Agama Tiongkok meliputi ajaran (jiao 教) dan perabotan keluarga (jiahuo 傢伙) yang ditetapkan secara hukum oleh kelima kaisar (wudi 五帝) dan diajarkan oleh ketiga raja (sanwang 三王) sebagai kesusilaan (Li 禮) dan tradisi.
Lima kaisar adalah: Fuxi 伏羲, Nuwa 女媧, Shennong 神農, Huangdi 黃帝, dan Diku 帝嚳. Tiga raja itu adalah: Yao 堯, Shun 舜, dan Yu 禹. Agama Tiongkok kuno benar-benar kuno karena lebih dari 5000 tahun yang lalu sudah dianut oleh orang Tiongkok, jauh sebelum raja Yao (2356 – 2255 SM). Dinamai Dao 道 artinya jalan atau Tiandao 天道 artinya Jalan Yang Maha Tinggi.
Karena tidak diajarkan secara lengkap dan benar, itu sebabnya, selain tidak dipahami lagi dengan benar, agama Tiongkok kuno pun telah direndahkan ajarannya sehingga menjadi agama pesugihan dan dongeng serta ejekan umat berbagai agama lain. Kho len tai, mengenaskan.
Pada tanggal satu bulan pertama, raja Shun 舜 melakukan sembahyang kepada Wenzu文祖 leluhur yang mulia. Shujing II:I:14 – Shundian
Tanggal satu bulan satu kalender Imlek adalah hari tahun baru. Kalau kita teliti kitab Shujing maka ketiga raja, Yao 堯, Shun 舜, dan Yu 禹 merayakannya dan mulai naik tahta menjadi perdana menteri pada hari tersebut. Pada hari tersebut mereka melakukan sembahyang Zu 祖 leluhur dan Zhong 宗 nenek moyang bagi semua orang Tiongkok kuno, dari Tianzi 天子 raja sampai rakyat jelata. Sembahyangnya di rumah.
Pada bulan ini, tegaklah musim semi (lichun 立春). Tiga hari sebelum lichun, dashi 大史 (sejarahwan agung) menghadap Tianzi 天子 (Anak Yang Mahatinggi) dan berkata, “Hari Lichun telah tiba, kuasa kebajikannya (chengde 盛德) mewujud dalam kayu.” Tianzi pun mempersiapkan diri. Hari Lichun. Tianzi memimpin sangong 三公 (tiga pengeran), jiuqing 九卿 (sembilan menteri), zhuhou 諸侯 (rajamuda) dan dafu 大夫 (pembesar) menyambut musim semi di perbatasan kota timur (dong jiao 東郊). Setelah kembali dibagikan penghargaan kepada tiga pangeran, sembilan menteri, raja muda dan pembesar di balairung. Liji IVA:I:10 – Yueling
Tanggal satu bulan satu kalender Imlek adalah hari sembahyang permulaan musim semi. Hanya Tianzi kaisar yang merayakannya. Hanya kaisar yang boleh merayakannya. Selain kaisar, tidak boleh merayakannya. Sembahyangnya di altar perbatasan kota timur (dongjiao 東郊).
Pada bulan ini, Tianzi 天子 (raja), pada hari pertama berdoa (qigu 祈穀) kepada Shangdi 上帝 (raja segala raja). Pada pagi pertama (yuanchen 元辰 ), Tianzi sendiri membawa garu dan cangkul, ditempatkan di antara kusir dan penumpang lalu memimpin sangong 三公 (tiga pangeran), jiuqing 九卿 (sembilan menteri), zhuhou (rajamuda) dan dafu 大夫 (pembesar) secara pribadi menggarap sawah untuk Di 帝. Tianzi melakukannya tiga kali, Sangong lima kali, menteri dan rajamuda sembilan kali. Pulangnya, ia mengangkat piala di pendapa agung di hadapan sangong, jiuqing, zhuhou dan para dafu lalu memberi amanat, “Minumlah anggur penawar lelah!” Liji IVA:I:13 – Yueling
Tanggal satu bulan satu kalender Imlek adalah hari sembahyang permulaan musim tanam. Pada hari tersebut dari raja sampai rakyat jelata, semuanya mulai menggarap tanahnya, dimulai dengan menggarap tanah yang hasil panennya untuk sembahyang.
Anda mau menentang kebenarannya dan mendirikan doktrin baru bahwa tanggal satu bulan tahu kalender imlek alias Sincia alias hari tahun baru Imlek bukan hari besar agama apalagi hari besar agama Khonghucu namun hari perayaan musim semi alias spring festival? Silahkan saja. Namun faktanya adalah Sincia adalah hari tahun baru agama Tiongkok kuno.
Tanpa agama Tiongkok kuno, hari tersebut mustahil dirayakan sebagai hari tahun baru alias sincia. Merayakan Sincia bahkan mengucapkan “Selamat tahun baru imlek,” dan mendoakan agar tahun ini kita hidup penuh kelimpahan adalah penyembahan berhala? Ha ha ha ….. jangan mengada-ada bro! Mengharamkan Sincia mustahil membuat anda masuk neraka, bro.
#Sincia #Kionghi #SelamatTahunBaruImlek
Mayoritas org skrg myakini imlek bkn perayaan agama, mreka dpt sumber dari mna ya pak?
Waktu saya SD, tahun 60-80 an, di pulau JAWA, yang merayakan Sincia hanya orang-orang Tionghoa non Kristen. Orang-orang Tionghoa Kristen pulau Jawa tidak merayakan Sinci – tahun baru imlek. Sekolah-sekolah Kristen tidak mengizinkan IZIN apalagi LIBUR. Tapi saya dan adik-adik cuek saja. Wong sincia kok sekolah. Ha ha ha …
Semakin hari semakin banyak orang Tionghoa luar Jawa yang merantau ke Jawa. Itu sebabnya semakin HARI semakin banyak orang Tionghoa yang merayakan Sincia. Makin hari semakin banyak orang-orang Tionghoa yang masuk Kristen. Itu sebabnya gereja pun MERASA perlu untuk mencari HATI kepada orang-orang Tionghoa.
Ketika Gusdur jadi presiden, Dia menetapkan LIBUR SiNCIA untuk orang-orang Tionghoa. Kenapa LIBUR? Karena itu adalah HARI RAYA AGAMA KHONGHUCU. Namun sayang, banyak orang Tionghoa NON Khonghucu yang SIRIK kalau Sincia menjadi hari besar agama Khonghucu. Itu sebabnya mereka pun BAHU membahu dengan orang-orang Tionghoa Kristen membuat DOKTRIN bahwa Sincia bukan hari besar agama Khonghucu namun HARI musim semi, SINCIA hanya TRADISI Tionghoa bukan hari besar agama.
O bgtu…ok trmksh