Bengcu Menghardik Albertus Patty


Kerabatku sekalian, konon katanya, STT adalah singkatan dari Sekolah Tinggi Teologi. Teologi adalah terjemahan literal dari bahasa Yunani Theology yang artinya ilmu tentang Theos. Theos diterjemahkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia sebagai Allah. Dengan demikian, Teologi adalah ilmu tentang Allah. Seharusnya, Sekolah Tinggi Teologi adalah sekolah tinggi yang mengajarkan ilmu tentang Allah.

Banyak orang bilang, STT adalah singkatan dari Sekolah Tinggi Tafsir. Kenapa demikian? Karena konon, katanya, di STT, para mahasiswa diajari ilmu TAFSIR. Menafsirkan ajaran Alkitab dan menafsirkan TAFSIRAN Alkitab serta menafsirkan tafsiran tafsiran tafsir Alkitab. Itu sebabnya semakin tinggi sekolahnya semakin jago menafsirnya. Suatu hari Dr. Albertus Patty, pendeta GKI (gereja Kristen Indonesia) Maulana Yusuf, Bandung memberitahu bengcu:

Albertus Patty Full: Bengcu yang baik, thx atas tulisan anda. Saya senang membacanya meski saya tidak terlalu berminat pada pertanyaan dan interpretasi spekulatif khas teologi Barat seperti ini.

Anda pasti tahu bahwa tafsiran terhadap teologi Calvin tidak satu tapi ada ratusan. Demikian juga tafsiran terhadap Tritunggal pun ada ratusan. Sebagai contoh ada tafsiran Tritunggal menurut berbagai teolog di gereja2 Barat, juga berbagai versi di gereja Timur, ada yang menurut gereja2 di Afrika yang menghubungkan interpretasinya dengan kemiskinan dan ketidakadilan yang mereka rasakan, ada yg menurut kaum feminis yang bergumul dengan persoalan penindasan dan ketidakadilan gender, ada juga yang menurut teolog Katolik yang melayani di India yang mayoritas Hindu, dsb.

Jadi, apa yang anda sampaikan bagus untuk tambahin ratusan interpretasi yang sudah ada.

Tapi, model pertanyaan atau interpretasi seperti anda ini sangat ‘Barat’ dan khas kalangan kaum kelas menengah ke atas yg sering tidak ada relevansinya dengan persoalan riil masyarakat. Salam ya! November 23, 2010 at 7:21am

Albertus Patty Full: ‎@Bengcu: Alkitab bukan kitab Tafsir, tapi setiap pemahaman yang ditarik dari hasil pembacaan terhadap kitab suci itu pasti sebuah tafsiran. Nah, soal ini hanya diketahui kalau anda belajar teologi atau sastra. Jawaban anda cuma menunjukkan anda masih sangat awam dalam soal ini. Jadi, saran saya: perbanyaklah membaca! :–)) November 24, 2010 at 5:34am

Albertus Patty Full:@Bengcu: Wah.. hahahaha kalau anda sudah tahu Alkitab itu kitab tafsiran maka memang tidak ada tafsiran yang bisa diruntuhkan, yang ada adalah apakah suatu tafsiran relevan atau tidak dengan persoalan dan pergumulan manusia yang riil. Jadi, tanpa anda runtuhkan pun, suatu tafsiran yg tidak relevan dng konteks jamannya akan runtuh sendiri. Biasanya, orang menggunakan kata yang lebih kalem ‘dan dialogis seperti ‘merevisi, mendialogkan kembali, dsb. Bukan istilah yang pongah ‘meruntuhkan.’ Tapi OKlah.

Kok letih2 meruntuhkan tafsiran Calvin? Teologi Calvini sudah ditafsir ratusan kali karena setiap penafsir dipengaruhi oleh roh jamannya. Artinya ketika tafsiran ditafsir itu berarti sudah mengalami revisi, kasarnya sudah diruntuhkan.

Setiap jaman memiliki tantangannya sendiri. Jadi sekali lagi, tanpa diruntuhkan pun suatu tafsiran akan usang dengan sendirinya. Apa yang masih ada adalah spirit bahwa dalam setiap penafsiran ada pengakuan yang bersifat fungsional bahwa Allah bekerja dalam dunia ini.

Nah, saya jelaskan ttg “Barat”. Artinya Barat doyan yang lebih abstraksi, mengawang-ngawang yg irelevant. Berdebat ttg Allah atau ttg tritunggal atau ttg warna mata malaikat ga juntrungan. Tentang persoalan riil masyarakat artinya setiap tafsiran apapun seharusnya memiliki relevansi dengan karya Allah di tengah kemiskinan, ketidakadilan atau persoalan ekologi, dsb.

Nah, banyak tafsiran ttg tritunggal yang sudah keluar dari pakem Barat dan menafsirkan tritunggal dengan cara yg lebih fungsional dan relevan dng konteks kehidupan manusia masa kini. Kesimpulannya, ga perlu diruntuhkan krn yang tidak relevan akan runtuh sendiri krn akan ditinggalkan. Revisi terhadap tafsiran akan terus terjadi selama dunia ini ada. OK salam ya! November 25, 2010 at 7:00am

Albertus Patty Full:@Bengcu: Alkitab bukan kitab Tafsir, tapi setiap pemahaman yang ditarik dari hasil pembacaan terhadap kitab suci itu pasti sebuah tafsiran.

Albertus Patty: ketika tafsiran ditafsir itu berarti sudah mengalami revisi kasarnya sudah diruntuhkan.

Albertus Patty: Setiap jaman memiliki tantangannya sendiri. Jadi sekali lagi, tanpa diruntuhkan pun suatu tafsiran akan usang dengan sendirinya. Apa yang masih ada adalah spirit bahwa dalam setiap penafsiran ada pengakuan yang bersifat fungsional bahwa Allah bekerja dalam dunia ini.

Bengcu Menggugat:

Apabila yang diajarkan oleh Albertus Patty benar: Kenapa Alkitab HARUS ditafsirkan? Karena menurutnya, setiap jaman memiliki tantangannya sendiri. Dengan berlalunya waktu maka ajaran Alkitab pun menjadi USANG karena tidak relevan lagi dengan persoalan riil masyarakat. Sejak selesai ditulis hingga hari ini Alkitab sudah mengalami SERATUS lebih tafsir ulang.

Apabila ajaran Alkitab sudah usang dan tidak relevan bagi zaman ini, kenapa Dr. Albertus Patty masih nenteng-nenteng Alkitab dan membacakan ayat-ayat Alkitab? Karena jemaat GKI Maulana Yusuf Bandung yang setiap minggu URUNAN untuk membayar gajinya, mengupah dia untuk belajar Alkitab lalu mengajarkannya kepada jemaat. Kenapa jemaat GKI Maulana Yusuf Bandung diam saja meskipun alih-alih belajar Alkitab, Dr. Albertus Patty justru belajar ilmu tafsir TAFSIRAN tafsir Alkitab? Mungkin itulah sebabnya sebagian orang bilang, STT adalah singkatan dari Sekolah Tepu Tepu. Konon, di sana, para mahasiswanya diajari untuk menepu jemaat. Semakin tinggi sekolahnya, semakin canggih TEPUANNYA dong ya?

Apabila ajaran yang saat ini diajarkan sebagai ajaran Alkitab adalah seratus lebih tafsir ulang Alkitab, kenapa masih disebut ajaran Alkitab? Karena masyarakat suka yang KUNO. Gudeg Nyonya Mereng, sejak 1815.  Dodol Lipet Babah Wong, sejak 1912. Gereja Kristen Indonesia sejak 1935. Ajaran Alkitab, sejak 1500 SM. Itulah yang disebut JUDUL lama LAGU baru. Ha ha ha ha ha …..

Apabila ajaran Alkitab memang sudah usang dan tidak relevan lagi dengan zaman ini, buang saja ke tong sampah. Untuk apa buang-buang duit membeli Alkitab yang udah ketinggalan zaman? Apabila ajaran yang selama ini diajarkan sebagai ajaran Alkitab adalah SERATUS lebih tafsir ulang, maka jemaat Gereja Kristen Indonesia tidak lebih dari BURUNG onta yang merasa nyaman dan aman karena sudah mengubur ISI KEPALANYA ke dalam PASIR.

Apabila Dr. Albertus Patty benar, untuk apa jemaat GKI URUNAN untuk menggaji  sarjana teologi untuk belajar Alkitab dan mengajarkan ajaran Alkitab dan mengajarkannya kepada jemaat? Bayar saja mereka untuk MEMBUAT ajaran yang cocok untuk zaman ini. Beres! Apabila Dr. Albertus Patty benar, itu berarti SUDAH saatnya GKI bangun dari tidurnya dan sadar dari IMPIAN-nya bahwa Alkitab adalah firman Allah dan belajar mengakui FAKTA dan KEBENARAN bahwa Alkitab adalah BUKU USANG yang ajarannya sudah RUNTUH seratus lebih zaman yang lalu.

Handai taulanku sekalian, jemaat GKI yang terhormat, apabila Dr. Albertus Patty benar, bukankah sudah saatnya kita MENGEDIT Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga GKI serta Tata Gereja GKI agar DIRI KITA tidak menjadi OLOKAN masyarakat sebagai BURUNG ONTA yang menipu diri sendiri? Ha ha ha ha ha ….. Apabila Dr. Albertus Patty ngaco-belo, kenapa selama ini tidak ada pendeta GKI yang bangkit ber-APOLOGETIKA? Ha ha ha ha … Hati-hatilah memilih KARAYAWAN untuk menjadi PENDETA-mu.

9 thoughts on “Bengcu Menghardik Albertus Patty

  1. Sungguh tidak level dan tidak sepadan
    Yang 1 penulis blog ga laku
    Yang 1 punya ratusan jemaat

    Sungguh tragis dan memalukan

  2. a.
    Ayub 1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.

    Menurut ilmu tafsir berapa banyak anak anak Allah.. ?? Terserah selera. Ilmu tafsir tidak bisa dipaksakan.

    Ayub 1:6 hanya untuk orang yang menginginkan Allah yang banyak anak.

    kalau mau Allah yang anaknya satu atau Allah yang tidak beranak. gimana?? itu semua ada di Alkitab. cari saja di ayat yang lain.
    Alkitab adalah kitab yang lengkap.

  3. Saat kita search di google dengan keyword “albertus patty”, maka hasil pencarian akan memunculkan prestasi prestasi beliau
    Sangat super sekali

    Coba bandingkan dengan keyword “bengcu”
    kcian dech lu! ha ha ha

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.