Hokkien Tionghoa bukan Mandarin Tionghoa. Pendeta gereja Hokkien Tionghoa disebut Boksu (Bóshū 伯叔) artinya paman tua paman muda. Pendeta gereja Mandarin Tionghoa disebut Mùshī 牧师 artinya gembala guru.
Sebelum disebut Boksu, pendeta gereja Hokkien Tionghoa digelari Pakcik, terjemahan literal dari kata Hokkien, Phe chek 伯叔 artinya paman tua paman muda. Karena tidak pernah diajarkan dengan lengkap lagi, itu sebabnya orang-orang Kristen generasi ini tidak tahu lagi kebenarannya.
Orang-orang Cina Kristen Hindia Belanda menjadi Kristen karena penginjilan orang-orang Belanda, Jerman dan Amerika (Gereja Methodist). Di gerejanya mereka menggunakan bahasa Melayu dan Hokkien sebagai pengantar. Itu sebabnya disebut gereja Hokkien Tionghoa. Gereja mereka disebut Bond Kristen Tionghoa (Persatuan Kristen Tionghoa), Kie Tok Kauw Hwee (jīdūjiào huì 基督教會 – Persekutuan Gereja Kristen),Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee (Zhōnghuá jīdūjiào huì 中華 基督教 會 – Persekutuan Gereja Kristen Tionghoa),Hoa Kiauw Kie Tok Kauw Hwee (huáqiáo jīdūjiào huì 華僑 基督教會 Persekutuan Gereja Peranakan Tionghoa).
Tahun 1947 Pdt. Andrew Gih mendirikan zhōngguó bùdào huì 中國 佈道 會 (Yayasan Penginjilan Tiongkok) di Shanghai, Tiongkok untuk mengadakan pengabaran Injil, Kebaktian Kebangunan Rohani dan mendirikan panti asuhan yatim piatu korban perang saudara Tiongkok waktu itu. Tahun 1949 dia hengkang dari Tiongkok (Revolusi Komunis Tiongkok 1949) lalu mendirikan gereja Mandarin Tionghoa di Indonesia, Hongkong, Taiwan, Malaysia, Macao, Singapura, Thailand, Myanmar, Filipina dan Amerika Serikat.
Di gereja Mandarin Tionghoa mereka tidak menggunakan bahasa Hokkien namun bahasa Indonesia dan mandarin sebagai pengantar. Pendeta mereka disebut Mùshī 牧师, bukan Boksu apalagi Pakcik.
Kerabatku sekalian, anda tahu sekarang bahwa di Indonesia ada dua jenis Gereja Kristen Tionghoa yaitu: Gereja Hokkien Tionghoa dengan bahasa pengantar Hokkien dan Gereja Mandarin Tionghoa dengan bahasa pengantar mandarin. Dari cara mereka menyebut pendetanya kita langsung tahu sejarah pendiriannya.
Orang Gereja Kristen Kalam Kudus menyebut pendetanya Mùshī 牧师. Mù 牧 artinya gembala. Shī 师 artinya guru. Mùshī 牧师 artinya Guru Gembala. Mǔ 母 artinya ibu. Mùshī mǔ 牧师 母 artinya Istri Guru Gembala. Orang Tionghoa suka membuat singkatan itu sebabnya Mùshī mǔ pun disingkat menjadi Shīmǔ 师母. Itu karena gereja mereka adalah gereja mandarin Tionghoa.
Kalau anda ke Gereja Methodist Indonesia (Jemaat Gloria Merak Jingga Medan), maka, walaupun menggunakan bahasa pengantar mandarin namun pendetanya dipanggil Boksu dan pendeta perempuannya pun tetap dipanggil Boksu. Kenapa demikian? Karena Methodist adalah gereja Hokkien Tionghoa, bukan gereja mandarin Tionghoa seperti Gereja Kalam Kudus.