Sejarah Ajaran Yesus


Image result for pitbull eatingDi Israel ada dua agama yang saling bermusuhan walaupun sama-sama menyembah YHWH dan menjadikan kelima kitab Musa sebagai sumber pustaka dan standar kebenaran yaitu, agama Yahudi dan agama Samaria.

Atas perintah YHWH (TUHAN) Yakub mengganti namanya menjadi Israel. Israel memiliki 12 orang anak yaitu: Ruben, Simeon, Lewi, Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin. Merekalah yang disebut 12 suku Israel.

Atas perintah Yakub alias Israel maka kedua anak Yusuf yaitu Manasye dan Efraim diberi hak sehingga suku Israel pun menjadi 13. Setelah menduduki tanah Kanaan, atas perintah YHWH, suku Lewi tidak mendapat warisan tanah, itu sebabnya ke 13 suku Israel itu pun disebut 12 suku.

Ketika raja Salomo wafat tahun 930 SM, kerajaan Israel pecah menjadi dua yaitu: Israel Selatan dan Israel Utara. Israel Selatan mengubah nama kerajaannya menjadi Kerajaan Yehuda. Israel Utara tetap memakai nama Kerajaan Israel.

Kerajaan Yehudi diperintah oleh Rehabeam anak Salomo. Kerajaan itu didukung oleh dua suku Israel yaitu suku Yehuda dan Benyamin serta sebagian suku Lewi. Ibukotanya adalah Yerusalem.

Raja Israel Utara adalah Yerobeam yang bertahta di Sikhem dan didukung oleh 9 Suku Israel yaitu: Zebulon, Isakhar, Asyer, Naftali, Dan, Manasye, Efraim, Ruben dan Gad serta sebagian suku Lewi. Suku Simeon tidak disebut-sebut sama sekali dalam Alkitab. Kemungkinan, sejak kembali dari Mesir mereka cerai-berai lalu musnah.

Sekitar 200 tahun setelah Isrel terpecah, tepatnya tahun 721 SM, Samaria ibu kota kerajaan Israel diserbu oleh raja Salmaneser V dari kerajaan Asyur. Dalam penyerbuan itu raja Salmaneser V wafat dan digantikan oleh raja Sargon II. Tahun berikutnya Samaria pun takluk dan semua penduduknya dibuang ke Asyur.

Selain itu, raja Asyur juga mengangkut orang dari Babel, Kuta, Awa, Hamat dan Sefarwaim untuk tinggal di Samaria menggantikan orang Israel yang dibuang. Bahkan raja Asyur memberi perintah agar seorang Imam Israel tetap tinggal di Betel untuk mengajari orang-orang non Yahudi itu untuk menganut agama Yahudi dan menyembah TUHAN (YHWH).

Orang-orang non Yahudi di Samaria itulah yang pada jaman Yesus dikenal sebagai orang Samaria dan agama mereka yang unik itu kita sebut agama Samaria. Agama Samaria adalah agama Yahudi yang dianut oleh orang-orang Samaria. Karena dilarang ikut beribadah di Bait Allah Yerusalem maka mereka pun mendirikan Bait Allah di bukit Gerizim untuk beribadah kepada YHWH.

Agama Yahudi adalah agama sasialisme tertutup. Hanya boleh dianut oleh bangsa Israel (Yahudi). Bangsa lain dianggap kafir. Perjanjian YHWH dengan bangsa Israel sangat tegas dan gamblang yaitu: Hanya keturunan Yakub yang boleh menyembah YHWH (TUHAN). Bangsa lain harus dimusnahkan dari muka bumi. Bangsa-bangsa lain yang coba-coba menginjakkan kakinya ke dalam rumah ibadah Yahudi pasti dihukum mati.

Yesus menganut agama Yahudi? Mustahil. Faktanya Yesus tidak menyembah YHWH di Bait Allah. Dan, walaupun sering mengajar di sinagoge dan Bait Allah namun keempat Injil tidak pernah mencatat kisah Yesus dan murid-murid-Nya beribadah dan memberi korban kepada YHWH di Bait Allah. Bahkan untuk membayar bea Bait Allah saja Yesus enggan. Ha ha ha …

Cara Yesus beribadah bukan hanya berbeda bahkan bertentangan dengan agama Yahudi. Yesus tidak berdoa di Bait Allah dan tidak berdoa menurut jam doa Yahudi karena Yesus berdoa di bukit-bukit dan taman-taman yang sepi di malam hari. Walaupun awalnya Yesus mengajar di sinagoge namun akhirnya dia mengajar di padang dan bukit.

Kata Yesus kepadanya: “Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Jawab perempuan itu kepada-Nya: “Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.” Kata Yesus kepadanya: “Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau.” Yohanes 4:21-26

Kepada perempuan Samaria Yesus bersaksi bahwa Dia bukan penganut agama Yahudi yang menyembah YHWH di Bait Allah Yerusalem juga bukan penganut agama Samaria yang beribadah di Bait Allah di gunung Gerizim. Agama Yesus adalah agama tanpa rumah ibadah yang menyembah Allah dalam Roh.

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Matius 22:37-40

Bahkan jauh sebelumnya Yesus sudah mengembangkan doktrin bahwa di bawah kedua hukum kasihlah seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi bergantung. Yesus bukan hanya mengklaim bahwa yang utama adalah hukum kasih namun dalam perilakunya Yesus dan murid-murid-Nya justru terang-terangan menentang hari Sabat.

“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” Matius 7:6

Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Matius 10:5-6

Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Matius 15:26-27

Walaupun berusaha mempersatukan agama Yahudi dan agama Samaria namun pada hakekatnya Yesus adalah rasialis tulen. Walaupun baik hati namun Yesus benar-benar rasialisme dan anti asing. Seperti orang Yahudi umumnya, bagi Yesus, bangsa lain adalah anjing. Walaupun anjing dipelihara karena berguna bahkan disayang namun NAJIS.

Banyak orang Kristen ANJING galak di Indonesia. Mereka getol sekali menyalak, “Yahudi adalah tuan kami,” sambil menggoyang-goyangkan ekornya ke Yerusalem dan mengagung-agungkan tuan Yahudinya sebagai bangsa pilihan. Bangga sekali mereka bersyukur makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya. Lumayan! Meskipun NAJIS namun tuannya itu bangsa pilihan.

Padahal anjing-anjing adikku lebih beruntung sebab mereka makan dari piringnya sendiri dan tidak direndahkan sebagai KAFIR. Ha ha ha …

8 thoughts on “Sejarah Ajaran Yesus

  1. Yesus dalam keberadaannya sebagai manusia tentunya sama seperti kita yang sadar akan perbedaan suku/ras dll, dan penegasan atas perbedaan itu adalah wajar (tidak buruk), yang terpenting adalah apapun perbedaan itu Yesus memperlakukan semua manusia dengan kasih dan adil. Jadi tulisan bapak sama sekali tidak ada point nya, tidak jelas maksudnya apa. Tkasih.

  2. Pertanyaannya bila memang yesus rasialisme dan anti asing lantas mengapa ia meninggikan orang samaria dalam perumpamaan orang samaria yg baik hati?

  3. Dalam kesadarannya akan perbedaa suku Yesus memang hebat, itu sebabnya orang-orang yang berbeda itu dia sebut ANJING. Hebatkan YEsus? PErempuan tua yagn minta tolong itu dia sebut ANJING karena kedauanya berbeda. ha ha ha … HEbat kan Yesus mencintai orang lain sebagai ANJING?

  4. Tulisan anda sangat detail dan jelas. Tetapi sejauh ini mungkin anda hanya fanatik pada sebuah brand, semisal seorang anak yg fanatik terhadap brand laptop . Membaca brosurnya sekilas mata, lalu jatuh cinta tanpa memahami dengan baik apa yg dia beli ..

    Kita lakukan berbagai analisa komparasi mendetail hanya untuk memilih sebuah laptop terbaik .. seharusnya begitu pula dengan product, dimana userguide nya adalah kitab suci ..

    Brand mana yang terbaik ?? Apakah sudah berusaha keras membuktikan kebenarannya sehingga benar2 memahami kandungan kitab suci ?? Apakah selama ini saya hanya menerima apa yang dianggap benar ?? Atau hanya ikut2an supaya terlihat religious ?? Saya tidak tahu ..

  5. Di hongkong kaleee…

    Bagaimana dengan prajurit romawi yg dipuji imannya oleh yesus? Walaupun dalam cerita embel2nya layak ditolong karna sering membantu bangsa yahudi?

  6. Di bagian awal hingga lwat pertengahan tulisan, Anda bgtu apik mengulasnya dan bgtu jlas utk dicerna. Namun, di bagian2 akhir ttg Yesus yg rasialis rasa2nya rada disimpulkan trllu sempit, menurut saya. Mungkin dlm konteks agama Yahudi ini iya, tp bila menggeneralisir Yesus rasialis dlm seluruh hidupNya, bgmn kita mmahaminya dg baik, bkn kah Yesus mengajarkan ksih yg lpang kpd sgla bangsa, bgmn kita memaknai amanat AgungNya itu jika Ia seorang rasialis yg tulen?

    Ataukah ada konteks lain lagi pak hai? Mohon pencerahannya lagi agar kmi tdk luncas dlm menanggapi mksd Anda. Trmksh

  7. Dari mana orang Kristen generasi Kristen ini mendapatkan faham rasialismenya? Tentu saja dari Yesus dan para rasul yang lalu diwariskan kepada para bapa gereja. Ajaran Yesus itu semakin menjadi-jadi setelah para rasul wafat. Setelah backup oleh kekaisaran Romawi, rasialismenya behkan menjadi-jadi.

    Yang jadi masalahnya adalah, kita mau memahami kitab suci apa adanya saja atau kita mau berslogan ria seperti orang Kristen dari generasi ke generasi? Mengakui apa yang tercatat di dalam Alkitab apa adanya saja adalah satu-satunya jalan untuk memahami Alkitab apa adanya saja dengan benar.

    Inilah jaman informasi. Segalanya ada di dunia maya. Kalau tidak mau memahami apa adanya dengan benar maka para front pembela kristen dan laskar kristen akan menjadi olok-olok karena siapa saja bisa MEMBACA alkitab dengan telanjang.

    Ayat-ayat Alkitabnya sangat gamblang. Kenapa kita tidak mengakuinya apa adanya saja? Anda pikir Yesus takut kebenaran? Itu sebabnya kita harus memolesnya kayak Mario teguh memoles dirinya?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.