S Mara Gd Membual Tentang Musa Dihukum TUHAN


Gambar: gramediapustakautama.com

S Mara Gd? Benar! Si penulis novel itu. Dia menulis ajaran Kristen? Benar! Namun sayang tulisannya ngaco-belo dan dia pun menderita Megalomania seperti Budi Asali. Megalomania adalah kelainan jiwa yang ditandai dengan khayalan tentang kekuasaan dan kebesaran diri, penderitanya bersikap adigung adiguna alias merasa dirinya yang paling agung dan paling berguna. Itu sebabnya S Mara Gd dan Budi Asali melakukan tindakan yang sama yaitu memblok account face book siapa saja yang menguliti ajarannya helai demi helai seperti menguliti bawang bombai  sehingga kelihatan salahnya. Menulis ajaran Kristen seharusnya untuk mencari kebenaran. Menulis ajaran Kristen untuk mencari PUJIAN dan rela MENCURI kebajikan demi mendapatkan pujian? Mengenaskan.

Memberanikan diri bertanya, di dalam Note berjudul: Mengapa Musa Dihukum TUHAN Tidak boleh Masuk Tanah Kanaan, S Mara Gd menulis:

TUHAN berfirman kepada Musa: Bilangan 20:7  

“Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; KATAKANLAH DI DEPAN MATA MEREKA KEPADA BUKIT BATU ITU SUPAYA DIBERI AIRNYA; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya.” Bilangan 20:8

Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya. Bilangan 20:9

Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” Bilangan 20:10

Sesudah itu MUSA MENGANGKAT TANGANNYA, LALU MEMUKUL BUKIT BATU ITU DENGAN TONGKATNYA DUA KALI, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum. Bilangan 20:11

Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya KAMU TIDAK AKAN MEMBAWA JEMAAH INI MASUK KE NEGERI YANG AKAN KUBERIKAN KEPADA MEREKA.” Bilangan 20:12

Itulah mata air Meriba, tempat orang Israel bertengkar dengan TUHAN dan Ia menunjukkan kekudusan-Nya di antara mereka. Bilangan 20:13

Ternyata sebelum kejadian di Meriba ini, MUSA SUDAH PERNAH MEMUKUL BATU! Itu terjadi ketika bangsa Israel belum lama keluar dari Mesir. Coba kita lihat di KELUARAN 17:1-7.

Kemudian berangkatlah segenap jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana tidak ada air untuk diminum bangsa itu. Keluaran 17:1

Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata mereka: “Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum.” Tetapi Musa berkata kepada mereka: “Mengapakah kamu bertengkar dengan aku? Mengapakah kamu mencobai TUHAN?” Keluaran 17:2

Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata: “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami, anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?” Keluaran 17:3

Lalu berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Keluaran 17:4

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Berjalanlah di depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah. Keluaran 17:5

Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu DI ATAS GUNUNG BATU DI HOREB; HARUSLAH KAUPUKUL GUNUNG BATU ITU dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.” DEMIKIANLAH DIPERBUAT MUSA di depan mata tua-tua Israel. Keluaran 17:6

Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar dan oleh karena mereka telah mencobai TUHAN dengan mengatakan: “Adakah TUHAN di tengah-tengah kita atau tidak?” Keluaran 17:7

Ini adalah insiden pertama yang berurusan dengan gunung batu yang mengeluarkan air. Di sini Tuhan memerintahkan Musa untuk MEMUKUL GUNUNG BATU ITU dan Musa menurut persis seperti yang disuruh Tuhan.

Sedangkan kedua kalinya yang terjadi pada bagian akhir perjalanan bangsa Israel ke tanah Kanaan, Tuhan memerintah Musa untuk BERBICARA KEPADA GUNUNG BATU ITU, tapi Musa malah memukulnya dua kali.

Ternyata KEDUA INSIDEN INI MERUPAKAN LAMBANG PEKERJAAN PENEBUSAN KRISTUS! Terima kasih Pdt. Stephen Bohr yang telah membuat aku mengerti. Mudah-mudahan aku bisa menjelaskannya dengan mudah kepada yang lain, karena hal ini cukup rumit.

Pertama, TONGKAT YANG DIANGKAT MUSA ITU JUGA SUATU LAMBANG, YAITU LAMBANG PENGHAKIMAN. Kalian tentunya ingat, setiap kali Musa mengangkat tongkatnya, penghakiman jatuh atas Mesir, artinya Mesir mendapat hukuman dari Tuhan. Berkali-kali Musa mengangkat tokatnya, dan setiap kali tulah yang berbeda mengenai bangsa Mesir.

Coba kita melihat tulisan Yesaya, di pasal 53, di mana Tuhan memberikan nubuatan mengenai Sang Mesias yang akan datang dengan gambaran yang sangat detail. Kita lihat ayat ke-4.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira DIA [=Kristus] kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Yesaya 53:4

Dalam terjemahan KJV disebut “smitten of God,”

Jadi, Yesus itu DIPUKUL OLEH TONGKAT PENGHAKIMAN TUHAN. Apa artinya? Seharusnya kita yang dipukul oleh tongkat penghakiman Tuhan karena telah melanggar hukum-hukum Tuhan, tetapi karena Yesus telah menanggung hukuman dosa kita, maka Dia-lah yang kena pukul tongkat penghakiman Tuhan. Dia yang menjalani hukuman dosa kita, sehingga “oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.”

JADI YESUS MEMANG HARUS KENA PUKUL TONGKAT PENGHAKIMAN TUHAN, dan di sini dilambangkan sebagai Gunung Batu di Horeb yang dipukul tongkat Musa.

Tetapi, berapa kali Yesus harus kena pukul? SATU KALI !!! Mengapa cuma satu kali?

Paulus sangat jelas menulis tentang hal ini, supaya tidak ada yang salah paham, sampai diulang-ulangnya beberapa kali. Yesus hanya SATU KALI KENA PUKUL ALLAH BAPA, yaitu ketika Dia harus menanggung hukuman dosa manusia di atas salib.

Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, SATU KALI DAN UNTUK SELAMA-LAMANYA, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Roma  6:10

yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya SATU KALI UNTUK SELAMA-LAMANYA, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban. Ibrani  7:27

demikian pula Kristus hanya SATU KALI SAJA MENGORBANKAN DIRI-NYA untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia. Ibrani  9:28

Jadi ternyata ini bicara simbol/lambang semuanya. Batu melambangkan Kristus, tongkat melambangkan tongkat penghakiman, dan pukulan satu kali melambangkan mati di kayu salib.

Sekarang, AIR YANG KELUAR DARI BATU ITU MELAMBANGKAN APA?

Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua DIBERI MINUM DARI SATU ROH. 1 Korintus  12:13

Terjemahan NIV menulis: “and we were all given the one Spirit to drink.”

Terjemahan CEB menulis: “and we all were given one Spirit to drink.”

Terjemahan CJB menulis: “and we were all given the one Spirit to drink.”

Terjemahan GW menulis: “and we were all given the one Spirit to drink.”

Terjemahan GNT menulis: “we have all been given the one Spirit to drink.”

Jadi pengertiannya yang lebih tepat adalah “… kita semua DIBERI MINUM ROH YANG SAMA.” Jadi yang diminumkan adalah Roh [Kudus] itu.

Berarti AIR YANG KELUAR DARI BATU ITU ADALAH ROH KUDUS, yang diminumkan kepada kita semua yang percaya.

Dengan demikian, simbol dari memukul batu itu pertama kalinya, adalah, setelah Kristus dipukul oleh tongkat penghakiman Tuhan (di salib), maka Dia mengeluarkan air, yaitu Roh Kudus. Benar, bukan? Setelah Kristus mati, bangkit dan kembali ke Surga, maka Dia menurunkan Roh Kudus kepada murid-murid-Nya pada peristiwa Pentakosta.

Tetapi setelah itu, setelah pertama kalinya air (Roh Kudus) itu keluar dari Batu (Kristus), maka berikutnya, bilamana kita membutuhkan air lagi (Roh Kudus), Batu itu (Kristus) tidak dipukul lagi! Artinya Kristus tidak usah menjalani kematian lagi. Cukup dengan kita minta (berbicara/berdoa) kepada Batu (Kristus), dan Batu itu (Kristus) akan mengeluarkan airnya (memberi Roh Kudus) bagi kita.

Bisa dipahami? Mudah-mudahan penjelasan ini bisa dipahami.

Oleh karena itu, ketika Musa memukul Batu itu pada peristiwa Meriba yang kedua, dia telah melanggar konsep penyelamatan Kristus. Karena dengan memukul batu itu lagi (apalagi sampai 2 kali), berarti tindakannya itu melambangkan menyalibkan Kristus lagi!

Nah, Musa, sebagai nabi Tuhan yang sangat dekat dengan Tuhan, yang pernah 40 hari berada di atas Gunung Sinai berbicara langsung dengan Tuhan, SEHARUSNYA TIDAK MEMBUAT KESALAHAN YANG FATAL INI. Musa seharusnya tahu, bahwa Mesias hanya perlu mati satu kali, dan Batu yang melambangkan Kristus itu hanya boleh dipukul satu kali, dan itu sudah dilakukannya bertahun-tahun sebelumnya di Gunung Horeb. Jadi, berikutnya, Batu itu tidak boleh dipukul lagi, berikutnya dia hanya perlu berbicara kepada batu itu, sebagaimana kita sekarang meminta Roh Kudus (air) dengan doa, tidak dengan menyalibkan Kristus lagi.

Tetapi Musa, dalam emosinya sesaat, telah mengabaikan pelajaran dari Tuhan tentang konsep keselamatan ini, dan walaupun selama 80 tahun terakhir dari hidupnya, dia berjalan bersama Tuhan, tetapi menjelang akhirnya dia berbuat satu kesalahan fatal, satu dosa yang dianggap Tuhan terlalu parah untuk diabaikan, walaupun kemudian Musa menyesali perbuatannya dan mohon pengampunan Tuhan, dan walaupun Tuhan mengampuninya, tetapi sebagai hukumannya, Musa dilarang masuk Kana’an, dan harus mati sebelumnya.

Teman-teman, sebegitu dahsyatnya kebencian Tuhan terhadap dosa. Walaupun yang melakukan dosa ini adalah nabinya yang begitu dikasihiNya, yang dimampukanNya bisa berbicara langsung dengan-Nya, tetapi, dosa tetap dosa. Dan Tuhan menjatuhkan hukuman kepada Musa untuk menjadi peringatan bagi generasi-generasi berikutnya, agar kita semua jangan gegabah dan menganggap dosa itu masalah sepele. Sekecil apa pun dosa itu di mata kita, bagi Tuhan yang Mahasuci, hal itu tidak bisa ditoleransi.

Maka Musa pun mati dan dikuburkan. Namun karena Tuhan telah mengampuni Musa,  Musa pun dibangkitkan secara istimewa, terpisah. Musa tidak dibangkitkan nanti pada akhir zaman bersama rombongan orang-orang percaya yang lain, tetapi MUSA DIBANGKITKAN LEBIH DAHULU, SENDIRI. Setan tentu saja berusaha mencegah hal ini. Setan menuduh, Musa tidak layak diselamatkan karena dia telah berbuat dosa. Betul, Musa telah berbuat dosa, namun Musa juga sudah minta pengampunan Tuhan, dan dosanya sudah diampuni. Tuhan sudah membenarkan Musa, dan Musa adalah ORANG PERTAMA YANG DICATAT ALKITAB DIBANGKITKAN DARI ORANG MATI DAN DIBAWA KE SURGA.

Perebutan mayat Musa antara Setan dan Mikhael tercantum di Yudas 1:9.

Dan ketika Yesus berada di Bukit Transfigurasi, Musa dan Elia diutus Tuhan untuk mendampingi Yesus (baca di Lukas 9:30). Dengan demikian kita tahu bahwa Musa sudah berada di Surga.

Semoga, bagi yang punya pertanyaan mengenai topik ini seperti aku dulu, sekarang sudah terjawab. Dan jawaban ini benar-benar memuaskan hati.

Teman-teman, sebenarnya segala pertanyaan itu jawabannya sudah ada di dalam Alkitab, kita tinggal menggalinya saja. Tidak perlu mencari jawabannya di luar, cuma kita saja yang suka kurang rajin menggali, dan kurang bimbingan Roh Kudus untuk mengaitkan ayat yang satu dengan ayat yang lain. Semoga bermanfaat.

Bengcu Menggugat:

S Mara Gd: Pertama, TONGKAT YANG DIANGKAT MUSA ITU JUGA SUATU LAMBANG, YAITU LAMBANG PENGHAKIMAN. Kalian tentunya ingat, setiap kali Musa mengangkat tongkatnya, penghakiman jatuh atas Mesir, artinya Mesir mendapat hukuman dari Tuhan. Berkali-kali Musa mengangkat tongkatnya, dan setiap kali tulah yang berbeda mengenai bangsa Mesir.

S Mara Gd: JADI YESUS MEMANG HARUS KENA PUKUL TONGKAT PENGHAKIMAN TUHAN, dan di sini dilambangkan sebagai Gunung Batu di Horeb yang dipukul tongkat Musa.

S Mara Gd mustahil tidak tahu bahwa PENGHAKIMAN dan PENGHUKUMAN adalah dua kata yang berbeda maknanya. Penghakiman artinya proses menghakimi alias menguji apakah seseorang benar atau salah. Penghukuman artinya menghukum orang yang melanggar aturan. Frasa “menjatuhkan penghakiman atas Mesir” mustahil berarti “Mesir mendapat hukuman”. Namun, anggap saja S Mara Gd benar, “menghakimi” artinya “menghukum” alias “menjatuhkan tulah.”

S Mara Gd pasti tahu bahwa mengangkat tongkat dan memukulkan tongkat adalah dua hal yang berbeda maknanya namun kita maklumi saja dia menggunakan frasa “mengangkat tongkat” dengan arti “memukul dengan tongkat”

Tulah 1: Air menjadi darah – Harun memukulkan tongkat ke  air Sungai Nil Keluaran 7:19-20
Tulah 2: Katak – Harun mengulurkan (natah) tongkat ke air sungai Keluaran 8:5-6
Tulah 3: Nyamuk – Harun memukulkan tongkat ke debu tanah Keluaran 8:16-17
Tulah 4: Pikat – TUHAN mendatangkan pikat Keluaran 8:24
Tulah 5: Sampar Ternak – TUHAN mendatangkan Sampar Keluaran 9:6
Tulah 6: Barah – Musa menghamburkan jelaga ke udara Keluaran 9:10-11
Tulah 7: Hujan Es – Musa mengulurkan tongkatnya ke langit Keluaran 9:23
Tulah 8: Belalang – Musa mengulurkan tongkatnya ke tanah Mesir Keluaran 10:13
Tulah 9: Gelap tiga hari – Musa mengulurkan tangannya ke langit Keluaran 10:22
Tulah 10: Anak sulung mati – TUHAN Membunuh Keluaran 12:29

Kerabatku sekalian, sebelum mengajar harus belajar. Meskipun mengajar dengan gagah berani namun pengetahuan Alkitab S Mara Gd benar-benar payah, makanya dia tidak tahu bahwa dalam kisah 10 tulah Mesir, Musa dua kali mengulurkan tongkatnya namun tidak memukulkannya sama sekali. Berdasarkan fakta demikian maka ajaran “Tongkat yang diangkat Musa adalah lambang penghakiman” adalah omong kosong belaka.

S. Mara Gd: Ha? Setiap kali tongkat diangkat, tulah jatuh. Tapi ada beberapa kali tulah jatuh tanpa angkat tongkat. Tapi kalimatku jelas, bahwa setiap kali tongkat diangkat, tulah jatuh ke Mesir. Klo angkatnya 6 x, 6 tulah jatuh. Yg 4 x tanpa angkat tongkat tulah jatuh. Di mana yg bertentangan dg Alkitab? Aku tidak bilang kesepuluh tulah jatuh setelah tongkat diangkat. Jadi kalimatku sudah benar. Setiap kali tongkat diangkat, tulah jatuh. Angkatnya 6 x, 6 tulah jatuh. Tidak ada yg bertentangan dengan Alkitab. Kamu aja yg tidak ngerti kalimatku.

S. Mara Gd: Ini bicara tentang tulah. Tidak bicara semua pengangkatan tongkat. Semua yg membaca mengerti ini bicara ttg tulah yg dijatuhkan kpd Mesir. Jangan suka asal mengeritik orang. Kayaknya kita tidak cocok berteman. Setelah kamu baca ini, kamu akan saya blok.

S. Mara Gd: Aku tidak meladeni orang2 sesat seperti kamu.

Ketika hai hai mengutip 4 ayat Alkitab (Keluaran 8:21, Keluaran 9:6, Keluaran 9:10-11, Keluaran 12:29) untuk membuktikan ajaran “setiap kali Musa mengangkat tongkatnya tulah jatuh atas Mesir” ngaco-belo, apabila mencintai kebenaran seharusnya S Mara Gd membaca kembali kisahnya di Alkitab dengan teliti dan hati-hati. Alih-alih melakukan hal demikian S Mara Gd justru membela diri membabi-buta sambil menyalahkan hai hai seenak jidatnya lalu memblok account hai hai untuk menunjukkan dirinya berkuasa. Perilaku demikian benar-benar Megalomania alias kelainan jiwa yang ditandai dengan khayalan tentang kekuasaan dan kebesaran diri.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira DIA [=Kristus] kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Yesaya 53:4

Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Yohanes 5:18

Selain melanggar perintah hari sabat Yesus juga mengaku diri-Nya Anak Allah. Menurut hukum Taurat, orang yang melanggar perintah Sabat harus dihukum mati. Menurut hukum Taurat, Allah itu Esa. Tindakan Yesus mengaku diri-Nya Anak Allah berarti menyatakan Allah tidak Esa. Itu sebabnya tindakan Yesus yang demikian dianggap menghujat Allah dan harus dihukum mati.

S Mara Gd menggenapi nubuatan Yesaya 53:4 dengan mengajarkan Yesus mati disalib karena DIPUKUL dan DITINDAS Allah padahal tidak demikian. Yesus tidak mati karena dipukul dan ditindas Allah namun mati untuk menggenapi alias memenuhi tuntutan Hukum Taurat.

Berdasarkan fakta demikian maka ajaran Yesus kena pukul tongkat penghakiman TUHAN dari S Mara Gd adalah pepesan kosong belaka.

Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua DIBERI MINUM DARI SATU ROH. 1 Korintus  12:13

Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar DARI Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Yohanes 15:26

S Mara Gd: Berarti AIR YANG KELUAR DARI BATU ITU ADALAH ROH KUDUS, yang diminumkan kepada kita semua yang percaya.

Yang tercatat dalam Yohanes 15:26 sangat tegas. Roh Kudus keluar dari Bapa. Ajaran S Mara Gd tentang Roh Kudus keluar dari Yesus adalah pembohongan publik.

Yang tercatat dalam 1 Korintus  12:13 adalah minum dari satu Roh, itu sebabnya ajaran S Mara Gd tentang minum Roh yang sama adalah pemutarbalikan ajaran Alkitab.

S Mara Gd: Oleh karena itu, ketika Musa memukul Batu itu pada peristiwa Meriba yang kedua, dia telah melanggar konsep penyelamatan Kristus. Karena dengan memukul batu itu lagi (apalagi sampai 2 kali), berarti tindakannya itu melambangkan menyalibkan Kristus lagi!

S Mara Gd: Musa seharusnya tahu, bahwa Mesias hanya perlu mati satu kali, dan Batu yang melambangkan Kristus itu hanya boleh dipukul satu kali, dan itu sudah dilakukannya bertahun-tahun sebelumnya di Gunung Horeb.

Alkitab tidak mencatat kisah YHWH mengajari Musa tentang Mesias hanya perlu mati satu kali dan batu yang melambangkan Kristus hanya boleh dipukul satu kali. Juga tidak mencatat kisah YHWH memberitahu Musa bahwa gunung batu di Horeb dan Meriba melambangkan Kristus. Itu sebabnya ajaran S Mara Gd tentang Musa melanggar konsep penyelamatan Kristus benar-benar pepesan kosong.

S Mara Gd: … walaupun kemudian Musa menyesali perbuatannya dan mohon pengampunan Tuhan, dan walaupun Tuhan mengampuninya, tetapi sebagai hukumannya, Musa dilarang masuk Kana’an, dan harus mati sebelumnya.

Alkitab tidak mencatat kisah Musa menyesali perbuatannya memukul gunung batu di Meriba dan mohon pengampunan Tuhan juga tidak mencatat kisah TUHAN mengampuni Musa. Bila demikian, kenapa S Mara Gd mengajarkannya? Karena S Mara Gd membual untuk mencari pujian.

S Mara Gd: Maka Musa pun mati dan dikuburkan. Namun karena Tuhan telah mengampuni Musa, Musa pun dibangkitkan secara istimewa, terpisah. Musa tidak dibangkitkan nanti pada akhir zaman bersama rombongan orang-orang percaya yang lain, tetapi MUSA DIBANGKITKAN LEBIH DAHULU, SENDIRI. Setan tentu saja berusaha mencegah hal ini. Setan menuduh, Musa tidak layak diselamatkan karena dia telah berbuat dosa. Betul, Musa telah berbuat dosa, namun Musa juga sudah minta pengampunan Tuhan, dan dosanya sudah diampuni. Tuhan sudah membenarkan Musa, dan Musa adalah ORANG PERTAMA YANG DICATAT ALKITAB DIBANGKITKAN DARI ORANG MATI DAN DIBAWA KE SURGA.

Tidak ada ayat Alkitab yang mencatat kisah Musa dibangkitkan dari kematian. Juga tidak ada catatan bahwa musa adalah orang pertama yang dibangkitkan dari kematian, apa lagi catatan tentang setan menuduh Musa tidak layak diselamatkan karena dia telah berbuat dosa. Karena Alkitab tidak mencatatnya lalu dari mana S Mara Gd tahu pepesan kosong demikian? Dari hongkong?

Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya KAMU TIDAK AKAN MEMBAWA JEMAAH INI MASUK KE NEGERI YANG AKAN KUBERIKAN KEPADA MEREKA.” Bilangan 20:12

Bilangan 20:12 mencatat dengan tegas dan gamblang, alasan Musa dan Harun dilarang masuk ke tanah Kanaan karena YHWH menilai keduanya tidak percaya kepada-Nya dan tidak menghormati kekudusan-Nya di depan orang Israel. Ajaran yang bertentangan dengan  Bilangan 20:12 adalah ajaran SESAT dan orang yang mengajarkannya adalah penyesat.

S Mara Gd yang mulia, pengetahuan Alkitab anda benar-benar MENGENASKAN dari pada menulis ajaran Alkitab dan menjadi bahan EJEKAN lebih baik anda menulis novel saja dech. Ha ha ha ha …..

5 thoughts on “S Mara Gd Membual Tentang Musa Dihukum TUHAN

  1. Lah si S Mara Gd itu kan cuma menelan ajaran Pdt. Stephen Bohr tanpa menguliti Alkitabnya, padahal dia mengakui ajaran pdt Stephen sedikit rumit, tp telan aja langsung, dan dengan gagahnya berani mengajarkan kembali

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.