Untuk keperluan penerjemahan Alkitab Perjanjian Baru (Matius, Markus) tahun 1612-1629), Albert Conelisz Ruyl menambahkan huruf H pada kata TUAN sehingga menjadi TUHAN untuk digunakan secara khusus bagi Yesus. Ruyl juga menghilangkan lafal U
dan mengganti O menjadi A dalam lafal AULLOH (AWLLOH) yang digunakan oleh umat Islam sehingga menjadi ALLAH untuk menerjemahkan kata Yunani THEOS.
Dalam generasi ini kata Tuhan dipahami sebagai PENCIPTA. Ketika bicara tentang PENCIPTA alias TUHAN alias ALLAH, maka yang harus diutarakan adalah PENCIPTA yang disembah oleh SIAPA atau PENCIPTA menurut kitab apa?
Meskipun umat Kristen menjadikan Alkitab sebagai SUMBER pustaka dan STANDAR keberannya namun sesungguhnya PENCIPTA yang disembah oleh umat Kristen BERBEDA dengan Pencipta yang diajarkan oleh Alkitab.
Tentang ADA, orang Tionghoa kuno memisahkannya menjadi DUA yaitu:
1. Wo ziran 我自然 = Aku yang ada karena dirinya ada.
2. Wanwu 萬物 = berlaksa ada = yang Ada karena YI (perubahan) dan karena Sheng (KELUAR dari ADA yang lain).
Wo ziran = Aku yang ada karena diri-Nya adalah CAUSA Prima, asal berlaksa ada. BAPA sekligus IBU dari berlaksa ada.
Ziran juga MAHABESAR = Paling BESAR.
Orang Tionghoa kuno mengajarkan PALING besar berarti TIDAK ada yang di luar diri-Nya.
hai hai mustahil paling besar karena di luar dirinya ada yang LAIN. Itu sebabnya TEMPAT hai hai dan yang lainnya LEBIH BESAR.
Itu sebabnya orang Tionghoa kuno PERCAYA. Segala penciptaan ada di dalam sang pencipta-Nya dan MULANYA diciptakan dari BAHAN baku sang PEnCIPTA sendiri alias SENG alias KELUAR dari alias LAHIR dari Sang Pencipta itu sendiri.
itu sebabnya orang Tionghoa percaya, CIPTAAN ada di dalam PENCIPTA karena SANG PENCIPTA yang paling beSAR. dan Sang PEncipta ada di dalam CIPTAAN-nya karena diciptakan dari SANG PENCIPTA itu sendiri.
Ajaran Tiongkok kuno itu SEJALAN dengan ajaran Yesus, “Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku. Aku dan Bapa adalah satu. Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Kita adalah satu.”
Jadi, bila orang bertanya kepada saya, TUHAN atau Allah seperti apa yang saya PERCAYAI? Maka jawabnya adalah aku PERCAYA kepada Allah alias Tuhan alias Wo Ziran yang diajarkan oleh Alkitab dan kitab Tiongkok kuno.
Bila ada yang bertanya kepada saya, “Bila demikian siapakah Yesus?” Maka jawabannya adalah Yesus adalah Roh Kudus. Kenapa demikian? Karena Alkitab mencatat bahwa Maria MENGANDUNG Yesus DARI Roh Kudus alias Maria MENGANDUNG Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh yang mengemban TUGAS KHUSUS.
Ngaku- ngaku Pencipta namun menganggap sebagian ciptaannya tidak kudus, bau, menjijikan, haram; kotor dan jelek. katanya segala sesuatu berasal dari satu pencipta atau mungkin ada sebagian yang ujug-ujug ada alias nggak butuh pencipta sehingga si pencipta cemburu kepada barang yang nggak becus diciptakanya. Untuk barang yang nggak becus diciptakan lalu diberi label haram , menjijikan , bau, tidak suci dan jelek. Kalo demikian sama saja dengan manusia yang mampu menciptakan boneka kayu pinokio tapi nggak becus menciptakan pohon kayu.
Penggunaan huruf H karena orang luar menggunakan kata HIGH untuk TINGGI.
Seandainya yang menerjemahkan orang Indo asli, pasti jadinya Tutan. (T)inggi.
Believe it or not!