
Nenekku lahir tahun 1900 di Hokkien, Tiongkok. Dia ikut merantau dengan suaminya ke Hindia Belanda jauh sebelum Indonesia merdeka tahun 1945. Walaupun selalu berbahaasa Melayu (Indonesia) namun bahasa Indonesianya lucu bin ajaib.
Continue readingNenekku lahir tahun 1900 di Hokkien, Tiongkok. Dia ikut merantau dengan suaminya ke Hindia Belanda jauh sebelum Indonesia merdeka tahun 1945. Walaupun selalu berbahaasa Melayu (Indonesia) namun bahasa Indonesianya lucu bin ajaib.
Continue reading
Tahun 2011 saya mengutip Daodejing 1 di dalam blogg, “Tujuh Kuil Tiongkok Kuno.” 6 tahun kemudian (2017) muncul blogg berjudul “daodejing 1”. Kenapa menulis hal yang sama? Kenapa terjemahannya berbeda?
Continue readingSaat berumur tujuh tahun, aku bertanya kepada neneku, “Dari mana aku datang?” Nenekku bilang, “Dari ayah bunda (tia ma).” Aku pun lanjut bertanya, “Dari mana ayah bundaku datang?” Beliau bilang, “Dari ayah bunda mereka.”
Continue readingHari itu dia memberitahu adikku bahwa dia tidak kuat lagi untuk menggantung sangkar-sangkar burung-burung kesayangannya. Tanpa musiawarah, dia dan istrinya serta anak-anaknya pun tahu bahwa hitung mundur sudah dimulai.
Continue readingAneh bin ajaib! Saat diteriaki, “CINA SIALAN LU!” Tionghoa Indonesia langsung meradang dan sakit hatinya tuh di sini padahal MEREKA sama sekali tidak tahu, “SIALAN,” artinya apa? Mereka juga tidak tahu kenapa MARAH diteriaki, “CINA LU!”?
Continue reading