FOTO: mengejar-kekekalan.blogspot.com
Jakarta 14 Juli 2013. Tadi pagi saya dan anak kami ikut kebaktian GRII di Katedral Mesias. Pdt. Dr. Stephen Tong yang kotbah. Di akhir kebaktian, saya menghampirinya dan setelah menyalaminya, saya berkata, “Pak Tong, buku ini saya tulis untuk menghormati Stephen Tong dan memenuhi janji saya kepadanya 30 tahun yang lalu.” Di dalam buku itu saya menulis, “GPDI Yogyakarta, 1982. Pdt. Dr. Stephen Tong berkata kira-kira begini, “Kebanyakan anak muda, pagi bertobat sorenya sudah kotbah. Hai anak muda, maukah engkau menyerahkan diri untuk belajar Alkitab baik-baik sebelum mengajar?” Saya maju menerima tantangannya. 30 tahun belajar baru memberanikan diri mengajar. Minta tolong sang guru untuk menguji yang murid ajarkan. hai hai bengcu ang ci yang. murid Stephen Tong yang belajar dari jauh” Continue reading →