Penipuan Publik Nubuatan Yesus Terkutuk Disalib


Gambar: kaskus.co.id

Ajaran bahwa penyaliban Yesus sudah dinubuatkan oleh Musa di Ulangan 21:22-23 adalah pembohongan publik. Mengagul-agulkan penyaliban Yesus sebagai kutukan adalah kutak-katik nggak ngait.

Ketika mengomentari blog berjudul “Bengcu Menggugat Karena Ivan Kristiono Menafsirkan Ucapan Yesus Di Salib” Klemens menulis:

Saya rasa jawabannya bisa ditemukan dalam buku dari John W. Stott, seorang Anglikan dan tokoh dunia. Dalam bukunya “Salib Kristus”, beliau mengulas pandangan salib dari mata orang Yahudi jaman Yesus. Saya rasa perlu diketahui, bahwa salib memang tanda penghinaan bagi orang Yahudi, tetapi kebanggaan bagi orang Kristen. Saya rasa mungkin kalimatnya memang kurang cocok; mungkin transkrip salah atau mungkin memang pak Ivan lagi kurang sadar. Tapi ada beberapa poin yang penting:

1. Salib memang kutuk dan penghinaan; bagi orang Romawi penghinaan yang amat besar, bagi orang Yahudi kutukan. Orang Romawi tidak boleh disalibkan, itu aturan kerajaan. Orang Yahudi memiliki belasan bahkan puluhan mesias pada masa 400 tahun intratestamen, semuanya rata-rata disalibkan dengan pengikutnya. Maka selain kutuk (Gal 3:13, Ul 21:22-23), maka bagi orang Yahudi disalibkan berarti juga penghinaan pada mesias mereka. Masalah itu baik atau tidak untuk pendidikan, saya rasa pak Ivan harus meluruskan.

2. Pentafsiran Alkitab harus sesuai dengan kata–katanya, bukan diubah-ubah. Menghujat, mungkin memang bisa dianggap menghasut. Tetapi kalau penjahat itu memang menghasut, tentu ia akan memegahkan Kristus sebagai raja dan memanggilnya Tuhan. Saya yakin pada saat itu memang dia sedang meremehkan Kristus, karena semua “Kristus” dan “Mesias” orang Yahudi berakhir di atas kayu salib dan tidak ada kuasanya.

3. Sama dengan mentafsirkan Alkitab, tentu kita harus berbijaksana menyadari konten pembicaraan orang lain. Kalau konten dan konteks pembicaraan saja tidak sadar, dan tidak mau mencari inti dari paragraf yang dibuat manusia, bagaimana mau mengerti paragraf narasi yang dirangkai oleh Tuhan sendiri? Saya rasa memang baik ada orang sekritis pak Bengcu, saya saja tidak sadar selama ini ada detil kecil yang penting seperti itu. Tetapi jika kita melihat dari konteks kecil saja, Alkitab pun punya kesalahan– kesalahan atau paradoks angka yang tidak bisa diterima, atau terjemahan yang kurang baik. Apakah lalu seluruh Alkitab menjadi salah? Tidak! Demikian juga dengan tulisan yang tidak sempurna dari manusia ini, justru harus lebih dipahami secara menyeluruh. Saya doakan tulisan ini menjadi berkat bagi saudara dan banyak orang lain.

Bengcu Menggugat:

“Apabila seseorang berbuat dosa yang sepadan dengan hukuman mati, lalu ia dihukum mati, kemudian kaugantung (talah) dia pada sebuah tiang (ets), Ulangan 21:22

maka janganlah mayatnya dibiarkan semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang digantung (talah) terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah (adamah) yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu.” Ulangan 21:23

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung (kremannumi) pada kayu salib! (xulon)” Galatia 3:13

turunlah dari salib (stauros) itu dan selamatkan diri-Mu!” Markus 1:30

Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: “Salibkanlah (stauroo) Dia! Salibkanlah Dia!” Lukas 23:21

Kisanak, MAHASISWA teologi terlalu SibuK belajar BUKU teologi sehingga tidak sempat belajar Alkitab. SARJANA Teologi MERASA diri pakar alkitab itu sebabnya TIDAK belajar alkitab. Anggota jemaat MERASA tidak perlu belajar alkitab karena RAJIN mendengar KOTBAH.

MEMAHAMI artinya MENGERTI benar. MENAFSIRKAN artinya MENGIRA-NGIRA. MENAFSIRKAN artinya mengerti PERKATAAN tidak apa adanya SAJA namun mengutarakan PIKIRAN SENDIRI atas SUATU perkataan.

Mahasiswa Teologi TIDAK diajari BERPIKIR agar BISA beriman. Itu sebabnya mahasiswa teologi DIAJARI jangan MIKIR dan DILATIH beriman makanya SARJANA teologi pun NGGAK MAU mikir dengan ALASAN beriman.

Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan, dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan. 2 Petrus 1:5-9

BERIMAN adalah MERASA nyaman meyakini sesuatu sebagai KEBENARAN tanpa mempertanyakannya dan mengujinya. Tindakan demikian bukan hanya tidak ILMIAH bahkan tidak ALKITABIAH. Menurut Petrus, orang yang mengagul-agulkan IMAN adalah orang PICIK dan BUTA.

Kisanak, coba anda baca dengan teliti dan hati-hati Galatia 3:13 dan Markus 1:30 serta Lukas 23:21 yang saya kutip tersebut di atas lalu perhatikanlah kesimpulannya di bawah ini.

Digantung = Kremannumi
Disablib = Stauroo
Kremannumi BUKAN sinonim Stauroo

Xulon = pohon = batang kayu
Stauros = Salib

Xulon BUAN Stauros

Kisanak, berapa kali anda SUDAH membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu? Berapa kali anda SUDAH membaca Alkitab dari Matius sampai Wahyu? Berapa kali anda SUDAH membaca alkitab dari Matius sampai Yohanes?

Saya belum pernah menemukan orang Kristen apalagi mahasiswa teologi apalagi sarjana teologi yang MENGAGUL-AGULKAN diri sudah membaca alkitab BERAPA kali. Mereka selalu MENYOMBONGKAN sudah membaca BERAPA banyak buku teologi dan buku teologi KARANGAN siapa saja yang sudah mereka baca.

Ketika saya memberitahu orang-orang Kristen bahwa saya SUDAH baca alkitab 100 kali lebih sejak tahun 1973 BARU berani MULAI mengajar di tahun 2006. Orang-orang Kristen itu pun membenarkan diri dengan BERLAGAK SALEH dengan MENUDUH hai hai bengcu sombong dan BACA alkitab BUKAN jaminan mengerti ajaran Alkitab. Menurut mereka yang penting adalah PIMPINAN Roh Kudus.

Bagaimana Roh Kudus mau MEMIMPIN seseorang untuk MENGERTI ajaran Alkitab kalau dia TIDAK pernah baca Alkitab? Bagaimana Roh Kudus mau MEMIMPIN dia untuk MENGERTI ajaran Alkitab kalau dia JUSTRU membaca buku-buku teologi yang isinya BERTENTANGAN dengan ajaran Alkitab? Yang isinya MEMELINTIR ajaran alkitab? Yang isinya MENYEMBUNYIKAN ajaran alkitab?

Kisanak, Tindakan Paulus di Galatia 3:13 untuk MENGAITKAN penyaliban Yesus dengan Ulangan 21:22-23 adalah KUTAK-KATIK biar NGAIT. Meskipun tindakannya LEBAY Namun Paulus adalah seorang yang JUJUR. Itu sebabnya dia melakukannya dengan JuJuR.

Bagaimana dengan para sarjana teologi termasuk di dalamnya almarhum John Robert Walmsley Stott CBE (1921-2011) khususnya para SARJANA Teologi Indonesia? Semuanya melakukan PENIPUAN PUBLIK dalam nama Yesus demi kemuliaan Allah.

Itu sebabnya para sarjana teologi LAI tanpa tedeng aling-aling MENIPU umat Kristen dengan menerjemahkan XULON yang artinya POHON (batang kayu) menjadi KAYU SALIB.

Itu sebabnya para sarjana teologi melakukan PENIPUAN  publik bahwa DIGANTUNG alias KREMANNUMI artinya DISALIB alias STAUROO.

Semua PENIPUAN publik itu anda sebut menafsirkan sesuai KONTEKS? Itukah yang anda sebut mentafsirkan Alkitab dengan berbijaksana menyadari konten pembicaraan orang lain? Itukah yang disebut menafsirkan alkitab sesuai KONTEKS jaman?

587 SM Israel dijajah Babel dan Media (Persia)
457 SM Israel dimerdekakan raja Persia Koresh (Ezra 1)
390 SM Israel dijajah Mesir
332 SM Israel dijajah Kerajaan Yunani
63 M Israel dijajah Kerajaan Romawi

Kisanak, kitab Ulangan ditulis oleh Musa dalam pengembaraan di padang gurun sekitar tahun 1500SM. Pada saat itu bangsa Israel tidak mengenal penyaliban namun mengenal hukuman gantung di dahan pohon. Pada zaman itu orang-orang hanya digantung di dahan pohon, tidak dibuat tiang gantungan. Itu sebabnya kata Xulon di dalam Galatia 3:13 harus diterjemahkan sebagai POHON.

Ulangan 21:22-23 MUSTAHIL nubuatan PENYALIBAN Yesus karena itu adalah HUKUM yang harus dijalankan oleh bangsa Israel.

Yesus DISALIB bukan DIGANTUNG.

DISALIB bukan DIGANTUNG

Itu sebabnya mengaitkan penyaliban Yesus dengan hukuman gantung dalam Ulangan 21:22-23 adalah kutak-katik nggak ngait.

Kisanak, saya selalu MUAK dengan pembohongan publik para sarjana teologi yang juga anda IMANI dan ajarkan bahwa, “Salib memang kutuk dan penghinaan; bagi orang Romawi penghinaan yang amat besar, bagi orang Yahudi kutukan. Orang Romawi tidak boleh disalibkan, itu aturan kerajaan. Orang Yahudi memiliki belasan bahkan puluhan mesias pada masa 400 tahun intratestamen, semuanya rata-rata disalibkan dengan pengikutnya.”

Kisanak, Yohanes Pembaptis mati DIPENGGAL. MATI dipenggal TIDAK terkutuk ya? Mati DIPENGGAL bukan penghinaan bagi orang Romawi ya? Mati dipenggal bukan KUTUKAN bagi orang Yahudi ya? Karena penghinaan bagi orang Romawi dan kutukan bagi orang Yahudi hanya disalib, bukan? Ha ha ha ha …

Kisanak, bangsa Babilonia, Persia, Mesir dan Yunani mengenal hukuman GANTUNG namun tidak mengenal hukuman SALIB. Yang menjalankan hukuman SALIB hanya TENTARA Romawi. Itu sebabnya penyaliban hanya dilakukan oleh TENTARA kepada musuhnya untuk menakut-nakuti musuhnya. Penyaliban tidak untuk warga negara Romawi yang melanggar undang-undang. Itu sebabnya Pontius Pilatus memakukan papan bertuliskan, “Raja Yahudi” di salib Yesus untuk membenarkan dirinya memuaskan kehendak orang Yahudi menyalibkan Yesus.

21 thoughts on “Penipuan Publik Nubuatan Yesus Terkutuk Disalib

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.