Buku Bengcu Menggugat Gereja Memboikot


Peluncuran sekaligus diskusi buku Bengcu Menggugat Teologi Alam Roh, Di Mata Seorang Tionghoa Kristen, diboikot beberapa gereja di Medan. Perhelatan di kafe Ye Xiang Coffee, Komplek Asia Mega Mas Medan, pada 25 Agustus 2013 itu hanya dihadiri beberapa orang. Tokoh gereja dan sarjana teologi yang diundang, tidak muncul.

Sedianya acara ini untuk kalangan Kristen. Namun beberapa gereja menolak memfasilitasi kegiatan. Bahkan satu gereja membatalkan kontrak sewa gedung serbagunanya yang sebelumnya disepakati dipakai untuk lokasi kegiatan. Alasannya isi buku tidak sesuai dengan pemahaman dan iman gereja.

Pada bagian kaver buku memang tertera subjudul Membongkar penipuan dukun-dukun dan kesesatan pendeta-pendeta Kristen.

Buku ini sejak diterbitkan Mei 2013 lalu telah menuai kontroversi. Isi buku mengecam pendeta-pendeta agama Kristen yang mengajarkan dan memberitakankan kesaksian tentang dunia alam roh baik dalam perspektif ilmiah, adat istiadat dan tradisi budaya, yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan Alkitab.

foto dari kiri ke kanan mengelilingi meja. Jonni (INTI Medan), Erwin Ma (PSMTI Medan Barat), Haihai Bengcu (penulis buku BENGCU MENGGUGAT), Merry Min (GMI Medan), Tommy Wijaya (GMI Medan), Jhonny (Yayasan Perkuburan Tionghoa Kedai Durian Medan), A Shui (PSMTI Medan Denai), A Cui (Humas PSMTI Medan)

Namun, dukungan tak terduga datang dari beberapa tokoh masyarakat Tionghoa Non-Kristen yang juga diundang. Tampak hadir pengurus teras Organisasi INTI (Indonesia Tionghoa) Medan dan PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia) Medan serta Yayasan Perkuburan Tionghoa Kedai Durian (Johor-Deli Tua) Medan. Mereka hadir untuk mendengarkan penjelasan dari penulis buku.

“Awalnya saya menduga buku ini berisi cemooh atas adat dan tradisi budaya Tionghoa, dan keyakinan dalam Tionghoa. Beberapa buku yang ditulis dari sudut Kristen sering mengejek dan melecehkan adat dan tradisi Budaya Tionghoa. Namun setelah saya baca, ternyata isi buku mengajarkan agar jangan tertipu praktik-praktik palsu perdukunan, ramal nasib dan kerasukan roh dewa-dewa Tionghoa,” ungkap Jhonny, pengurus Yayasan Perkuburan Tionghoa Kedai Durian Medan.

A Cui, humas PSMTI Medan, menambahkan bahwa kedatangan mereka untuk mengoreksi isi buku jika terdapat kesalahan tulis mengenai adat dan tradisi Tionghoa, sekaligus memberi saran kepada penulis untuk mengutamakan edukasi adat dan tradisi Tionghoa secara baik dan benar kepada Tionghoa Kristen dan orang Kristen umumnya.

“Selama ini, budaya Tionghoa telah disalahpahami oleh kalangan Kristen. Mereka berkata adat dan tradisi Tionghoa dipengaruhi oleh kuasa iblis. Pernyataan itu seperti upaya hendak menggenosida adat dan tradisi Tionghoa. Kalau tidak tahu betul adat dan tradisi Tionghoa, sebaiknya tidak berkomentar. Orang seperti Haihai Bengcu ini memang langka. Mengerti ajaran Kristen dan budaya Tionghoa sekaligus. Kami senang bisa berkenalan,” tambah A Cui bersemangat.

“Saya pikir Haihai Bengcu hanya mau cari popularitas dengan menulis kontroversi ini. Mungkin pihak gereja juga menilai demikian. Jika Haihai Bengcu benar-benar tulus mengedepankan edukasi, kita akan sama-sama melihat perkembangan tulisan ini nanti,” komentar Jonni dari Organisasi INTI, yang juga seorang Kristen.

Para tokoh ini berjanji akan terus memantau dan mengawal tulisan-tulisan Haihai Bengcu selanjutnya yang berkaitan dengan budaya Tionghoa agar tidak menyimpang dari tujuan edukasi. Untuk itu kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak diperlukan. Sayangnya, pihak gereja tidak jeli memandang hal ini. (Husni Kurniawan)

Majalah Hukum & HAM  Medan edisi September 2013

NB.
Sampai saat ini buku Bengcu Menggugat Teologi Alam Roh Di Mata Seorang Tionghoa Kristen, belum dijual di toko buku. itu sebabnya anda hanya bisa membelinya lewat Internet. Harga buku Rp. 79.000,- Ongkos kirim ditanggung pembeli. Cara membeli? PM ke Face Book hai hai atau kirim email ke bengcumenggugat@gmail.com atau SMS ke 0852 8455 6636. Beritahu nama dan alamat juga No. HP anda serta jumlah buku yang dipesan. Selanjutnya anda akan diberitahu jumlah ongkos kirim yang harus ditanggung, juga nomor REKENING Bank yang harus anda transfer. Pengiriman akan segera dilakukan setelah pembayaran dikonfirmasi oleh Bank.

74 thoughts on “Buku Bengcu Menggugat Gereja Memboikot

  1. Bengcu ini bukan orang Kristen (pengikut Kristus) saya bahkan ragu jika dia adalah beragama Kristen, saya melihat pola pandang Islam dalam pemikiran Bengcu, karena itu kita harus waspada, seandainya Bengcu sanggup membuat mujizat saya baru berfikir untuk mengikuti Bengcu, yang disampaikannya adalah, pola berfikir menurut Bengcu, bukan menurut kebenaran….silahkan saja bro, tapi saya juga punya punya pola berfikir yang beda dengan Bengcu….

  2. Hit perday 1000 pun tidak lantas membenarkan tulisan anda, anda hanya pintar membuat sensasi saja, bukan membuktikan kebenaran. Sori Bro.

  3. Bro hikayat apakah sudah membaca bukunya ? sepertinya belum membaca makanya berkata seperti itu. sebaiknya dibaca dulu bro

  4. saya pernah beli bukunya, bagus kok mengajarkan kita supaya tidak mudah ditipu.

    Kalo miskin gak punya uang untuk beli, ya baca2 di sini sama aja kok. Buku cuma mengambil sebagian kecil isi blog.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.