Kopi darat blogger Kristen pasar Klewer di Solo dalam rangka memperingati hari ulang tahun SABDAspace yang kedua sudah berakhir. Saya dan Happy Lee meninggalkan Jakarta hari Sabtu tanggal 2 Agustus 2008 jam 06.15 dan mendarat kembali di jakarta hari Senin tanggal 4 Agustus 2008 jam 19.30. Acaranya terlalu singkat. Banyak air mata saya kucurkan selama di Solo tanpa berusaha untuk menyembunyikannya sebab itu bukan air mata duka namun air mata yang keluar karena gelak tawa. Tiga hari dua malam di Solo adalah kenangan indah tahun 2008 dalam hidupku. Mungkin Happy Lee sahabatku terheran-heran melihatku berkali-kali lepas kendali. Continue reading
Tag Archives: Kenangan
624 Km bersama Priska
Hari Minggu jam 07.09, saya memarkir mobil dan melihat, 624Km, itulah Itulah jarak yang ditempuh selama Priska di Jakarta. Priska sudah sampai bandara jam 06. 37 tadi, mustahil dia terlambat lagi untuk penerbangan jam 07.30.
Pertemuan pertama kami terjadi hari Senin tanggal 7 Juli 08, untuk membaca kisahnya silahkan klik di sini. Dalam pertemuan pertama itu, ketika memarkir mobilku, aku mencatat jarak yang ditempuh, 164km. Continue reading
The Marriage in The Sound Of Music
Medan 26 Desember 2009. Walaupun sudah berusaha semaksimal mungkin namun lalu lintas kota Medan sama sekali tidak berbelas kasihan. Aku dan Happy Lee terlambat sampai di Gereja. Dengan tergopoh-gopoh kami mendaki tangga lalu memasuki lift. Lift berhenti di lantai 6 kami keluar lalu berjalan ke kanan, ketika berbelok ke kanan lagi kami kaget karena Vantillian dan Minmerry Sedang duduk menanti. Vantillian nampak keren dengan stelan jass berwarana kuning muda, sementara Minmerry nampak cantik dengan pakaian pengantin dengan warna yang sama namun lebih muda. Ketika keduanya bangkit aku dan Happy Lee segera menyalaminya bergantian. “How do I look?” Minmerry bertanya dari balik kadarnya, Aku mendekatkan kepalaku agar dapat memandangnya lekat-lekat menembus cadar, “Cantik! Beautifull.” Seorang penerima tamu segera menggiring kami menjauhi kedua calon mempelai itu. Continue reading
Papaku Pasti Masuk Neraka
Papaku, dia pasti masuk neraka. Panggil dia bobengcu artinya no body, bukan siapa-siapa. Papaku umurnya lima puluh empat tahun ketika dia mati. I love my self go to hell sendiri kalau mau. Itulah yang dia ajarkan kepadaku . Aku lupa kapan pertama kali dia mengajarkan hal itu kepadaku, namun aku ingat itulah yang paling sering dia ajarkan kepadaku, I love my self go to hell sendiri kalau mau. Saya lupa kapan pertama kali menyangkal ajarannya tersebut, namun aku ingat, setiap kali menyangkal, dia mengambil Alkitab, Alkitab yang diberikan oleh gereja kami ketika dia menikahi mamaku. Dia lalu membuka Alkitab itu lalu menyuruhku untuk membacanya pelan-pelan dan hati-hati. Continue reading
Papamu Adalah Papaku
“Siapa tuh?” Dia bertanya sambil menunjuk lelaki yang duduk santai memeluk ibuku di beranda rumahku.
“Itu papaku, kenapa? Jawabku enteng.
“Papamu?” Dia bertanya sambil mencengkram tanganku. Dia menatapku dan entah mengapa, aku merasa dia nampak seolah orang yang baru melihat setan. Mungkin aku salah, namun menurutku, mata itu menyiratkan ketakutan. Oh ….. tiba-tiba aku merasa bulu kudukku berdiri, entah mengapa, aku pun merasa takut tanpa mengetahui sebabnya. Continue reading