YHWH Adalah Berhala Yang Cemburuan


Ada seorang laki-laki di Indonesia. Namanya HA SHEM artinya Sang Nama. Orang itu saleh dan jujur; ia takut akan YHWH dan menjauhi kejahatan. Siang dan malam tak henti-henti bibirnya mengucapkan, “Jika hanya membaca Alkitab LAI, dari mana tahu YHWH? Apakah Firman Tuhan kurang lengkap?” Kepada setiap orang yang ditemuinya, dia bersaksi, “Nama YHWH tidak boleh diterjemahkan atau diganti, menerjemahkan atau mengganti nama YHWH dengan nama lain sama dengan menyembah ilah lain alias menyembah BERHALA.” Karena waktunya sudah tiba, dia pun meninggal dengan hati lega sebab yakin YHWH dan Anak-Nya Yeshua Ha-Mashiach, artinya Yesus Kristus serta Ruwach Ha Qadash, artinya Roh Kudus akan menyambutnya di takhta Sorga. Sayang sekali, Ha shem tidak MAU tahu bahwa dia tidak tahu itu sebabnya, seumur hidupnya dia kekeh jumekeh tidak mau tahu ketika diberitahu bahwa YHWH yang disembahnya adalah BERHALA.
Dalam perjalanan MATI yang diyakininya akan membawanya ke sorga, HA SHEM sama sekali tidak mengalami hal-hal aneh bin ajaib seperti yang tertulis dalam buku-buku film-film maupun kesaksian para pembual dari atas mimbar. Seperti orang bangun tidur, itulah yang dialaminya. Tiba-tiba dia terbangun di atas sebuah batu besar di padang gurun. Dia bangun lalu duduk, mengamati lingkungannya lalu terlongong-longong. Entah berapa lama dia terlongong-longong. Namun dia benar-benar terlongong-longong bengong.

Dia melihat hamparan pasir dan hanya hamparan pasir tanpa batas di sekelilingnya. Batu besar tempat dia duduk adalah satu-satunya batu yang ada di padang gurun itu. Dia memandang banyak sekali orang-orang duduk di hamparan pasir itu. Aneh sekali! Walaupun ada di tengah padang gurun  yang gersang dan terang namun dia sama sekali tidak merasa kepanasan. Tidak ada angin yang berhembus. Kecuali orang-orang yang dilihatnya, nampaknya tidak ada kehidupan lain sama sekali di sana.

“Ini bukan padang gurun” bisiknya dalam hati, “Tempat ini mati. Tempat ini mati. Benar! Tempat ini mati. Seperti mayat. Tempat ini seperti mayatku ketika rohku meninggalkan tubuhku.” Bisiknya kemudian. “Seharusnya aku bingung menghadapi semua ini, namun kenapa aku sama sekali tidak bingung? Inikah yang disebut mati? Inikah yang dimaksudkan oleh Ioanes Rakhmat dengan manusia tidak bisa merasakan lagi setelah dia mati?” dia mencoba mencubit tangannya sekeras mungkin dan hampir berteriak karena rasa sakit yang ditimbulkannya.

“Aku masih bisa merasakan.” Katanya, “Inikah sorga yang kurindukan seumur hidupku?” Tiba-tiba dia mendapat ide, “Apabila ini adalah sorga, YHWH pasti tinggal di sini. Bila aku menyeru-Nya, Dia pasti akan menjawabku seperti yang biasa dilakukan-Nya di dunia.”

HA SHEM pun bangkit berdiri. Dia merentangkan kedua tangannya lalu menatap angkasa yang warnanya seperti padang pasing dan berseru dengan sekuat tenaga, “Yaaaaaaaaaaaahhhhhhhh …” tiba-tiba dia berhenti, tidak meruskan teriakannya. Aneh sekali. Orang-orang yang dia lihat duduk-duduk tadi, ternyata berdiri dan berdiri merentangkan tangan seperti dirinya dan berteriak bersama-sama, “Weeeeeeeeee ……”

HA SHEM sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Berharap mampu memahaminya, maka dia pun mengulangi teriakannya dan menemukan hal yang sama. Setiap kali dia berteriak, “Yah!” maka orang-orang di bawah akan menyahutinya, “We!” Karena penasaran, maka dia pun mengulanginya berkali-kali:

“Yah!
“We!”

“Yaah!
“Wee!”

“Yaaah!
“Weee!”

“Yaaaah!
“Weeee!”

“Yah!
“We!”

Ada sesuatu yang aneh dengan orang-orang itu. Mereka sama sekali tidak sedang meneruskan teriakannya namun MENGEJEK teriakannya. “We!” yang mereka teriakan, nadanya tidak sama dengan nada yang diucapkan olehnya dan kaumnya, Kaum Namais ketika menyerukan nama YAHWEH. Mereka sedang mengejek seperti seorang anak kecil mengejek temannya, “Weeeee …!”

Benar-benar aneh, HA SHEM bingung sekali. Walaupun sudah mengerahkan seluruh kemampuannya, namun dia tidak mampu menyelesaikan apa yang hendak dia serukan. Yang ingin dia serukan adalah “YAHWEH” namun yang mampu dia serukan hanya “YAH!” Dia seolah LUPA cara mengucapkan suku kata “WEH” setiap kali mengucapkan “YAH”.  Benar-benar aneh bin ajaib!

Tiba-tiba seseorang memberinya tanda agar turun dari batu besar itu. Sebenarnya batu itu tidak terlalu besar. Ukurannya hanya sebesar mobil sedan. Bentuknya segi empat panjang, warnanya hitam pekat. Dia tidak mengenali orang itu namun sama sekali tidak merasa asing menghadapi orang tak dikenal itu. Dia pun melompat turun lalu berjalan menghampiri orang itu. Tiba-tiba mendengar suara orang beteriak, “YAH!” Dan reflek tangannya merentang ke atas lalu bibirnya berteriak, “WE!” Hal itu terjadi dan dia tak mampu menghentikannya. Setiap kali mendengar teriakan “YAH!” dia pun membalas dengan teriakan mengejek, “WE!” Berkali-kali dia berusaha untuk berteriak “YAH” namun dia seolah lupa cara mengucapkannya.

Banyak sekali pertanyaan yang ingin dia tanyakan kepada orang yang menyuruhnya turun, yang sekarang ada di hadapannya. Namun, entah kenapa, dia tidak bisa mengutarakannya. Ketika hendak mengucapkan pertanyaan yang ada di benaknya, dia seolah lupa cara mengucapkannya. Dia melontarkan pertanyaan itu lewat sorot matanya, namun yang dia dapat tidak lebih dari sorot mata bertanya pula. Dia mencoba bergerak menghampiri yang lainnya, namun selalu mengalami hal yang sama. Benaknya penuh dengan pertanyaan namun dia lupa cara mengutarakannya. Akhirnya dia sadar bahwa orang-orang yang ditemuinya juga mengalami hal yang sama dengannya.

Tiba-tiba terlintas sebuah ide di benak HA SHEM. Ketika di atas batu, dia hanya mampu mengucapkan “YAH” ketika ada di atas pasir, dia hanya mampu mengucapkan “WE!” apa yang terjadi bila dia berdiri di atas pasir sambil memegang batu? Dia segera berjalan mendekati batu hitam itu. Setelah cukup dekat, dia melihat ada tulisan di batu itu. Dia mempercepat langkahnya mendekati batu itu setelah cukup dekat dia mengeja tulisannya. Aneh sekali! Maksud hati mengejanya dalam hati namun bibirnya secara otomatis mengucapkan apa yang dibacanya:

Tidak ada namun disembah, BERHALA.

Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baikpun tidak dapat.”  Yeremia 10:5

Setiap manusia ternyata bodoh, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, semuanya adalah kesia-siaan, pekerjaan yang menjadi buah ejekan, dan yang akan binasa pada waktu dihukum. Yeremia 10:14-15

Apakah gunanya patung pahatan, yang dipahat oleh pembuatnya? Apakah gunanya patung tuangan, pengajar dusta itu? Karena pembuatnya percaya akan buatannya, padahal berhala-berhala bisu belaka yang dibuatnya. Celakalah orang yang berkata kepada sepotong kayu: “Terjagalah!” dan kepada sebuah batu bisu: “Bangunlah!” Masakan dia itu mengajar? Memang ia bersalutkan emas dan perak, tetapi roh tidak ada sama sekali di dalamnya. Habakuk 2:18-19

Suara HA SHEM yang bening dan tenang, ketika membaca, memenuhi udara. Setelah selesai membacanya, dia mendegar suara dari orang-orang yang ada di padang gurun itu berkata, “AMIN!” HA SHEM memahami apa yang dibacanya. Dia mengamininya dengan sepenuh hati. Dia ingat, itulah yang diajarkannya ketika masih di bumi, “Jangan menyembah BERHALA!” Dia lalu bergerak ke kiri untuk melihat apa yang tertulis di dinding lain dari batu hitam itu.

Tidak layak disembah namun minta disembah, BERHALA.

“Jadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu.” Lukas 4:7

Dia mengalami hal yang sama seperti sebelumnya. Suaranya memenuhi udara padang gurun itu dan mendapatkan tanggapan dari orang-orang yang ada di sana, “AMIN!” HA SHEM juga memahami apa yang dibacanya. Dia mengamininya dengan sepenuh hati. Dia ingat, itulah yang diajarkannya ketika masih di bumi, “Jangan menyembah BERHALA! Iblis adalah BERHALA!” Kembali dia bergerak ke kiri untuk melihat dinding lain dari batu hitam.

Layak disembah namun tidak disembah, BERHALA.

Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Yohanes 1:18

HA SHEM mengalami hal yang sama seperti sebelumnya. Ketika membaca, suaranya memenuhi udara padang gurun itu. Namun kali ini dia tidak mendapat tanggapan sama sekali. Dia menoleh untuk memuaskan rasa herannya dan melihat kerumunan orang di belakangnya. Dia mencoba untuk mencari-cari namun tidak ada satu pun yang dikenalinya di antara mereka. Walau pun tidak ada yang dikenalinya, namun dia sama sekali tidak merasa asing dengan mereka. Mereka memandangnya, mata mereka menyiratkan tanya dan wajah mereka bersemu harap. “Ah ….. rupanya mereka sama sekali tidak memahami tulisan pada dinding batu hitam itu. Itu sebabnya mereka tidak mengamininya. Itu sebabnya mereka memandangiku penuh tanya dan harap. Mereka berharap aku memahaminya dan memberi tahu mereka.”

HA SHEM tersenyum, namun dia sama sekali tidak merasa tersenyum. Dia memandang kerumunan orang-orang itu. Dia menatap mata mereka dengan penuh keyakinan. Dia memberitahu mereka lewat matanya bahwa dia paham apa yang tertulis pada dinding batu hitam itu. Tiba-tiba dia mendengar orang-orang itu berkata kompak sekali, “Ucapkanlah! Ajari kami!” Dia merasa heran dengan hal itu. Orang-orang yang tadinya membisu tiba-tiba mengeluarkan suara. Dia diam, menatap keheranan pada kerumunan orang itu. “Ucapkanlah! Ajari kami!” Kembali suara keruman orang itu memenuhi udara padang gurun.

Dia menanggapinya dengan mengangguk lalu mulai menyusun kata untuk mengajari mereka. Otaknya yang cerdas segera menarik kesimpulan bahwa di tempat itu, kata-kata yang tidak perlu tidak akan kedengaran. Dia dan orang-orang di situ bukannya tidak bisa berkata-kata namun hanya kata-kata yang perlu yang akan kedengaran. Kata-kata yang tidak perlu, ketika diucapkan, mereka seolah lupa cara mengucapkannya.

“Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah artinya tidak seorang pun yang mengenal Allah. Manusia tidak menyembah yang tidak mereka kenal. Bagi manusia, menyembah yang tidak dikenal adalah perbuatan bodoh. Ibarat menyembah berhala.” HA SHEM mengucapkan kata-katanya perlahan agar semua orang bisa mendengar, memikirkannya dan memahaminya. Kerumunan orang itu memandangnya. Dia seolah melihat senyum di bibir mereka. Dia membalasnya. Tiba-tiba dia bersama-sama dengan kerumunan orang itu berkata bersama-sama, “AMIN!” Ada yang ingin HA SHEM katakan, namun ketika mengungkapkannya, dia lupa cara mengucapkannya. Dia pun bergerak ke arah kiri, diikuti oleh kerumunan itu untuk melihat dinding satunya lagi.

Layak disembah namun memaksa disembah, BERHALA.

Dia mengulurkan sesuatu yang berbentuk tangan dan dipegang-Nya jambul kepalaku. Lalu Roh itu mengangkat aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke Yerusalem dekat pintu gerbang pelataran  dalam yang menghadap ke utara, di mana terdapat berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu. Yehezkiel 8:3

Lihat, di sana tampak kemuliaan Allah Israel, seperti penglihatan yang kulihat di lembah itu. Yehezkiel8:4

Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, lihatlah ke utara!” Aku melihat ke utara, sungguh, di sebelah utara gerbang mezbah, dekat jalan masuk, terdapat berhala cemburuan tadi. Yehezkiel 8:5

Ketika membaca, kembali suara HA SHEM memenuhi udara padang gurun. Sama seperti sebelumnya, kali ini pun dia tidak mendapat tanggapan dari kerumunan orang di belakangnya. Namun sayang, kali ini dia sama sekali tidak memahami apa yang dibacanya. Dia menoleh ke belakang, menatap mata-mata penuh tanya dan wajah bersemu harap itu. Dia ingin minta maaf kepada mereka namun tak mampu mengucapkannya. Ketika berusaha mengucapkannya, dia lupa caranya.

HA SHEM berbalik memandang dinding. Dia membaca kembali tulisan-tulisan tersebut namun kali ini sama sekali tidak mendengar suaranya. Dia memikirkan kalimat-kalimat tersebut dan berusaha menebak-nebak maknanya. Tiba-tiba terdengar suara dari kerumunan orang itu, diucapkan bersama-sama, “Alkitab harus dipahami dan tidak boleh ditafsirkan karena Alkitab ditulis untuk dipahami, bukan untuk ditafsirkan!”

HA SHEM berbalik menatap kerumunan orang-orang itu. Dia mengedarkan pandangannya dari yang paling dekat dan terus beredar sampai yang paling jauh yang bisa dilihatnya. Aneh bin ajaib, dia mampu melihat semuanya. Dia mampu menatap mata penuh tanya dan wajah bersemu harap dari semua orang di padang gurun itu. Dia mencoba untuk mengira-ngira berapa jumlah mereka, namun tak mampu melakukannya. Mereka nampak banyak namun ketika hendak dihitung mereka seolah satu.

HA SHEM berbalik, kembali menatap dinding itu, namun kali ini dia menatapnya dengan paradigma baru. Dia tidak berusaha untuk mengira-ngira apa makna tulisan yang dibacanya. Dia hanya berusaha untuk memahaminya apa adanya. Dia membacanya seolah membaca NOVEL. Ketika membaca NOVEL, dia tidak peduli dengan apa yang ditulis oleh pengarangnya. Ketika membaca NOVEL, dia hanya berusaha memahami tulisan-tulisannya apa adanya. Ketika membaca NOVEL dia tidak berusaha menghakimi apa yang ditulis oleh pengarangnya. Ketika membaca NOVEL dia tidak berusaha untuk membenarkan maupun menyalahkan. Ketika membaca NOVEL dia hanya berharap memahami APAPUN yang ditulis oleh pengarangnya. Ketika membaca NOVEL dan tidak memahaminya, dia tidak mengira-ngira apa yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh pengarangnya. Ketika membaca NOVEL dan tidak memahaminya, dia akan membacanya ulang bila hendak memahaminya dan melupakannya begitu saja bila tidak tertarik untuk memahaminya.

HA SHEM membaca tulisan-tulisan di dinding itu dengan paradigma baru. Dia membacanya. Dan dia membacanya ulang. Dia mengulangi membacanya. Tiba-tiba dia mendapat pencerahan. Tiba-tiba dia ingat sebuah kalimat. Tiba-tiba dia ingat seseorang. Tiba-tiba dia ngakak dan suara ngakaknya memenuhi udara padang gurun. Tiba-tiba semua orang di padang gurun itu ngakak. Mereka ngakak sambil TERLONGONG-LONGONG! HA SHEM ngakak TERLONGONG-LONGONG karena apa yang dipahaminya dan diingatnya. Kerumunan orang itu ngakak TERLONGONG-LONGONG karena mendengar suara ngakak HA SHEM dan wajah HA SHEM yang TERLONGONG-LONGONG.

Orang-orang di padang gurun itu terus ngakak TERLONGONG-LONGONG. Tiba-tiba HA SHEM barkata, “MENGENASKAN! Benar-benar MENGENASKAN! Benar-benar sungguh amat MENGENASKAN!” Ketika HA SHEM berhenti berkata-kata, kerumunan orang itu mengulangi apa yang dikatakannya, “MENGENASKAN! Benar-benar MENGENASKAN! Benar-benar sungguh amat MENGENASKAN!” HA SHEM kembali ngakak TERLONGONG-LONGONG dan kerumunan orang itu kembali ngakak TERLONGONG-LONGONG. Tiba-tiba HA SHEM berkata:

“YHWH kan•na she•mov, el kan•na!”

Kerumunan orang-orang itu menanggapinya dengan berkata”

“YHWH yang CEMBURUAN nama-Nya CEMBURU!”

HA SHEM dan kerumunan itu, semua orang di padang gurun itu kemudian berkata bersama-sama:

“YHWH yang CEMBURUAN nama-Nya CEMBURU,   Dia adalah BERHALA!”

HA SHEM dan kerumunan itu, semua orang di padang gurun itu kemudian diam. Keheningan menguasai padang gurun. Mereka semua ingat kedua ayat di bawah ini:

Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita. 1 Yohanes 4:12

“Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Lukas 10:27

YHWH adalah TUHAN kita.
Elohim adalah Allah kita.
Tuhan Allah kita adalah Yang Mahatinggi
Tuhan Allah kita TIDAK minta DISEMBAH
Tuhan Allah kita MENGHARAPKAN kasih manusia
Manusia TIDAK melihat-Nya, mustahil MENGENALNYA
Itu sebabnya, Jika MANUSIA saling MENGASIHI, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

YHWH Adalah BERHALA Yang CEMBURUAN

Pada tahun keenam, dalam bulan yang keenam, pada tanggal lima bulan itu, waktu aku duduk di rumahku berhadap-hadapan dengan para tua-tua Yehuda, kekuasaan Tuhan ALLAH meliputi aku di sana, Yehezkiel 8:1

dan aku menerima penglihatan: Sungguh, ada kelihatan yang menyerupai seorang laki-laki, dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah kelihatan seperti api dan dari pinggangnya ke atas kelihatan seperti cahaya, seperti suasa mengkilat. Yehezkiel 8:2

Dia mengulurkan sesuatu yang berbentuk tangan dan dipegang-Nya jambul kepalaku. Lalu Roh itu mengangkat aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke Yerusalem dekat pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke utara, di mana terdapat berhala cemburuan, yang menimbulkan cemburu itu. Yehezkiel 8:3

Lihat, di sana tampak kemuliaan Allah Israel, seperti penglihatan yang kulihat di lembah itu. Yehezkiel 8:4

Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, lihatlah ke utara!” Aku melihat ke utara, sungguh, di sebelah utara gerbang mezbah, dekat jalan masuk, terdapat berhala cemburuan tadi. Yehezkiel 8:5

Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat, yaitu perbuatan-perbuatan kekejian yang besar-besar, yang dilakukan oleh kaum Israel di sini, sehingga Aku harus menjauhkan diri dari tempat kudus-Ku? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi.” Yehezkiel 8:6

Dan dibawa-Nya aku ke pintu pelataran, aku melihat, sungguh, ada sebuah lobang di dalam temboknya. Yehezkiel 8:7

Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, perbesarlah lobang yang di tembok itu!” Sesudah aku memperbesar lobang itu, lihat, ada sebuah pintu. Yehezkiel 8:8

Firman-Nya kepadaku: “Masuklah dan lihatlah perbuatan-perbuatan kekejian yang jahat, yang mereka lakukan di sini.” Yehezkiel 8:9

Lalu aku masuk dan melihat, sungguh, segala gambar-gambar binatang melata dan binatang-binatang lain yang menjijikkan dan segala berhala-berhala kaum Israel terukir pada tembok sekelilingnya. Yehezkiel 8:10

Dan di hadapannya berdiri tujuh puluh orang tua-tua kaum Israel, dengan Yaazanya bin Safan di tengah-tengah mereka dan masing-masing memegang bokor ukupannya di tangannya, dan keharuman dari asap ukupan itu naik ke atas. Yehezkiel 8:11

Firman-Nya kepadaku: “Kaulihatkah, hai anak manusia, apa yang dilakukan oleh tua-tua kaum Israel di dalam kegelapan, masing-masing di dalam kamar tempat ukiran-ukiran mereka? Sebab mereka berkata: TUHAN tidak melihat t  kita; TUHAN sudah meninggalkan tanah ini.” Yehezkiel 8:12

Ditambahkan-Nya lagi: “Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi yang mereka lakukan.” Yehezkiel 8:13

Lalu dibawa-Nya aku dekat pintu gerbang rumah TUHAN yang di sebelah utara, sungguh, di sana ada perempuan-perempuan yang menangisi dewa Tamus. Yehezkiel 8:14

Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, kaulihatkah apa yang mereka perbuat? Engkau masih akan melihat perbuatan-perbuatan kekejian yang lebih besar lagi dari pada ini.” Yehezkiel 8:15

Kemudian dibawa-Nya aku ke pelataran dalam rumah TUHAN; sungguh, dekat jalan masuk ke bait TUHAN, di antara balai Bait Suci dan mezbah ada kira-kira dua puluh lima orang laki-laki, yang membelakangi bait TUHAN dan menghadap ke sebelah timur sambil sujud pada matahari di sebelah timur. Yehezkiel 8:16

Lalu firman-Nya kepadaku: “Kaulihatkah itu, hai anak manusia? Perkara kecilkah itu bagi kaum Yehuda untuk melakukan perbuatan-perbuatan kekejian yang mereka lakukan di sini, bahwa mereka memenuhi tanah ini dengan kekerasan dan dengan itu terus menyakiti hati-Ku? Sungguh, mereka berkelakuan tak senonoh di hadapan-Ku. Yehezkiel 8:17

Oleh karena itu Aku akan membalas di dalam kemurkaan-Ku. Aku tidak akan merasa sayang dan tidak akan kenal belas kasihan. Dan kalaupun mereka berseru-seru kepada-Ku dengan suara yang nyaring, Aku tidak akan mendengarkan mereka.” Yehezkiel 8:18

YHWH Adalah Raja Babel Alias Bintang Fajar Anak Terang

Sebab TUHAN akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka, maka orang asing akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub. Yesaya 14:1

Bangsa-bangsa lain akan mengantar Israel pulang ke tempatnya, lalu kaum Israel akan memiliki bangsa-bangsa itu di tanah TUHAN sebagai hamba-hamba lelaki dan hamba-hamba perempuan. Demikianlah mereka akan menawan orang-orang yang menawan mereka dan akan berkuasa atas para penindas mereka. Yesaya 14:2

Maka pada hari TUHAN mengakhiri kesakitan dan kegelisahanmu dan kerja paksa yang berat yang dipaksakan kepadamu, Yesaya 14:3

maka engkau akan memperdengarkan ejekan ini tentang raja Babel, dan berkata: “Wah, sudah berakhir si penindas sudah berakhir orang lalim! Yesaya 14:4

TUHAN telah mematahkan tongkat orang-orang fasik, gada orang-orang yang memerintah, Yesaya 14:5

yang memukul bangsa-bangsa dengan gemas, dengan pukulan yang tidak putus-putusnya; yang menginjak-injak bangsa-bangsa dalam murka dengan tiada henti-hentinya.  Yesaya 14:6

Segenap bumi sudah aman dan tenteram; orang bergembira dengan sorak-sorai. Yesaya 14:7

Juga pohon-pohon sanobar dan pohon-pohon aras di Libanon bersukacita karena kejatuhanmu, katanya: ‘Dari sejak engkau rebah terbaring, tidak ada lagi orang yang naik untuk menebang kami!’ Yesaya 14:8

Dunia orang mati yang di bawah gemetar untuk menyongsong kedatanganmu, dijagakannya arwah-arwah bagimu, yaitu semua bekas pemimpin di bumi; semua bekas raja bangsa-bangsa  dibangunkannya dari takhta mereka. Yesaya 14:9

Sekaliannya mereka mulai berbicara dan berkata kepadamu: ‘Engkau juga telah menjadi lemah seperti kami, sudah menjadi sama seperti kami!’ Yesaya 14:10

Ke dunia orang mati sudah diturunkan kemegahanmu dan bunyi gambus-gambusmu; ulat-ulat dibentangkan sebagai lapik tidurmu, dan cacing-cacing sebagai selimutmu.” Yesaya 14:11

“Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, BINTANG TIMUR ANAK TERANG engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! Yesaya 14:12

Engkau yang tadinya berkata dalam hatimu: Aku hendak naik ke langit, aku hendak mendirikan takhtaku mengatasi bintang-bintang Allah, dan aku hendak duduk di atas bukit pertemuan, jauh di sebelah utara.  Yesaya 14:13

Aku hendak naik mengatasi ketinggian awan-awan, hendak menyamai Yang Mahatinggi! Yesaya 14:14

Sebaliknya, ke dalam dunia orang mati engkau diturunkan, ke tempat yang paling dalam  di liang kubur. Yesaya 14:15

Orang-orang yang melihat engkau akan memperhatikan dan mengamat-amati engkau, katanya: Inikah dia yang telah membuat bumi gemetar, dan yang telah membuat kerajaan-kerajaan bergoncang, Yesaya 14:16

yang telah membuat dunia seperti padang gurun, dan menghancurkan kota-kotanya, yang tidak melepaskan orang-orangnya yang terkurung pulang ke rumah? Yesaya 14:17

Semua bekas raja bangsa-bangsa berbaring dalam kemuliaan, masing-masing dalam rumah kuburnya.  Yesaya 14:18

Tetapi engkau ini telah terlempar, jauh dari kuburmu, seperti taruk yang jijik, ditutupi dengan mayat orang-orang yang tertikam oleh pedang dan jatuh tercampak ke batu-batu liang  kubur seperti bangkai yang terinjak-injak. Yesaya 14:19

Engkau tidak akan bersama-sama dengan raja-raja itu di dalam kubur, sebab engkau telah merusak negerimu dan membunuh rakyatmu. Anak cucu orang yang berbuat jahat tidak akan disebut-sebut untuk selama-lamanya. Yesaya 14:20

Dirikanlah bagi anak-anaknya tempat pembantaian, oleh karena kesalahan nenek moyang mereka, supaya mereka jangan bangun dan menduduki bumi dan memenuhi dunia dengan kota-kota.” Yesaya 14:21

“Aku akan bangkit melawan mereka,” demikianlah firman TUHAN semesta alam, “Aku akan melenyapkan nama Babel dan sisanya, anak cucu dan anak cicitnya,” demikianlah firman TUHAN. Yesaya 14:22

“Aku akan membuat Babel menjadi milik landak dan menjadi air rawa-rawa, dan kota itu akan Kusapu bersih dan Kupunahkan,” demikianlah firman TUHAN semesta alam. Yesaya 14:23

Handai  taulanku, IBLIS adalah NAGA BESAR. YHWH adalah BINATANG berkepa TUJUH dan bertanduk SEPULUH. Tujuh kepala adalah 7 raja, DIA yang ke 8. Sepuluh TANDUK adalah 10 HUKUM Tuhan. Wahyu 17.

Rahasia Tongkat Gembala dan Gembala Pandir

Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: “Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu! Zakaria 11:4

Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya. Zakaria 11:5

Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorangpun dari tangan h  mereka.” Zakaria 11:6

Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan “Kemurahan” dan yang lain kusebutkan “Ikatan”; lalu aku menggembalakan domba-domba itu. Zakaria 11:7

Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku. Zakaria 11:8

Lalu aku berkata: “Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!” Zakaria 11:9

Aku mengambil tongkatku “Kemurahan”, lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa. Zakaria 11:10

Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman TUHAN. Zakaria 11:11

Lalu aku berkata kepada mereka: “Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!” Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. Zakaria 11:12

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Serahkanlah itu kepada penuang logam!” –nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN. Zakaria 11:13

Kemudian aku mematahkan tongkat yang kedua, yaitu “Ikatan”, untuk meniadakan persaudaraan antara Yehuda dan Israel. Zakaria 11:14

Sesudah itu berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Ambillah sekali lagi perkakas seorang gembala yang pandir! Zakaria 11:15

Sebab sesungguhnya, Aku akan membangkitkan di negeri ini seorang gembala yang tidak mengindahkan yang lenyap, yang tidak mencari yang hilang, yang tidak menyembuhkan yang luka, yang tidak memelihara yang sehat, melainkan memakan daging dari yang gemuk dan mencabut kuku mereka. Zakaria 11:16

Celakalah gembala-Ku yang pandir, yang meninggalkan domba-domba! Biarlah pedang menimpa lengannya dan menimpa mata kanannya! Biarlah lengannya kering sekering-keringnya, dan mata kanannya menjadi pudar sepudar-pudarnya!” Zakaria 11:17

NB.
Saya dedikasikan tulisan ini untuk Petrus Wijayanto. Dia seorang Penyembah Nama yang SALEH!

Ini adalah BAGIAN II dari Blog: Bengcu Mengungkap Rahasia Kristus Yang Tidak Dipahami Generasi Terdahulu. untuk membaca bagian lainnya, silahkan klik di bawah ini:

Untuk membaca blog-blog tentang YHWH yang lain, silahkan klik di SINI.

11 thoughts on “YHWH Adalah Berhala Yang Cemburuan

  1. Saya tidak tahu apakah anda ini seorang Kristen atau bukan. Tapi saya sangat sedih melihat anda mencari2 kesalahan dalam Alkitab. Saya tidak bilang Alkitab sepenuhnya sempurna, karena ia juga ditulis oleh manusia sekalipun wahyunya berasal dari Allah. Allah bukan berhala seperti yang anda katakan. Dan firmanNya tidak pernah salah. Ingat! Anda hanya manusia, dan segala yang anda lihat hanyalah berdasarkan logika. Saya berdoa, supaya orang seperti anda dipakai Tuhan untuk memberitakan Injil dengan benar, bukan dengan menuliskan hal-hal yang tidak benar yang berdasarkan ide saudara yang tidak pernah sempurna.

  2. angel, saya JUGA tidak tahu apakah anda orang Kristen atau BUKAN namun SATU hal saya tahu PASTI tentang anda yaitu: ANDA SOK TAHU dan SOK JAGOAN. Saya sama sekali tidak merasa SEDIH karena orang-orang SEPERTI andalah yang MENDORONG saya untuk MENULIS dan TERUS menulis.

    Sampai saat ini saya SUDAH menulis 272 blog tentang berbagai HAL. Mohon maaf, tanpa MENGURANGI rasa hormat, WALAUPUN menyatakan BANYAK KESALAHAN ajaran Kristen serta mengungkapkan pemahaman BARU, namun anda MUSTAHIL menemukan SATU KALIMAT pun di antara ke 272 blog saya tersebut yang MENGAJARKAN bahwa Alkitab SALAH atau TIDAK SEMPURNA. Anda mau tahu pandangan saya tentang Alkitab? Inilah dia:

    Alkitab sangat LOGIS, GAMBLANG, SISTEMATIS, AKURAT, TEGAS dan KONSISTEN. LOGIS artinya tidak ada yang bertentangan dengan akal sehat. GAMBLANG artinya jelas dan mudah dipahami. SISTEMATIS artinya ditulis secara teratur dan berkesinambungan. AKURAT artinya sangat teliti dan cermat. TEGAS artinya jelas dan terang benar serta tidak ada yang samar-samar. KONSISTEN atau taat asas, artinya tidak ada yang saling bertentangan atau saling menyangkal. Anda bisa MENOLAK ajaran Alkitab namun mustahil MENYANGKALNYA. Anda bisa tidak memahaminya namun tidak bisa menafsirkan seenaknya. Itu sebabnya, di dalam perdebatan yang serius dan ilmiah saya selalu katakan, “Apabila pemahaman saya ini benar, maka semua ayat yang anda gunakan untuk menentangnya akan berbalik mendukungnya.”

    JANGAN terlalu CEPAT menghakimi! Bila mau menghakimi, HAKIMILAH dengan ADIL! Jangan MENGHAKIMI orang MEMBABIBUTA!

  3. Syalom,

    semakin membaca tulisan2 anda yang menarik, semakin saya ingin bertanya;

    – apa hakikat dari Kebenaran itu?

    – anda mengupas Alkitab layaknya seperti mengupas bawang bombay, jikalau sudah sampai pada kupasan terakhir dan habis….makna apa yang anda pribadi dapatkan?

    – apakah anda pernah mendapat “visi” atau apapun dari Tuhan yang anda percayai ? karena menurut saya dalam mempelajari Alkitab akan banyak halangan dan godaan sebagai ujian kesungguhan dalam mencari ajaran Tuhan.

    terima kasih

  4. andika, kebenaran adalah kebenaran. 1 meter adalah 1 meter. Itulah kebenaran.

    Ajaran Alkitab dan tafsiran Alkitab adalah dua hal yang berbeda. Ajaran Alkitab adalah kebenaran. Tafsiran Alkitab mustahil kebenaran karena ketika seseorang menafsirkan Alkitab, dia menjadikan HIKMATNYA sendiri sebagai sumber pustaka dan STANDARD kebenaran untuk menafsirkan Alkitab.

    Apa yang akan kita dapati bila telah menguliti Alkitab sampai lembar terakhir? KABAR BAIK! Anda tahu bedanya kabar baik dan kabar buruk? Silahkan baca ini untuk mengetahuinya.

    https://bengcumenggugat.wordpress.com/2011/03/13/bengcu-menggugat-karena-penciptaan-manusia-belum-selesai/

    Saudara andika, bertahun-tahun yang lalu, suatu hari saya memandang koleksi papan gilesan (buku teologi) saya yang jumlahnya 2000 lebih, lalu melihat Alkitab. Sejak itulah saya memutuskan untuk BERHENTI belajar buku Teologi dan HANYA membaca Alkitab. Setelah belajar belasan tahun, saya pun memutuskan untuk membagi penetahuan saya kepada orang lain. 4 Tahun yang lalu saya mulai melakukannya dengan menulis di SABDA Space.

    http://www.sabdaspace.org/node

    Sekarang saya juga melakukannya lewat Face book.

    Ketika membaca Alkitab, godaan terbesar kita adalah MENAFSIRKANNYA.

    Kenapa anda menafsirkan Ayat Alkitab?

    1. Karena anda tidak memahaminya – Anda menafsirkan agar bisa memahaminya
    2. Karena anda menganggapnya tidak logis – Anda menafsirkan agar menjadi logis.

    Walaupun berusaha namun saya juga sering terjebak untuk menafsirkannya. Bila anda membaca blog-blog saya maka anda akan menemukan suatu progres di blog-blog tersebut.

  5. anggap aja apa yg ditulis disini hiburan,… Hai Hai… koq tdk dibukukan saja ? kan bisa dapat duit,.. dari situ anda bisa tahu berapa banyak yg ikuti anda,.. kalo bukunya laris ( syukur2 laris ) ya berati pengikutnya banyak,.. kalo tdk ada yg beli ya berati tdk ada yg suka dgn tulisan anda… betul to ???

  6. Dalam banyak hal saya tidak setuju dengan Bung Hai-Hai, tapi dalam banyak hal pula saya terinspirasi darinya, terutama tentang kejujurannya dalam memahami (kalau tak boleh disebut menafsirkan) Alkitab. Memang sejak lama kajian tentang Perjanjian Lama banyak menuai polemik. Ditambah lagi hasil penelitian arkeologis Finklestein dewasa ini yang menyimpulkan bahwa tidak ada bukti arkeologis tentang kisah-kisah Perjanjian Lama. Kalaupun tak pantas disebut dongeng, setidaknya PL adalah catatan-catatan sejarah yang tidak steril dari mitologi, distorsi hingga keterbatasan pengetahuan dan bahasa si penulis kitab. Tentu saja Alkitab bukan koran atau berita Liputan 6 yang akurat, tajam, terpercaya dna memenuhi standar penulisan jurnalistik atau metode penelitian. Maka terlepas dari perbedaan pemahaman dalam Alkitab, tidak akan melunturkan natur Alkitab sebagai Buku Inspirasi tentang pergumulan spiritual suatu bangsa. Melalui inspirasi itulah, kita dapat belajar tentang pesan-pesan rohani yang dibutuhkan bagi peradaban.

  7. baiknya anda tetapkan jati diri anda, dan anda itu siapa dan golongan mana.
    kalau anda islam,baiklah anda mengaku begitu
    kalau anda ateis,tidak usah mngambil nama kristen
    kalau anda kristen dan yakin akan pegangan anda namun diluar aliran saat ini,bikinlah aliran sendiri
    yang jelas apapaun pilihan orang,itu juga tanggung jawabnya dikubu

  8. Ancient Alien berisi teori bahwa mahkluk planet asing sudah sejak lama mendatangi bumi, bahkan sejak ribuan tahun lalu. Bukti kedatangan alien tak hanya pada sejumlah pahatan dan seni ukir, namun juga kisah dan dongeng tentang Dewa dan Dewi, dan juga Malaekat atau Bidadari.

    Konon, sebutan Dewa dan Dewi yang muncul dalam sejumlah kisah (umumnya dianggap sebagai dongeng) itu ada alasannya. Sebutan Dewa diberikan manusia kepada mahkluk yang “Datang dari Langit”. Dewa-dewa ini digambarkan sebagai punya kemampuan melebihi manusia bumi. Mereka menggunakan tombak atau pedang yang mengeluarkan api dan sinar, dan mengendarai kereta terbang.

    Tentu, istilah ‘tombak yang bisa mengeluarkan api’ dan juga ‘kereta terbang’ dibuat manusia bumi sesuai dengan intrepetasi dan juga budaya mereka. Manusia bumi ribuan tahun lalu belum pernah melihat senapan/pistol dan pesawat terbang.

    Salah satu narasumber Acient Alien mencontohkan adegan pertempuran para dewa yang digambarkan dalam kisah Mahabharata. Dalam kisah itu digambarkan sejumlah dewa yang mengendarai kereta terbang saling hantam dengan pedang atau tombak bersinar.

    “Pertempuran itu bukan dongeng namun benar-benar terjadi, dan digambarkan sesuai akal dan pemahaman manusia yang menyaksikan pada waktu itu. tapi yang bertempur tentu bukan dewa melainkan dua kelompok alien,” kata si narasumber.

    Salah satu narasumber mencontohkan Abraham, tokoh terkemuka di Alkitab Perjanjian lama yang diperintahkan untuk mengorbankan anaknya, namun perintah itu dibatalkan di detik terakhir. Menurut si narasumber, itu bisa terjadi karena Abraham mendapat perintah dari beberapa sumber. Yakni dari alien yang jahat, yang memerintahkan untuk membunuh anaknya, dan alien yang baik, yang membatalkan perintah pembunuhan.

    Di beberapa daerah di Indonesia kisah ini sangat terkenal. Ceritanya umumnya sama hanya pelakunya yang berbeda. Di Jawa, bidadari yang sial karena pakaiannya dicuri bernama Dewi Nawangwulan. Si pencuri yang suka mengintip cewek mandi bernama Jaka Tarub. Di Minahasa si pengintip bernama Mamanua, dan bidadari yang pakaiannya dicuri bernama Lumalundung.

    Berdasarkan teori Ancient Alien, apakah ada kemungkinan bahwa para bidadari yang mandi itu sebenarnya adalah alien, yang karena satu dan lain hal nekat mandi di bumi? Apakah pakaian yang dicuri Jaka Tarub dan Mamanua sebenarnya adalah wahana terbang mini?

    Kisah dongeng ini berakhir dengan kembalinya si bidadari ke khayangan setelah menemukan pakaiannya. Si Bidadari meninggalkan bumi, juga suami dan anaknya.

    Bidadari yang menikah dengan manusia bumi dan melahirkan anak pasti fenomena menarik, jika kita berasumsi bahwa bidadari itu alien!!

    Di belahan dunia lain ada kisah tentang pernikahan dewa dan perempuan bumi, yang melahirkan anak. Herkules, konon adalah buah dari pernikahan Dewa Zeus dengan perempuan bumi. Zeus bukan satu-satunya dewa yang menikah dengan perempuan bumi. Herkules juga bukan satu-satunya putra yang dihasilkan dari pernikahan Zeus dengan perempuan bumi. Jika kita berasumsi bahwa dewa itu alien, maka ada kemungkinan bahwa sebagian manusia bumi saat ini adalah keturunan dari hasil perkimpoian silang antara dewa (alien) dengan mahkluk bumi!!!

  9. @alien
    Pasti anda banyak membaca dari indocropcircles.wordpress.com ya??
    saya juga penggemar science fiction seperti anda,
    Tapi sayang, mohon maaf anda salah tempat.
    Disini membahas mengenai ajaran ajaran Kristen dan bagaimana memahami ALKITAB dengan sebenarnya, bukan membahas alien dsb, sekalipun mungkin ada fakta ilmiah yang mendukung apa yang anda sajikan.
    Silahkan berikan pendapat, komentar, sanggahan, dll yang berkaitan, bukan yang tidak berkaitan.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.