
i.dailymail.co.uk
Tujuan menguji kesaksian MUJIZAT bukan untuk membuktikan apakah kesaksian tersebut masuk akal atau tidak. Menguji kesaksian mujizat juga tidak untuk membuktikan apakah Allah berkuasa untuk melakukan mujizat atau tidak.
Tujuan MENGUJI kesaksian mujizat adalah untuk membuktikan apakah kesaksian tersebut adalah kisah nyata atau pepesan kosong belaka. Kesaksian MUJIZAT masa lalu hanya bisa diuji berdasarkan kesaksian tersebut yang diwariskan pada generasi ini. Ada banyak kesaksian mujizat masa lalu yang mustahil diuji karena informasi yang tersedia tidak cukup, namun ada banyak yang bisa diuji secara ilmiah karena informasi yang kita miliki cukup untuk melakukannya. Bagaimana dengan kesaksian Yesus berjalan di atas Air? Kisah nyata atau pepesan kosong belaka?
Memberanikan diri bertanya, Tentang Yesus berjalan di atas air, kitab Matius mencatat:
Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Matius 14:19
Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Matius 14:20
Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak. matius 14:21
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Matius 14:22
Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Matius 14:23
Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Matius 14:24
Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air. Matius 14:25
Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: “Itu hantu!”, lalu berteriak-teriak karena takut. Matius 14:26
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Matius 14:27
Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: “Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air.” Matius 14:28
Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Matius 14:29
Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Matius 14:30
Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” Matius 14:31
Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Matius 14:32
Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: “Sesungguhnya Engkau Anak Allah.” Matius 14:33
Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Matius 14:34
Memberanikan diri bertanya, Tentang Yesus berjalan di atas air, kitab Markus mencatat:
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Markus 6:45
Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Markus 6:46
Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Markus 6:47
Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Markus 6:48
Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, Markus 6:49
sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Markus 6:50
Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, Markus 6:51
sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil Markus 6:52
Memberanikan diri bertanya, Tentang Yesus berjalan di atas air, kitab Yohanes mencatat:
Dan ketika hari sudah mulai malam, murid-murid Yesus pergi ke danau, lalu naik ke perahu Yohanes 6:16
dan menyeberang ke Kapernaum. Ketika hari sudah gelap Yesus belum juga datang mendapatkan mereka, Yohanes 6:17
sedang laut bergelora karena angin kencang. Yohanes 6:18
Sesudah mereka mendayung kira-kira dua tiga mil jauhnya, mereka melihat Yesus berjalan di atas air mendekati perahu itu. Maka ketakutanlah mereka. Yohanes 6:19
Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!” Yohanes 6:20
Mereka mau menaikkan Dia ke dalam perahu, dan seketika juga perahu itu sampai ke pantai yang mereka tujui. Yohanes 6:21
Pada keesokan harinya orang banyak, yang masih tinggal di seberang, melihat bahwa di situ tidak ada perahu selain dari pada yang satu tadi dan bahwa Yesus tidak turut naik ke perahu itu bersama-sama dengan murid-murid-Nya, dan bahwa murid-murid-Nya saja yang berangkat. Yohanes 6:22
Tetapi sementara itu beberapa perahu lain datang dari Tiberias dekat ke tempat mereka makan roti, sesudPage 3 of 5
ah Tuhan mengucapkan syukur atasnya. Yohanes 6:23
Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Yohanes 6:24
Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: “Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?” Yohanes 6:25
Bengcu Menjawab:
Sehubungan dengan mukjizat, Buddha menguraikan tiga macam mukjizat kepada brahmana Sangarava (Anguttara Nikaya III:60).
Ada tiga macam mukjizat, brahmana. Apakah yang tiga itu? Mukjizat kekuatan supranormal, mukjizat membaca pikiran, dan mukjizat pengajaran. Apa yang merupakan mukjizat kekuatan supranormal itu? Ada orang yang menikmati berbagai macam kekuatan supranormal: setelah menjadi satu, dia berubah menjadi banyak; sesudah menjadi banyak, dia berubah menjadi satu; dia muncul dan lenyap; dia pergi tak terhalang menembus benteng; menembus gunung seolah-olah melewati ruang kosong; dia menyelam masuk dan keluar dari bumi seolah-olah itu adalah air; dia berjalan di atas air tanpa tenggelam seolah-olah itu adalah tanah; dalam keadaan duduk bersila ia terbang ke udara seperti seekor burung; dengan tangannya ia menyentuh dan “mengusap” matahari dan bulan, begitu kuat dan perkasa; ia melakukan penguasaan dengan tubuhnya bahkan sejauh dunia-Brahma. Ini, Brahmana, disebut mukjizat kekuatan batin.
… Tetapi apakah ada biku lain, selain Guru Gotama, yang memiliki tiga mukjizat ini? / Ya, brahmana. Para biku yang memiliki ketiga mukjizat ini tidak hanya berjumlah seratus, atau dua ratus, tiga ratus, empat ratus, atau lima ratus, tetapi bahkan lebih banyak dari jumlah itu. / Dan di manakah sekarang berdiamnya biku-biku ini, Guru Gotama? / Di dalam Sanggha biku ini juga, brahmana.
Buddhis artinya penganut agama Buddha. Beberapa Buddhis menyatakan: “Karena hai hai menganggap kesaksian Buddha dan lima ratus lebih murid-muridnya berjalan di atas air adalah dongeng itu berarti kesaksian Yesus berjalan di atas air juga dongeng.” Hai hai tidak pernah menyatakan kesaksian Buddha dan lima ratus lebih murid-muridnya berjalan di atas air adalah dongeng. Yang selalu dikatakannya adalah, “Saya tidak bisa menguji kesaksian Buddha berjalan di atas air karena informasi yang tersedia tidak cukup untuk melakukan pengujian.”
Beberapa Buddhis yang lain menuduh hai hai tidak adil. TIDAK ADIL sebab menguji kesaksian mujizat Buddha namun meyakini kesaksian Yesus berjalan di atas air dengan IMAN, maksudnya mempercayainya membabibuta. Jangankan mengujinya, memikirkannya dengan logis pun tidak pernah. Atas tuduhan demikian, hai hai sama sekali tidak merasa perlu untuk membela diri.
Beberapa Buddhis yang lain menyatakan bahwa kesaksian Yesus berjalan di atas air bukan kisah nyata namun pepesan kosong belaka. Mereka lalu menantang hai hai untuk BERAPOLOGETIKA guna membuktikan bahwa tuduhan mereka salah. Tentu saja hai hai menolak tantangan demikian. Untuk apa membuang waktu melayani tuduhan-tuduhan asal bunyi tanpa bukti? Untuk menggerakkan hai hai BERAPOLOGETIKA mereka harus menyediakan bukti-bukti atas tuduhannya.
Beberapa orang teman minta tolong hai hai menguji kesaksian Yesus berjalan di atas air. maka hai hai pun melakukannya dengan senang hati.
Kita tidak akan menguji apakah Allah mahakuasa atau tidak. Kita juga tidak akan menguji apakah berjalan di atas air itu mustahil dilakukan atau bisa dilakukan oleh manusia. Kita HANYA akan menguji berdasarkan catatan kitab Matius, Markus dan Yohanes, apakah kesaksian Yesus berjalan di atas Air adalah kisah nyata atau pepesan kosong belaka.
Di Betsaida, Yesus mengajak murid-murid-Nya menyingkir dari orang banyak dengan perahu ke Tiberias. Namun orang banyak mengetahui tujuan mereka lalu mendahului ke Tiberias lewat jalan darat. Ketika perahu yang ditumpangi Yesus mendarat orang banyak pun menyambutnya. Ketika hari hampir gelap, murid-murid mengusulkan agar Yesus menyuruh orang banyak itu pulang karena tidak ada makanan untuk mereka. Yesus menolak usul murid-murid-Nya dan memberi makan orang banyak yang jumlah lelaki dewasanya saja sekitar 5.000 orang dengan memecah-mecah 5 roti dan 2 ikan. Aneh bin ajaib. Ke 5 roti dan 2 ikan itu bukan saja berlipat ganda sehingga cukup untuk makan semua orang, bahkan sisa 12 keranjang. Setelah semua orang selesai makan maka Yesus menyuruh murid-murid-Nya pulang naik perahu sementara Dia membubarkan orang banyak. Setelah orang banyak bubar, Yesus naik ke bukit untuk berdoa. Sekitar jam 3 pagi, Dia berjalan di atas air mengejar perahu murid-murid-Nya yang berjalan lambat karena angin sakal. Saat itu mereka sudah berdayung sekitar dua hingga 3 mil jauhnya dari pantai. Angin sakal adalah angin yang menerpa haluan perahu sehingga berjalan lambat.
Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Matius 14:13
Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Markus 6:32
Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. Markus 6:33
Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Markus 6:34
Mungkinkah kecepatan Yesus jalan kaki mengalahkan kecepatan perahu yang didayung oleh murid-murid-Nya? Pasti demikian! Markus mencatat bahwa setelah mengetahui tujuan perahu yang ditumpangi oleh Yesus dan murid-murid-Nya maka orang banyak pun mendahului mereka dengan berjalan kaki, itu sebabnya ketika mendarat, Yesus dan murid-murid-Nya pun disambut orang banyak. Pada zaman itu, jalan kaki lebih cepat dari naik perahu.
Akan tetapi mungkinkah Yesus menyusul murid-murid-Nya sedangkan mereka sudah berlayar duluan berjam-jam sebelum Yesus menyusul mereka? Pasti! Kenapa demikian? Karena Markus dan Matius mencatat bahwa murid-murid menghadapi angin sakal. Angin sakal adalah angin yang menerpa haluan perahu sehingga sulit melaju. Yohanes mencatat bahwa laut bergelora karena angin kencang. Menurut Yohanes ketika tersusul oleh Yesus, saat itu mereka baru melaju dua atau tiga mil jauhnya, sementara Matius mencatat bahwa mereka sudah beberapa mil jauhnya dari pantai.
Murid-murid Yesus bisa saja sepakat lalu KOMPAK untuk membual tentang Yesus berjalan di atas air. Namun bukan hal demikian yang terjadi sebab kesaksian Yesus berjalan di atas air juga dikuatkan oleh orang banyak. Orang banyak memang TIDAK melihat Yesus berjalan di atas air namun mereka MELIHAT bahwa Yesus tidak ikut perahu yang ditumpangi oleh murid-murid-Nya dan selain perahu itu, tidak ada perahu lainnya di situ. Ketika Yesus menyuruh orang banyak pulang, tidak semuanya pulang. Orang banyak yang tidak pulang itu menjadi saksi bahwa perahu murid-murid Yesus tidak kembali lagi untuk menjemput Yesus dan tidak ada perahu lain yang ditumpangi Yesus malam itu. Namun, ketika hari siang, beberapa perahu mendatangi, orang banyak itu pun menumpanginya untuk mencari Yesus ke seberang danau, ke Kapernaum. Mereka menemukan Yesus di sana. Terheran-heran Mereka pun bertanya KAPAN Yesus tiba di sana?
Setibanya di seberang Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Markus 6:53
Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Markus 6:54
Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada. Markus 6:55
Mungkinkah Yesus tidak berjalan di atas air namun menyusul murid-murid-Nya yang naik perahu dengan jalan kaki lewat darat? Mustahil! Kenapa demikan? Karena Markus mencatat: “Yesus dan murid-murid-Nya mendarat di Genesaret dan berlabuh di situ. Ketika mereka keluar dari perahu, orang segera mengenal Yesus. Maka berlari-larilah mereka ke seluruh daerah itu dan mulai mengusung orang-orang sakit di atas tilamnya kepada Yesus, di mana saja kabarnya Ia berada.” Ketika Yesus mendarat dengan murid-murid-Nya, mereka MENGENALI Yesus yang baru mendarat bersama-sama muridnya. Itu berarti Yesus ada bersama-sama dengan murid-murid-Nya ketika PERAHU mendarat.
Kisanak, berdasarkan catatan Matius, Markus dan Yohanes kita menyimpulkan bahwa Yesus berjalan di atas air memang kisah nyata.
BENGCU MULUT ENTE JANGAN BANYAK KOAR TAR GUE KELUARIN ISI MULUT DAN ISI KEPALAMU BOCAH TENGIK! KALO GAK SENENG KATA2 GUE CARI DIDI WIWIARDI DI FACEBOOK
BUDHIS APA ISLAM LO BENGCU? JANGAN BELAGAK PILON DEH LU BANGSAT! MODUS LU UDEH KETAHUAN JING! SETAU GUE HANYA ORANG ISLAM YANG SIRIK BANGET DENGAN NAMA YESUS BUKAN BUDHA, KARENA SEBENARNYA BUDHA BUKAN AGAMA YANG IKUT CAMPUR URUSAN AGAMA KRISTEN! MALAH BANYAK ORANG KRISTEN YANG BERSAUDARA DENGAN ORANG BUDHA TERUTAMA ETNIS CINA, SEDANGKAN ORANG BUDHA PALING JIJIK DAN ANTI PUNYA SODARA YANG ORANG ISLAM TERUTAMA ETNIS CINA, COBA AJA KALO GAK PERCAYA, ORANG CINA KRISTEN PASTI KALO BOKAPNYA GAK BUDHA PASTI NENEKNYA BUDHA DAN MEREKA MASIH HIDUP RUKUN, SEDANGKAN KALO ADA ORANG CINA YANG MASUK ISLAM PASTI DIHUJAT ABIS2AN ORANG CINA YANG BUDHA.
JADI SEKALI LAGI GUE CURIGA NIH BENGCU SEORANG MUSLIM YANG MENYAMAR JADI BUDHA UNTUK MEMECAH BELAH ORANG CINA YANG BERSAUDARA KRISTEN DAN BUDHA.! DASAR ISLAM NGENTOT LU BENGCU!
Cari lu? haha ha ha … Tak U U ya!
kakek nenek gua penganut Khonghucu. Bokap gua Khonghucu. Mama gua awalnya khonghucu lalu memeluk kristen. hai hai adalah seorang Tionghoa Kristen, BANGSAT! Ha ha ha ha ….. Oh ya, waktu kelas 1 SMP hai hai memutuskan untuk memeluk agama Buddha dan sampai hari belum pernah menyatakan tidak memeluk agama buddha lagi lho? ha ha ha ha ….. Oh yag, Waktu kelas dua SD hai hai belajar ngaji dan memutuskan masuk Islam. Sampai hari ini belum pernah menyatakan tidak memeluk agama islam lagi lho? ha ha ha ha …
JANGAN KETAWA KETEWE LU BENGCU ! TAMPANG LU MANA? KASIH SINI FACEBOOK APA NOMOR TELEPON LU KALO LU EMANG JANTAN JANGAN NEBAR GOSIP MURAHAN KAYAK PKS AJA LU MONYET! MODUS PKS ENTE KETAHUAN GAK USAH DISEMBUNYIKAN! GUE TAU LU MUSLIM YANG MENYAMAR JADI BUDHIS KELIATAN BANGET CARA LU MENYUDUTKAN AGAMA KRISTEN PERSIS ANTEK2 ISLAM GARIS KERAS! AWAS LU KALO KETEMU GUE KAMPAK PALALO!
SATU LAGI BENGCU LU GAK USAH KETAWA KETEWE SAMBIL HAI HAI HAI …HAI..HAI.. KARENA GIGI LU BISA GUE BIKIN RONTOK NTAR!
Kisah macam apa itu? Mengapa para penulis Injil tidak menceritakan tentang masa kecil Yesus karena itu bukanlah fokus utama pemberitaan. Yang menjadi fokus utama adalah pelayanan, pengajaran dan yang terpenting adalah kematian dan kebangkitan Yesus. Masa 18 tahun Yesus tidak muncul di hadapan publik khususnya bangsa Israel pastilah untuk mempelajari Torah karena nantinya Yesus akan dikenal sebagai Rabbi dan Guru pengajar Torah. Tetapi ajaran yang dibawa oleh Yesuspun sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Yesus tetap melandaskan ajaranNya pada Torah dan kitab para nabi terdahulu. Yesus juga seringkali mengutip ajaran orang Farisi khususnya dari sekolah/ Yeshivat Hillel dan pernah mengutip ajaran dari Yeshivat Shammai mengenai perkara perceraian. Kedua Yeshivat ini adalah yang paling berpengaruh pada masa Yesus menjadi Rabbi.
Artikel ini kenapa tidak dihapus saja?
biarin aja. supaya pada tahu bahwa perle,bangannya