Kalau Markus 2:1-12 adalah kisah nyata, tidak mungkin bagi siapa saja untuk menyangkal kebenarannya. Namun karena itu hanya TAKHAYUL atau HOAX maka jangankan manusia, Tuhan Yesus sendiri mustahil bisa membelanya.

TAKHAYUL adalah (sesuatu yang) hanya ada dalam khayal belaka; kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, tetapi sebenarnya tidak ada atau tidak sakti. HOAX adalah berita bohong yang sesungguhnya tidak benar, tetapi dibuat seolah-olah benar adanya.

Sebagai orang Kristen dan anggota GKI (Gereja Kristen Indonesia), mustahil aku menista agama Kristen dan Alkitab. Mencintai kebenaran dan menjadikan Alkitab sebagai standar kebenaran dan sumber pustaka, namun Markus 2:1-12 adalah TAKHAYUL dan HOAX, makanya anda harus BERANI menhadapinya apa adanya saja.

Markus adalah Injil kedua dari keempat Injil. Injil Markus ditulis oleh Markus alias Yohanes kemenakan Barnabas. Tentang Markus dan kitab Markus, Papias Uskup Hieropolis yang hidup tahun 100 mengutip ucapan rasul Yohanes, Sang Penatua:

“Markus, dalam kapasitasnya sebagai penerjemah Petrus, menuliskan secara akurat banyak hal yang diingatnya – meskipun tidak dalam bentuk berurutan – hal-hal yang dikatakan maupun dilakukan oleh Tuhan. Karena ia tidak mendengar (langsung) dari Tuhan maupun menyertai-Nya, tetapi kemudian, sebagaimana kataku, Petrus, yang biasanya mengajar dalam bentuk chreiai (cerita pendek), tetapi tidak bermaksud untuk memberi susunan teratur perkataan-perkataan (logia) Tuhan. Jadi Markus tidak membuat kesalahan pada waktu ia menulis bagian-bagian tertentu dari ingatannya. Karena ia berhati-hati untuk tidak menghilangkan apapun yang didengarnya atau memalsukan apapun.”

Kerabat Kristenku sekalian, karena Yohanes bersaksi bahwa Markus tidak melakukan kesalahan karena dia hanya menyalin berita dari Petrus maka bisa disimpulkan bahwa Petruslah yang terlalu semangat sehingga MEMBUAL dan rasul Yohanes membenarkannya sebab menganggap BUALAN Petrus itu keren padalah HOAX atau TAKHAYUL.

Kemudian, sesudah lewat beberapa hari, waktu Yesus datang lagi ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang BERKERUMUN sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak. Sementara Ia memberitakan firman kepada mereka, Markus 2:1-2

ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya kepada-Nya karena orang banyak itu, lalu mereka membuka atap yang di atas-Nya; sesudah terbuka mereka menurunkan TILAM (krabbatos), tempat orang lumpuh itu terbaring. Markus 2:3-4

Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ ada juga DUDUK beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya: “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?? Markus 2:5-7

BUKTI-bukti Markus 2:1-12 HOAX dan TAKHAYUL:

PERTAMA: Kalimat, “DUDUK beberapa ahli Taurat” adalah BUKTI bahwa kisah tersebut mustahil kisah nyata. Kalau “Rumah Tuhan Yesus PENUH sesak sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintupun tidak,” maka YANG di luar rumah PASTI akan terus MERANGSEK MASUK sehingga ahli-ahli Taurat yang DUDUK pasti terinjak-injak. Suara hiruk pikuk pasti ribut sekali sehingga SUARA Tuhan Yesus dan ahli-ahli taurat pun tidak terdengar.

KEDUA: Tilam (krabbatos) pasti MELEOT saat dipakai empat orang untuk menggotong orang lumpuh. Untuk menggotong orang lumpuh harus pakai TEMPAT TIDUR (kline) – seperti yang tercatat di dalam Markus 7:30. Itulah bukti kedua Markus 2:1-12 mustahil kisah nyata.

Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di TEMPAT TIDUR (kline), sedang setan itu sudah keluar. Markus 7:30

KETIGA: Hanya ada SATU cara untuk membawa orang lumpuh ke atas atap rumah Tuhan Yesus yaitu mengikatnya di punggung lalu menaiki TANGGA kayu atau bambu. MUSTAHIL empat orang menggotong orang lumpuh yang terbaring di TEMPAT TIDUR (kline) naik TANGGA kayu atau bambu ke atap rumah. Itulah bukti ketiga bahwa Markus 2:1-12 mustahil kisah nyata

KEEMPAT: Pada zaman Musa, ATAP kemah Allah DATAR dan dibuat dari kulit domba, kulit ikan lumba-lumba serta kayu kenaga sehingga tidak bocor waktu hujan. Di zaman Tuhan Yesus, bentuk atap rumah bangsa Yahudi DATAR atau kubah dengan bahan batu atau kayu atau keramik. Saat itu memang belum ada ATAP rumah menggunakan sistem lepas pasang (knockdown), itu sebabnya kalau atap rumah Tuhan Yesus dijebol paksa, PUING-nya pasti menjatuhi orang-orang di bawahnya. Itulah bukti keempat Markus 2:1-12 mustahil kisah nyata.

APOLOGETIKA: ATAP rumah Tuhan Yesus DATAR dan ada TANGGA beton LEBAR ke atasnya di luar rumah, itu sebabnya mudah sekali bagi keempat orang itu menggotong orang lumpuh ke atapnya. di atap rumah itulah Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya biasa menggenapi kebiasaan Daud berjalan-jalan di atas SOTOH rumah. Di atas rumah itulah murid-murid menjemur ikan dan gandum serta jewawut.

Atap rumah Tuhan Yesus terbuat dari kayu sehingga tidak perlu menjebolnya, hanya perlu membukanya sebab sebagiannya dibuat lepas pasang (knockdown) oleh Tuhan Yesus yang anak tukang kayu dan maha Tahu sehingga beliau sudah tahu bahwa 4 orang akan menurunkan orang lumpuh untuk disembuhkan oleh-Nya. Ha ha ha …