Banyak sahabatku yang tidak berani bertanya padaku namun diam-diam bergunjing, “Kenapa dia masih ikut kebaktian gereja dengan hikmat dan selalu khusuk saat berdoa? Apakah dia masih mengemban amanat agung Tuhan Yesus?” Ha ha ha … Tentu saja!

Itu sebabnya sampai hari ini suhu hai hai bengcu tetap rajin baca Alkitab dan memberitakan Injil serta menghormati Tuhan Yesus sebagai gurunya dan mengakui diri sebagai muridnya.

Kepada para sahabatku, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan saya memberitahumu, “Aku mengampunimu nak! Kisanak, aku mengampunimu!” Ha ha ha … Saya jadi ingat kisah suami istri Kristen yang MENGAMPUNI pembunuh anaknya dengan murah hati namun MEMBIARKAN penjahatnya masuk PENJARA.

Anda ingat? Tiga kali Pilatus MENGAMPUNI Yesus dengan murah hati, “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini,” namun MEMBIARKAN Yesus disalib sampai mati. Itu sebabnya Perjanjian Baru mencatat bahwa MENGAMPUNI artinya MEMBIARKAN. Ha ha ha … nggak percaya? Ujilah!

Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat MENGAMPUNI (afihsin – aphiemi <863>) dosa?” Lukas 7:49

Lalu Iblis MENINGGALKAN (afihsin – aphiemi <863>) Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. Matius 4:11

Kerabatku sekalian, ternyata kata MENGAMPUNI di dalam Lukas 7:49 dan kata MENINGGALKAN di dalam Matius 4:11 sama-sama berasal dari kata AFIHSHIN dalam bahasa Yunani. Itu sebabnya MENGAMPUNI artinya MENINGGALKAN alias MEMBIARKAN. Mana yang benar? Kita harus mengampuni atau membiarkan? Dari mana kita tahu bahwa yang diajarkan oleh Yesus adalah MENGAMPUNI, bukan MEMBIARKAN?

dan AMPUNILAH (afev – aphiemi <863>) kami akan dosa kami, sebab kamipun MENGAMPUNI (afiomen – aphiemi <863>) setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.” Lukas 11:4

Tetapi Yesus berkata kepadanya: “BIAR-lah (afev – aphiemi <863> orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana.” Lukas 9:60

Kata AMPUNILAH dalam Lukas 11:4 dan BIAR-lah di dalam Lukas 9:60 sama-sama diterjemahkan dari kata AFEV dalam bahasa Yunani. AMPUNILAH sama dengan BIAR-lah. Sebenarnya kita harus AMPUNILAH atau BIARKANLAH?

Kisanak, “Kenapa harus mengampuni? Kenapa minta pengampunan dari Yesus? Setiap kali anda MENGAMPUNI saya, aku DAPAT apa? Setiap kali Yesus MEMBERI pengampunan, aku TERIMA apa?”

Keempat Injil mencatat bahwa setiap kata MENGAMPUNI adalah MEMBIARKAN. Setiap AMPUNILAH artinya BIARKANLAH. Bukankah itu artinya HOAX? MENGAMPUNI adalah HOAX membiarkan? Mengenaskan ….. Ha ha ha.
HUKUMAN tanpa penegakkan hukum namanya pepesan kosong. PENGAMPUNAN tanpa penegakkan hukum artinya omong kosong. Yesus mengajarkan omong kosong MENGAMPUNI? Ha ha ha … “Pengampunan Yesus adalah HOAX. Aku mengampunimu, nak! Kisanak, aku mengampunimu!”