nya. Meskipun si jahat mencobai anak-anak-Nya sampai habis namun mereka tetap percaya kepada Tuhan. Inilah Ayub.

Ayub adalah seorang benar tetapi bukan berarti ia tidak memiliki pergumulan iman. Ayub bergumul mengerti maksud Tuhan yang tidak diungkapkan. Ayub pasal 1 & 2 tidak pernah diketahui oleh Ayub sendiri, kitalah yang tahu. Pasal 1 dimulai dengan pendahuluan kesalehan Ayub di bumi. Pasal 1 & 2 merupakan pasal yang begitu penting untuk mengerti seluruh kitab Ayub.

Ayub diperkenalkan sebagai seorang yang takut akan Tuhan, ia menjauhi kejahatan dan hidupnya dilimpahi dengan kemakmuran. Takut akan Tuhan adalah dasar dari hikmat, dari pengertian. Ini tema utama khususnya kitab Amsal. Pengertian takut akan Tuhan di sini lebih kepada bijaksana dalam orang yang hidup takut akan Tuhan. Ayub dicatat sebagai seorang yang saleh (blameless) dan jujur (upright) atau tidak ada kesalahannya dan lurus. Kata saleh di sini mengacu pada kematangan rohani dan integritas hidupnya. Sebagai anak-anak Tuhan, hidup kita seharusnya mengarah kepada blameless. Seringkali kita hidup tanpa integritas, apa yang kita percayai dan sikap hidup kita terlalu berbeda jauh, kita menjadi orang yang munafik. Ayub tidak demikian. Apa yang ia ketahui itulah yang ia hidupi. Sedangkan kata upright berhubungan dengan bagaimana Ayub menghadapi hidupnya dalam cara Tuhan, lurus mengikuti jalur (seperti kereta api yang berjalan di dalam relnya). Ayub tahu jalurnya dan ia hidup mengikutinya. Ia menjauhi kejahatan dan takut akan Tuhan. Keempat karakter ini dimiliki Ayub.

Kadang-kadang dalam ancaman dan kesulitan hidup, kita cenderung lebih takut kepada manusia dari pada kepada Tuhan. Tuhan sudah mengingatkan jangan takut kepada manusia yang dapat membinasakan tubuhmu tetapi tidak dapat membinasakan rohmu, tetapi takutlah kepada Dia yang dapat membinasakan baik tubuh maupun rohmu. Calvin mengatakan ketakutan terhadap kematian bagi orang percaya adalah suatu kesesatan. Banyak anak Tuhan yang tidak memiliki keberanian menghadapi kematian. Inilah dilema kita. Di satu sisi kita percaya Tuhan tetapi di sisi lain kita lebih memikirkan untung rugi bagi diri kita, kenyamanan, keamanan diri sendiri sehingga kita sulit untuk hidup benar dan takut akan Tuhan. Ayub tidak demikian.

Ayub juga seorang yang kaya dan berkelimpahan. Ayub punya 10 anak, 7 anak laki-laki, 3 anak perempuan. 10 dan 7 merupakan angka kegenapan dan kesempurnaan. Harta Ayub begitu banyak, bahkan untuk ukuran zaman kita sekarang. Ayub dicatat sebagai seorang terkaya dari semua orang di sebelah Timur. Ini jarang terjadi. Banyak orang kaya hidupnya tidak takut akan Tuhan. Tidak demikian halnya dengan Ayub.

Anak-anak Ayub senang berpesta secara bergantian. Setelah berpesta Ayub memanggil anak-anaknya dan mempersembahkan korban bagi mereka. Ayub berfungsi sebagai imam bagi keluarganya. Meskipun ia kaya dan memiliki segala sesuatu, ia melakukan kewajiban sebagai kepala keluarga dengan begitu serius. Ayub takut kalau-kalau anak-anaknya berbuat dosa waktu berpesta. Waktu Ayub mempersembahkan korban bagi anak-anaknya ini bukan karena ia tahu dengan persis dosa yang dilakukan anak-anaknya itu. Ayub melakukannya untuk dosa-dosa yang tidak kelihatan, Ayub takut kalau anak-anaknya mengutuki Tuhan dalam hatinya. Mungkin Ayub mempersembahkan korban setiap hari. Ayub takut Allah dihujat oleh anak-anaknya. Ayub begitu mengasihi anak-anaknya. Hal ini kelihatan dari cara Ayub memperhatikan kerohanian anak-anaknya.

Kini kecelakaan terjadi dalam hidup Ayub. Suatu hari datanglah anak-anak Tuhan menghadap Tuhan dan juga Iblis. Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Dari mana engkau?” Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi.” Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.” Kalimat dalam ayat 1 diulang semua oleh Tuhan.

(Ayat 9-11) Pertanyaan iblis adalah meragukan motivasi Ayub. Iblis beranggapan bahwa Ayub mengasihi Tuhan karena ia punya sesuatu. Jika ia tidak punya apa-apa, apakah Ayub masih takut akan Tuhan? Tuhan menyatakan bahwa Ayub adalah hamba-Nya. Hamba di sini lebih dari sekedar budak. Hamba di sini mengacu kepada ikatan perjanjian (kovenan) antara Tuhan dan Ayub dimana Allah sebagai Tuhan dan Ayub sebagai umat. Ikatan ini biasanya didahului dengan suatu sumpah. Kata ini melambangkan suatu ikatan yang begitu kuat sampai Ayub begitu mengasihi Tuhan. Tetapi setan mempertanyakan hal ini. Di sinilah kunci awal dari kesulitan Ayub. Tuhan menguji Ayub sekaligus memberinya kesempatan untuk menyatakan kemuliaan-Nya.

Tujuan hidup manusia yang utama adalah memuliakan dan menikmati Tuhan. Inilah yang dibalikkan oleh setan. Setan ingin merebut kemuliaan Tuhan. Caranya adalah dengan membuat manusia tidak lagi menikmati Tuhan. Setan tidak peduli apakah kita takut kepada dia atau tidak, yang setan inginkan adalah kita tidak takut lagi kepada Tuhan, kita tidak menikmati Tuhan. Ini yang setan lakukan terhadap Ayub dan juga kita. Masih dapatkah kita memuji Tuhan waktu kita kehilangan orang yang kita kasihi, kehilangan anak, kehilangan seluruh harta benda kita atau ditimpa sakit penyakit dan kesulitan yang hebat? Atau kutukan sudah keluar sedikit dari mulut kita? Inilah yang dicari setan.

(Ayat 8) Tuhan yang mulai bertanya kepada iblis. Kemudian kita berkata dalam hati, ‘untung saya tidak sesaleh Ayub. Jika hidup saya saleh maka akan diuji Tuhan seperti Tuhan menguji Ayub’. Inilah kejahatan kita. Mungkin hidup kita tidak saleh karena selama ini kita sudah menjadi temannya setan dan hidup seperti setan. Kej.3:15 sudah mengatakan bahwa akan ada peperangan yang terus-menerus antara keturunan perempuan dan keturunan ular. Jika kita adalah anak-anak Tuhan maka pasti kita menjadi musuh dari keturunan ular (iblis) dan terjadi peperangan. Tidak ada perang aman. Hidup Ayub tidak lancar. Tuhan ingin membuktikan bahwa Ayub betul-betul mengasihi Tuhan bukan karena berkat yang ia terima tetapi karena ia berada dalam hubungan kovenan yang tidak dapat dilepaskan.

Si penuduh itu mengatakan Ayub munafik. Pertama harta benda Ayub dihabiskan kemudian lembu sapi, kambing domba, lalu budak-budak Ayub semuanya habis. Masih belum cukup, 10 anak Ayub pun mati sekaligus dalam sekejap. Ayub, yang tadinya memiliki segala sesuatu dengan sempurna, kini ia punya apa? Hilang semua! Dari sekian banyak harta benda, budak-budak, dan 10 anak, kini tersisa 4 orang budak yang melaporkan musibah demi musibah itu kepada Ayub.

Hal pertama yang Ayub lakukan bukanlah mencari orang-orang Kasdim itu, atau menuntut arsitek yang membuat bangunan sampai rubuh menimpa anak-anaknya tetapi Ayub mengoyakkan jubahnya, mencukur kepalanya. Ini menandakan kesedihannya yang begitu dalam. Ayub jelas begitu mengasihi anak-anaknya. Jika tidak sayang untuk apa ia mempersembahkan korban bakaran setiap kali seusai pesta yang dilakukan anak-anaknya? Ayub mengoyakkan jubahnya, menangis, memasang abu di kepalanya dan mengatakan, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” Bagian ini begitu kontras dengan apa yang dikatakan setan. Apa yang diinginkan setan gagal. Waktu semua diambil Ayub bukannya mengutuki Tuhan tetapi justru memuji Tuhan. Kalimat ini sulit dikatakan jika bukan oleh seorang yang punya ikatan perjanjian dengan Tuhan. Tidak gampang. Jika anak atau istri kita diambil Tuhan bagaimana? Bisakah kita memuji Tuhan? Ayub lulus tes.

Bukan berarti Ayub tidak berdosa sama sekali (bdk. 13:26; 14:16,17) tetapi seperti yang dicatat dalam ayat 5, Ayub begitu cepat membereskan dosanya di hadapan Tuhan. Ini yang menyebabkan ia dicatat sebagai orang benar. Ayub bukan super hero. Ayub adalah manusia biasa tetapi ia cepat menyelesaikan dosanya. Anaknya saja yang masih belum pasti berbuat dosa (baru kemungkinan) langsung dibereskan Ayub di hadapan Tuhan, apalagi jika ia sendiri berbuat dosa. Ini yang membuat hati Ayub begitu dekat dengan Tuhan. Calvin mengatakan orang kudus bukan orang yang tidak memiliki dosa sama sekali tetapi orang yang peka akan dosanya yang paling kecil sekalipun. Seharusnya kita memiliki hati yang peka seperti Ayub ini. Berapa banyak hidup dan kata-kata kita yang tidak memuliakan Tuhan? Cepatlah kita bertobat. Itu sebabnya Ayub tahu bahwa semua berasal dari Tuhan dan Ia berhak mengambil semuanya kembali. Kesadaran semacam ini adalah kesadaran seorang yang hatinya tidak terletak pada hartanya. Hatinya hanya terikat pada Tuhan yang memberikan harta. Jika hati kita ditaruh pada harta benda, pada orang yang kita kasihi, masihkah kita memuliakan Tuhan pada waktu semua itu diambil oleh Tuhan? Ini tujuan setan. Setan mau membuat kita tidak memuliakan dan menikmati Tuhan.

(Ayb.2:1-3) Di dalam kedaulatan Tuhan, Dialah yang menyebabkan segala sesuatu terjadi (first cause), setan adalah secondary cause (Ayb.2:4-7). Di sini bukan berarti Tuhan dapat dibujuk oleh setan. Justru bagian ini mau menyatakan bahwa semua yang dilakukan oleh iblis haruslah dengan persetujuan Allah. Setan begitu tekun mengejar Ayub supaya mengutuki Tuhan. Iblis berkata, “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Ujian Tuhan kepada Ayub begitu besar.

(Ayat 9) Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Dalam keadaan seperti ini, secara manusiawi perkataan istri Ayub sangat bisa dimengerti. Namun Ayub menjawab istrinya, “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Kata perempuan gila di sini lebih tepat diterjemahkan bodoh (ada hubungan dengan mereka yang menghujat nama Tuhan). Ayub mengingatkan istrinya supaya jangan berkata seperti orang yang menghujat Tuhan.

Kisah Ayub jadi peringatan bagi kita. Kekayaan, anak istri, kesehatan, semua dari Tuhan. Masihkah kita memuji Tuhan waktu semuanya ini diambil oleh Tuhan? Ayub menjaga kekudusannya di hadapan Tuhan. Dalam seluruh kitab ini tujuan setan hanya satu yaitu ia ingin membuat Ayub mengutuki Tuhan. Ayub tidak melakukannya. Betapa indahnya kerohanian seperti ini yang tidak dipengaruhi keadaan miskin atau kaya, sehat atau sakit. Penilaian Tuhan terhadap Ayub terbukti benar. Ayub masih memuliakan Tuhan. Jika kita emas murni, jika kita anak Tuhan, kita tidak perlu takut dengan api pengujian. Yakobus mengatakan ujian iman adalah penting untuk membuktikan kemurnian iman kita. Bersiap-siaplah menghadapi ujian Tuhan dan menyatakan kemuliaan-Nya. Tuhan tidak pernah salah. Kita punya pengharapan melampaui keadaan kita yang sekarang. Masihkah kita berkata, “Tuhan saya tahu ini berat, tetapi saya tidak mau mengutuki Tuhan. Aku tahu hidupku adalah untuk memuliakan Tuhan.” (Ringkasan belum diperiksa pengkotbah. VP)

Bengcu Menggugat:

Alkitab harus dipahami, tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami, bukan ditafsirkan. Memahami artinya mengerti benar. Manafsirkan artinya menangkap maksud perkataan tidak apa adanya saja namun mengutarakan pikiran sendiri atas suatu perkataan. Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab namanya MEMBUAL. Mengajarkan yang bertentangan dengan ajaran Alkitab sebagai ajaran Alkitab namanya menyesatkan. Itulah kebenarannya! Sayang sekali kebanyakan pengkotbah Kristen sudah melupakan kebenaran demikian. Itu sebabnya mereka menceritakan dongeng sebagai ajaran Alkitab. Itu sebabnya kebanyakan anggota jemaat menolak kebenaran karena kecanduan dongeng.

YHWH Bukan Elohiym

Bakti Anugrah: Suatu hari datanglah anak-anak Tuhan menghadap Tuhan dan juga Iblis.

Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah (Elohiym) menghadap TUHAN (YHWH) dan di antara mereka datanglah juga Iblis. Ayub 1:6

Dan dari segala yang hidup, dari segala makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu, supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus kaubawa. Dari segala jenis burung dan dari segala jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya. Kejadian 6:19-20

Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya; juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi. Kejadian 7:2-3

YHWH bukan Elohiym. TUHAN bukan Allah. Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah namun banyak orang yang pernah bertemu dengan YHWH. Itulah bukti YHWH mustahil Elohiym. TUHAN bukan Allah.

Kejadian 6:19-20 adalah firman Allah kepada Nuh sedangkan Kejadian 7:2-3 adalah firman TUHAN. Itulah BUKTI bahwa YHWH bukan Elohiym. Keduanya tidak ESA itu sebabnya firman-Nya berbeda.

Ev. Bakti Anugerah bukan satu-satunya teolog yang tidak tahu bahwa YHWH bukan Allah.
Kebanyakan teolog reformed tidak tahu kebenaran demikian karena mereka tidak belajar Alkitab dengan cara yang benar itu sebabnya tidak memahaminya dengan benar.

Tidak perlu membedakan TUHAN dan Allah karena ketiga-Nya ESA? Bila demikian maka mengajarkan Allah Bapa mati disalib lalu mati sama benarnya dengan mengajarkan Yesus mati disalib sampai mati?

Tidak Ada Perjanjian TUHAN dan Ayub

Bakti Anugrah: Ayub mungkin merupakan tokoh yang paling tua bahkan mungkin sebelum Abraham. Jadi sebelum Allah mengikat perjanjian dengan Abraham dalam Kejadian 15, Allah telah menyatakan Diri-Nya kepada Ayub.

Bakti Anugrah: Tuhan menyatakan bahwa Ayub adalah hamba-Nya. Hamba di sini lebih dari sekedar budak. Hamba di sini mengacu kepada ikatan perjanjian (kovenan) antara Tuhan dan Ayub di mana Allah sebagai Tuhan dan Ayub sebagai umat. Ikatan ini biasanya didahului dengan suatu sumpah. Kata ini melambangkan suatu ikatan yang begitu kuat sampai Ayub begitu mengasihi Tuhan.

Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, maka TUHAN (YHWH) menampakkan diri kepada Abram dan berfirman kepadanya: “Akulah Allah Yang Mahakuasa (El Shadday), hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak. Kejadian 17:1-2

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Ayub 42:5

Allah alias Elohiym alias El Elyown tidak mengikat perjanjian dengan Abraham. Yang mengikat perjanjian dengan Abraham adalah El Shadday alias YHWH alias TUHAN.

Ayub 42:5 di atas adalah bukti bahwa YHWH tidak membuat perjanjian dengan Ayub, itu sebabnya Ayub mengaku hanya mendengar tentang-Nya dari kata orang. Tidak ada satu ayat alkitab pun yang mencatat kisah YHWH membuat perjanjian dengan Ayub. Ajaran YHWH membuat perjanjian dengan Ayub benar-benar ngaco-belo!

Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: “Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.”  Ayub 1:17

datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan.”  Ayub 1:15

TUHAN menyuruh gerombolan-gerombolan Kasdim, gerombolan-gerombolan Aram, gerombolan-gerombolan Moab dan gerombolan-gerombolan bani Amon melawan Yoyakim; Ia menyuruh mereka melawan Yehuda untuk membinasakannya sesuai dengan firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan para hamba-Nya, yaitu para nabi.  2 Raja-raja 25:4

Keturunan Ketura, gundik Abraham: perempuan itu melahirkan Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah. Anak-anak Yoksan ialah Syeba dan Dedan. 1 Tawarikh 1:32

Ketika ketiga sahabat Ayub mendengar kabar tentang segala malapetaka yang menimpa dia, maka datanglah mereka dari tempatnya masing-masing, yakni: Elifas, orang Teman, dan Bildad, orang Suah, serta  Zofar, orang Naama. Mereka bersepakat untuk mengucapkan belasungkawa kepadanya dan menghibur dia.  Ayub 2:11

Inilah keturunan Esau, bapa orang Edom, di pegunungan Seir. Nama anak-anaknya ialah: Elifas, anak Ada isteri Esau; Rehuel, anak Basmat h  isteri Esau. Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas.  Kejadian 36:9-11

Ayub hidup sebelum Abraham? Mustahil! Kenapa demikian? Karena Suku Kasdim dan Syeba serta Suah baru ada setelah Abraham. Bangsa Shyeba dan Suah adalah  keturunan Abraham dari Ketura. Bangsa Teman adalah keturunan Esau. Ajaran Ayub hidup sebelum Abraham benar-benar ngaco-belo!

Angka Kegenapan Dan Kesempurnaan

Bakti Anugrah: 10 dan 7 merupakan angka kegenapan dan kesempurnaan

Tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mengajarkan bahwa angka 10 dan 7 merupakan angka kegenapan dan kesempurnaan. Bila demikian, dari mana Ev. Bakti Anugerah mendapatkan ajaran demikian? Dari hongkong kali?

Hedonisme Kristen

Bakti Anugrah: Tujuan hidup manusia yang utama adalah memuliakan dan menikmati Tuhan.

John Piper menyebut dirinya Hedonis Kristen alias orang Kristen yang memuja dan mengejar kenikmatan. Lebih lanjut dia mengajarkan bahwa: Tujuan utama Allah adalah memuliakan Allah dan menikmati diri-Nya sendiri selama-lamanya. Tujuan utama manusia adalah memuliakan Allah dengan menikmati Dia selamanya.

Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah dunia (erets) dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Kejadian 1:28

Tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mencatat ajaran John Piper. Kejadian 1:28 menyatakan bahwa tujuan utama manusia adalah beranakcucu, menaklukkan dunia dan berkuasa atas segala makluk. Dari mana John Piper mendapatkan ajarannya? Dari hongkong kali?

Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab namanya membual. Mengajarkan yang bertentangan dengan ajaran Alkitab sebagai ajaran Alkitab namanya menyesatkan.

YHWH dan Bakti Anugerah Sama-sama Membual

Bakti Anugerah: Di sini bukan berarti Tuhan dapat dibujuk oleh setan. Justru bagian ini mau menyatakan bahwa semua yang dilakukan oleh iblis haruslah dengan persetujuan Allah. Setan begitu tekun mengejar Ayub supaya mengutuki Tuhan.

Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? 1:9

Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. 1:10

Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Ayub 1:11

Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya.” Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. Ayub 1:12

Firman TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.” Ayub 2:3

Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: “Kulit ganti kulit! Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya. Ayub 2:4

Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.” Ayub 2:5

Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Ayub 2:6

Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.  Ayub 2:7

Kemudian datanglah kepadanya semua saudaranya laki-laki dan perempuan dan semua kenalannya yang lama, dan makan bersama-sama dengan dia di rumahnya. Mereka menyatakan turut berdukacita dan menghibur dia oleh karena segala malapetaka yang telah ditimpakan TUHAN kepadanya, dan mereka masing-masing memberi dia uang satu kesita dan sebuah cincin emas. Ayub 42:11

Kisah Ayub sangat gamblang, itu sebabnya mudah sekali memahaminya. Ketika YHWH mengagul-agulkan kesalehan dan kejujuran Ayub, Iblis menyatakan Ayub yang belum TERUJI tidak layak dipuji. Iblis lalu menggoda YHWH untuk mencobai Ayub. YHWH lalu menyatakan memberi kuasa kepada Iblis untuk mencelakai Ayub, namun, YHWH  kemudian mengaku bahwa Dialah mencelakai Ayub tanpa alasan karena termakan BUJUKAN Iblis. Pengakuan YHWH adalah bukti bahwa Iblis TIDAK mencelakai Ayub sama sekali.

Bila yang mencelakai Ayub adalah YHWH, kenapa Dia menyatakan memberi kuasa kepada Iblis? Bila memberi kuasa kepada Iblis untuk mencelakai Ayub, kenapa YHWH mengaku diri-Nya yang mencelakai Ayub?

Biarkan pembual terus membual sampai menyangkal bualannya sendiri. YHWH berlagak memberi kuasa kepada Iblis agar anak-anak Allah menyangka iblislah yang mencelakai Ayub? YHWH lalu menyangkal bualannya dengan MENGAKU diri-Nya mencelakai Ayub tanpa alasan karena terbujuk oleh Iblis?

Mungkinkah pada saat YHWH berkata, “Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya,” dan “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” Dia hanya mengucapkannya padahal Allah alias Elohiym yang berkata-kata? Seperti keledai Bileam berkata-kata namun YHWH yang bicara? Bila hal demikian yang terjadi, itu berarti Allah yang tidak kelihatan BERBICARA melalui YHWH. YHWH mendapatkan kuasa untuk mencelakai Ayub dari Allah.

Di Perjanjian Lama, tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mencatat kisah Iblis BEREBUT kemuliaan dengan YHWH. Yang tercatat adalah YHWH minta bangsa Yahudi menyembah-Nya sebagai satu-satunya Allah. Juga tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mencatat kisah Iblis tekun mengejar Ayub supaya mengutuki Tuhan.

Keturunan Perempuan VS Keturunan Ular

Bakti Anugrah: Mungkin hidup kita tidak saleh karena selama ini kita sudah menjadi temannya setan dan hidup seperti setan. Kejadian 3:15 sudah mengatakan bahwa akan ada peperangan yang terus-menerus antara keturunan perempuan dan keturunan ular. Jika kita adalah anak-anak Tuhan maka pasti kita menjadi musuh dari keturunan ular (iblis) dan terjadi peperangan.

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.” Kejadian 3:15

Yang tercatat dalam Kejadian 3:15 adalah permusuhan antara keturunan perempuan dan keturunan ULAR. Tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mencatat tentang anak-anak TUHAN pasti menjadi musuh dari keturunan ular (iblis) dan terjadi peperangan. Bila demikian, dari mana Bakti Anugerah mendapatkan ajaran demikian? Dari hongkong kali?

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; Ibrani 2:14

Iblis alias Satan sudah dimusnahkan! Bila demikian, kenapa Ev. Bakti Anugerah mengajarkan tentang menjadi temannya setan dan hidup seperti setan? Karena dia tidak belajar Alkitab baik-baik bukan mungkin karena dia sudah menukar kebenaran ajaran Alkitab  dengan dongeng?

NB.
Untuk membaca blog-blog lain yang berhubungan dengan GRII, silahkan klik di SINI

Untuk membaca blog-blog tentang YHWH yang lain, silahkan klik di SINI.

121 thoughts on “Bukan Iblis Namun TUHAN Yang Mencelakai Ayub

  1. Kisah ayub itu ngak pernah ada kejadiannya alias cerita bohong.
    Sangat jelas dan gamblang ngak perlu repot dibaca semuanya endingnya sudah bisa ditebak ayub pasti dipulihkan.
    Dulu guru sekolah minggu kami bercerita Kisah ayub namun tidak tuntas alias cerita akan disambung minggu berikutnya, lalu anak-anak sekolah minggu kecewa walaupun tak punya alkitab namun kami bisa menebak ayub pasti dipulihkan. Kenapa demikian karena disekolah sd diajarkan pribahasa bersakit-sakit dahulu lalu bersenang-senang.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.