Kue Suci dan Dewa Dapur


Kue Suci

Gambar: purnawan

SUCI.Itulah rahasianya. Ketika membuat kue suci sang pembuat harus dalam kondisi suci. Puasa makan dan puasa tidur.  Kuenya  jangan terlalu kecil sehingga bisa direm as tidak melebihi telapak tangan sehingga tidak bisa dipegang.

Kue dikukus, selama 72 jam (tiga hari tiga malam). Selama mengukus apinya tidak boleh padam. Selama dikukus tidak boleh dibuka dan tidak boleh dikunjungi oleh orang-orang yang tidak suci; misalnya wanita yang baru melahirkan, sedang mens, orang yang sedang berkabung karena kematian. Sampai sekarang tradisi ini masih dijalani oleh para pembuat kue suci dengan tambahan pantangan: Orang yang baru pergi bersembahyang kepada dewa-dewi tidak boleh berkunjung. Menurut tradisi, apabila Tian 天 (Allah) tidak berkenan maka ketika kue suci pun rusak. Tidak matang atau tumpah dari cetakannya atau tidak mengembang.

Kue suci hanya dibuat setahun sekali makanya dinamakan Nian gao 年糕 (kue tahunan). Disebut kue keranjang karena menggunakan keranjang yang dilapisi daun pisang sebagai cetakan. Disebut dodol Cina sebab rupanya seperti dodol. Saat ini orang hokkian menyebutnya Tikue 甜糕 (kue manis). Nenek saya mengajarkan bahwa namanya bukan ti kue (kue manis) namun Te kue alias Digao 地糕 (kue Di).

Altar She 社 adalah jalan suci Shendi 神地. Di 地 menopang (zai 載) berlaksa ada (wanwu 萬物) . Tian 天  menjinnjing (chui 垂) segala wujud (xiang 象 ). Menerima berkah (cai 財) dari Di. Mendapatkan hukum (fa 法) dari Tian. Maka memuliakan (zun 尊) Tian dan mengasihi (qin 親 ) Di. Karena itulah diajarkan kepada masyarakat untuk mengucap syukur (meibao 美報 ). Kepala keluarga melakukannya di teras rumah. kepala negeri melakukannya di altar She. Pokoknya: Ketika  sembahyang She, setiap orang keluar dari rumahnya. Ketika membangun altar She, semua warga negeri ikut bekerja. Demi She, dari gunung maupun lembah semuanya pun sembahyang syukur. Itulah cara bersyukur kepada yang pokok dan membayar budi kepada yang maha mula. Liji IX:I:21 – Jiao tesheng

Bangsa Tionghoa kuno percaya keberadaan dua pencipta. Yang satu BERFIRMAN yang lainnya MENGGENAPI atau MENANGGAPI Firman. Yang satu memberi hukum yang lainnya menopang kehidupan dunia. Sang pencipta yang berfirman nama-Nya Tian 天 sedangkan yang menanggapi firman dan menopang dunia nama-Nya Di 地. Dari Tian Di segala ADA berasal itu sebabnya Tian Di disembahyangi sebagai raja segala raja (shangdi上帝). Tian Di berpadu manusia pun ada. Itu sebabnya Tian Di disembahyangi sebagai LELUHUR yang mahamulia (Wenzu 文祖). Te kue alias Digao 地糕 (kue Di) adalah kue yang dibuat khusus untuk sembahyang Di di altar She.

Saat ini kue keranjang terdiri dari tiga kelas yaitu: Yang dikukus 12 jam, 36 jam dan 72 jam. Ada pula kue keranjang palsu yang dibuat dengan cara membuat dodol. Umumnya kue keranjang yang saat ini dijual adalah yang dikukus selama 10-12 jam.

Kue Keranjang Dan Monster Nian 年

Dahulu kala di Tiongkok ada seekor monster bernama Nian年 tinggal di atas gunung. Ketika musim dingin mencapai puncaknya monster nian yang kelaparan karena tidak ada binatang yang diburu pun turun ke kampung untuk memangsa manusia dan ternak yang ditemuinya.

Penduduk kampung sangat ketakutan. itu sebabnya meskipun hari tahun baru segera tiba, mereka tidak berani keluar rumah untuk merayakannya. Gao 糕 adalah seorang pemuda yang cerdas. Dia lalu membuat kue dari ketan dan gula aren lalu mengukusnya sehingga warnanya seperti daging. Dia lalu meletakkan kue-kue tersebut di teras rumah. Ketika monster nian tidak menemukan manusia dan binatang untuk dimangsa dia pun mencoba kue buatan Gao. Dia menyukainya dan makan sampai kenyang lalu kembali ke gunung.

Setelah Nian pergi, Gao pun memanggil penduduk untuk merayakan tahun baru. Dia menjamin monster itu tidak akan kembali lagi setelah makan kue ketan buatannya. Penduduk percaya ucapannya karena tahu KETAN memang membuat kenyang tahan lama.

Meskipun sering diceritakan namun dongeng kue keranjang dan monster nian nggak logis sebab kue keranjang tidak dipajang di teras rumah namun digunakan untuk sembahyang.

Tembok Kota Kue Keranjang

Pada zaman musim semi dan gugur (770-221 SM), dinasti Zhou kehilangan kuasanya. Negeri-negeri di Tiongkok pun saling berperang untuk menjadi nomor satu. Negeri Wu dan Yue pun saling menyerang untuk mengalahkan.

Wu Zi Shui menteri yang sakti mandraguna bahkan mampu mengetahui masa depan. Itu sebabnya dia tahu bahwa setelah kematiannya negeri Wu akan diserang oleh negeri Yue habis-habisan dan ibu kota akan dikepung gila-gilaan. Pengepungan ibu kota akan menyebabkan rakyat dan tentara bahkan raja kelaparan.

Untuk menghadapi hari-hari demikian, Wu Zishui pun memberi perintah kepada bala tentaranya untuk membangun tembok kota dari ketan dan gula aren secara rahasia. Meskipun dianugerahi usia panjang namun akhirnya Wu Zishui mati. Ketika ajal menjelang, dia meninggalkan pesan untuk merobohkan tembok kota saat bencana tak tertahankan lagi.

Seperti ramalan Wu Zishui, kerajaan Yue pun menyerang habis-habisan dan saat musim dingin datang mereka mengepung ibu kota gila-gilaan. Mata-mata yang disebar membakar habis gudang-gudang makanan di ibu kota. Rakyat dan tentara bahkan raja negeri Wu pun kelaparan. Kelaparan itu semakin parah dengan semakin dinginnya udara musim dingin.

Ketika negeri Wu benar-benar putus asa, tiba-tiba seorang jendral ingat pesan Wu Zishui untuk merobohkan tembok kota. Masalahnya adalah, mereka yang membangun tembok kota sudah mati semua sehingga tidak ada yang tahu rahasia tembok tersebut. Itu sebabnya para jendral dan raja mengira, merobohkan tembok kota sama dengan membuka pertahanan diri untuk diserang oleh bala tentara negeri Yue. Setelah tidak tahan menahan lapar lagi akhirnya raja memerintahkan untuk merobohkan tembok kota sesuai dengan wasiat Wu Zishui.

Aneh bin ajaib, ketika tembok kota dirobohkan, bala tentara Wu sama sekali tidak mendapatkan batu bata namun kue ketan yang manis. Mereka lalu memakannya dan membagi-bagikannya kepada seluruh penduduk ibu kota. Semua orang mendapat makanan dan pulih kekuatannya.

Bala tentara Yue terheran-heran melihat tindakan tentara negeri Wu merobohkan tembok kota. Mereka menyangka bala tentara negeri Wu menjadi gila karena kelaparan. Itu sebabnya raja Yue pun memutuskan untuk melakukan penyerangan. Karena menganggap enteng maka bala tentara Yue pun menyerang asal-asalan.

Akibatnya benar-benar mengenaskan. Bala tentara negeri Yue kalang-kabut dihajar bala tentara negeri Wu yang baru saja mendapat makanan dan pulih kekuatannya. Bala tentara Yue pun keok dan pulang ke negerinya sementara negeri Wu merayakan tahun baru dengan penuh sukacita dan berkelimpahan dengan kue ketan manis tembok kota buatan Wu Zishui.

Untuk mengenang jasa Wu Zishui dan peristiwa tersebut maka penduduk negeri Wu pun membuat kue ketan manis setiap kali merayakan hari tahun baru.

Meskipun nampak logis namun dongeng tembok kota kue keranjang mustahil kisah nyata. Kenapa demikian? Karena sebelum raja Han Gaozu (256SM-247SM) dari dinasti Han (206 SM-220 M) menetapkan tahun 551 SM sebagai tahun kesatu dan hari pertama musim semi sebagai hari tahun baru, bangsa Tiongkok kuno tidak merayakan hari tahun baru. Di samping itu, tembok kota kue manis pasti abis digondol semut dan binatang lainnya sebelum sempat dibongkar untuk dimakan.

Kue Keranjang Dan Dewa Dapur

Foto: viva.co.id

Meskipun Zhang Lang adalah manusia dewa namun dia tidak kebal ASMARA. Itu sebabnya ketika kasmaran kepada seorang gadis muda dia membabibuta meninggalkan istrinya.

Atas tindakannya, sorga pun menghukum.  Zhang Lang menjadi buta dan kehilangan hokinya. Kekasihnya minggat meninggalkannya dengan mengangkut semua kekayaannya. Zhang Lang pun menjalani hidup sebagai pengemis buta yang makan dari belas kasihan orang lain dari satu kota ke kota lainnya.

Suatu hari, tanpa disadarinya,  Zhang Lang mengemis ke rumah mantan istrinya. Tentu saja bekas istrinya masih mengenalinya. Dia mengundangnya masuk dan memasak untuknya. Selama makan,  Zhang Lang menceritakan kisah hidupnya. Dia pun menangis tersedu-sedu menyesali tindakannya mengkhianati istrinya.

Mantan istrinya menyuruh  Zhang Lang membuka matanya dan aneh bin ajaib, ketika berusaha membuka makanya, tiba-tiba matanya pun sembuh. Ketika melihat istrinya Zhang Lang pun dipenuhi penyesalan tak terhingga. Begitu saja dia melempar tubuhnya ke dalam tungku untuk menghukum dirinya. Istrinya berusaha menyelamatkannya namun sayang, hanya berhasil menyelamatkan kakinya saja.

Istri Zhang Lang lalu membuat altar di dapur untuk menyembahyangi suaminya. Itulah asal usul penyembahan dewa dapur. Karena kisah hidupnya yang tragis dan perilaku istrinya yang terpuji maka Zhang Lang pun diangkat menjadi dewa dapur dengan gelar Zao Jun 灶君 (penguasa dapur) alias Zao shen 灶神 (roh dapur). Konon, Setiap tanggal 24 bulan 12 kalender Tionghoa, dewa dapur naik ke sorga untuk melaporkan perilaku manusia kepada Yu Huang Shangdi 玉皇大帝 (raja sorga).

Bagaimana cara membuat dewa dapur hanya melaporkan hal-hal yang baik saja? Dengan memberinya sesajen terutama kue manis. Kue manis akan membuat dewa dapur hanya bisa melaporkan hal-hal manis kepada Shangdi sebab kue manis membuat mulutnya menjadi manis dan semua ucapannya pun manis-manis.

Kita tidak tahu kapan dongeng dewa dapur tersebut di atas bermula dan siapa yang menceritakannya namun tentang penyembahan dewa dapur, inilah yang tercatat di dalam kitab sejarah Tiongkok kuno.

Sejarah Dewa Dapur

Han Wudi (156SM-87SM) adalah kaisar ketujuh dinasti Han (206SM-220M). Umurnya 69 tahun dan berkuasa selama 54 tahun (141SM-87SM). Rekor berkuasanya baru pecah 1800 tahun kemudian oleh kaisar Kangxi (1654-1722), kaisar kedua dinasti Qing yang berkuasa selama 61 tahun (1661-1722) dan mati ketika berumur 68 tahun.

Ketika bangsa lain mencari-cari cara untuk hidup setelah mati, bangsa Tiongkok kuno tergila-gila mencari cara untuk hidup terus nggak mati-mati. Fangshi 方士 adalah sebutan untuk dukun yang mengaku sakti mandraguna dan punya obat panjang umur. Menurut para Fangshi, tujuan hidup manusia adalah menggapai kesempurnaan emas (jinxian 金仙) alias hidup abadi alias  Hidup terus nggak mati-mati. Mereka yang mencapai jinxian  disebut Shengren 聖人 (manusia suci) atau Shengxian 聖仙 (makluk suci abadi).

Diajarkan bahwa kehidupan kekal dicapai dengan makan buah atau obat panjang umur. Kaisar Qin Shi Huangdi (259-210) pun mengirim Xu Fu 徐福 untuk mencari buah atau obat panjang umur ke pulau Penglai. Karena takut dihukum mati bila kembali, Xu Fu pun tinggal di Jepang.

Meskipun tergila-gila untuk hidup kekal namun kaisar Han Wudi tidak membabibuta. Meskipun mempekerjakan banyak Fangshi namun tidak membiarkan mereka membual dan menipu seenak jidatnya. Fangsi pertama yang menjadi korban bernama Shaoweng. Kepalanya melayang ketika unjuk kesaktiannya terbukti sulap belaka.

Setelah Shaoweng mati kaisar pun tertarik pada Luanda 栾大 saudara seperguruannya yang mengaku pernah bertemu dengan makluk-makluk abadi. Kaisar berharap di antara para fangshi penipu bisa menemukan yang benar-benar sakti. Dia menganggap kesaktian Luanda membuat biji-biji catur berkumpul menjadi satu karena mendengar nyanyiannya benar-benar ajaib. (trik besi sembrani).

Menurut Luanda, orang-orang abadi (Shengxian) tidak akan bertemu dengan manusia sembarangan. Menurutnya kaisar harus memperlakukan orang yang akan diutusnya sebagai kerabat dan pejabat dengan demikian, Shengxian pun akan menghormatinya seperti kaisar menghormatinya. Dengan demikian maka  Shengxian mau diundang ke istana. Kaisar menuruti semua yang dikatakan oleh Luanda. Bukan hanya diberi jabatan dan harta bahkan menikahkan dia dengan saudara perempuannya.

Setelah berkali-kali berlagak pilon, akhirnya Luanda tidak bisa menolak lagi untuk pergi menemui orang-orang abadi. Dia pun mengadakan perjalanan ke gunung Taisan. Sesampainya di gunung Taisan dia menyuruh anak buahnya menunggu sementara dia maju untuk menemui shengxian. Menurutnya dia harus menemui mereka sendirian sebab orang abadi mustahil mau bertemu dengan kaum jelata. Setelah pulang ke ibukota, Luanda pun melapor kepada kaisar bahwa dia telah bertemu dengan para shengxian ngobrol panjang pendek bahkan mereka menyambutnya dengan pesta.

Setelah selesai bersaksi, kaisar pun menuduh Luanda membual. Luanda kekeh jumekeh pada kesaksiannya hingga seorang saksi maju dan menceritakan apa yang dilihatnya, yang dilakukan oleh Luanda ketika dia sendirian di gunung Taisan. Dia hanya berjalan lenggang kangkung sendirian tanpa siapa pun. Luanda kaget bukan kepalang, dia pun mengakui kesalahannya dan minta ampun. Tiada ampung bagi dukun penipu. Kepalanya pun melayang.

Li Shaojun 李少君 memikat hati kaisar dengan kesaktiannya mengubah batu cinnabar (batu mercuri) menjadi emas. Dia mengaku ilmunya tersebut adalah warisan dari kaisar kuning, Huangdi 皇帝.  Menurut Li Shaojun hidup abadi bisa dicapai dengan menyembah dewa dapur dan makan malam dengan peralatan makan emas buatan dewa dapur. Tahun 133SM, kaisar Han Wudi menyembah dewa dapur untuk pertama kali. Namun sayang, meskipun rajin unjuk kesaktian namun kurang lebih 2 tahun kemudian trik sulap Li Shaojun pun terbongkar sehingga melayanglah kepalanya. Aneh bin ajaib! Hingga hari ini, dewa dapur ciptaannya masih disembah.

12 thoughts on “Kue Suci dan Dewa Dapur

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.