Jurus Mengusap Matahari Guru Gotama


raincoatflashers.blogspot.com

Oleh karena itu, warga suku Kalama, janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan.

Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan saksama; juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang petapa yang menjadi gurumu. Tetapi warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, ‘Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan,’ maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut. Kalama-sutta

Memberanikan diri bertanya, di dalam buku berjudul: Studi Banding Agama Kristen dan Buddha, Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman menulis:

Agama Buddha tidak melandaskan ajarannya pada keimanan atau lebih tepatnya lagi, keyakinan yang membuta. Buddha lebih menekankan pada observasi atau pengamatan yang saksama. Hal ini dapat kita pahami dari Kalama-sutta:

Oleh karena itu, warga suku Kalama, janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan saksama; juga apa yang kelihatannya pcocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang petapa yang menjadi gurumu. Tetapi warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, ‘Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan,’ maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut. Kalama-sutta

Dari sini kita melihat bahwa penerimaan terhadap suatu kebenaran, hendaknya tidak secara membuta atau serampangan. Penelitian secara saksama apakah hal tersebut bermanfaat atau tidak bermanfaat perlu dilakukan sebelumnya. Apabila ternyata telah terbukti kebaikan dan manfaatnya, maka barulah kita boleh meyakininya. Keyakinan yang timbul setelah pengamatan saksama ini dinamakan saddha dalam agama Buddha.

Sehubungan dengan mukjizat, Buddha menguraikan tiga macam mukjizat kepada brahmana Sangarava (AN.III.60):

Ada tiga macam mukjizat, brahmana. Apakah yang tiga itu? Mukjizat kekuatan supranormal, mukjizat membaca pikiran, dan mukjizat pengajaran. Apa yang merupakan mukjizat kekuatan supranormal itu? Ada orang yang menikmati berbagai macam kekuatan supranormal: setelah menjadi satu, dia berubah menjadi banyak; sesudah menjadi banyak, dia berubah menjadi satu; dia muncul dan lenyap; dia pergi tak terhalang menembus benteng; menembus gunung seolah-olah melewati ruang kosong; dia menyelam masuk dan keluar dari bumi seolah-olah itu adalah air; dia berjalan di atas air tanpa tenggelam seolah-olah itu adalah tanah; dalam keadaan duduk bersila ia terbang ke udara seperti seekor burung; dengan tangannya ia menyentuh dan “mengusap” matahari dan bulan, begitu kuat dan perkasa; ia melakukan penguasaan dengan tubuhnya bahkan sejauh dunia-Brahma. Ini, Brahmana, disebut mukjizat kekuatan batin.

Apakah yang merupakan mukjizat membaca pikiran? Ada orang yang dengan sarana tanda, menyatakan: “Demikianlah pikiranmu, seperti inilah pikiranmu, demikianlah pikiranmu.” Dan betapapun banyaknya pernyataan seperti itu yang dibuatnya, semuanya memang demikian dan tidak salah. Orang lain tidak membuat pernyataan lewat sarana tanda, melainkan mendengar suara manusia, suara makhluk halus atau dewa … atau dengan mendengarkan suara getaran-getaran pemikiran seseorang … atau mental menembus arah kecenderungan mentalnya ketika dia berada di dalam keadaan meditasi yang terbebas dari pemikiran. Dan betapa pun banyaknya pernyataan yang dibuat, mereka semuanya demikian dan tidak salah. Inilah yang disebut mukjizat membaca pikiran.

Dan brahmana, apakah mukjizat pengajaran? Ada orang yang mengajarkan demikian: “Engkau seharusnya berpikir dengan cara ini dan bukan dengan cara itu! Engkau seharusnya memperhatikan ini dan bukan itu! Engkau seharusnya meninggalkan ini dan harus berdiam di dalam pencapaian itu!” Inilah yang disebut mukjizat pengajaran.

Inilah, O brahmana, tiga jenis mukjizat. Dari ketiga mukjizat ini, manakah yang tampak bagimu sebagai yang paling bagus dan paling tinggi?

Mengenai mukjizat kekuatan supranormal dan pembacaan pikiran, Guru Gotama, hanya pelakunya saja yang akan mengalami hasilnya; hasilnya hanya dimiliki oleh orang yang melakukannya. Kedua mukjizat ini, Guru Gotama, bagi saya tampak memiliki sifat tukang sulap. Tetapi mengenai mukjizat pengajaran – inilah, Guru Gotama, yang bagi saya tampak sebagai yang paling bagus dan paling tinggi di antara ketiganya.

… Tetapi apakah ada biku lain, selain Guru Gotama, yang memiliki tiga mukjizat ini? / Ya, brahmana. Para biku yang memiliki ketiga mukjizat ini tidak hanya berjumlah seratus, atau dua ratus, tiga ratus, empat ratus, atau lima ratus, tetapi bahkan lebih banyak dari jumlah itu. / Dan di manakah sekarang berdiamnya biku-biku ini, Guru Gotama? / Di dalam Sanggha biku ini juga, brahmana.

Menurut kutipan di atas, pada zaman Buddha Gotama sudah banyak biku yang memiliki ketiga jenis mukjizat tersebut. Namun menurut agama Buddha, sesungguhnya mukjizat sejati adalah transformasi dari seorang jahat menjadi baik, dan transformasi dari seorang biasa menjadi Buddha (Digha-Nikaya). Mukjizat kesaktian dan fenomena menakjubkan lainnya sangat lumrah dalam pandangan agama Buddha. Menurut agama Buddha, sekalipun tanpa adanya keyakinan pada agama apapun atau makhluk Adikuasa, seseorang juga bisa memperoleh kesaktian bila ia melatih metode tertentu dengan benar. Agama Buddha mengenal kekuatan batin yang dianggap orang awam sebagai manifestasi mukjizat, tapi bagi agama Buddha, istilah “mukjizat” dimunculkan dalam benak orang awam karena tidak memahami corak sejati dari pikiran dan alam semesta. Secara umum, dalam kitab Buddhis dikenal adanya enam kekuatan batin (abhinna) dalam pengembangan iddhi-pada. Delapan kekuatan psikokinesis (iddhi-vidha):

  1. Dari satu menjadi banyak, dari banyak menjadi satu.
  2. Dari keadaan tak terlihat menjadi terlihat, dari terlihat menjadi tak terlihat.
  3. Menembus dinding rumah, dinding kota, pegunungan, seolah-olah melewati ruang kosong.
  4. Menembus ke bawah tanah dan muncul darinya, seolah-olah melewati air.
  5. berjalan di atas air, seolah-olah di atas tanah.
  6. Terbang ke udara dalam keadaan kaki bersila, seolah-olah ia seekor burung dengan sayap.
  7. Menyentuh dan mengusap matahari dan bulan dengan tangannya.
  8. Menguasai dengan tubuhnya sejauh dunia Brahma.

Dalam literatur Buddhis, bertaburan kisah-kisah mukjizat yang dipertunjukkan oleh Buddha dan siswa-Nya. Sebagai contoh, Buddha bisa “lenyap dari tepi sungai Gangga yang satu dan muncul kembali di tepi seberang bersama dengan Sanggha biku” (Ud. 8.6).

Buddha dan murid-Nya bernama Nanda “lenyap dari hutan Jeta dan muncul di antara para dewa di surga Tavatimsa” (Ud. 3.2).

Seorang siswa Buddha “lenyap dari Aula Rumah yang atapnya berjendela di Hutan Besar dan muncul di hadapan para biku di tepi Sungai Vaggumuda” (Ud. 3.3).

Suatu kali ketika Biku Vakkali ingin bunuh diri, Buddha membaca pikirannya dan muncul di hadapannya dalam bentuk holografik, lalu menghiburnya (Apadana.II.465).

Salah satu jenis mukjizat yang diperlihatkan oleh Buddha disebut Yamaka patihariya (“penampakan ganda”). Mukjizat tersebut pertama kali diperagakan oleh Buddha pada saat bulan purnama, tahun ke-7 setelah pencerahan-Nya, di kota Savatti (Skt. Sravasti) dekat pohon Gandamba. Sebelum memperagakan mukjizat penampakan ganda, Buddha terlebih dulu menciptakan sebuah tapak jalan berpermata di udara di samping pohon Gandamba. Lalu Buddha berdiri di atas tapak jalan tersebut dan memperagakan Yamaka-patihariya yang dalam literatur Buddhis dikenal dengan istilah “mukjizat kembar”. Disebut “kembar” karena mukjizat itu terdiri atas penampakan fenomena pasangan karakter yang bertolak-belakang, misalnya tubuh bagian bawah mengeluarkan aliran air dan tubuh bagian atas mengeluarkan kobaran api, dan lalu berselang-seling. Kemudian kobaran api dan aliran air juga keluar secara berselang dari bagian kanan dan bagian kiri tubuh.

Peristiwa mukjizat kadangkala diperlihatkan dalam momen parinirwana. Sebagai contoh, menjelang mangkat, Dabba Mallaputta “bangkit naik ke udara; dan di angkasa, sementara duduk bersila, ia memasuki elemen-api, muncul dan merealisasi Nirwana Akhir” (Ud. 8.9).

Bahkan dalam sutra-sutra Mahayana, seperti Avatamsaka-sutra, Vimalakirti-nirdesa-sutra, dan Surangama-sutra, kekuatan supranatural yang dimiliki oleh Buddha dan Bodhisattwa tingkat tinggi mencakup penguasaan atas dimensi ruang dan waktu. Misalnya dikatakan bahwa Buddha dapat menaruh ke ujung rambut satu milyar dunia semesta, lengkap dengan isinya (Sutra Pencapaian Kebuddhaan oleh Bhadra – sutra 21 Maharatnakuta). Sutra tersebut menyatakan bila seseorang mengetahui bahwa segala fenomena adalah seperti magis dan ilusi, maka ia mampu memunculkan secara magis tubuh sebanyak sepuluh milyar Buddha. Sifat keilusian dari fenomena yang membuat mukjizat bisa terjadi di dunia.

Seorang Bodhisattwa dapat meraih kekuatan untuk melakukan mukjizat bila ia mencapai empat hal yakni, merasa ringan di tubuh, merasa ringan di pikiran, tidak melekat pada apa pun, dan menganggap empat unsur (tanah, air, api, angin) seperti ruang kosong (Sutra Pembicaraan tentang Kefasihan Lidah yang Gesit, sutra 33 dari Maharatnakuta).

Bengcu Menjawab:

Mengucapkan slogan: “Agama Buddha tidak melandaskan ajarannya pada keimanan atau lebih tepatnya lagi, keyakinan yang membuta. Buddha lebih menekankan pada observasi atau pengamatan yang saksama.” memang mudah. Itu sebabnya Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman menuliskannya dengan gagah perkasa. Mengucapkannya namun tidak menjalaninya dalam kehidupan nyata? Maka slogan AKBAR pun menjadi  ABAL-ABAL. Itu namanya PANDAI berteriak namun PAYAH bertindak. Orang-orang demikian disebut MUNAFIK. Lain di KATA lain di LAKU. Plintat-Plintut! Mencla-Mencle! Berjanggut namun tidak berjubah.

Kebenaran Plintat Plintut Mustahil Kebenaran Sejati

DPK: Mengenai mukjizat kekuatan supranormal dan pembacaan pikiran, Guru Gotama, hanya pelakunya saja yang akan mengalami hasilnya; hasilnya hanya dimiliki oleh orang yang melakukannya.

DPK: kali ketika Biku Vakkali ingin bunuh diri, Buddha membaca pikirannya dan muncul di hadapannya dalam bentuk holografik, lalu menghiburnya (Apadana.II.465).

Ajaran siapakah yang dikutip oleh Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman di atas? KONON, katanya itu ajaran Guru Gotama alias Budha Gotama. Siapakah pelaku membaca pikiran dalam kisah tersebut? Budha. Siapa yang mengalami hasilnya? Biku Vakkali yang hendak bunuh diri. Siap yang memiliki hasilnya? Biku Vakkali yang hendak bunuh diri. Apakah Biku Vakkali mempraktekkan pembacaan pikiran? TIDAK! Bukankah itu berarti Biku Vakkali mendapatkan HASIL padahal Budha yang melakukan?

Biarkan PEMBUAL terus membual sampai MENYANGKAL bualannya sendiri! Itulah salah satu teknik yang selama ini hai hai gunakan untuk menguji kesaksian mujizat yang terjadi di masa lalu atau kebenaran suatu ajaran. Kita mencari tahu, apakah kesaksiannya MENYANGKAL kesaksiannya? Karena menemukan FAKTA di mana kesaksiannya MENYANGKAL kesaksiannya, maka kita pun menarik kesimpulan tanpa tedeng aling-aling bahwa Sang Budha MEMBUAL tentang KEKUATAN membaca pikiran yang dimilikinya. Karna KEBENARAN yang TIDAK konsisten MUSTAHIL kebenaran sejati!

Kisah Menguliti Jurus Mengusap Matahari

Konon, katanya, menurut Guru Gotama, selain dirinya, ada 500 orang lebih yang memiliki 8 kekuatan supranormal di bawah ini.

  1. Dari satu menjadi banyak, dari banyak menjadi satu.
  2. Dari keadaan tak terlihat menjadi terlihat, dari terlihat menjadi tak terlihat.
  3. Menembus dinding rumah, dinding kota, pegunungan, seolah-olah melewati ruang kosong.
  4. Menembus ke bawah tanah dan muncul darinya, seolah-olah melewati air.
  5. berjalan di atas air, seolah-olah di atas tanah.
  6. Terbang ke udara dalam keadaan kaki bersila, seolah-olah ia seekor burung dengan sayap.
  7. Menyentuh dan mengusap matahari dan bulan dengan tangannya.
  8. Menguasai dengan tubuhnya sejauh dunia Brahma.

Apakah yang dikatakan oleh Guru Gotama tentang kekuatan supranormal benar?May! Maybe Yes, Maybe no! Kita harus mengujinya agar tahu kebenarannya. Bukankah yang mengajarkannya adalah Buddha Gotama alias Buddha Gotama, itu sebabnya MUSTAHIL tidak benar? Benar! Namun, bukankah Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman mengajarkan bahwa Agama Buddha tidak melandaskan ajarannya pada keimanan atau lebih tepatnya lagi, keyakinan yang membuta. Buddha lebih menekankan pada observasi atau pengamatan yang saksama? Bukankah Kalama-sutta mengajarkan seperti di bawah ini?

Oleh karena itu, warga suku Kalama, janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan saksama; juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang petapa yang menjadi gurumu. Tetapi warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, ‘Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan,’ maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut. Kalama-sutta

Bagaimana kita mengujinya sedangkan yang dikatakan oleh Guru Gotama itu sudah terjadi sekitar 2500 tahun yang lalu? Kisah masa lalu bisa diuji. Kita hanya bisa menguji kisah-kisah masa lalu dengan menganalisa ceritanya yang diwarisi saat ini. Ada kisah masa lalu yang mustahil diuji karena informasi yang tersedia tidak cukup. Namun, banyak kisah masa lalu yang bisa diuji secara ilmiah karena menyediakan informasi yang cukup. Ketika menguji kesaksian MUJIZAT kita sama sekali tidak menguji apakah kejadian tersebut ilmiah atau tidak? Masuk akal atau tidak. Tujuan utama menguji kesaksian MUJIZAT yang terjadi di masa lalu adalah membuktikan apakah kesaksian tersebut adalah kisah NYATA atau omong kosong belaka berdasarkan informasi yang tersedia. Mari kita menguji apa yang diajarkan oleh Guru Gotama.

1.    Dari satu menjadi banyak, dari banyak menjadi satu.

Kita tidak menguji ke 1 di atas karena informasi yang dimiliki tidak cukup untuk mengujinya.

2.    Dari keadaan tak terlihat menjadi terlihat, dari terlihat menjadi tak terlihat.

Kisah ke 2 tersebut di atas pun tidak diuji karena informasi yang tersedia tidak cukup.

3.    Menembus dinding rumah, dinding kota, pegunungan, seolah-olah melewati ruang kosong.

Tentang kisah ke 3, dikatakan MENEMBUS dinding, artinya dinding yang ditembus tidak berlobang. Tetap ada dan tidak berubah ketika ditembus. Disebut SEOLAH-OLAH ruang kosong artinya baik dinding maupun gunung yang ditembus sama sekali TIDAK kosong. Masalahnya adalah guru Gotama sama sekali tidak menjelaskan bagaimana cara dia menembus gunung atau pegunungan? Dia jalan kaki? Lari? Merayap? Merangkak? Berenang atau Terbang? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menembus sebuah gunung? Satu menit? Satu jam? Satu hari? Satu minggu? Satu bulan? Bayangkan saja anda ada di Puncak lalu menembus gunung Gede sehingg muncul di Sukabumi.  Karena gunung yang ditembus hanya SEOLAH-OLAH kosong namun tidak kosong sama sekali, maka pertanyaannya adalah, BAGAIMANA dia BERNAFAS sedangkan kita tahu di dalam tanah dan batu tidak ada OKSIGEN seperti di atas tanah.

4.    Menembus ke bawah tanah dan muncul darinya, seolah-olah melewati air.

Mengenai kisah ke 4, sama seperti menembus gunung, pertanyaannya adalah bagaimana cara Guru Gotama bernafas selama di dalam tanah? Umumnya manusia normal akan mati sesak bila tidak bernafas selama 3 menit. Rekor dunia tahan nafas di dalam air yang tercatat dalam Guines Book of Record adalah 22.22 menit. Tom Sietas puasa selama 5 jam untuk memperlambat metabolisme tubuhnya. Dia lalu memenuhi paru-parunya yang 20% lebih besar dari normal dengan oksigen murni. Meskipun banyak guru Yoga yang mengaku mampu menahan nafas selama berjam-jam bahkan berhari-hari namun tidak ada satu pun yang lolos ketika diuji secara ilmiah. Guru Gotama sama sekali tidak bercerita tentang kekuatan supranormal menahan nafas.

Kalaupun Guru Gotama memang bisa menyelam ke dalam tanah, maka dapat dipastikan bahwa dia tidak pernah menyelam terlalu dalam. Itu sebabnya dia tidak pernah bercerita tentang keberadaan danau di dalam tanah (lapisan air), lumpur panas di dalam tanah (magma) apalagi bercerita tentang ruang hampa yang penuh gas dan danau air hitam yang dipenuhi minyak.

5.    berjalan di atas air, seolah-olah di atas tanah.

Kita tidak menguji kisah ke 5 di atas karena informasi yang tersedia kurang memadai.

6.    Terbang ke udara dalam keadaan kaki bersila, seolah-olah ia seekor burung dengan sayap.

Kita juga tidak menguji kisah ke 6 tersebut di atas karena datanya kurang. Namun bila terbang cukup tinggi, Guru Gotama pasti bercerita tentang tiba-tiba sesak nafas, bukan? Dia juga pasti bercerita tentang suhu udara yang makin dingin ketika dia terbang makin tinggi.

7.    Menyentuh dan mengusap matahari dan bulan dengan tangannya.

Ini baru kisah ke 7. Apa yang ada di dalam kepala seorang lelaki dewasa normal dan baik hati serta saleh yang hidup 500 tahun sebelum masehi ketika menatap matahari?

Apakah lelaki itu tahu bahwa bumi adalah sebuah bola dengan diameter 12.756 Km?

Mungkinkah dia tahu bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.674Km/jam?

Mungkinkah lelaki itu tahu bahwa bumi mengelilingi matahari pada lintasannya dengan kecepatan sekitar 10.722 Km/jam?

Apakah lelaki itu tahu bahwa luar angkasa itu dingin sekali, konon, minus 273 derajat dinginnya?

Apakah lelaki itu tahu bahwa jarak dari bumi ke matahari sekitar 149,6 juta Km?

Mungkinkah lelaki itu tahu bahwa matahari bisa memuat 1,3 juta buah bumi?

Tahukah dia bahwa matahari itu panas sekali, sekitar 15 juta derajat Celsius?

Apakah lelaki baik hati itu tahu bahwa matahari sama sekali tidak padat namun cair seperti api?

Andai kata lelaki baik hati dan saleh itu tahu semua informasi tentang bumi dan matahari tersebut di atas, mustahil dia menyembunyikan pengetahuannya dari orang-orang sekampungnya bukan? Namun mustahil lelaki SALEH dan BAIK hati itu tidak tahu semua informasi tentang matahari dan bumi tersebut di atas bukan? Kenapa demikian? Karena dia SUDAH pernah MENGUSAP matahari dengan TANGANNYA. Lelaki itu namanya Sidharta Gautama. Gelarnya Sang Buddha. Menurutnya, bukan hanya dirinya namun ada lebih dari 500 orang lainnya yang juga pernah MENGUSAP matahari. Kisanak, izinkan hai hai menyanyi:

YAK YAK O
YAK YAK O
YAK YAK O

Kisanak, bagaimana cara lelaki baik hati yang saleh itu mengusap matahari? Dia mengulurkan tangannya yang memanjang dan terus memanjang sampai ke matahari? Atau dia duduk bersila kemudian terbang ke udara sampai ke matahati seperti seekor burung yang bersayap? Atau biarkan PEMBUAL terus MEMBUAL sampai MENYANGKAL bualannya sendiri? Ha ha ha ha ….

Bagaimana dengan jurus mengusap bulan? Ha ha ha ha …. Setelah membaca kisah menguliti jurus mengusap matahari mustahil nggak mampu menguliti jurus mengusap bulan, helai demi helai seperti menguliti bawang bombai, bukan. Ha ha ha …….

8.    Menguasai dengan tubuhnya sejauh dunia Brahma.

Ah ….. Kisanak, hai hai kehilangan semangat untuk menguji lagi. Jadi biarkan kisah ke 8 tersebut tidak diuji.

Kisah Menguliti Ilmu Membaca Pikiran

Menurut Guru Gotama, Ilmu membaca pikiran terdiri dari 4 jurus yaitu:

1.    Sarana tanda
2.    Mendengar suara manusia dan dewa
3.    Mendengar getaran pikiran
4.    Mental menembus arah kecenderungan mental

Informasi yang ada tentang jurus Sarana Tanda, Mendengar suara manusia dan dewa serta Mental menembus arah kecenderungan mental tidak cukup bagi kita untuk melakukan pengujian. Itu sebabnya kita hanya menguji jurus Mendengar getaran pikiran.

Kadang-kadang kita tahu apa yang akan dikatakan seseorang sebelum dia mengucapkannya. Sering sekali orang lain sudah tahu padahal kita baru memikirkannya. Kenapa demikian? Sebagian orang percaya hal itu terjadi karena otak memancarkan gelombang pikiran dan mampu menangkap gelombang pikiran orang lain seperti radio dua arah atau handy talky. Bila demikian, kenapa kemampuan membaca pikiran orang lain dan mengirim pikiran kepada orang lain hanya terjadi kadang-kadang?

Karena semua orang memancarkan gelombang pikirannya dengan kekuatan yang hampir sama pada frekuensi yang sama, maka gelombang otak yang ada di udara pun berjejal dan saling menghambat. Apabila berlatih dengan tekun maka seseorang akan lebih peka menangkap dan membedakan gelombang-gelombang pikiran yang ada di udara. Dengan cara demikianlah dia membaca pikiran orang lain. Dengan ketekunan yang sama dia akan mampu memancarkan gelombang yang jauh lebih kuat dari orang-orang lainnya kepada orang yang dikehendakinya. Dengan cara itulah dia mengirim berita langsung ke pikiran orang lain. Kemampuan membaca pikiran orang lain dan mengirim berita langsung ke pikiran orang lain disebut Telepati. Di dalam dunia perdukunan Indonesia, kemampuan demikian dinamakan ilmu Merogoh Sukma atau Menembus Sukma. Itulah yang diajarkan oleh guru Gotama sebagai: Mendengar getaran pikiran orang.

Menguliti Jurus Mujizat Pengajaran

Perilaku seseorang ditentukan oleh pikirannya. Gelombang radio yang kuat akan menenggelamkan gelombang radio yang lemah sehingga yang terdengar hanya gelombang radio yang kuat. Pikiran yang kuat bisa menenggelamkan pikiran yang lemah sehingga yang terdeteksi hanya pikiran yang kuat. Hipnotis adalah mengendalikan seseorang dengan memancarkan pikiran yang kuat untuk menenggelamkan pikirannya sehingga dia menganggap pikiran yang kuat itu sebagai pikirannya sendiri. Kemampuan Hipnotis diperoleh dengan melatih kekuatan pikiran dan kemauan. Di dalam dunia perdukunan Indonesia, Hipnotis dikenal dengan nama Gendam dan Sirep. Itulah yang disebut Mujizat Pengajaran oleh Guru Gotama.

Saya telah bertemu dengan banyak Budhis yang mengajarkan bahwa Jurus membaca pikiran alias telepati dan jurus mujizat pengajaran alias hipnotis telah terbukti secara ilmiah kebenarannya oleh para ilmuwan. Para ilmuwan telah menemukan fakta bahwa otak memang memancarkan gelombang listrik yang frekuensinya bisa diukur dengan akurat menggunakan mesin.

Kerabatku sekalian, para ilmuwan memang mengajarkan bahwa otak memancarkan gelombang listrik dan gelombang listrik tersebut bisa dideteksi dengan alat. Namun, apabila yang diajarkan oleh Guru Gotama itu benar dan GETARAN pikiran yang dimaksudkannya adalah gelombang otak yang selama ini dideteksi oleh para ilmuwan, maka para ilmuwan pasti bisa membedakan dengan tepat, gelombang otak seseorang ketika dia memikirkan kata “TOLOL LU!” dan “GOBLOK SIA!” Namun, sayang sekali para ilmuwan sama sekali belum mampu melakukan hal demikian. Di samping itu, tanpa kontak mustahil mendeteksi gelombang otak. Itu berarti gelombang otak sama sekali tidak seperti gelombang radio yang merambat lewat udara.

Agama di masa mendatang adalah agama kosmik. Agama tersebut  seharusnya melampaui (transcend) konsep Tuhan yang bersifat pribadi (personal God) dan menghindari dogma-dogma teologi. Dengan mencakup bidang alam dan spiritual, agama itu harus didasari pada makna agama yang lahir dari pengalaman terhadap segala fenomena, natural, dan spiritual, dan penyatuan yang bermakna. Buddhisme menjawab deskripsi ini. Bila ada agama yang dapat mengatasi kebutuhan pengetahuan modern, agama tersebut adalah agama Buddha. Albert Eistein.

Saya sering sekali bertemu dengan Budhis yang bilang kutipan di atas adalah ucapan Albert Eistein di konferensi Science and Religion – Princeton – New Jersey –  Mei, 19 1939. Banyak handai taulan yang lalu bertanya, benarkah Albert Einsten mengucapkan paragraf tersebut di atas? Jawabannya adalah: Albert Einsten TIDAK pernah mengucapkan paragraf tersebut di atas SEUMUR hidupnya. Bila demikian dari mana para BUDDHIS tahu bahwa kutipan di atas adalah UCAPAN Albert Einstein? Tentu saja dari OTAK Albert Einsten. Mereka MENDENGAR getaran PIKIRAN Albert Einsten lalu mengutipnya. Itu sebabnya Albert Einsten TIDAK pernah mengucapkan kutipan tersebut. Kenapa demikian? Karena SUDAH keduluan para Buddhis. Ha ha ha ha ha ha …

Kesimpulan:

DKP: Mukjizat kesaktian dan fenomena menakjubkan lainnya sangat lumrah dalam pandangan agama Buddha. Menurut agama Buddha, sekalipun tanpa adanya keyakinan pada agama apapun atau makhluk Adikuasa, seseorang juga bisa memperoleh kesaktian bila ia melatih metode tertentu dengan benar.

DKP: Agama Buddha mengenal kekuatan batin yang dianggap orang awam sebagai manifestasi mukjizat, tapi bagi agama Buddha, istilah “mukjizat” dimunculkan dalam benak orang awam karena tidak memahami corak sejati dari pikiran dan alam semesta.

Ha ha ha ha ha ha ….. Kerabatku sekalian, bagaimana? Anda sudah memahami ALAM semesta bukan? Itu berarti anda BUKAN orang AWAM lagi. Oleh karena itu anda PASTI memahami CORAK SEJATUI dari pikiran lelaki baik hati yang SALEH itu ketika bersaksi dirinya punya JURUS MENGUSAP MATAHARI, bukan? Ha ha ha ha ha …. Itu bukan MUJIZAT namun MAU JILAT alias MENCARI pujian dengan MENCURI kebajikan. Ha ha ha ha … Itu sebabnya hai hai suka sekali pada IMAN BUDDHA yang tidak melandaskan ajarannya pada keimanan atau lebih tepatnya lagi, keyakinan yang membuta. Buddha lebih menekankan pada observasi atau pengamatan yang saksama.

DKP = Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman

46 thoughts on “Jurus Mengusap Matahari Guru Gotama

  1. Sebagai seorang pemuda saya tertantang sekali menanggapi komentar koh hai hai, atau lebih tepatnya kong hai hai. Anda itu orang sok tahu, sok pintar, mengetahui segalanya. Walau saya beda agama dengan anda saya tidak membenci anda, saya tidak memarahi anda, tapi saya hanya ingin mentertawai banyolan-banyolan anda. Caranya mirip dengan cara anda yaitu menguliti satu per satu komentar (banyolan) anda seperti menguliti bawang bombay. Okay, berdebat agama gak usah marah-marah, gontok-gontokan, bahkan kalau suatu ketika kita bertemu malah saya ingin berjabat tangan dengan anda, makan bareng, ketawa-ketiwi, enak kan? Baiklah akan saya kupas komentar anda satu-persatu seperti mengupas bawang bombay:

    bengcu menggugat:
    Mengucapkan slogan: “Agama Buddha tidak melandaskan ajarannya pada keimanan atau lebih tepatnya lagi, keyakinan yang membuta. Buddha lebih menekankan pada observasi atau pengamatan yang saksama.” memang mudah. Itu sebabnya Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman menuliskannya dengan gagah perkasa. Mengucapkannya namun tidak menjalaninya dalam kehidupan nyata? Maka slogan AKBAR pun menjadi ABAL-ABAL. Itu namanya PANDAI berteriak namun PAYAH bertindak. Orang-orang demikian disebut MUNAFIK. Lain di KATA lain di LAKU. Plintat-Plintut! Mencla-Mencle! Berjanggut namun tidak berjubah.

    Akiong menjawab:
    Siapa bilang DKP hanya menuliskan dan mengucapkan dengan gagah perkasa namun tidak menjalaninya??? Buktinya mereka telah melaksanakan observasi, sehingga mereka meninggalkan ajaran yang berlandaskan keimanan semata, keyakinan membuta. FAKTA dua dari mereka berlatar belakang kependetaan jadi kesimpulannya mereka ‘murtad’dari keyakinan lamanya dan beralih ke agama buddha. Argumentasi hai hai kembali terpatahkan

    Ajaran siapakah yang dikutip oleh Djoko Mulyono, Petrus Santoso dan Kristiyanto Liman di atas? KONON, katanya itu ajaran Guru Gotama alias Budha Gotama. Siapakah pelaku membaca pikiran dalam kisah tersebut? Budha. Siapa yang mengalami hasilnya? Biku Vakkali yang hendak bunuh diri. Siap yang memiliki hasilnya? Biku Vakkali yang hendak bunuh diri. Apakah Biku Vakkali mempraktekkan pembacaan pikiran? TIDAK! Bukankah itu berarti Biku Vakkali mendapatkan HASIL padahal Budha yang melakukan?

    Akiong menjawab:
    Mujizat yang dilakukan guru gotama adalah membaca pikiran kemudian menampakkan diri. Pelaku pembaca pikiran tersebut: guru gotama, yang mengalami hasilnya :jelas guru gotama karena awalnya dia ditempat lain seketika berada di hadapan bikku vakali. Guru gotama mengalami perpindahan tempat gara-gara mujizat. Siapa yang memiliki hasilnya: guru gotama juga, hasil yang dimiliki guru gotama yaitu berpindah tempat, berubah menjadi wujud horoglafik. Jadi karena guru gotama memiliki mujizat beliau mendapatkan manfaat (hasil) bisa menghibur bikku vekali yang ingin bunuh diri.
    Simak lagi petikan tersebut:
    DPK: Mengenai mukjizat kekuatan supranormal dan pembacaan pikiran, Guru Gotama, hanya pelakunya saja yang akan mengalami hasilnya; hasilnya hanya dimiliki oleh orang yang melakukannya.

    Perlu dipertanyakan pula kalimat” …………….;hasilnya hanya dimiliki oleh orang yang melakukkannya”, kok ada titik komanya, meragukan! Apa kata-kata dibelakang anda atau DKP yang menambahi???

    Perlu diingat kembali juga bahwa salah satu ajaran buddha adarah karma, jadi bikku vekali tersebut dicegah bunuh diri tentu karena ada timbunan karma baiknya. Sebab setau saya kemujuran yang dialami seseorang dalam pandangan agama buddha bukanlah hadiah berupa mujizat dari orang suci bahkan tuhan tetapi dari timbunan karma baiknya dulu maupun kini. Jadi mesti dibahas dari konteks ajaran budha secara menyeluruh!

    Kisah Menguliti Jurus Mengusap Matahari

    …………………………………………………………………………………………………………………
    Bagaimana kita mengujinya sedangkan yang dikatakan oleh Guru Gotama itu sudah terjadi sekitar 2500 tahun yang lalu? Kisah masa lalu bisa diuji. Kita hanya bisa menguji kisah-kisah masa lalu dengan menganalisa ceritanya yang diwarisi saat ini. Ada kisah masa lalu yang mustahil diuji karena informasi yang tersedia tidak cukup. Namun, banyak kisah masa lalu yang bisa diuji secara ilmiah karena menyediakan informasi yang cukup.

    Ketika menguji kesaksian MUJIZAT kita sama sekali tidak menguji apakah kejadian tersebut ilmiah atau tidak? Masuk akal atau tidak. Tujuan utama menguji kesaksian MUJIZAT yang terjadi di masa lalu adalah membuktikan apakah kesaksian tersebut adalah kisah NYATA atau omong kosong belaka berdasarkan informasi yang tersedia. Mari kita menguji apa yang diajarkan oleh Guru Gotama.

    Akiong menjawab:
    Anda membual,Guru gotama tidak mengatakan beliau telah mempraktekkan mujizat yang beliau miliki. Saya yakin walaupun guru gotama memiliki mujizat tersebut belum tentu mempraktekkannya. Beliau hanya menjelaskan bahwa meliau dan sekian ratus muridnya menguasai mujizat supernormal yang jika dipraktekkan bisa menembus dinding, ‘mengusap’ matahari, bisa terbang.

    coba baca lagi seksama:
    ada tiga macam mukjizat, brahmana. Apakah yang tiga itu? Mukjizat kekuatan supranormal, mukjizat membaca pikiran, dan mukjizat pengajaran. Apa yang merupakan mukjizat kekuatan supranormal itu? Ada orang yang menikmati berbagai macam kekuatan supranormal: setelah menjadi satu, dia berubah menjadi banyak; sesudah menjadi banyak, dia berubah menjadi satu; dia muncul dan lenyap; dia pergi tak terhalang menembus benteng; menembus gunung seolah-olah melewati ruang kosong; dia menyelam masuk dan keluar dari bumi seolah-olah itu adalah air; dia berjalan di atas air tanpa tenggelam seolah-olah itu adalah tanah; dalam keadaan duduk bersila ia terbang ke udara seperti seekor burung; dengan tangannya ia menyentuh dan “mengusap” matahari dan bulan, begitu kuat dan perkasa; ia melakukan penguasaan dengan tubuhnya bahkan sejauh dunia-Brahma. Ini, Brahmana, disebut mukjizat kekuatan batin.

    3. Menembus dinding rumah, dinding kota, pegunungan, seolah-olah melewati ruang kosong.

    Tentang kisah ke 3, dikatakan MENEMBUS dinding, artinya dinding yang ditembus tidak berlobang. Tetap ada dan tidak berubah ketika ditembus. Disebut SEOLAH-OLAH ruang kosong artinya baik dinding maupun gunung yang ditembus sama sekali TIDAK kosong. Masalahnya adalah guru Gotama sama sekali tidak menjelaskan bagaimana cara dia menembus gunung atau pegunungan? Dia jalan kaki? Lari? Merayap? Merangkak? Berenang atau Terbang? Berapa lama waktu yang diperlukan untuk menembus sebuah gunung? Satu menit? Satu jam? Satu hari? Satu minggu? Satu bulan? Bayangkan saja anda ada di Puncak lalu menembus gunung Gede sehingg muncul di Sukabumi. Karena gunung yang ditembus hanya SEOLAH-OLAH kosong namun tidak kosong sama sekali, maka pertanyaannya adalah, BAGAIMANA dia BERNAFAS sedangkan kita tahu di dalam tanah dan batu tidak ada OKSIGEN seperti di atas tanah.

    4. Menembus ke bawah tanah dan muncul darinya, seolah-olah melewati air.

    Mengenai kisah ke 4, sama seperti menembus gunung, pertanyaannya adalah bagaimana cara Guru Gotama bernafas selama di dalam tanah? Umumnya manusia normal akan mati sesak bila tidak bernafas selama 3 menit. Rekor dunia tahan nafas di dalam air yang tercatat dalam Guines Book of Record adalah 22.22 menit. Tom Sietas puasa selama 5 jam untuk memperlambat metabolisme tubuhnya. Dia lalu memenuhi paru-parunya yang 20% lebih besar dari normal dengan oksigen murni. Meskipun banyak guru Yoga yang mengaku mampu menahan nafas selama berjam-jam bahkan berhari-hari namun tidak ada satu pun yang lolos ketika diuji secara ilmiah. Guru Gotama sama sekali tidak bercerita tentang kekuatan supranormal menahan nafas.

    Kalaupun Guru Gotama memang bisa menyelam ke dalam tanah, maka dapat dipastikan bahwa dia tidak pernah menyelam terlalu dalam. Itu sebabnya dia tidak pernah bercerita tentang keberadaan danau di dalam tanah (lapisan air), lumpur panas di dalam tanah (magma) apalagi bercerita tentang ruang hampa yang penuh gas dan danau air hitam yang dipenuhi minyak.

    Kita juga tidak menguji kisah ke 6 tersebut di atas karena datanya kurang. Namun bila terbang cukup tinggi, Guru Gotama pasti bercerita tentang tiba-tiba sesak nafas, bukan? Dia juga pasti bercerita tentang suhu udara yang makin dingin ketika dia terbang makin tinggi.

    7. Menyentuh dan mengusap matahari dan bulan dengan tangannya.

    Ini baru kisah ke 7. Apa yang ada di dalam kepala seorang lelaki dewasa normal dan baik hati serta saleh yang hidup 500 tahun sebelum masehi ketika menatap matahari?

    Apakah lelaki itu tahu bahwa bumi adalah sebuah bola dengan diameter 12.756 Km?

    Mungkinkah dia tahu bumi berputar pada porosnya dengan kecepatan sekitar 1.674Km/jam?

    Mungkinkah lelaki itu tahu bahwa bumi mengelilingi matahari pada lintasannya dengan kecepatan sekitar 10.722 Km/jam?

    Apakah lelaki itu tahu bahwa luar angkasa itu dingin sekali, konon, minus 273 derajat dinginnya?

    Apakah lelaki itu tahu bahwa jarak dari bumi ke matahari sekitar 149,6 juta Km?

    Mungkinkah lelaki itu tahu bahwa matahari bisa memuat 1,3 juta buah bumi?

    Tahukah dia bahwa matahari itu panas sekali, sekitar 15 juta derajat Celsius?

    Apakah lelaki baik hati itu tahu bahwa matahari sama sekali tidak padat namun cair seperti api?

    Andai kata lelaki baik hati dan saleh itu tahu semua informasi tentang bumi dan matahari tersebut di atas, mustahil dia menyembunyikan pengetahuannya dari orang-orang sekampungnya bukan?

    Namun mustahil lelaki SALEH dan BAIK hati itu tidak tahu semua informasi tentang matahari dan bumi tersebut di atas bukan? Kenapa demikian?

    Karena dia SUDAH pernah MENGUSAP matahari dengan TANGANNYA. Lelaki itu namanya Sidharta Gautama. Gelarnya Sang Buddha. Menurutnya, bukan hanya dirinya namun ada lebih dari 500 orang lainnya yang juga pernah MENGUSAP matahari.

    Akiong menjawab:
    PEMBUAL, akuilah bahwa sesungguhnya andalah pembual tersebut. Semua bantahan anda di atas bualan semata. Coba baca sekali lagi tulisan tersebut, guru gotama hanya mengatakan beliau punya tiga macam mujizat dan beliau tidak ada tertulis mempraktekkan semua mujizat yang beliau miliki, coba baca lagi tulisan DKP. Dari 3 kategori mujizat tersebut hanya beberapa saja ditulis yang menyatakan guru gotama beserta muridnya melakukan beberapa mujizat dari ketiga macam mujizat tersebut

    Coba simak kembali:

    Sehubungan dengan mukjizat, Buddha menguraikan tiga macam mukjizat kepada brahmana Sangarava (AN.III.60):

    Ada tiga macam mukjizat, brahmana. Apakah yang tiga itu? Mukjizat kekuatan supranormal, mukjizat membaca pikiran, dan mukjizat pengajaran. Apa yang merupakan mukjizat kekuatan supranormal itu? Ada orang yang menikmati berbagai macam kekuatan supranormal: setelah menjadi satu, dia berubah menjadi banyak; sesudah menjadi banyak, dia berubah menjadi satu; dia muncul dan lenyap; dia pergi tak terhalang menembus benteng; menembus gunung seolah-olah melewati ruang kosong; dia menyelam masuk dan keluar dari bumi seolah-olah itu adalah air; dia berjalan di atas air tanpa tenggelam seolah-olah itu adalah tanah; dalam keadaan duduk bersila ia terbang ke udara seperti seekor burung; dengan tangannya ia menyentuh dan “mengusap” matahari dan bulan, begitu kuat dan perkasa; ia melakukan penguasaan dengan tubuhnya bahkan sejauh dunia-Brahma. Ini, Brahmana, disebut mukjizat kekuatan batin.

    Akiong menanggapi:
    Secara jelas beliau menguraikan 3 macam mujizat dan tak tertulis mempraktekkan kesemua jenis mujizat yang dimiliki tersebut, sedangkan Mujizat yang pernah ditunjukkan guru gotama:

    Dalam literatur Buddhis, bertaburan kisah-kisah mukjizat yang dipertunjukkan oleh Buddha dan siswa-Nya. Sebagai contoh, Buddha bisa “lenyap dari tepi sungai Gangga yang satu dan muncul kembali di tepi seberang bersama dengan Sanggha biku” (Ud. 8.6).

    Buddha dan murid-Nya bernama Nanda “lenyap dari hutan Jeta dan muncul di antara para dewa di surga Tavatimsa” (Ud. 3.2).

    Seorang siswa Buddha “lenyap dari Aula Rumah yang atapnya berjendela di Hutan Besar dan muncul di hadapan para biku di tepi Sungai Vaggumuda” (Ud. 3.3).

    Suatu kali ketika Biku Vakkali ingin bunuh diri, Buddha membaca pikirannya dan muncul di hadapannya dalam bentuk holografik, lalu menghiburnya (Apadana.II.465).

    Salah satu jenis mukjizat yang diperlihatkan oleh Buddha disebut Yamaka patihariya (“penampakan ganda”). Mukjizat tersebut pertama kali diperagakan oleh Buddha pada saat bulan purnama, tahun ke-7 setelah pencerahan-Nya, di kota Savatti (Skt. Sravasti) dekat pohon Gandamba. Sebelum memperagakan mukjizat penampakan ganda, Buddha terlebih dulu menciptakan sebuah tapak jalan berpermata di udara di samping pohon Gandamba. Lalu Buddha berdiri di atas tapak jalan tersebut dan memperagakan Yamaka-patihariya yang dalam literatur Buddhis dikenal dengan istilah “mukjizat kembar”. Disebut “kembar” karena mukjizat itu terdiri atas penampakan fenomena pasangan karakter yang bertolak-belakang, misalnya tubuh bagian bawah mengeluarkan aliran air dan tubuh bagian atas mengeluarkan kobaran api, dan lalu berselang-seling. Kemudian kobaran api dan aliran air juga keluar secara berselang dari bagian kanan dan bagian kiri tubuh.

    Peristiwa mukjizat kadangkala diperlihatkan dalam momen parinirwana. Sebagai contoh, menjelang mangkat, Dabba Mallaputta “bangkit naik ke udara; dan di angkasa, sementara duduk bersila, ia memasuki elemen-api, muncul dan merealisasi Nirwana Akhir” (Ud. 8.9).

    Kisanak, izinkan hai hai menyanyi:

    YAK YAK O
    YAK YAK O
    YAK YAK O

    Akiong menjawab:
    Dan ijinkan saya merubah sedikit nyanyian kong hai hai :
    OO YAK O YAK O YA BONGKAR…
    OO YAK O YAK O YA BONGKAR…
    OO YAK O YAK O YA BONGKAR…
    Maksud dari nyanyian saya mari kita bongkar jurus bualan kong hai hai, helai demi helai seperti menguliti bawang bombai. Sudah jelas tertulis guru gotama menulis 3 macam mujizat dan dari ketiga jenis mujizat tersebut yang dipertunjukkan hanya beberapa saja. Okelah kita tentu sependapat walau guru gotama memiliki sekian banyak mujizat hanya beberapa saja yang dilakukan karena itu saja yang tertulis. Bukan berarti tidak mampu melakukan, mungkin karena tidak ada manfaatnya.

    Sehingga saya menarik kesimpulan pemahaman bahasa indonesia anda masih kurang banget terutama memahami makna sebuah tulisan. Anda mengerti bahasa indonesia secara baik dan benar nggak? Dulu bahasa indonesia anda berapa?

    Kisanak, bagaimana cara lelaki baik hati yang saleh itu mengusap matahari? Dia mengulurkan tangannya yang memanjang dan terus memanjang sampai ke matahari? Atau dia duduk bersila kemudian terbang ke udara sampai ke matahati seperti seekor burung yang bersayap?

    Atau biarkan PEMBUAL terus MEMBUAL sampai MENYANGKAL bualannya sendiri? Ha ha ha ha ….

    Bagaimana dengan jurus mengusap bulan? Ha ha ha ha …. Setelah membaca kisah menguliti jurus mengusap matahari mustahil nggak mampu menguliti jurus mengusap bulan, helai demi helai seperti menguliti bawang bombai, bukan. Ha ha ha …….

    Akiong menjawab:
    Mengambil kutipan anda : Atau biarkan PEMBUAL terus MEMBUAL sampai MENYANGKAL bualannya sendiri? Ha ha ha ha ….
    Ternyata anda sendiri kena batunya sebagai PEMBUAL, aku ini tidak lebih bodoh dari anda. Tidak sulit mengambil intisari tulisan diatas. Anda baris demi baris mengolok-olok pembaca blog anda. Beberapa mujizat yang dimiliki guru gotama namun tidak pernah dilakukan guru gotama anda bilang guru gotama pernah melakukan mujizat tersebut. Ada menuduh guru gotama menunjukkan semua mujizat yang dimilikinya. Terlalu nafsu anda berusaha mengolok-olok pengikut ajaran guru gotama tentang mujizat yang tak pernah dilakukannya. Pengetahuan yang sangat dangkal tapi sombong!!!

    Kisah Menguliti Ilmu Membaca Pikiran

    …………………………………………………………………………………………………………………………. Itu sebabnya kita hanya menguji jurus Mendengar getaran pikiran.

    Kadang-kadang kita tahu apa yang akan dikatakan seseorang sebelum dia mengucapkannya. Sering sekali orang lain sudah tahu padahal kita baru memikirkannya. Kenapa demikian? Sebagian orang percaya hal itu terjadi karena otak memancarkan gelombang pikiran dan mampu menangkap gelombang pikiran orang lain seperti radio dua arah atau handy talky. Bila demikian, kenapa kemampuan membaca pikiran orang lain dan mengirim pikiran kepada orang lain hanya terjadi kadang-kadang?

    Karena semua orang memancarkan gelombang pikirannya dengan kekuatan yang hampir sama pada frekuensi yang sama, maka gelombang otak yang ada di udara pun berjejal dan saling menghambat. Apabila berlatih dengan tekun maka seseorang akan lebih peka menangkap dan membedakan gelombang-gelombang pikiran yang ada di udara. Dengan cara demikianlah dia membaca pikiran orang lain. Dengan ketekunan yang sama dia akan mampu memancarkan gelombang yang jauh lebih kuat dari orang-orang lainnya kepada orang yang dikehendakinya. Dengan cara itulah dia mengirim berita langsung ke pikiran orang lain. Kemampuan membaca pikiran orang lain dan mengirim berita langsung ke pikiran orang lain disebut Telepati. Di dalam dunia perdukunan Indonesia, kemampuan demikian dinamakan ilmu Merogoh Sukma atau Menembus Sukma. Itulah yang diajarkan oleh guru Gotama sebagai: Mendengar getaran pikiran orang.

    Akiong:
    Membual&membual sekali lagi. Pada tulisan tersebut pun tak dijelaskan bagaimana cara dan teknik apa yang digunakan guru gotama untuk menguasai kemampuan mendengar getaran pikiran. Anda pun berasumsi dari pendapat orang. Hal itu jelas dari kalimat anda “ sebagian orang percayan hal itu karena otak memancarkan gelombang pikiran………………………………………………………………………………………………………………….”
    Dan parahnya lagi anda menyimpulkan:
    “Di dalam dunia perdukunan Indonesia, kemampuan demikian dinamakan ilmu Merogoh Sukma atau Menembus Sukma. Itulah yang diajarkan oleh guru Gotama sebagai: Mendengar getaran pikiran orang”
    Seberapa dalam pengetahuan anda di dunia perdukunan Indonesia? Seberapa dalam pula pengetahuan anda tentang Mujizat membaca pikiran guru gotama? Anda tidak memahami kedua-duanya dan anda mengambil kesimpulan salah MEMBUAL

    Menguliti Jurus Mujizat Pengajaran

    Perilaku seseorang ditentukan oleh pikirannya. Gelombang radio yang kuat akan menenggelamkan gelombang radio yang lemah sehingga yang terdengar hanya gelombang radio yang kuat. Pikiran yang kuat bisa menenggelamkan pikiran yang lemah sehingga yang terdeteksi hanya pikiran yang kuat. Hipnotis adalah mengendalikan seseorang dengan memancarkan pikiran yang kuat untuk menenggelamkan pikirannya sehingga dia menganggap pikiran yang kuat itu sebagai pikirannya sendiri. Kemampuan Hipnotis diperoleh dengan melatih kekuatan pikiran dan kemauan. Di dalam dunia perdukunan Indonesia, Hipnotis dikenal dengan nama Gendam dan Sirep. Itulah yang disebut Mujizat Pengajaran oleh Guru Gotama.

    Akiong menjawab:
    Menanggapi petikan kalimat anda:
    “Di dalam dunia perdukunan Indonesia, Hipnotis dikenal dengan nama Gendam dan Sirep. Itulah yang disebut Mujizat Pengajaran oleh Guru Gotama”

    sekali lagi anda membual, guru gotama tidak menjelaskan mengenai mujizat pengajaran anda malah memberikan arti sama antara hipnotis dengan mujizat pengajaran, menyesatkan!!!. Malah anda menyamaartikan hipnotis dengan gendam dan sirep. Apa itu sama??? Coba tanya yang nurindra/romi rafael sebagai pakar hipnotis. Dan coba tanya ki joko bodo/ki gendeng pamungkas pakarnya gendam, apa itu gendam??? Apa sama???

    Saya telah bertemu dengan banyak Budhis yang mengajarkan bahwa Jurus membaca pikiran alias telepati dan jurus mujizat pengajaran alias hipnotis…….
    Akiong menjawab:
    Buddhis mana dulu?namanya siapa?? budhis di KTP apa budhis beneran?
    Mujizat pengajaran apa sama dengan hipnotis???

    Kerabatku sekalian, para ilmuwan memang mengajarkan bahwa otak memancarkan gelombang listrik dan gelombang listrik tersebut bisa dideteksi dengan alat. Namun, apabila yang diajarkan oleh Guru Gotama itu benar dan GETARAN pikiran yang dimaksudkannya adalah gelombang otak yang selama ini dideteksi oleh para ilmuwan, maka para ilmuwan pasti bisa membedakan dengan tepat, gelombang otak seseorang ketika dia memikirkan kata “TOLOL LU!” dan “GOBLOK SIA!” Namun, sayang sekali para ilmuwan sama sekali belum mampu melakukan hal demikian. Di samping itu, tanpa kontak mustahil mendeteksi gelombang otak. Itu berarti gelombang otak sama sekali tidak seperti gelombang radio yang merambat lewat udara.

    Akiong menjawab:
    kong hai hai yang goblok sia, OOT banget sih lu! Sekali lagi guru gotama tidak mengajarkan cara dan teknik mendengar getaran pikiran yang termasuk dalam salah satu mujizat pengajaran.
    Getaran pikiran jelas beda dengan gelombang otak. Saya sendiri mengartikan kemampuan mendengarkan getaran pikiran adalah kemampuan mendengarkan apa yang dipikirkan orang lain!!!

    Anda tahu gelombang ndak??? Pernah melihat air laut ketika air laut meninggi terjadi gelomang. Saya nggak ngerti maksud anda gelombang otak!!! Okelah saya menganggap yang anda maksud adalah gelombang pikiran.

    Gelombang pikiran sudah tentu bisa dideteksi dengan alat, contohnya alat lie detektor yang digunakan menguji kejujuran yang sering digunakan untuk mengetes koruptor. Ada juga suatu alat yang bisa mendeteksi gelombang pikiran seseorang ketika pikiran orang kacau nampak di layar monitor gelombangnya kacau sedangkan pada saat tidur nyenyak yang dalam yang tenang (tidur REM) nampak gelombangnya datar, itu saja.

    Setau saya ilmuwan belum mampu menemukan alat yang mampu menguji: apa yang sedang dipikirkan orang.

    Jelas beda gelombang otak (pikiran) dengan gelombang radio. Gelombang otak(pikiran) lebih hebat dari gelombang radio. Dalam waktu sepersekian detik pikiran bisa sampai di bulan, di matahari, di tepi jagat raya. Ketika anda memikirkan lubang hitam jagat raya pikiran anda seketika berada di sana, berapa trilyun kilometer jaraknya dari bumi pikiran anda seketika berada disana, lebih cepat dari gelombang radio, lebih cepat dari cahaya. Bahkan pikiran bisa menembus masa lalu ketika anda memikirkan 2000 tahun lalu, pikiran anda seketika di sana, hebat bukan???

    Agama di masa mendatang adalah agama kosmik. Agama tersebut seharusnya melampaui (transcend) konsep Tuhan yang bersifat pribadi (personal God) dan menghindari dogma-dogma teologi. Dengan mencakup bidang alam dan spiritual, agama itu harus didasari pada makna agama yang lahir dari pengalaman terhadap segala fenomena, natural, dan spiritual, dan penyatuan yang bermakna. Buddhisme menjawab deskripsi ini. Bila ada agama yang dapat mengatasi kebutuhan pengetahuan modern, agama tersebut adalah agama Buddha. Albert Eistein.

    Saya sering sekali bertemu dengan Budhis yang bilang kutipan di atas adalah ucapan Albert Eistein di konferensi Science and Religion – Princeton – New Jersey – Mei, 19 1939. Banyak handai taulan yang lalu bertanya, benarkah Albert Einsten paragraf tersebut di atas? Jawabannya adalah: Albert Einsten TIDAK pernah mengucapkan paragraf tersebut di atas SEUMUR hidupnya. Bila demikian dari mana para BUDDHIS tahu bahwa kutipan di atas adalah UCAPAN Albert Einstein? Tentu saja dari OTAK Albert Einsten. Mereka MENDENGAR getaran PIKIRAN Albert Einsten lalu mengutipnya. Itu sebabnya Albert Einsten TIDAK pernah mengucapkan kutipan tersebut. Kenapa demikian? Karena SUDAH keduluan para Buddhis. Ha ha ha ha ha ha …

    Akiong menjawab:
    Masih harus diselidiki kebenaran ucapan albert einstein tersebut benar/tidak dari sumber yang bisa dipercaya. Masalah albert einstein pernah ngucapin atau tidak nggak ngaruh. Kalau kita tahu kita punya permata atau emas apakah kita perlu pengakuan dari tokoh penting, misal barack obama/albert einstein??? Dari bank pegadaian aja kita sudah hakul yakin bukan??? Sama halnya dengan ajaran budha kalau memang bermutu kita pun tak perlu pengakuan dari Einstein bukan??? Terlebih dari bengcu hai hai bukan???????

    DKP: Agama Buddha mengenal kekuatan batin yang dianggap orang awam sebagai manifestasi mukjizat, tapi bagi agama Buddha, istilah “mukjizat” dimunculkan dalam benak orang awam karena tidak memahami corak sejati dari pikiran dan alam semesta.

    Ha ha ha ha ha ha ….. Kerabatku sekalian, bagaimana? Anda sudah memahami ALAM semesta bukan? Itu berarti anda BUKAN orang AWAM lagi.

    Akiong menjawab:
    Saya sendiri belum memahami corak sejati dari pikiran. Jangankan pikiran orang lain, pikiran saya sendiri saya belum memahami. Sekarang saya memikirkan A bisa jadi lusa saya memikirkan B.

    Mengenai corak sejati alam semesta:
    Saya belum memahami alam semesta, yang saya tahu bumi adalah salah satu planet yang mengelilingi matahari, matahari memiliki belasan planet dan satelit(bulan), matahari merupakan salah satu bintang dari jutaan bintang di galaksi bima sakti, dari jutaan bintang itu memiliki masing-masing planet bahkan banyak melebihi planet yang dimiliki matahari kita. Jadi di galaksi bima sakti bumi kita ibarat setitik debu, kemudian di jagad raya ini ‘alam semesta ini’ ada milyaran galaksi bahkan hingga tak terhingga karena peralatan antariksa tercanggih sekalipun belum bisa menemukan pinggir alam semesta.

    Karena jawaban kong hai hai ngawur maka saya pun menjawabnya diluar konteks agama budha pula:
    Corak sejati alam semesta kalau boleh meminjam dari Master Li Hong Zhi : SEJATI, BAIK, SABAR (ZHEN, SHAN, REN).

    Pertanyaan saya kong hai hai sudah memahami corak sejati pikiran dan alam semesta belum????

    Jika belum ada baiknya anda membeli sebuah buku berjudul: autobiography of a yogi yang sudah ada terjemahannya dalam bahasa indonesia terbitan gramedia. Disitu dijelaskan beberapa orang pelaku mujizat dan bagaimana kaitannya dengan hukum-hukum alam sehingga mereka bisa mengatasi gravitasi sehingga bisa terbang atau bagaimna mengubah atau mentransformasikan molekul-molekul udara jadi ke bentuk lain.

    Oleh karena itu anda PASTI memahami CORAK SEJATUI dari pikiran lelaki baik hati yang SALEH itu ketika bersaksi dirinya punya JURUS MENGUSAP MATAHARI, bukan? Ha ha ha ha ha …. Itu bukan MUJIZAT namun MAU JILAT alias MENCARI pujian dengan MENCURI kebajikan. Ha ha ha ha … Itu sebabnya hai hai suka sekali pada IMAN BUDDHA yang tidak melandaskan ajarannya pada keimanan atau lebih tepatnya lagi, keyakinan yang membuta. Buddha lebih menekankan pada observasi atau pengamatan yang saksama.

    Akiong menjawab:
    Dari kisah hidup sang budha tentu pembaca sekalian bisa mengambil kesimpulan bahwasanya kehidupan sang buddha tidak haus pujian, bahkan rela meninggalkan istana yang mewah kemudian keluar istana mengamati kehidupan sekitar ada orang sakit, tua, mati, kemudian beliau mengamati banyak hewan dikorbankan untuk upacara, beliau kemudian mencari jawaban, kemudian bermeditasi, bla..bla..bla menemukan akar dari semua penderitaan dan bagaimana mengakhiri penderitaan.

    Tantangan:
    Salah satu ajaran buddha adalah meditasi. Dan kita setuju meditasi itu membawa manfaat kebaikan dan itu telah dibuktikan dan dirasakan oleh orang dari generasi ke generasi, dari benua asia hingga ke benoa amerika, dan lainnya. Dewasa ini meditasi zen dan vipassana digandrungi banyak orang. Zen buddism setidaknya membawa pengaruh besar pada perkembangan bangsa Jepang. Meditasi yang benar, tekun akan membawa manfaat menuju pencerahan, kesehatan, dan hasil sampingan adalah mujizat.

    Benarkah 3 macam mujizat tersebut???? Untuk membuktikan apakah hal itu benar apa tidak sebaiknya hai hai datang langsung ke sumbernya. Maka datanglah anda ke Tibet menemui Lama tibet, atau ke china/taiwan menemui para biksu yang spiritualnya tinggi sehingga dijuluki “buddha hidup”, atau ke himalaya untuk menemui para Siddha atau yogi siapa tahu beruntung seperti supreme master ching hai yang bertemu seorang yogi hebat. Setelah bertemu salah satu dari mereka minta tunjukan mujizat baru anda buat kesimpulan tentang mujizat apakah itu benar atau hanya pepesan kosong belaka. Itu baru namanya menguji mujizat!!!! Kalau sekedar membaca saja itu belum tentu benar adanya, harus diuji, diujinya harus melihat langsung!!!

    Selama ini anda terbiasa membaca pelaku mujizat hanya ada di alkitab doank!dan anda pun menyanggah yang diluar alkitab! Sadar bung dunia tak selebar daun kelor. Pelaku mujizat bukan dimonopoli oleh tokoh-tokoh di alkitab (kalau pun benar), dan bukan pula dimonopoli oleh gatotkaca, atau superman, atau mungkin aladin dari persia saja! Guru gotama dan siswanya juga banyak yang punya!

    Kesimpulan:
    Dari tanggapan-tanggapan hai hai diatas sebagian besar menulis kalimat yang bukan dikatakan guru gotama malah ditulis seolah-olah perkataan guru gotama, dengan asumsinya sendiri pula, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hai hai sesungguhnya PEMBUAL…..
    Atau mungkin kong hai hai merasa kalah pamor karena mujizat di bible kalah hebat dengan mujizatnya budha beserta muridnya sehingga tidak perlu membelah air lautan atau berjalan di atas air untuk pergi ke suatu tempat tapi dengan ‘terbang’ bahkan dengan menghilang sekejap mata sudah tiba di suatu tempat diinginkan???

    Sehingga pembaca sekalian harus dengan bijaksana dan lapang dada menerima fakta bahwa guru gotama besar kemungkinan memiliki mujizat dan hingga kini secara rahasia diwariskan oleh lama-lama tibet, rinpoche tibet, lama-lama di mongolia, bebera biksu-biksu china/taiwan, Master Lu Sheng Yen (yang ‘murtad’ dari iman sebelumnya dan pindah ke buddha).

    Dan terakhir Yesus (ISA al maseh/ISA ben Jusuf) pun membuka hati dan pikirannya belajar tentang kasih dan mujizat dari para lama Tibet maupun para suci di India. Sehingga akhirnya banyak bukti terungkap Yesus tercatat pernah datang belajar ke tibet (dari beberapa manuskrip/kanon tibet) yang justru ditemukan oleh orang barat, ada juga orang rusia yang notabene bukan penganut HINDU maupun penganut BUDDHA. Yang menggelitik adalah kisah perjalanan Yesus juga tercatat di salah satu kitab hindu (kita Bawisya Purana) dan nama Yesus/ISA merupakan nama salah satu dewa penting HINDU yaitu ISA salah satu nama dewa Siva dari sekian banyak namanya. Dan nama lain dewa siva yaitu ISA justru sudah digunakan jauh hari sebelum masehi. Isa dalam bahasa ibrani dilafalkan Yesus. Selain itu banyak kemiripan mujizat yang dimiliki Krisna (tokoh pembuat mujizat dalam kepercayaan HINDU 5000 tahun lalu), dengan Kristus 2000 tahun lalu. Apakah sepulang dari india Kristus kemudian berinisiatif jadi gembala seperti krisna??? Okelah mujizat seprti krisna dipraktekkan di Israel tapi hewan gembalaanya domba saja nggak cocok sapi seperti gembalaannya krisna di India.

    Sangat masuk akal Yesus pernah datang ke Tibet dan India karena di masa lalu bahkan sebelum Yesus orang-orang timur tengah bahkan yunani telah lama terjalin hubungan dagang dan spiritual dengan India dan China dan itu termasyur dengan ‘jalur sutra’ jalan pintas yang menghubungkan India China dengan timur tengah bahkan eropa yang bisa ditempuh seminggu menunggang kuda!, buktinya di timur tengah ditimur tengah ditemukan beberapa peninggalan berupa patung buddha raksasa, asrama para bikku yang telah ada sebelum masehi. Dieropa juga ditemukan beberapa kerajinan keramik, patung buddha dari abad sebelum masehi. Orang arab membawa ilmu matematika bahkan hurup 0,1,2,3….dari india, orang persia pada awal masehi telah membawa ilmuwan kertas dari china hingga menyebar ke eropa….
    Bukti lain sebelum masehi kaisar Alexander Agung pernah menyerbu India walaupun akhirnya beliau meninggal karena digigit nyamuk

    Bukti lain bahwa India bahkan china sudah terjalin hubungan erat dengan timur tengah di masa lalu:
    Orang-orang majus dari timur
    ….kami telah melihat bintangnya di timur (Mat:1:2-2)
    pertanyaan kita dimanakah timur itu, India? Sangat mungkin. Sebelum masehi India mencakup pakistan yang berbatasan langsung dengan afganistan. Kenapa India bukan persia? Berikut penjelasannya:
    ….merekapun membuka tempat harta bendanya dan memersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan, dan mur…(Mat:2:2-11)
    dari sini kita bisa menarik kesimpulan di India sebelum masehi emas sangat terkenal, kemenyan juga sebagai sarana pemujaan mereka. Nggak mungkin Persia karena di persia sudah ada agama Zoroaster, emas di sana juga barang langka, kemenyan juga bukan sarana pemujaan mereka.

    Selain itu ada juga kisah Bodisatwa Nagarjuna menyebarkan ajaran agama budha ke timur tengah di masa lampau sebelum masehi.

    Jadi dari uraian tersebut besar kemungkinan guru gotama memiliki mujizat tersebut buktinya Yesus punya mujizat. Dan mujizat itu didapat karena yesus belajar mujizat dari para Lama Tibet atau Yogi himalaya yang diwariskan dari guru gotama, mengingat Israel dengan Tibet bisa ditempuh beberapa hari di masa lampau lewat jalur sutranya.

    Mengambil kutipan anda : Atau biarkan PEMBUAL terus MEMBUAL sampai MENYANGKAL bualannya sendiri? Ha ha ha ha ….

    Anda sendiri kena batunya!!! Karena andalah PEMBUAL!!!!
    Sehingga benarlah kata pepatah menepuk air didulang tercipratlah ke wajah anda sendiri…

  2. Nah lho iya bener mas Bengcu, bukannya Yesus juga bisa jalan di atas air dan terbang, kenapa tidak digugat 🙂

  3. Lebih baik anda belajar dulu bahasa indonesianya yg benar dalam memahami kalimat dan belajar lagi ya kalau buat kek ginian blajar juga kitab komentar dan subkomentar biar tidak terjadi pandangan salah dan gua saranin lebih baik belajar kitab mu sendiri tuh pahami terus lakuin udah cukup jgn ikut campur kitab suci orang lain yg ada malah nimbulin pandangan salah dan loh sendiri jadi rendah udah bahasnya panjang kyk film tp g bener pelajari tuh alkitabmu barang kali ada yg salah terus buat juga jadi satu film

  4. ha ha ha ha …. rasanya sakit sekali di hatimu ya nak? kesel setengah mati namun nggak becus membela karena yang suhu hai hai tulis memang fakta. ha ha ha

  5. Hahaha gk kok om karna saya paham dengan yg om tulis dan saya ketawa aja dan merasa orang kyk om hrs diberi nasehat justru saya kasihan sm om yang kenyataannnya yg om tulis ga sesuai fakta nya om tidak sesuai kitab komentar sub komentar biar gak pandangan salah dan pelajari dulu om alkitabmu kyknya banyak salahnya parah lagi jgn sakit hati ya

  6. Ayat-ayatnya ada nak. Kalau anda tidak PAHAM yang tertulis, silahkan hubungi bante minta diajarin yang benar nak. Anda jangan kayak orang Kristen ya bro? bacalah kitabmu rajin-rajin dan pahamilah apa adanya saja, jangan ditafsir. setelah paham, TERIMA SAJA apa adanya saja.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.