Hari Ke 3 = Sesudah 3 Hari = 3 Hari 3 Malam Adalah Ajaran Sesat


Kenapa MENAFSIRKAN Alkitab? Seseorang menafsirkan Alkitab karena dia tidak mengerti atau menganggap yang tercatat tidak logis. Karena tidak paham maka dia pun menafsirkannya agar mengerti. Karena menganggap yang tercatat tidak logis maka dia pun menafsirkannya supaya logis. Apa pun alasannya, menafsirkan Alkitab berarti membuang peluang untuk memahaminya dengan benar. Kenapa demikian? Karena MENAFSIRKAN artinya menangkap maksud perkataan (kalimat) tidak menurut apa adanya saja, melainkan diterapkan juga apa yang tersirat (dengan mengutarakan pendapatnya sendiri).  Tidak perlu menjadi GENIUS untuk mengerti bahwa frasa “3 hari 3 malam” dan “hari ke 3” serta “sesudah 3 hari” artinya berbeda-beda. Tidak perlu memiliki gelar yang lebih panjang dari namanya untuk mengetahui bahwa ajaran ngaco-belo “3 hari 3 malam” dan “hari ke 3” serta “sesudah 3 hari” memiliki arti yang sama mustahil ajaran Alkitab.  Namun, kenapa para teolog bahkan Pdt. Budi Asali Mdiv dan Esra Alfres Soru STh yang menggelari dirinya Reformed SEJATI justru mengajarkan ajaran KONYOL demikian? Continue reading

Yesus Mati Hari Jumat dan Bangkit Hari Minggu


Ketika beberapa  ahli Taurat dan orang Farisi minta tanda, Yesus berkata, “Seperti Yunus  tinggal di dalam perut ikan  tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam HATI bumi tiga hari tiga malam.” Para teolog menafsirkan HATI bumi adalah kuburan itu sebabnya mereka pun mengajarkan bahwa Yesus akan berada di dalam kuburan selama tiga hari tiga malam. Tiga hari artinya tiga kali mengalami siang dan tiga malam berarti tiga kali mengalami malam. Yesus mati hari Jumat siang dan bangkit Minggu malam, itu berarti dua hari dua malam. Untuk menyangkal tuduhn Yesus MEMBUAL, sebagian orang Kristen mendirikan teori Yesus mati hari Rabu dan bangkit Hari Sabtu. Sebagian yang lainnya menganut teologi kambing bandot dengan jurus pat pat gulipat elu ngotot maka gua lipat. Continue reading