Sebab orang-orang Saduki mengatakan, bahwa tidak ada kebangkitan dan tidak ada malaikat atau roh, tetapi orang-orang Farisi mengakui kedua-duanya. Kisah Para Rasul 23:8
Selain hanya mengakui ke 5 kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan) yang disebut Taurat sebagai kitab suci, mereka juga menolak kebangkitan orang mati, malaikat atau roh. Kenapa demikian? Karena ajaran kitab sejarah, kitab nubuat (kitab para nabi) serta kitab puisi dan hikmat bertentangan dengan Hukum Taurat Musa maka mereka menolaknya sebagai kitab suci.
Lalu kenapa orang Saduki menolak kebangkitan orang mati, malaikat atau roh? Karena melanggar hukum Taurat Musa dan orang-orang yang meyakininya harus dibunuh. Benarkah demikian? Inilah ayat-ayatnya.
Janganlah mereka mempersembahkan lagi korban mereka kepada jin-jin (sa`iyr <08163> – kambing bandot), sebab menyembah jin-jin itu adalah zinah. Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi mereka turun-temurun. Imamat 17:7
Janganlah kamu berpaling kepada arwah (‘owb <0178>) atau kepada roh-roh peramal (yidd@`oniy <03049>); janganlah kamu mencari mereka dan dengan demikian menjadi najis karena mereka; Akulah TUHAN, Allahmu. Imamat 19:31
Apabila seorang laki-laki atau perempuan dirasuk arwah (‘owb <0178>) atau roh peramal (yidd@`oniy <03049>), pastilah mereka dihukum mati, yakni mereka harus dilontari dengan batu dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.” Imamat 20:27
Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung (qacam <07080> qecem <07081>), seorang peramal (`anan <06049>), seorang penelaah (nachash <05172>), seorang penyihir (kashaph <03784>), seorang pemantera (cheber <02267>chabar <02266>), ataupun seorang yang bertanya kepada arwah (‘owb <0178>) atau kepada roh peramal (yidd@`oniy <03049>) atau yang meminta petunjuk (darash <01875>) kepada orang-orang mati. Ulangan 18:10
mereka mempersembahkan korban kepada roh-roh jahat (shed <07700>) yang bukan Allah (elowahh <0433>), kepada allah ‘elohiym <0430>) yang tidak mereka kenal, allah baru (chadash <02319> – baru) yang belum lama timbul, yang kepadanya nenek moyangmu tidak gentar. Ulangan 32:17
Orang-orang Kristen bukan hanya membenci orang Saduki namun memandang mereka hina sekali. Padahal mereka adalah orang-orang saleh yang taat kepada hukum Taurat Musa. Bisa dikatakan bahwa mereka adalah para penjaga Kitab Suci alias Hukum Taurat.
Keempat Injil memang mencatat bagaimana Yesus mengecam dan mengejek orang-orang Saduki. Dikatakan bahwa Yesus, selain mengalahkan mereka dalam debat juga mempermalukan mereka di depan banyak saksi. Yang jadi masalah adalah, saya tidak pernah mendengar kotbah dan tulisan yang menilai perdebatan Yesus dan orang Saduki dengan keempat kitab Musa sebagai standar kebenaran dan sumber pustaka.
Dalam generasi ini, kebanyakan orang Kristen percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan semua tulisan di dalam Alkitab diilhamkan oleh Allah. Alkitab itu benar dan nggak mungkin salah. Itu sebabnya ayat-ayat Alkitab harus diamini dan tidak boleh dikritisi apalagi ditunjukkan salahnya. Mengkritisi ayat-ayat Alkitab berarti tidak beriman dan menunjukkan salahnya berarti menghujat Allah yang berfirman. Haruskah demikian?
Kerabatku sekalian, coba anda baca keempat ayat di atas dengan teliti dan hati-hati. Ajarannya sangat tegas dan tuntas bukan? Tidak BOLEH ada ajaran tentang ROH-ROH atau MALAIKAT. Tidak boleh ada ajaran tentang ARWAH orang mati apalagi arwah-arwah yang hidup kembali sampai kekal.
Salam Pak Hai
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Setelah membaca dan membaca khususnya kitab Injil. Buat pemahaman saya, ajaran Yesus ada beberapa bagian yg terkesan Yesus sok iye ( sok tahu)! atau saya salah memahami?
Bukankah semua,segala ajaran atau hikmat dr manusia DIBENARKAN Bagi yang Menerimanya. Barangkali ini sebabnya selalu ada amin bagi yang menerimanya.
Tulisan Pak Hai yang mencerahkan sekali. Terimakasih
Walaupun jarang diajarkan namun faktnya BAHASA Ibrani SUDAH bilang JAUH sebelum jaman Yesus. Bahasa yang dipakai oleh bangsa Yahudi BUKAN bahasa Ibrani namun bahasa ARAM. Nyatanya, bahasa IBRANI hanya dipakai oleh para Imam dan orang Saduki, tidak dipakai oleh orang Yahudi. Kitab suci yang dipakai dan DIBACA oleh Yesus di rumah Ibadat (Sinagoge) bukan BAHASA Ibrani namun TERJEMAHAN bahasa YUNANI yang dikenal SEPTUAGINTA.
Pada jaman Yesus, BAHASA tulisan yang digunakan masyarakat adalah bahasa YUNANI sedangkan bahasa LISAN di kalangan orang Yahudi adalah bahasa ARAM.
Alkitab septuaginta alias Perjanjian Lama terjemahan Yunani TIDAK boleh dibaca seenak jidatnya karena DIANGGAP sakral. Yang boleh membaca Perjanjian Lama hanya IMAM dan orang Saduki. Orang AWAN seperti Yesus yang keturunan Yehuda TIDAK punya Alkitab walaupun terjemahan dan tidak BOLEH membaca Alkitab kecuali DIIZINKAN saat IBADAH.
Berdasarkan fakta-falta demikian maka kita tahu bahwa pengetahuan Alkitab Perjanjian Lama Yesus benar-benar mengenaskan. Beda dengan Paulus yang murid Iman Gamaliel yang agung.
Sekarang kita BEBAS membaca Perjanjian Lama bahkan kita punya alkitab elektrobnik untuk STUDI. Itu sebabnya pengetahuan Perjanjian Lama suhu hai hai bengcu JAUH di atas pengetahuan Yesus. Itu sebabnya saya bisa MENGUJI dan menemukan FAKTA bahwa ajaran Paulus tentang Imam Agung Melkiosedek adalah HOAX alias kutak katik biar ngait.