Benarkah doktrin Tritunggal paling sulit untuk dipahami bahkan mustahil dipahami dengan sempurna manusia? SALAH! Kenapa doktrin Tritunggal jarang sekali dikotbahkan dari atas mimbar-mimbar gereja? Karena banyak pengkotbah yang tidak memahaminya dengan benar! Kenapa Yohanes perlu memberi nama baru Firman (Logos) kepada Yesus Kristus? Apakah nama-nama di dalam Perjanjian Lama dan yang digunakan oleh Yesus selama Dia di dunia tidak cukup untuk menjelaskan kepada manusia tentang Tuhan yang disembah orang Kristen? Bila cukup, mustahil Yohanes memberi-Nya nama baru. Apa yang ingin diajarkan oleh Yohanes kepada kita di dalam Yohanes 1:1-34? Mari kita mencari tahu.
Membaca Alkitab Seolah Membaca Novel
Godaan terbesar ketika hendak mulai mempelajari Alkitab adalah tawaran untuk membaca buku-buku teologi dan mendengarkan rekaman-rekaman kotbah dari para teolog top. Sekali melakukannya kita akan kecanduan karena dengan cara demikian pengetahuan kita akan maju pesat dalam waktu yang singkat. Godaan terbesar ketika menyelidiki ayat-ayat Alkitab adalah mencari sumber pustaka yaitu tulisan-tulisan dan rekaman-rekaman kotbah yang berisi pemahaman teolog-teolog top tentang ayat-ayat tersebut. Kita melakukannya dengan alasan agar tidak tersesat. Godaan terbesar ketika tidak memahami ayat-ayat Alkitab yang sedang dibaca adalah segera mencari ayat-ayat lain yang telah kita pahami untuk menjelaskan ayat-ayat tersebut. Alasannya adalah menggunakan Alkitab untuk memahami Alkitab.
Apakah Alkitab sudah selesai dipahami? Apakah pemahaman yang ada selama ini sudah benar? Apakah teologi-teologi yang ada saat ini adalah ajaran sejati Alkitab? Apakah Alkitab sudah selesai dipahami oleh para teolog Reformed? Apakah para Teolog Reformed benar-benar memahami Alkitab dengan benar sehingga Teologi Reformed adalah ajaran sejati Alkitab sehingga ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Teologi Reformed adalah ajaran sesat karena bertentangan dengan ajaran Alkitab? Alkitab belum tentu telah selesai dipahami bahkan Alkitab belum tentu telah dipahami dengan benar. Itu sebabnya kita harus menguji alias mengaudit semua ajaran yang ada dengan Alkitab sebagai standard kebenaran hari lepas hari.
Umumnya kita meyakini suatu ajaran sebagai ajaran yang benar bukan karena telah mengujinya dengan Alkitab sebagai standard kebenaran namun karena meyakini reputasi para pengkotbah dan penulis ajaran-ajaran tersebut. Kenapa kita tidak mengujinya? Karena kita merasa nyaman dan cocok dengan ajaran tersebut. Itu sebabnya kita meyakini ajaran-ajaran tersebut sebagai ajaran sejati Alkitab.
Sacra Scriptura sui ipsius interprres. Scriptura sacra sui ipsius interpres. Kitab suci menafsirkan atau menjelaskan dirinya sendiri. Metode pemahaman Alkitab Eksegesis adalah metode memahami Alkitab dengan membiarkan ayat-ayat Alkitab menjelaskan dirinya sendiri. Memahami, bukan menafsirkan. Kedua hal tersebut di atas digembar-gemborkan oleh para Teolog dari generasi ke generasi. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah kedua hal tersebut benar-benar menjadi jalan hidup (way of life) atau hanya SLOGAN kosong belaka?
Saya percaya, para penulis Alkitab menulis Alkitab seperti seorang penulis novel. Semua kata-kata yang digunakannya dipilih secara hati-hati dan digunakan secara konsisten, disusun menjadi kalimat-kalimat menurut tatabahasa yang benar. Mereka menulis secara sistematis, terperinci, akurat, logis dan konsisten di bawah pimpinan Roh Kudus dengan tujuan agar yang membacanya dapat memahami apa yang ditulisnya dengan mudah dan gamblang serta benar. Menurut saya, seharusnya kita membaca Alkitab seperti para penulis ketika menulisnya yaitu: Sistematis, terperinci, akurat, logis dan konsisten di bawah pimpinan Roh Kudus. Dengan keyakinan demikianlah saya berkata bahwa saya belajar untuk membaca Alkitab seolah membaca novel. Tidak menafsirkan namun berusaha memahami yang tertulis apa adanya dengan benar.
Firman dan Allah
Yohanes 1:1-34 adalah Pendahuluan kitab Yohanes. Sebagai Pendahuluan ayat-ayat tersebut adalah ringkasan dari kitab Yohanes. Juga sebagai pengantar agar bisa memahami keseluruhan kitab Yohanes dengan benar. Sesungguhnya apa yang diajarkan oleh Yohanes dalam ayat-ayat tersebut sangat sederhana dan gamblang. Sayangnya banyak yang tidak percaya bahwa itulah yang ingin diajarkan oleh Yohanes, itu sebabnya mereka lalu mengerahkan jurus tafsir 1001 mimpi guna mencari arti-arti tersirat di dalam ayat-ayat tesebut sehingga muncullah ekposisi Yohanes 1:1-34 versi tafsir 1001 mimpi. Silahkan klik di sini untuk membca salah satunya.
Masalah lain ketika hendak memahami ayat-ayat tersebut disebabkan karena memahami nama-nama dengan cara yang salah. Misalnya: Segala keberadaan dibagi menjadi dua kasta yaitu: Pencipta dan Ciptaan. Ketika menemukan kata Allah, kita langsung menganggapnya sebagai nama kasta, bukan nama pribadi, padahal ketika menggunakan kata “Allah” Yohanes maksudkan itu sebagai nama Pribadi. Ketika menemukan kata “gelap” kita langsung menyimpulkan bahwa itu adalah hal yang jahat mustahil nama pribadi. Salah satu kunci utama untuk memahami Yohanes 1:1-34 adalah mendeteksi nama-nama pribadi.
Mari kita tanggalkan semua prasangka dan menaklukkan akal budi di bawah pimpinan Roh Kudus guna memahami Yohanes 1:1-34 apa adanya dengan benar.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Yohanes 1:1
Pada mulanya adalah Firman (Logos), artinya Kisah ini dimulai dari Firman. Firman ada bersama-sama dengan Allah (Theos), artinya ada dua pribadi, yang satu nama-Nya firman sedangkan yang lain nama-Nya Allah, kedua pribadi itu ada bersama-sama. Artinya pribadi bernama Firman itu bukan pribadi yang bernama Allah. Firman itu adalah Allah, artinya pribadi bernama Firman itu adalah pribadi yang bernama Allah. Firman itu bukan Allah namun Firman itu adalah Allah. Bila Firman bukan Allah, kenapa Dia adalah Allah?
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Yohanes 1:2
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Yohanes 1:3
Siapakah yang pada mulanya bersama-sama dengan Allah? Firman. Firman adalah pencipta segala ciptaan. Tidak ada ciptaan yang tidak diciptakan oleh Firman. Karena Firman adalah pencipta segala ciptaan itu berarti Allah sama sekali tidak mencipta.
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Yohanes 1:4
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Yohanes 1:5
Di dalam Firman ada Hidup (Zoe – lafal: Dzo-ay’). Hidup adalah Terang Manusia (Phos anthropos – lafal: Foce anth’-ro-pos). Terang di dalam Yohanes 1:5 adalah Terang Manusia alias Hidup. Terang itu bercahaya di dalam Gelap (Skotia – lafal: Skot-ee’-ah) dan Gelap tidak menguasai-Nya. Walaupun ada di dalam Gelap namun Terang alias Hidup bukan bagian dari Gelap. Walaupun ada di dalam Gelap namun Terang alias Hidup bercahaya. Walaupun Terang bercahaya di dalam Gelap namun sama sekali tidak meniadakan Gelap itu. Itu berarti Terang dan Gelap adalah dua pribadi yang berbeda namun esa.
Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; Yohanes 1:6
ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Yohanes 1:7
Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Yohanes 1:8
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Yohanes 1:9
Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Yohanes 1:10
Terang alias Terang Manusia bukan cahaya yang diciptakan karena terang atau cahaya yang diciptakan adalah benda mati. Terang juga bukan kondisi yang terjadi karena adanya cahaya, karena kondisi terang tidak hidup. Terang adalah Hidup. Terang alias Terang Manusia alias Hidup adalah pribadi, bahkan Dia adalah Sang Pencipta segala ciptaan
Apakah Gelap di dalam Yohanes 1:5 adalah ciptaan atau kondisi gelap yang disebabkan oleh ciptaan? Terang adalah Sang Pencipta. Karena Terang di dalam Yohanes 1:5 adalah Sang Pencipta, maka itu berarti Gelap juga adalah Sang Pencipta.
Ada dua Pencipta, yang satu nama-Nya Terang yang lain nama-Nya Gelap. Terang ada di dalam Gelap. Kedua Yohanes menamakan Dwitunggal Terang di dalam Gelap itu Firman.
Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Yohanes 1:11
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Yohanes 1:12
orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Yohanes 1:13
Ia di dalam Yohanes 1:11 adalah Terang alias Hidup. Terang datang ke dunia namun orang-orang kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya. Kata “Menerima-Nya” dalam ayat itu bukan berarti menyambut-Nya seolah menyambut tamu. Kata “menerima-Nya” diterjemahkan dari kata Yunani “paralambano” (lafal: par-al-am-ban’-o) yang artinya menerima sesuatu yang diberikan untuk dimiliki. Menerima-Nya berarti menerima-Nya sebagai milik.
Namun, semua orang yang menerima-Nya akan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah. Kata “Menerima-Nya” dalam Yohanes 1:12 diterjemahkan dari kata Yunani “lambano”(lafal: lam-ban’-o) yang artinya menerima sesuatu untuk dimiliki. Kata “Menerima-Nya” dalam ayat itu berarti mendapat Dia (Terang) atau memiliki Dia.
Mereka yang diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. Saya percaya dalam nama Terang sama sekali tidak berarti saya mempercayai Terang atau saya percaya kepada Terang. Saya percaya dalam nama Terang berarti saya dipercayakan kepada Terang atau saya percaya karena Terang mempercayai hal itu atau saya mempercayai apa yang dipercayai Terang. Di dalam kondisi demikian, rasa percaya saya sama sekali tidak memiliki arti karena yang diperhitungkan adalah apa yang dipercayai oleh Terang. Itulah yang disebut percaya dalam nama Terang.
Mereka yang diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, bukan orang-orang yang diperanakkan dari darah atau dari daging. Mereka yang diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, bukan orang-orang yang diperanakkan secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki. yang diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, adalah orang-orang yang diperanakkan dari Allah.
Memiliki Terang dan Percaya di dalam Terang serta dilahirkan dari Allah bukan tiga kejadian yang berbeda apalagi tiga kejadian berbeda yang terjadi pada waktu yang berbeda. Memiliki Terang dan Percaya di dalam Terang serta dilahirkan dari Allah adalah satu kejadian dalam tiga nama. Kejadian itu adalah “diberi kuasa menjadi anak Allah oleh Terang alias Allah”
Anak domba dilahirkan oleh domba, anak kambing dilahirkan oleh kambing, anak manusia dilahirkan oleh manusia dan anak Allah dilahirkan oleh Allah. Dilahirkan oleh Allah berarti diberi kuasa oleh Terang untuk menjadi anak Allah. Dengan demikian, kita dapat menarik kesimpulan bahwa Terang adalah Allah.
Sekarang kita tahu kenapa dalam Yohanes 1:1 rasul Yohanes mengajarkan bahwa Firman adalah Allah namun Firman bukan Allah. Hal itu terjadi karena Allah memiliki nama lain yaitu Terang. Ketika ada di dalam Gelap, Dia disebut Terang, ketika ada di luar Gelap Dia disebut Allah. Mari kita membuat persamaan untuk membantu kita memahami kebenaran ini.
Terang = Allah
Terang di dalam Gelap = Firman
Firman = Terang namun bukan Allah
Allah Bukan Bapa
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Yohanes 1:14
Yohanes 1:14 mengajarkan bahwa Firman adalah Anak Tunggal Bapa (Pater – lafal: pat-ayr’). Dwitunggal Terang di dalam Gelap nama-Nya Firman. Karena Terang adalah Allah itu berarti Dwitunggal Allah dan Gelap adalah Firman. Karena Firman adalah Anak Tunggal Bapa, itu berarti Anak Tunggal Bapa sesungguhnya ada dua pribadi yaitu Gelap dan Allah. Karena Allah dan Gelap adalah Anak Tunggal Bapa, itu berarti Allah mustahil Bapa. Sebab, apabila Allah adalah Bapa itu berarti Dia menjadi Bapa dari diri-Nya sendiri.
Terang = Allah
Terang di dalam Gelap = Firman
Allah dan Gelap = Firman
Firman = Anak Tunggal BAPA
Anak Tunggal BAPA = Allah dan Gelap
Allah mustahil BAPA karena Allah adalah salah satu Anak BAPA
Yohanes memberi kesaksian tentang Dia dan berseru, katanya: “Inilah Dia, yang kumaksudkan ketika aku berkata: Kemudian dari padaku akan datang Dia yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku.” Yohanes 1:15
Karena dari kepenuhan-Nya kita semua telah menerima kasih karunia demi kasih karunia; Yohanes 1:16
sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Yohanes 1:17
Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. Yohanes 1:18
Yohanes Pembaptis memberi kesaksian tentang Firman yang telah menjadi manusia. Yohanes memberi Firman nama baru yaitu: Yesus Kristus. Itu berarti Yesus Kristus adalah Dwitunggal Allah dan Gelap. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah alias Terang alias Hidup. Yohanes mengajarkan bahwa yang menyatakan Allah kepada manusia adalah Anak Tunggal Allah yang duduk di pangkuan Bapa. Anak Tunggal Bapa adalah Dwitunggal Allah dan Gelap. Siapakah Anak Tunggal Allah yang duduk di pangkuan Bapa? Kita belum tahu. Kita baru tahu bahwa Anak Tunggal Allah dan Anak Tunggal Bapa adalah dua istilah yang berbeda. Anak Tunggal Bapa adalah Firman yaitu Dwitunggal Allah dan Gelap. Di samping itu kita juga tahu bahwa tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah.
Yohanes Pembaptis Bukan Mesias
Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?” Yohanes 1:19
Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias.” Yohanes 1:20
Lalu mereka bertanya kepadanya: “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Dan ia menjawab: “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Dan ia menjawab: “Bukan!” Yohanes 1:21
Maka kata mereka kepadanya: “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Yohanes 1:22
Jawabnya: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.” Yohanes 1:23
Dan di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Yohanes 1:24
Mereka bertanya kepadanya, katanya: “Mengapakah engkau membaptis, jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes 1:25
Yohanes menjawab mereka, katanya: “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, Yohanes 1:26
yaitu Dia, yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak.” Yohanes 1:27
Hal itu terjadi di Betania yang di seberang sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis. Yohanes 1:28
Yohanes Pembaptis dengan tegas dan gamblang menyatakan bahwa dia bukan Mesias. Dia juga bukan Elia, seorang nabi Perjanjian Lama yang tidak mengalami kematian namun Moksa, naik ke sorga dalam tubuh Jasmani dengan menumpang kereta kuda berapi dalam angin badai (2 Raja-Raja 2:1-18). Setelah menyangkal dirinya Mesias, Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa Mesias itu sudah datang. Untuk menyatakan betapa agungnya Mesias itu, Yohanes menyatakan bahwa dirinya bahkan tidak layak untuk membuka tali kasut-Nya. Siapakah Mesias itu? Siapakah Elia itu?
Anak Tunggal Allah BUKAN Anak Tunggal Bapa
Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Yohanes 1:29
Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Yohanes 1:30
Yohanes Pembaptis memberi Yesus nama baru yaitu Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Melalui pernyataannya tersebut Yohanes Pembaptis memproklamirkan bahwa Yesus adalah Mesias yang tentang-Nya tertulis di dalam kitab Perjanjian Lama.
Dan aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.” Yohanes 1:31
Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: “Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya. Yohanes 1:32
Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Yohanes 1:33
Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.” Yohanes 1:34
Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Dia melihat Roh turun dari langit seperti merpati dan tinggal di atas Yesus. Lebih lanjut dia bersaksi bahwa Dia yang mengutus-Nya bersaksi bahwa manusia yang ke atasnya Roh turun dan tinggal akan membaptis dengan Roh Kudus. Siapakah yang mengutus Yohanes Pempabtis?
Akhirnya Yohanes Pembaptis bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Allah. Karena Yesus adalah Anak Allah, itu berarti Yesus adalah Anak Tunggal Allah yang duduk di pangkuan Bapa dalam Yohanes 1:18.
Handai taulan sekalian, setelah mempelajari Yohanes 1:1-34 kita dapat menarik kesimpulan:
1. Terang di dalam Gelap = Firman
2. Terang tanpa Gelap = Allah
3. Gelap jadi manusia; Gelap = Yesus
4. Terang turun ke dunia; Terang = Roh
5. Hidup = Terang = Roh = Allah
6. Gelap = Yesus = Anak Tunggal Allah
7. Yesus di dalam Roh = Yesus Kristus = Anak Domba Allah
8. Yesus Kristus = Anak Tunggal Bapa
9. Allah mustahil Bapa karena Allah adalah salah satu Anak Bapa
Handai taulan sekalian, kita sudah mempelajari Yohanes 1:1-34. Kita mendapatkan beberapa pemahaman baru yang cukup mengejutkan yang memicu kita untuk bertanya-tanya. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut anda harus mempelajari seluruh kitab yang ditulis oleh Yohanes bahkan juga surat-surat Yohanes dan Wahyu.
Anda Bertanya? Inilah Jawabannya
1. Kenapa Yesus dinamai Gelap?
Yesus dinamai Gelap untuk membedakan-Nya dari Allah yang dinamai Terang.
2. Apa perbedaan Firman (Logos) dan Yesus Kristus?
Firman (Logos) adalah Dwitunggal Roh di dalam Yesus. Yesus Kristus adalah Dwitunggal Yesus di dalam Roh.
3. Kenapa Yesus dinamai Anak Allah?
Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Yohanes 8:42
Dia dinamai Anak Allah alias Anak Tunggal Allah karena Dia keluar dan datang dari Allah.
4. Apa perbedaan Yesus Kristus dan Kristus Yesus?
Yesus adalah nama Gelap setelah Dia menjadi manusia. Yesus Kristus adalah Dwitunggal Yesus di dalam Roh.
Tetapi di antara orang banyak itu ada banyak yang percaya kepada-Nya dan mereka berkata: “Apabila Kristus datang, mungkinkah Ia akan mengadakan lebih banyak mujizat dari pada yang telah diadakan oleh Dia ini?” Yohanes 7:31
Kristus adalah nama yang diberikan kepada Yesus Kristus ketika melakukan mujizat.
Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Roma 6:9
Kristus adalah nama Yesus Kristus setelah Dia dibangkitkan dari kematian.
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Roma 8:11
Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 1 Yohanes 1:5
Yesus Kristus adalah Yesus di dalam Roh. Kristus Yesus adalah Roh di dalam Yesus.
5. Apakah Gelap hanya digunakan untuk nama Yesus sebelum Dia menjadi manusia?
Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan. 1 Yohanes 1:5
Setelah Yesus naik ke Sorga Yohanes kembali menggunakan kata Gelap untuk nama-Nya. Saat itu Yohanes mengajarkan bahwa setelah naik ke sorga, Yesus tidak ada di dalam Allah alias Roh.
6. Kenapa Allah dinamai Terang?
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Yohanes 1:4
Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Yohanes 1:5
tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.” Yohanes 3:21
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Yohanes 5:30
Allah dinamai Terang Manusia karena Dialah yang menerangi manusia. Dia dinamai Terang karena selain menerangi manusia Dia juga menerangi Yesus. Menerangi artinya memimpin dan membimbing melakukan yang benar.
7. Kenapa Allah dinamai Hidup?
Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Roma 8:11
Allah Dinamai hidup karena Dialah yang membangkitkan Yesus dari kematian dan akan membangkitkan orang pilihan pada akhir zaman.
8. Kenapa Roh tidak dinamai Roh Kudus sejak awal?
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Yohanes 14:26
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. Ibrani 2:4
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. 1 Tesalonika 4:8
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Efesus 4:30
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. 2 Korintus 13:14
Setiap nama memiliki makna dan mengajarkan sesuatu yang berbeda. Allah alias Terang Manusia alias Terang alias Hidup yang turun ke dunia dinamai Roh. Roh yang dibagi-bagikan oleh Allah dan tinggal di dalam manusia dinamai Roh Allah alias Roh Kudus. Roh alias Allah hanya ada satu namun Roh Kudus ada banyak karena setiap anak Allah memiliki satu Roh Kudus.
9. Allah adalah Terang alias Hidup alias Terang Manusia. Kenapa Yesus menyatakan diri-Nya adalah Terang?
Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Yohanes 9:5
Selama di dunia, Yesus adalah Terang karena selama itu Dia Tinggal di dalam Terang dan manusia melihat Terang melalui penyataan-Nya.
10. Kenapa Terang dinamai Allah?
Ada dua hal yang sangat penting ketika hendak mempelajari Perjanjian Baru. Pertama, ajaran Yesus adalah standard dan sumber utama ajaran Perjanjian Baru. Semua yang diajarkan oleh para rasul bersumber dari ajaran Yesus Kristus. Itu sebabnya, bila memahami ajaran Yesus Kristus dengan benar, maka kita akan mudah sekali menarik kesimpulan, berdasarkan ajaran Yesus yang manakah sang rasul mendasarkan suatu ajarannya?
Kedua, Nama-nama Tuhan sangat penting. Kita harus memahami semua nama-nama Tuhan dengan benar dan menggunakannya dengan konsisten karena hanya dengan cara demikianlah maka kita akan mampu memahami doktrin Tritunggal dengan benar. Memahami doktrin Tritunggal dengan benar akan memimpin kita untuk memahami Ajaran Alkitab lainnya dengan benar. Ketika mempelajari Perjanjian Baru, ada tiga nama utama yang menunjukkan TIGA pribadi Tuhan yang kita sembah. Ketiga nama tiga pribadi itu adalah: Yesus, Roh dan Bapa. Berdasarkan ketiga nama tersebutlah muncul nama-nama lainnya.
Firman (Logos) adalah nama untuk Dwitunggal Roh di dalam Yesus. Yesus Kristus adalah Dwitunggal Yesus di dalam Roh. Kristus Yesus adalah Dwitunggal Roh di dalam Yesus. Ketika Yesus mengajar, kadang-kadang Dia berkata-kata sebagai Yesus, namun tidak jarang Dia berkata-kata sebagai Roh di lain waktu Dia berkata-kata sebagai Dwitunggal Yesus dan Roh.
Kapan Roh dinamai Allah? Roh dinamai Allah ketika Dia tidak berpadu dengan Yesus. Coba perhatikan beberapa ayat berikut ini:
Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Yohanes 14:10
Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Yohanes 14:11
Handai taulan sekalian, yang berbicara di dalam kedua ayat tersebut di atas adalah Yesus yang telah dibaptis. Setelah Roh turun dan tinggal di atas-Nya, Yesus adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Dwitunggal Yesus di dalam Roh Kudus. Yesus adalah Anak Tunggal Allah namun yang dinamai Anak Tunggal Bapa adalah Yesus Kristus. Artinya, Anak Tunggal Bapa adalah Dwitunggal Yesus dan Roh.
Apabila Yesus berbicara tentang Bapa-Nya maka yang Dia maksudkan adalah Allah. Namun di dalam kedua ayat tersebut mustahil Yesus sedang berbicara tentang Allah karena pada saat itu Allah tidak ada di dalam Yesus sebab Yesuslah yang ada di dalam Allah alias Roh. Dengan demikian, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa yang berbicara dalam kedua ayat tersebut adalah Allah alias Roh dan yang menjadi obyek pembicaraan adalah Bapa-Nya.
Roh ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Roh, itulah yang dinamai Allah. Kenapa Roh dinamai Allah? Karena pada saat itu Roh ada di dalam Bapa dan Bapa ada di dalam Roh. Dwitunggal Roh di dalam Bapa dan Bapa di dalam Roh nama-Nya Allah (Theos).
11. Apakah Allah adalah Allah Bapa?
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya.” Yohanes 6:27
Nama Allah Bapa tidak pernah digunakan di dalam keempat kitab Injil. Apakah frasa “Bapa Allah” di dalam Yohanes 6:27 berarti sapaan hormat seperti saya menyapa “Bapak Paijo”? Mungkinkah itu adalah nama baru yang diberikan kepada Allah, sebanding dengan “Allah Bapa”? Atau yang dimaksudkan adalah Bapa-Nya Allah?
Anak Manusia adalah nama baru yang diberikan kepada Yesus. Apabila membaca kitab Yohanes dengan seksama maka dapat disimpulkan bahwa Anak Manusia adalah nama Yesus sebagai Juruselamat dunia dan Hakim dunia. Meterai yang dikenakan kepada Anak Manusia adalah Roh. Yang memeteraikan adalah Bapa-Nya Allah. Bapa-Nya Allah adalah Bapa-Nya Firman (Logos) alias Bapa-Nya Yesus Kristus. Frasa Bapa Allah di dalam Yohanes 6:27 berarti Bapa-Nya Allah.
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Yohanes 15:26
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. 1 Yohanes 3:24
Kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, dan dari Yesus Kristus, Anak Bapa, akan menyertai kita dalam kebenaran dan kasih. 2 Yohanes 1:3
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya,–bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Wahyu 1:6
Yohanes jarang sekali menggunakan nama Allah Bapa. Dia hanya menggunakan nama tersebut dua kali. Dengan membandingkan keempat ayat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa Allah adalah Roh yang keluar dari Bapa dan turun ke dunia. Di dunia Dia diberi nama baru yaitu Allah Bapa. Dia juga disebut Roh Kebenaran karena keluar dari Tuhan Yesus.
Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya. Ibrani 2:4
Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus. Roma 1:7
Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu. 1 Tesalonika 4:8
Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan. Efesus 4:30
Apakah Allah Bapa adalah Allah? Allah Bapa adalah Allah namun Allah Bapa bukan Allah. Allah adalah Dwitunggal Allah di dalam Bapa dan Bapa di dalam Allah. Allah Bapa adalah Dwitunggal Allah di dalam Bapa. Tuhan Yesus adalah nama Yesus setelah Dia dipermuliakan oleh Allah dan Bapa.
Yang paling banyak menggunakan nama Allah Bapa adalah rasul Paulus. Allah Bapa adalah nama baru yang dia berikan kepada Allah karena Dia memperanakkan manusia menjadi anak-anak Allah alias anak-Nya. Itu sebabnya kita menyapa-Nya Allah Bapa.
12. Karena Yesus adalah Anak Allah bukankah itu berarti Allah adalah Bapa-Nya? Apabila Allah adalah Bapa-Nya, kenapa dikatakan bahwa Allah bukan Bapa?
Dari generasi ke generasi para teolog Kristen meyakini bahwa di dalam Perjanjian Baru hanya Yesus satu-satunya nama salah satu Pencipta. Yang lainnya bukan nama namun sebutan atau gelar belaka. Itu sebabnya Kaum Namais meyakini bahwa BAPA dan Anak dan Roh Kudus bukan nama-nama Tuhan. Itu sebabnya mereka mengajarkan bahwa BAPA nama-Nya YHWH dan Anak nama-Nya Yeshua Hamashiach. Itu sebabnya pula sebagian kaum Namais DIAM-DIAM meyakini bahwa Roh Kudus bukan Tuhan namun energi atau kuasa dari YHWH dan Yeshua Hamashiach karena Roh Kudus tidak memiliki nama.
Tentang Tritunggal umumnya para teolog mengajarkan: Ada tiga Tuhan yaitu: BAPA, Anak alias Yesus dan Roh Kudus. Karena Ketiga-Nya sehakekat maka di sebut Tunggal atau Esa. Itu sebabnya dikatakan bahwa orang Kristen menyembah Tuhan Tritunggal atau Allah Tritunggal. Ketika tidak mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan, para teolog menghibur dan melindungi diri dengan mengatakan, “Doktrin Titunggal adalah yang paling sulit bahkan mustahil dipahami dengan sempurna karena itu adalah misteri Tuhan yang hanya bisa kita imani.” Karena merasa aman dan terhibur maka para teolog dari generasi ke generasi BERHENTI menggali Alkitab baik untuk menguji maupun menyempurnakan pemahaman yang sudah ada. Yang dilakukan hanya mencari perumpamaan baru untuk mengajarkannya dan mencari jurus-jurus baru untuk menangkal serangan-serangan atas doktrin Tritunggal.
Handai taulan sekalian, karena tidak berusaha memahami nama-nama Tuhan di dalam Alkitab dengan benarlah maka umat Kristen dari generasi ke generasi kehilangan kesempatan untuk memahami doktrin Tritunggal dengan benar. Tidak memahami doktrin Tritunggal dengan benar, berarti tidak mengenal Tritunggal dengan benar. Tidak mengenal Tritunggal dengan benar, berarti tidak menyembah-Nya dengan benar. Selama ini kita belajar tentang Tritunggal namun tidak pernah memahami korelasi dan interaksi Ketiga-Nya dengan benar. Inilah ajaran tentang Tritunggal menurut kitab Yohanes, Surat-surat Yohanes dan Wahyu.
a. Sebelum Yesus Jadi Manusia
Tritunggal = Firman dan Allah
Firman = Terang di dalam Gelap
Allah = Terang di dalam BAPA dan BAPA di dalam Terang
Firman dan Allah sama-sama bertahta di sorga
b. Yesus Dikandung Sampai Berumur 30 Tahun
Tritunggal = Yesus dan Allah
Yesus = Gelap
Allah = Terang di dalam BAPA dan BAPA di dalam Terang
Yesus tinggal di dunia dan Allah bertahta di sorga
c. Yesus Dibaptis
Tritunggal = Yesus Kristus dan Allah
Terang = Roh
Yesus di dalam Roh = Yesus Kristus = Anak Domba Allah
Allah = Terang di dalam BAPA dan BAPA di dalam Terang
Yesus Kristus tinggal di dunia dan Allah bertahta di sorga
d. Yesus Mati dan Dikubur
Tritunggal = Mayat Yesus dan Arwah Yesus dan Allah
Mayat Yesus = Tubuh Yesus di dalam Roh
Allah = Terang di dalam BAPA dan BAPA di dalam Terang
Mayat Yesus di kuburan, Arwah Yesus di Firdaus, Allah bertahta di sorga
e. Kristus Bangkit Namun Belum Dimuliakan
Tritunggal = Kristus dan Arwah Yesus dan Allah
Kristus = Roh di dalam tubuh Yesus
Allah = Terang di dalam BAPA dan BAPA di dalam Terang
Kristus Yesus di dunia, Arwah Yesus di Firdaus, Allah bertahta di sorga
f. Kristus Bangkit Dan Telah Dimuliakan
Tritunggal = Kristus Yesus dan Allah
Kristus Yesus = Allah di dalam Yesus
Allah = Terang di dalam BAPA dan BAPA di dalam Terang
Kristus Yesus bertahta di dunia Allah bertahta di sorga
g. Yesus Naik Ke Sorga Namun Roh Kudus Belum Turun Ke Dunia
“Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Wahyu 1:8
Tritunggal = Alfa dan Omega serta Roh Kudus
Alfa dan Omega = Tuhan Allah
Tuhan = Yesus di dalam BAPA dan BAPA di dalam Yesus
Allah = Roh di dalam BAPA dan BAPA di dalam Roh
Roh Kudus = Roh Yesus di dalam para rasul
Tritunggal Bertahta di sorga
h. Yesus Di Sorga Dan Roh Kudus Turun Ke Dunia
Tritunggal = Tuhan Yesus Kristus dan Allah Bapa dan Roh Kudus
Tuhan Yesus Kristus = Kristus Yesus di dalam BAPA dan BAPA di dalam Kristus Yesus
Kristus Yesus = Roh di dalam Yesus
Allah Bapa = Roh di dalam Bapa
Roh Kudus = Roh di dalam anak-anak Allah
Allah Bapa dan Roh Kudus tinggal di dunia, Tuhan Yesus Kristus bertahta di sorga.
i. Yesus Menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa
Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. 1 Korintus 15:24
Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan. Wahyu 21:6
Tritunggal = Alfa dan Omega serta Roh Kudus
Alfa dan Omega = Tuhan Allah
Tuhan = Yesus di dalam BAPA dan BAPA di dalam Yesus
Allah = Roh di dalam BAPA dan BAPA di dalam Roh
Roh Kudus = Roh Yesus di dalam anak-anak Allah
Tritunggal Bertahta di sorga, manusia ada di sorga
Menurut kitab Wahyu, inilah yang terjadi di sorga pada saat itu:
Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Wahyu 21:22
Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Wahyu 22:1
Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalam-Nya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya, dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka. Wahyu 22:3-4
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Wahyu 22:13
Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kalimat itu adalah kegenapan dari nubuatan Yesus Kristus berikut ini:
Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, s bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Yohanes 4:21
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Yohanes 4:23
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.”Yohanes 4:23
Di dunia baru manusia akan menyembah BAPA di dalam Anak-Nya yaitu Tuhan Allah. Manusia akan memandang wajah-Nya di dalam Tuhan Allah. Itulah yang dimaksudkan dengan menyembah dalam Roh dan Kebenaran.
13. Bukankah Tritunggal itu adalah Bapa dan Anak dan Roh Kudus?
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, Matius 28:19
Walaupun Matius 28:19 selama ini digunakan sebagai dasar ajaran Tritunggal namun sesungguhnya tidak dipahami dengan benar. Bapa adalah nama, bukan gelar. Yesus Kristus yang menamai-Nya Bapa. Yesus adalah Anak Allah, bukan Anak Tunggal Bapa. Anak Tunggal Bapa adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus adalah Dwitunggal Yesus di dalam Roh dan Roh adalah Allah. Roh Kudus adalah Roh Allah yang dibagi-bagikan kepada anak-anak Allah.
Tritunggal = Bapa dan Anak dan Roh Kudus
Anak = Tuhan Allah
Tuhan = Yesus di dalam BAPA dan BAPA di dalam Yesus
Allah = Roh di dalam BAPA dan BAPA di dalam Roh
Roh Kudus = Roh di dalam Manusia
NB.
Atas masukan dari teman-teman, baik lewat komentar maupun lewat chating, maka saya mengedit blog ini beberapa kali agar lebih mudah untuk dipahami. Untuk membaca blog-blog tentang YHWH yang lain, silahkan klik di SINI.
Untuk membaca blog-blog tentang Kristologi yang lain, silahkan klik di SINI.
YESUS ADALAH ALLAH
Mengakui Yesus adalah Allah mendapat pertentangan dari banyak orang; baik non Kristen maupun yang Kristen. Non Kristen menolak pengakuan Yesus adalah Allah karena Yesus tidak pernah mengaku bahwa Dia adalah Allah. Bagi mereka Yesus hanyalah seorang manusia yang mengemban tugas pelayanan sebagai nabi. Sementara orang Kristen juga ada yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, bukan Allah. Kemudian ada lagi sekte (saksi Yehovah) yang mengakui Yesus adalah malaikat ciptaan Allah yang paling pertama. Lalu bagaimana? Ah, yang benar adalah “Yesus adalah Allah.”
Memang di dalam Alkitab baik PL dan PB, tidak ada teks yang berisikan pengakuan dari Yesus bahwa Dia adalah Allah. Tetapi sesungguhnya Yesus adalah Allah dapat dipahami dari teks Yohanes 1:1-3, 14. Demikian bunyi teksnya:
1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Jn. 1:1-3 ITB) 14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Jn. 1:14 ITB)
Dari teks di atas bagi yang jeli melihat, maka akan bertanya: 1) Apa yang dimaksud dengan “Firman itu adalah Allah”? 2) Apa yang dimaksud dengan “Firman itu telah menjadi manusia”?
Kalau berbicara tentang hal menjadikan atau mencipta, maka Kejadaian 1:1 berkata bahwa “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bagaimana Allah menciptakan langit dan bumi? Allah menjadikan langit dan bumi dengan “Allah telah mengeluarkan kata-kata dari diri-Nya sendiri atau Allah berbicara.”
1. 3 Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi. (Gen. 1:3 ITB)
2. 6 Berfirmanlah Allah: “Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” (Gen. 1:6 ITB)
3. 9 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering.” Dan jadilah demikian. (Gen. 1:9 ITB)
4. 11 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.” Dan jadilah demikian. (Gen. 1:11 ITB)
5. 14 Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, (Gen. 1:14 ITB)
6. 20 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.” (Gen. 1:20 ITB)
7. 24 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian. (Gen. 1:24 ITB)
8. 26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Gen. 1:26 ITB)
Mari memahami kata “Berfirmanlah Allah.” Kata “Berfirmanlah Allah” yang tertera sebanyak delapan kali dalam Kejadian 1, dalam Alkitab berbahasa Ibrani (Bahasa Aslinya Alkitab PL) berbunyi “ וַיֹּ֣אמֶר אֱלֹהִ֔ים (way’omer ‘elohim). Dalam kamus WTM Morphology + Holladay, kata “way’omer” terdiri dari dua suka kata, yaitu kata וְ (we) merupakan particle conjunction artinya “dan”, dan אמר (‘amar) merupakan verb qal waw consec imperfect 3rd person masculine singular homonym 1 artinya “dia telah mengeluarkan kata-kata dari dirinya sendiri.” Dengan demikian pengertian kata “berfirmanlah Allah” adalah “dan Dia Allah telah mengeluarkan kata-kata dari diri-Nya sendiri.” Pengertian sederhananya, “Allah berbicara.” Jadi, hanya dengan Allah berbicara, maka langit dan bumi pun jadi. Jadinya langit dan bumi seturut kehendak-Nya.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka keterkaitannya dengan Yohanes 1:1 bahwa “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah” adalah “pada mulanya adalah Allah telah mengeluarkan kata-kata dari diri-Nya sendiri; kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri itu bersama-sama dengan Allah, dan kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri itu adalah Allah.
Nah, sekarang mesti dijelaskan dalam bentuk analogi. Sebab bisa terjadi salah pengertian, yakni bisa timbul pemahaman bahwa ada dua Allah; Allah yang pertama adalah Allah yang mengeluarkan kata-kata dari diri-Nya sendiri, dan Allah yang kedua adalah kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri itu adalah Allah.
Bentuk analoginya adalah seorang yang bernama “George” memunyai suatu “konsep” dalam pemikirannya. Konsep yang ada dalam pemikirannya diutarakan dalam bentuk “lisan.” Tetapi dikemudian hari, konsepnya ini diutarakan dalam bentuk “tulisan.” Apakah ini berarti ada terjadi dua “George”? Tentu tidak. Yang ada hanya satu George dengan konsep yang dalam pemikirannya yang sudah dilisankan dan dituliskan. Tetapi apakah konsep lisan dan tulisannya George adalah sesuatu punyanya George? Iya. Itu adalah punya George. Karena konsep lisan dan tulisan itu keluar dan datangnya dari George dan tidak menjadi George yang kedua.
Mari lanjut ke Yohanes 1:14 yang berbunyi: “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Dapat dibahasakan kembali sebagai berikut: “Firman itu (Kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri) telah menjadi manusia dan diam di antara kita dan kita telah melihat kemuliaan-Nya (kemuliaan kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri yang menjadi manusia), yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya (kemuliaan yang diberikan kepada kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri yang menjadi manusia) sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Dengan demikian Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran adalah “kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri”. Apakah itu menunjuk kepada Yesus?
Menelusuri kalimat “Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran adalah “kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri,” maka dalam Yohanes 8:42, di sana tertera Yesus mengakui bahwa diri-Nya keluar dan datang dari Allah. Demikian bunyi teksnya:
Kata Yesus kepada mereka: “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.
Sehingga tidak dapat terelakan lagi, kalau kebenaran sejatinya Yesus adalah Allah. Mengapa demikian? Karena Yesus (Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran adalah “kata-kata yang keluar dari diri-Nya Allah sendiri) keluar dan datang dari diri-Nya Allah sendiri, dan Allah-lah yang mengutus Yesus.
Bego!!! Allah dan bapa itu sama. Cuma bahasa indonesia yang pake nama allah. Yang sebenarnya bisa di artikan tuhan. Perhatikan kalimat ALLAH BAPA.