
Gambar: bp.blogspot.com
Kulihat sesosok tubuh terbang ke langit biru
Makin lama makin kecil bentuk rupanya
Itulah Yesus Kristus yang terbang ke sorga
Murid-murid-Nya pun menatap ke angkasa
Dinyanyikan dengan irama lagu “Kapal Api”
Bagaimana cara Yesus ke sorga? Terbang tinggi lalu menghilang di balik awan. Bagaimana cara Yesus terbang? Dia melesat ke angkasa lalu hilang dibalik awan seperti Iron Man? Atau dia mencelat ke udara seperti Sun go kong lalu hilang di langit biru? Dia melayang pelan-pelan makin lama makin kecil lalu hilang dibalik awan? Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo bilang, “murid-murid-Nya terkejut melihat Tuhan Yesus yang semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi, kemudian ditutup awan lagi, muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata.”
Memberanikan diri bertanya, di dalam kotbahnya tanggal 5 Juni 2011, Pdt. Dr Ir Niko Njotoraharjo mengajar:
“Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Jawab-Nya: “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah (epairo) Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit (auranos) waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit (auranos)? Yesus ini, yang terangkat (analambano) ke sorga (auranos) meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik (poreuomai) ke sorga (auranos).” Kisah Para Rasul 1:6-11
https://www.youtube.com/watch?v=VVRAZb8ePrc
Hari ini kita mengadakan kebaktian peringatan Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Selain peringatan kenaikan Tuhan Yesus ke sorga, kita mempunyai 2 peringatan lainnya tentang Tuhan Yesus, yaitu Natal dan Paskah. Tetapi untuk kenaikan Tuhan Yesus ini tidak semua negara merayakan atau memperingati Tuhan Yesus ke sorga. Di banyak negara lain peristiwa ini tidak menjadi hari libur nasional, tetapi puji Tuhan; kita di Indonesia diberikan kesempatan yang luar biasa.
Kalau kita merayakan Natal, itu berbicara kasih Tuhan yang luar biasa kepada kita. Kalau kita merayakan Paskah, itu juga berbicara tentang kasih Tuhan kepada kita. Dan saya mau katakan bahwa kenaikan Tuhan Yesus ke sorga ini juga berbicara tentang kasih Tuhan kepada kita.
Saudara, 40 hari setelah kebangkitan Tuhan Yesus, dengan disaksikan oleh murid-murid-Nya, Tuhan Yesus naik ke sorga. Pesan Tuhan Yesus yang terakhir kepada murid-murid-Nya sebelum naik ke sorga adalah, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah Para Rasul 1:8.
Setelah itu Tuhan Yesus naik ke sorga dan murid-murid-Nya terkejut melihat Tuhan Yesus yang semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi … kemudian ditutup awan lagi … muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata. Mereka terus menatap ke langit sampai tiba-tiba ada 2 orang berpakaian putih, yaitu malaikat Tuhan yang berkata kepada mereka, “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri menatap ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”
Dari ayat ini saya begitu yakin dan percaya: jika yang melihat Tuhan Yesus naik ke sorga itu adalah murid-murid-Nya, maka yang akan melihat Tuhan Yesus turun dari sorga itu pasti murid-murid-Nya. Dan saya mau beritahu bahwa waktunya sudah tidak lama lagi. Oleh sebab itu, jadilah murid! Jadilah murid! Saya berdoa supaya Saudara semua menjadi murid Tuhan Yesus! Amin!
Bengcu Menggugat:
Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah (periastrapto) Terang (phos) yang agung (hikanos) dari sorga (auranos) mengelilingi (peri) aku. Kisah Para Rasul 22:6
Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: “Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.” Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas. Kisah Para Rasul 1:10-12
Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. 1:17-18
Dua orang berpakaian putih berkata, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga (auranos) meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga (auranos). “
Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo bilang, “murid-murid-Nya terkejut melihat Tuhan Yesus yang semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi, kemudian ditutup awan lagi, muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata.”
Apabila yang diajarkan oleh Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo BENAR, kenapa ketika Yesus mendatangi Paulus di jalan ke Damsyik, Paulus sama sekali tidak “terkejut melihat Tuhan Yesus yang semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi, kemudian ditutup awan lagi, muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata.” baik ketika Yesus datang maupun ketika Yesus pergi?
Kenapa saat mendatangi Yohanes di pulau Patmos, Yohanes tidak “terkejut melihat Tuhan Yesus yang semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi, kemudian ditutup awan lagi, muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata.” baik ketika Yesus datang maupun ketika Yesus pergi?
Mungkinkah Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo ngaco-belo? Anggota jemaat gerejanya pasti bilang “Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo tidak mungkin salah!” Bila salah mustahil dia DIURAPI sehingga anggota jemaatnya semakin hari semakin banyak. Bila ngaco-belo tidak mungkin dia DIBERKATI sehingga SEMAKIN KAYA hari lepas hari. Karena Niko Njotorahardjo yang mulia mustahil SALAH, lalu apa yang sesungguhnya terjadi? Kenapa Yesus tidak DATANG seperti yang diajarkannya? Mungkinkah Yesus sudah PIKUN sehingga lupa ajaran Alkitab? Atau Yesus memang plintat-plintut itu sebabnya pagi tempe sorenya toge?
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit (auranos) waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit (auranos)? Yesus ini, yang terangkat ke sorga (auranos) meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga (auranos).” Kisah Para Rasul 1:9-11
Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang (petomai) di tengah-tengah langit (mesouranema) dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, Wahyu 14:6
Benarkah Yesus ke sorga dengan cara terbang tinggi lalu hilang di balik awan dan akan datang dengan cara yang sama? Yesus tidak TERBANG (petomai) ke sorga namun DIANGKAT alias DIBAWA (epairo) ke sorga. Bila tidak terbang lalu bagaimana cara Yesus ke sorga? Ketika mendatangi Paulus di jalan ke Damsyk, Yesus ujug-ujug muncul. Ketika mendatangi murid-murid-Nya Yesus sekonyong-konyong ada. Waktu mendatangi Yohanes di pulau Patmos Yesus tiba-tiba ada. Yesus pergi ke sorga dengan cara yang sama yaitu UJUG-UJUG MENGHILANG.
Apabila Yesus ke sorga dengan cara UJUG-UJUG MENGHILANG kenapa Niko Njotorahardjo yang gelarnya Insinyur kayak si Doel anak Betawi dan Doktor, yang DIURAPI sehingga jemaatnya bertambah banyak dan DIBERKATI sehingga makin kaya hari lepas hari bilang Yesus ke sorga dengan cara terbang tinggi semakin bertambah tinggi, terus naik ke awan-awan, muncul lagi, kemudian ditutup awan lagi, muncul lagi, dan akhirnya hilang untuk seterusnya dari pandangan mata? Karena dia tidak belajar Alkitab baik-baik atau atau dia belajar namun nggak ngerti.
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara (epouranios). Efesus 6:12
Kata Yunani EPOURANIOS berasal dari kata EPI yang artinya DI ATAS dan AURANOS yang artinya SORGA, digunakan 20 kali di Perjanjian Baru, 19 kali diterjemahkan menjadi SORGA dan satu kali menjadi UDARA alias ANGKASA. Kata Yunani EPOURANIOS artinya SORGA, tidak boleh diterjemahkan menjadi UDARA alias ANGKASA. Bila demikian, kenapa LAI menerjemahkannya menjadi UDARA alias ANGKASA? Karena menurut mereka ayat tersebut TIDAK LOGIS atau SALAH itu sebabnya mereka MENAFSIRKANNYA agar LOGIS dan BENAR.
“Pneumatikos poneria epouranios” artinya roh-roh jahat di sorga. Para penerjemah LAI menganggap keberadaan roh-roh jahat di sorga sama sekali TIDAK LOGIS itu sebabnya mereka MEMVONIS Paulus salah tulis atau PENYALIN kitab Efesus salah SALIN, mereka pun MENAFSIRKAN kata EPOURANIOS yang artinya SORGA menjadi UDARA agar ayat tersebut menjadi LOGIS.
Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa (aer), yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Efesus 2:2
Demikianlah juga kamu yang berkata-kata dengan bahasa roh: jika kamu tidak mempergunakan kata-kata yang jelas, bagaimanakah orang dapat mengerti apa yang kamu katakan? Kata-katamu sia-sia saja kamu ucapkan di udara (aer)! 1 korintus 14:9
Mereka terus berteriak sambil melemparkan jubah mereka dan menghamburkan debu ke udara (aer). Kisah Para Rasul 22:23
Dan malaikat yang ketujuh menumpahkan cawannya ke angkasa (aer). Dan dari dalam Bait Suci kedengaranlah suara yang nyaring dari takhta itu, katanya: “Sudah terlaksana.” Wahyu 16:17
Kata Yunani untuk angkasa alias Udara adalah AER. Paulus dan Lukas dan Yohanes benar-benar MENGERTI hal demikian itu sebabnya mereka menggunakan kata AER dengan tepat. Berdasarkan FAKTA demikian maka mustahil Paulus salah tulis atau salah pakai KATA ketika menulis Efesus 6:12. Dengan membandingkan kata EPOURANIOS VS AER, maka dapat disimpulkan bahwa penyalin Alkitab mustahil SALAH SALIN karena perbedaan penulisan kedua kata tersebut sangat tegas dan gamblang.
Lalu aku melihat: aku mendengar seekor burung nasar terbang di tengah langit (mesouranema) dan berkata dengan suara nyaring: “Celaka, celaka, celakalah mereka yang diam di atas bumi oleh karena bunyi sangkakala ketiga malaikat lain, yang masih akan meniup sangkakalanya.” Wahyu 8:13
Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit (mesouranema) dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, Wahyu 14:6
Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit (mesouranema), katanya: “Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar, Wahyu 19:17
Kerabatku sekalian, apa itu LANGIT? Langit adalah KUBAH yang kita lihat ketika mendongak ke angkasa. Apa yang anda bayangkan ketika membaca frasa “terbang di tengah langit” pada ketiga ayat tersebut di atas? Yang anda bayangkan adalah terbang di ANGKASA bukan terbang di KUBAH yang anda lihat ketika mendongak ke angkasa bukan? Itu sebabnya tidak boleh MENAFSIRKAN kata MESOURNEMA yang berasal dari kata MESOS yang artinya TENGAH dan AURANOS yang artinya SORGA menjadi “di tengah langit.” Terjemahan yang benar adalah DI TENGAH SORGA.
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit (auranos) waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit (auranos)? Yesus ini, yang terangkat ke sorga (auranos) meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga (auranos).” Kisah Para Rasul 1:9-11
Kenapa kata AURANOS dalam ayat-ayat tersebut di atas selain diterjemahkan menjadi LANGIT juga SORGA? Atas dasar apa LAI menetapkaan kapan AURANOS diterjemahkan menjadi LANGIT dan kapan harus diterjemahkan menjadi SORGA? Bila anda tanyakan, mereka pasti menjawab, “Berdasarkan KONTEKS dan bimbingan Roh Kudus.” Kisanak, mereka membual. Tidak ada STANDAR konteks dan bimbingan Roh Kudus sama sekali. STANDAR kebenaran yang digunakan oleh para penerjemah LAI dalam menerjemahkan kata AURANOS adalah DIRINYA sendiri. Ketika MERASA cocok diterjemahkan menjadi LANGIT maka jadilah langit, ketika merasa cocoknya sorga maka jadilah SORGA.
Kata AURANOS digunakan 284 kali di dalam Perjanjian Baru dan tidak boleh diterjemahkan menjadi LANGIT alias KUBAH yang kita lihat ketika MENDONGAK ke angkasa. Kenapa demikian? Karena para penulis Perjanjian Baru menggunakan kata AURANOS secara KONSISTEN dengan arti SORGA yaitu ALAM lain yang diciptakan bersama-sama dengan DUNIA oleh Allah. Apabila para penulis Alkitab maksudkan ANGKASA atau LANGIT maka yang mereka gunakan adalah kata AER.
Ketika naik ke sorga, Yesus TIDAK terbang ke LANGIT alias terbang TINGGI, TINGGI sekali lalu hilang dibalik awan seperti yang diajarkan oleh Pdt. Ir Dr Niko Njotorahardjo. Yesus juga tidak MELESAT ke angkasa seperti Iron Man apalagi MENCELAT ke langit biru seperti Sun go kong. Yesus ujug-ujug menghilang seperti tertutup awan. Itu sebabnya ketika Dia mendatangi Paulus dan Yohanes serta murid-murid lainnya, Yesus pun sekonyong-konyong ada.
Perlu klarifikasi mengenai kebenaran pernyataan ni.
Karena jaman sekarang ini, banyak Pdt abal-abal yang tidak sepenuhnya belajar mengenai Alkitab, dan seperti gampang sekali menjadi seorang Pdt, di kalangan gereja-gereja karismatik. Dimana hal ini bertentangan dengan gereja rematik (gereja adat seperti GKI, HKBP, dll) yang mngharuskan Pdt nya untuk skolah Theologia.
Masalahnya, anda sendiri sudah pernah baca alkitab dari Kejadian sampai Wahyu belum?
Pingback: Pesan Damai Hari Raya Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih
Kalau benar Yesus TERBANG ke sorga maka bukan hanya murid-muridnya saja yang kagum namun SELURUH masyarakat pasti HEBOH dan menontonnya. Ha ha ha … Namun tidak ada masayrakat yang melihatnya seolah Yesus naik ke langit DIAM-DIAM. Itulah bukti bahwa Yesus tidak pernah bangkit apalagi naik ke sorga.
Bukankah janjinya Yesus mau BAngkit dan menampakkan dirinya kepada msyarakat di Bait Allah? Ha ha ha ha …