Kita tahu pasti bahwa yang dilakukan oleh para aktivis 98 adalah menggugah masyarakat untuk menggugat Presiden Soeharto (Pemerintah) agar menghentikan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di Indonesia pada saat itu.
Para para aktivis 98 bukan orang jahat karena mereka melakukannya karena peduli kepada bangsa Indonesia demi NKRI. Lalu kenapa mereka DICULIK dan DISIKSA tanpa peri kemanusiaan di markas KOPASSUS atas perintah Prabowo?
Pada tahun 1998, sebagai Komandan Kopassus Prabowo mengagul-agulkan dirinya tidak bersalah dan tidak terlibat dalam kasus tersebut sementara Komandan Tim Mawar bersaksi di Mahkamah Militer Tinggi II bahwa bukan PRABOWO namun dirinyalah yang berinisiatif menculik dan menyiksa para aktivis Pro-demokrasi tersebut.
Walaupun Tim Mawar hanya mengakui menculik 9 orang dan menyangkal yang lainnya namun kenyataannya MASIH banyak aktivis lain yang HILANG tanpa jejak, salah satunya adalah Wiji Thukul.
Banyak orang yang menuduh Prabowo PENIPU karena dia menghalalkan segala CARA untuk membenarkan diri dan PENGECUT karena tidak segan-segan mengorbankan anak buahnya demi keselamatannya sendiri. Kerabtku sekalian, benarkah perilaku Prabowo memang serendah itu? Bro, sebaiknya anda mengujinya sendiri lalu menarik kesimpulan sendiri.
Setelah menyangkal keterlibatannya di Tim Mawar Kopassus tahun 1998, tahun berikutnya, tahun 1999 Prabowo justru menyangkal kesaksiannya dengan menjilat kesaksiannya sendiri.
Kamis 14 Oktober 1999 di Bangkok, Thailand, kepada empat wartawan Indonesia, salah satunya menuliskannya dalam Wawancara Khas/Panji No. 28 Thn III. 27 Oktober 1999, Prabowo mengaku dirinya bukan hanya terlihat bahkan dialah yang memberi perintah kepada Tim Mawar untuk men culik para aktivis 98. Inilah yang dikatakannya:
“Saya diperiksa oleh DKP (Dewan Kehormatan Perwira) beberapa kali. Mungkin tiga atau empat kali. Dan semua pertanyaan saya jawab. DKP itu kan khusus menyelidiki soal penculikan sembilan aktivis. Saya pribadi tidak suka menggunakan istilah penculikan karena itu kan kesalahan teknis di lapangan. Niat sebenarnya adalah mengamankan aktivis radikal agar tidak mengganggu rencana pelaksanaan SU MPR 1998. Bahwa kemudian anak buah saya menyekap lebih lama sehingga dikatakan menculik, itu saya anggap kesalahan teknis. Tanggung jawabnya saya ambil alih.”
Kerabatku sekalian, setelah mengaku dirinya “Dalang Penculik Aktivis 98” Prabowo Subiyanto, alih-alih mengakui dirinya nggak BECUS dia justru menuduh anak BUAHNYA salah teknis.
Setelah gemar sekali dengan TAKABUR berkata, “Tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah komandannya,”? Lalu kenapa dia menyangkal keterlibatannya di Tim Mawar pada tahun 1998?
Kenapa tahun berikutnya, tahun 1999, setelah merasa AMAN karena sudah keluar dari Indonesia, di bangko dia mengaku bahwa dirinyanya DALANG Penculik Aktivis 98? Namun sayangnya dengan PENGECUTNYA dia justru MENYALAHKAN anak buahnya SALAH teknis? Bukankah tidak ada prajurit yang salah, yang salah adalah komandannya? dasar jenderal KARDUS! Ha ha ha ….
#PrabowoJendralKardus
#PrabowoDalangPenculikAktivis98
yang penting rekaman video dan percakapan prabowo jangan sampai rusak atau hilang atau jatuh ketangan aparat hukum yang tumpul keatas. Biarlah nanti saatnya yang tepat akan diputar dan akan jadi bukti sejarah. Mungkin kalau sekarang percuma karena bukti rekaman akan dimusnahkan oleh aparat hukum.
Pingback: Dalang Penculik Aktivis 98 - Cahaya Journal
Pingback: Dalang Penculik Aktivis 98 - Pakarang