Setelah menuduh orang Tionghoa hanya menumpang namun memiliki 80% perekonomian Indonesia, sebaiknya segeralah tunjukkan sumbangsihmu bagi NKRI selain mengagul-agulkan pepesan kosong dirimu PRIBUMI.
Orang Tionghoa tidak pernah mengagul-agulkan dirinya apalagi minta diutamakan karena memiliki 80% perekonomian Indonesia. Para politikuslah yang menipu rakyat Indonesia seolah-olah memiliki 80% perekonomian Indonesia adalah kejahatan mengeruk keuangan negara padahal itu sumbangsih orang Tionghoa kepada negara dan rakyat Indonesia.
Kemiskinan bukan nasionalisme. Kemiskinanmu bukan nasionalismemu. Itu sebabnya, hanya orang bodoh yang mengagul-agulkan kemiskinannya untuk membangga-banggakan nasionalismenya. Hanya penipu yang membodohi dunia bahwa orang Tionghoa tidak nasionalis sebab mereka relatif lebih kaya.
Mengagul-agulkan dirimu pribumi sambil menuduh orang Tionghoa pendatang tidak mungkin membuatmu lebih berhak atas Indonesia, karena apa pun sukunya (Jawa atau Tionghoa), tak peduli agamanya (Islam atau Sunda Wiwitan), secara kewarganegaraan, semuanya lahir pada hari yang sama yaitu 17 Agustus 1945 karena sebelum Indonesia merdeka, tidak ada yang disebut ORANG Indonesia.
Orang Tionghoa relatif lebih kaya karena mereka bekerja lebih keras dan hidup lebih hemat. Alih-alih mendapat fasilitas kredit dan kemudahan berdagang, sejak Indonesia merdeka sampai jaman reformasi 1998 orang Tionghoa Indonesia justru dipaksa membayar lebih mahal. Bahkan di sekolah-sekolah, agar diberi kesempatan menerima pendidikan, orang-orang Tionghoa dipaksa untuk membayar lebih mahal.
Waktu kecil kami miskin sekali, saat itu mamaku bilang bahwa nenekku mengajarkan bahwa, βHanya kerja keras dan hidup hemat sajalah jalan keluar dari kemiskinan.β Sekarang aku sudah tua dan membuktikan bahwa yang diajarkan oleh keluargaku benar. Walaupun tidak kaya-raya namun keluarga kami sudah lama berhasil keluar dari kemiskinan.
Awalnya bekerja keras sendirian dalam mengatasi kemiskinan. Setelah keluar dari kemiskinan mulai mengajak tetangga-tetangga untuk bersama-sama mengatasi kemiskinan di kampung kami dengan bekerja keras bersama-sama. Dari hasil kerja keraslah muncul orang-orang yang relatif lebih kaya dibandingkan orang-orang kampung lainnya. Hal demikian tidak hanya terjadi pada orang-orang Tionghoa saja namun terjadi juga pada orang-orang non Tionghoa, pak haji juga demikian. Yang bekerja lebih keras dan hidup lebih hematlah yang relatif lebih kaya dibandingkan orang-orang sekampung lainnya.
Infrastruktur jalan, Tol, jalur kereta api, pelabuhan, bandar udara, bendungan, saluran irigasi, dan lain-lainnya, kegunaannya tidak langsung dinikmati hari ini oleh masyarakat, berbeda dengan bantuan langsung tunai yang langsung dinikmati masyarkat.
Itu sebabnya saat ini banyak politikus jahat yang lalu menghasut masyarakat untuk membenci Jokowi dengan menuduhnya tidak berbuat apa pun karena masyarakat tidak menerima dampak langsung pembangunan infrasruktur seperti mereka menerima bantuan langsung tunai.
Handai taulanku sekalian, ibarat mencangkul dan memperbaiki irigasi dan galengan sawah lalu menyemai, menanam, merawat dan menjaga baru bisa memanen, itulah pembangunan infrastruktur yang lakukan oleh presiden Jokowi. Itu sebabnya perlu waktu lebih lama bagi masyarakat sebelum menikmati hasilnya dibandingkan segera memberi bantuan langsung tunai.
Kami orang desa yang tidak pernah bepergian selain ke rumah tetangga dan sawah, kami tidak perlu jalan tol serta jalur kereta api, pelabuhan, bandar udara bahkan jembatan. Yang kau katakan itu benar, kisanak, namun kalau tidak ada infrastruktur panenmu tidak bisa dijual ke kota dan barang-barang menjadi mahal di desa. Itu sebabnya, handai taulanku, kenapa Presiden Jokowi membangun Infrastruktur.
Infrastruktur membuat orang-orang yang bekerja keras bisa bekerja lebih mudah dan produktif. Infrastruktur juga memungkinkan orang-orang hemat bisa hidup lebih hemat. Itu sebabnya mari kita membangun bersama Jokowi presiden kita.
#JokowiAdalahKita
#JokowiPresidenku
#TionghoaAdalahPribumi
Dampak pembangunan insfratuktur adalah jangka panjang. BLT hanya berdampak sesaat untuk merayu. Politisi kalau saya bilang 2030 indonesia bubar saya mustahil akan mencalonkan diri jadi CAPRES, seperti anjing makan muntahan anjing yang lain. Sudah tahu muntahan jokowi tapi mau dimakan juga. Sudah tahu mau bubar/ bangkrut tapi masih mau kena getahnya. Kalau saya ogah kena getahnya.
Sejumlah massa yang tergabung dalam deklarasi #2019#~Ganti Presiden berkumpul di Monas, tepatnya depan Patung Kuda menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu bertajuk # 2019 Ganti Presiden# menggema di kawasan tersebut saat Car Free Day ( CFD ).
Minggu (6 /5 / 2018)
Yuni anda tahu orang tionghoa itu sudah berbuat baik. kalo ngak ada tionghoa negeri ini udah bangkrut.
untuk yang ingin kena hiv aku udah kirim lewat black magic tapi penyakit yang lain aja yach hivnya ngak punya penyakit flu dan batuk aja yach.
BUMN atau badan usaha milik negara berapa banyak tenaga kerja yang bisa diserap saya tidak tahu. Namun bila tidak ada BUMS atau badan usaha milik swasta maka jumlah pengangguran pasti lebih parah.
Tki keluar negeri karena lapangan kerja yang ada tidak seimbang dengan pencari kerja. Untuk sekarang masuk BUMN pake syarat minimal sarjana tapi tetap saja harus wajah pribumi tulen atau ada orang dalam, teman atau famili dan biasanya harus juga pake uang pelicin.
Walaupun Tki kerja di BUMS atau di luar negeri namun anehnya justru gajinya dipajak oleh BUMN. Tki jadi sapi perah bangsa sendiri dirayu penghargaan pahlawan devisa.
Lawan Teroris dengan “kami tidak takut” kami pemberani. Teroris ngak punya Agama tapi takut makan babi.
Bangkrut juga gpp kok, negara ini juga bukan punya aq, paling aq tinggal pindah ke Korea Selatan atau Amerika Serikat, beres dech…ππ