
Hyang Widhi
Dayi 大一 artinya Yang Mahaesa. Da 大 artinya besar. Yi 一 artinya esa. Mahaesa artinya tidak ada yang lain selain diri-Nya sendiri. Bila ada yang lain selain diri-Nya sendiri, mustahil dia itu Yang Mahaesa.
Dayi 大一 artinya Yang Mahabesar. Apa arti mahabesar? Mahabesar artinya tidak ada yang lain selain diri-Nya sendiri dan tidak ada yang lain di luar dirinya sendiri. Bila ada yang lain di luar diri-Nya, mustahil dia Yang Mahabesar karena ruang tempatnya dan yang di luar dirinya berada pasti lebih besar dari dirinya dan yang di luar dirinya.
Dayi 大一 artinya Yang Mahaesa dan Yang Mahabesar. Karena tidak ada yang lain di luar diri-Nya maka mustahil ada yang lain selain diri-Nya sendiri. Karena tidak ada yang lain selain diri-Nya sendiri maka Dia pun sendirian alias Yang Mahaesa.
Ziran自然 artinya Yang Ada Karena Diri-Nya Ada. Karena hanya ada diri-Nya sendiri yang ada dan tidak ada yang lainnya selain dirinya maka Dayi 大一 adalah Ziran自然 yaitu Yang Ada Karena Diri-Nya Ada.
Kebanyakan orang Kristen mengagul-agulkan sesembahannya sebagai Yang Mahaesa dan Yang Mahabesar dan Sang Pencipta alias Prima Causa artinya penyebab pertama. Mereka bilang Sang Pencipta yang disembahnya tinggal di sorga.
Itu sebabnya orang-orang Hokkien yang mengerti ajaran Tiongkok kuno hanya taucio (touxiao 偷笑) artinya mencuri tertawa mendengar ajaran orang Kristen demikian karena mereka tahu bahwa yang tinggal di sorga di sorga mustahil Yang Mahaesa dan Yang Mahabesar dan Prima Causa. Ha ha ha …
Berlaksa Ada
Wanwu 萬物 artinya berlaksa ada alias segala yang ada. Wan 萬 artinya berlaksa. Wu 物 artinya ada. Apa itu berlaksa ada? Artinya segala yang ada di sorga dan dunia. Ada alam, ada anjing, ada burung, ada sesama manusia dan lain-lainnya. Semuanya adalah berlaksa ada.
Karena tidak ada yang lain selain Yang Mahaesa itu sebabnya berlaksa ada pasti ada di dalam Yang Mahaesa. Karena berlaksa ada, ada di dalam Yang Mahaesa itu sebabnya berlaksa ada tidak mungkin melihat Yang Mahaesa.
Karena tidak ada yang lain selain Yang Mahaesa itu sebabnya tidak mungkin ada “ada” yang berasal dari bukan Yang Mahaesa. Karena berlaksa ada adalah bagian dari Yang Mahaesa, itu sebabnya melihat berlaksa ada sama dengan melihat Yang Mahaesa.
Karena segala yang ada alias berlaksa ada adalah bagian dari Yang Mahaesa, itu sebabnya kita tidak boleh menyakiti sesama manusia karena menyakiti bahkan memusnahkan sesama manusia berarti menyakiti dan memusnahkan Yang Mahaesa.
Itu sebabnya kita harus bekerja bersama-sama untuk memelihara sorga dan dunia. Kita harus saling mengasihi sesama manusia bahkan kita harus saling menyayangi sesama makluk karena Yang Mahaesa turut menderita ketika berlaksa ada dirusak dan disakiti. Jangan saling membenci karena kita itu ESA. Karena di sorga yang terbesar adalah anak-anak.
ijin bertanya om…
lalu adakah sanksi bagi yg tdk ikut memelihara atau membinasakan berlaksa ada..
terimakasih atas tanggapannya om..
Dahulu kala raja mengajarkan untuk menghukum orang-orang yang merugikan dan membahayakan masyarakat. Hukumannya adalah dipenjara dan kalau berat mereka pun dikucilkan atau diusir dari masyarkat. Dengan cara demikian maka merkea pun tidak bisa merugikan dan membahayakan masyarkat lagi. Peperangan dilakukan untuk MENENTANG orang-orang yang menyakiti masyarakat. Orang-orang berkomplot bukan untuk membela handai taulan sendiri namun untuk membela masyarakat yang didozholimi.
Kehidupan demikian lalu berubah.Orang-orang melakukan BALAS dendam untuk memuaskan sakit hati. Peperangan dilakukan untuk memaksa orang lain menuruti kehendaknya. Pembunuhan dilakukan untuk balas dendam dan untuk melenyapkan orang lain yang tidak sepakat.
Tidak ada orang yang mencuri oksigin di udara namun banyak orang yang mencuri oksigen dalam tabung. Kenapa demikian? Karena oksigen di udara jumlahnya tidak terbatas sedangkan oksigen dalam tabung oksigen jumlahnya LANGKA. Kenapa orang MENCURI? Karena ada yang jumlahnya langka.
Orang jahat? Kita harus paham dulu masalahnya barulah bisa mengobati masalahnya. Seseorang mencuri tabung oksigen karena butuh uang untuk menjalani hidupnya atau karena dia TAMAK? Kalau kita tahu masalahnya maka tidak sulit untuk mengobati masalahnya.
Hukum taurat menghukum orang karena melanggar tanpa PEDULI kesulitannya, Itu sebabnya Yesus menentang Hukum taurat karena menurutnya itu tidak berbelaskasihan.
Mengajar dengan menakut-nakuti dan memberi motivasi. Perjanjian Lama tidak mengajarkan tentang kehidupan setelah mati. Dengan berlalunya waktu maka muncullah ajaran di kalangan orang Yahudi tentang keberadaan setelah mati. Para Ahli taurat dan imam-imam percaya ada kehidupan setelah mati. Namun orng Saduki saklek meyakini ajaran Alkitab perjanjian lama bahwa tidak ada kebangkitan setelah orang mati.
Yesus dengan Roh seperti burung merpati di dalam dirinya mengajarkan keberadaan manusia setelah mati. Yesus Kristus itulah yang lalu didukung oleh Anak Manusia yang rupanya seperti AWAN, saat Yesus dimuliakan di atas bukit yang meyakinkan bahwa setelah MATI Yesus akan dibangkitkan setelah hari ketiga dan setelah itu semua manusia akan dibangkitkan.
Alkitab mencatat, Yesus mati lalu bangkit pada hari ketiga. Namun setelah itu tidak manusia yang bangkit lagi. Juga manusia tidak hidup kekal. Jadi apa yang bisa kita pahami dari yang terjadi pada Yesus? Nampaknya masih banyak ajaran Alkitab yang perlu kita gali dan pahami.
Sangat logis, pak hai. Saya seperti sedang memahami silogisme Aristoteles. Mohon maaf, apa saya masih gagal paham? Setelah baca artikel Anda ini, saya lalu menanggap:
Dengan begitu, berarti sebenarnya kita telah melihat (Tuhan) Yang Mahaesa skligus tak mungkin melihat-Nya. Bagaimana mengharmoniskan kebenaran demikian; mungkin melihat sekaligus tak mungkin melihat-Nya? Sebab kucing, air, pohon, manusia dll, selalu kita lihat, bahkan diri kita sendiri, sebagaimana kita dan Yang Mahaesa itu Satu adanya.
Anda menulis:
Karena tidak ada yang lain selain Yang Mahaesa itu sebabnya berlaksa ada pasti ada di dalam Yang Mahaesa. Karena berlaksa ada, ada di dalam Yang Mahaesa itu sebabnya berlaksa ada tidak mungkin melihat Yang Mahaesa.
Karena tidak ada yang lain selain Yang Mahaesa itu sebabnya tidak mungkin ada “ada” yang berasal dari bukan Yang Mahaesa. Karena berlaksa ada adalah bagian dari Yang Mahaesa, itu sebabnya melihat berlaksa ada sama dengan melihat Yang Mahaesa.
Pertanyaan:
1. Apa artinya ajaran Alkitab yg mengatakan bahwa tak seorangpun yang pernah melihat Dia? Siapa Dia itu mksudnya?
2. Kalau segala keberadaan memang dari Yang Mahaesa, berarti dosa atau yang jahat itu berasal dari Diri-Nya? (The problem of evil) Dan apakah dosa itu adalah suatu keberadaan atau apa? Sebab, kalau (Tuhan) Yang Mahesa pencipta dosa atau sesuatu yang jahat, tidakkah kita sedang menuduh-Nya telah bermotivasi jahat?
Atau, apa itu dosa sebenarnya?
Mohon percerahannya, pak hai hai. Terima kasih.
Yang anda tulis benar.
Kalau kita pelajari Alkitab maka faktanya, tulisan-tulisan tentang Penciptaan sampai Yusup itu ditulis oleh YHWH lewat Musa. Kitab-kitab PErjanjian Lama selanjutnya ditulis oleh para nabil. 4 kitab Perjanjian Baru bisa dianggap ditulis oleh Yesus. Kisah Para rasul dicatat oleh Lukas. Wahyu ditulis oleh Yohanes namun isinya gabungan tulisan Yohanes dan penglihatan yang dilihatnya. selanjutnya adalah tulisan para rasul dan murid Yesus yang lain.
Di bawah ini adalah ayat-ayat yang biccara tentang melihat Allah.
http://alkitab.sabda.org/search.php?search=%22melihat%20Allah%22&scope=def&exact=on
kita tidak akan bicara tentang dosa kali ini, terlalu panjang. Nanti kita akan tulis blog-blog khusus untuk membahas hal demikian.
makasih banyak om utk kesediaannya menanggapi dan memberi penjelasan, sy msh mencoba merangkai dan memahami yg sedang setidaknya saya berharap bs ikut tersesat dijalan yg benar bukan karena latah ikut2an tp krn memahami scr dewasa dlm pengertian,sekali lg makasih om
salam hormat
Ha ha ha ha …. Manusia = Adam. Perempuan = Hawa. Apa bedanya Hawa dan Adam? Karena Perempuan dibantuk dengan Adam + DAGING. Perempuan puna DAGING sedangkan Adam tIDAK punya daging. Itulah kuncinya.