Kenapa Adam dan Hawa Tidak Mati? Hukuman atau Koreksi?


Tujuan utama melatih anjing adalah supaya anjing tersebut tidak membahayakan manusia dan disayangi manusia. Anjing adalah anjing, manusia adalah manusia. Ketika seekor anjing menggigit manusia, maka dia harus dikorbankan. Mustahil mengorbankan keselamatan manusia demi seekor anjing. Cara membuat seekor anjing tidak membahayakan manusia adalah dengan menjauhinya atau memenjarakannya atau melatihnya agar menghormati bahkan patuh pada perintah manusia. Ketika anjing yang dilatih melanggar perintah, saya melakukan KOREKSI kepadanya. Tujuan koreksi adalah supaya anjing tersebut taat pada perintah manusia. Mengoreksi anjing bukan tindakan balas dendam karena dia tidak patuh namun untuk melatihnya agar taat.

Anjing yang sudah pernah menggigit manusia akan terus menggigit manusia lagi. Hal itu terjadi bukan karena dia ketagihan sebab sudah merasakan nikmatnya darah dan daging manusia, namun karena dia sudah tahu bahwa cara termudah untuk mengalahkan manusia adalah dengan menggigitnya. Semakin sering seekor anjing menggigit orang, semakin sewenang-wenang dia menggigit orang. Melatih seekor anjing yang sudah berkali-kali mengigit manusia agar tidak menggigit manusia lagi benar-benar sulit.  Saya menyebut teknik pelatihannya terapi kapok. Terapi kapok dilakukan dengan memasang kalung jerat. Kalung jerat adalah kalung yang akan menjerat leher anjing ketika rantainya ditarik. Kalung tersebut diikatkan pada seutas tali panjang yang dipasang pada sebuah jentera yang tergantung. Tujuan memasang tali pada jentera adalah agar dapat ditarik dengan mudah sehingga dapat menjerat anjing tersebut dengan cepat. Tali harus panjang agar anjing tersebut tidak melihat orang yang menariknya. Tujuan pelatihan demikian adalah membuat anjing tersebut kapok menggigit orang, bukan melatihnya agar patuh pada perintah untuk tidak menggigit orang.

Anjing tersebut dibiarkan sendirian. Kemudian seseorang akan mengganggunya. Ketika anjing tersebut menyerang, tali ditarik sehingga lehernya terjerat. Bila dia tetap berusaha menyerang maka jeratan lehernya akan semakin mencekik. Bila dia terus berusaha menyerang maka jeratan lehernya benar-benar mencekik. Dia akan tergantung dan klojotan karena sakit dan sulit bernafas. Bila dia kekeh jumekeh berusaha menyerang maka dia akan digantung sampai pingsan. Bagi orang awam teknik pelatihan tersebut benar-benar sadis. Namun itulah satu-satunya teknik pelatihan yang paling efektif dan efisien yang saya ketahui. Melatihnya atau mengurungnya seumur hidup atau membunuhnya. Itulah pilihan yang ada. Saya memilih untuk melatihnya. Pelatihan tersebut memang nampak sadis, namun semuanya terkendali. Anjing itu tidak akan mati dijerat.

Apabila anda merasa tidak tega melihat penderitaan anjing tersebut lalu menawarkan diri untuk menggantikannya, maka saya akan menyebut anda TOLOL. Bahkan saya akan menyebut anda pahlawan tolol kesiangan. Saya sedang mengoreksi anjing tersebut, bukan menghukumnya apalagi membalas dendam karena dia menggigit manusia. Menggantikan anjing tersebut digantung tidak akan membuat anjing itu menjadi anjing yang tidak menggigit manusia. Anjing itu harus menjalani pelatihannya agar kapok menggigit orang. Menggantikan anjing tersebut menanggung koreksinya adalah cara tolol bin goblok karena hanya menyelesaikan masalah dengan masalah yang lebih besar. Bila anjing itu tidak dilatih, dia akan kembali menggigit orang dan semakin sulit untuk dilatih agar tidak menggigit orang. Anjing itu harus menjalani pelatihannya karena dialah yang bermasalah.

Adam dan Hawa hanya melanggar perintah TUHAN Allah agar tidak makan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Akibat pelanggaran tersebut, seluruh umat manusia kehilangan KEMAMPUANNYA untuk menaati perintah TUHAN Allah. Apa-apaan itu? Prilaku menggigit manusia adalah prilaku yang dipelajari. Seekor anjing penggigit manusia tidak akan menurunkan keturunan anjing penggigit manusia. Banyak anjing penggigit manusia yang walaupun tidak dilatih namun dibiarkan hidup dalam penjara kurungan karena bibit bobot dan bebetnya bagus. Kenapa Adam dan Hawa yang satu kali melanggar perintah TUHAN Allah beranakcucu orang-orang yang MUSTAHIL menaati perintah Allah?

Di dalam dunia binatang bibit bobot dan bebet adalah masalah utama. Seekor anjing pengecut akan melahirkan anjing-anjing pengecut. Hal itu terjadi karena anjing tidak memiliki akal budi. Hal itu terjadi karena anjing bukan binatang yang belajar dan dikuasai nalurinya. Naluri anjing ada di dalam gennya. Seekor burung manyar langsung mampu membuat sarang yang indah tanpa harus mempelajarinya. Apakah hal itu juga berlaku bagi manusia? Apakah anak pembunuh pasti membunuh karena gen pembunuh ada di dalam tubuhnya? Apabila hal itu memang berlaku, bukankah dia masih punya akal budi untuk mengendalikan naluri membunuhnya?

Bukankah Allah menciptakan manusia yang sempurna? Kenapa karena satu pelanggaran seluruh manusia menjadi tidak sempurna? Siapa yang membuat manusia sempurna itu menjadi tidak sempurna karena satu pelanggaran? Apakah itu cara Allah membalas DENDAM karena tidak ditaati Adam dan Hawa? Bila itu yang terjadi, bukankah kita harus memberi-Nya gelar baru? Allah yang mahapendendam!

Anggaplah yang diajarkan namun tidak diakui oleh para pengkotbah dari generasi ke generasi itu benar. Allah yang kita sembah adalah Allah yang mahapendendam. Namun, bukankah mereka juga mengajarkan bahwa Allah yang kita sembah adalah Allah yang mahapengasih? Allah membalaskan dendam-Nya namun tetap menginginkan agar manusia selamat. Untuk selamat harus menaati-Nya. Apabila Allah memang menginginkan agar umat manusia MENAATINYA, bukankah yang HARUS Dia lakukan adalah MENGOREKSI manusia itu satu-persatu, bukannya mengutus Anak Manusia untuk menanggung semua ketidaktaatan mereka? Menanggung semua ketidaktaatan sama sekali tidak membuat manusia yang tidak patuh menjadi taat. Untuk membuat seekor anjing patuh, dia harus dilatih agar taat. Untuk membuat seorang manusia taat, dia harus dilatih untuk patuh. Kenapa Allah yang mahatahu tidak memahami kebenaran sederhana demikian?

Anjing-anjing dengan karakter Alfa (pemimpin kelompok) yang telah menggigit manusia adalah anjing-anjing yang paling sulit dilatih. Hanya pelatih-pelatih andal dan telaten yang sanggup melatih mereka. Namun anjing-anjing demikian adalah anjing-anjing dengan gen yang sangat baik dan akan menurunkan anjing-anjing bagus. Itu sebabnya, bila tidak menemukan atau tidak mampu membayar pelatih andal, untuk menghindarkan manusia digigit anjing demikian dilakukan dengan mengurung anjing tersebut seumur hidupnya. Mengurung anjing yang tidak patuh seumur hidupnya MENJAMIN anjing tersebut TIDAK melanggar perintah. Anjing tersebut memang bisa menghayal menggigit manusia seenaknya namun hayalannya sama sekali tidak melukai manusia. Anjing tersebut memang bisa menghayal melanggar perintah seenaknya namun hayalannya sama sekali tidak melanggar perintah sama sekali. Kenapa Allah yang mahatahu tidak memahami kebenaran sederhana demikian?

Salah satu organisasi penggemar anjing penjaga (guard dog) yang paling dihormati di dunia adalah schutzhund (anjing penjaga) di Jerman. Para anggota  schutzhund hanya membiakkan anjing-anjing yang memiliki sertifikat schutzhund. Anjing-anjing yang tidak lolos pengujian schutzhund tidak boleh dibiakan. Anjing-anjing demikian harus dipiara sampai mati namun tidak boleh dibiakan. Membiakkan anjing-anjing yang tidak lolos ujian selain membahayakan umat manusia juga membuka peluang terjadinya pembunuhan anjing karena menggigit manusia. Apabila karena pelanggaran Adam dan Hawa manusia kehilangan kemampuannya untuk menaati Allah, kenapa Allah membiarkan manusia terus beranakcucu? Bukankah semakin banyak yang dilahirkan semakin banyak pula yang harus binasa?  Kenapa Allah yang mahatahu tidak memahami kebenaran sederhana demikian?

Bengcu:    Ketika Adam dan Hawa melanggar perintah, apakah TUHAN Allah menghukum keduanya?

Teolog:     Allah menghukum keduanya.

Bengcu:    Apa hukuman yang TUHAN Allah jatuhkan kepada mereka? Alkitab mencatat bahwa TUHAN Allah hanya mengusir mereka dari taman Eden untuk mengusahakan bumi. Apakah terusir dari Taman Eden adalah hukuman dari TUHAN Allah?

Teolog:     Allah bukan hanya mengusir namun mengutuk mereka. Bukan hanya mengutuk namun menghukum MATI mereka dan seluruh keturunannya.

Bengcu:     Kenapa Adam dan Hawa tidak mati?

Teolog:    Walaupun tetap hidup namun secara rohani Adam dan Hawa sudah mati. Mati yang dimaksudkan Allah adalah mati rohani, bukan mati jasmani.

Bengcu:     Apa yang anda maksudkan dengan mati rohani?

Teolog:     Mati rohani artinya terpisah dari Allah. Mati rohani artinya kerusakan total (total depravity). Kerusakan total artinya hanya bisa berbuat dosa dan tidak bisa tidak berbuat dosa. Kerusakan total artinya tidak bisa mengenal Allah.

Bengcu:     Kenapa TUHAN Allah menghukum dengan cara demikian?

Teolog:     Karena Allah itu KUDUS; Dia adalah ANTITESIS mutlak dari dosa dan pembenci kejahatan.

Bengcu:     Anda menyuruh anak anda ke sekolah jalan kaki. Dia ke sekolah naik becak. Dia melanggar perintah anda. Anda menghukumnya dengan mematahkan kedua kakinya. Dengan demikian dia mengalami kerusakan total, artinya dia hanya bisa ke sekolah tidak jalan kaki dan tidak bisa ke sekolah jalan kaki. Namun, anda kekeh jumekeh memerintahkannya untuk ke sekolah jalan kaki. Apabila anda melakukan hal demikian, haruskah saya memuji anda kudus dan antitesis mutlak dosa dan pembenci kejahatan?

Teolog:     Anda salah, yang menyebabkan kerusakan total itu dosa. Kerusakan total bukan hukuman Allah namun akibat dosa.

Bengcu:     Berarti TUHAN Allah belum menghukum?

Teolog:     Belum! Allah baru akan menghukum setelah mengadili seluruh umat manusia pada hari kiamat.

Bengcu:    Karena Allah belum menghukum, itu berarti pengusiran dari taman Eden juga bukan hukuman dan kutukan yang diucapkan oleh Allah juga bukan hukuman?

Teolog:     Itu hukuman dari Allah namun bukan hukuman akhir. Allah masih memberi manusia kesempatan kedua.

Bengcu:    Kesempatan kedua namun manusia sudah tidak bisa tidak berdosa lagi? Apa itu dosa?

Teolog:     Dosa adalah perbuatan yang melanggar perintah Allah.

Bengcu:     Maksud anda, dosa adalah nama untuk perbuatan yang melanggar perintah TUHAN Allah?

Teolog:     Benar! dosa adalah nama untuk perbuatan yang melanggar perintah Allah.

Bengcu:    Ketika anak saya melanggar perintah saya, dia berdosa kepada saya. Kenapa dia tidak kehilangan kemampuannya untuk menaati perintah saya?

Teolog:     Anda melarang anak anda makan buah pengetahuan karena racunnya akan membunuh manusia, namun dia melanggar perintah anda, akibatnya dia mati.

Bengcu:     Melanggar perintah saya berarti berdosa kepada saya. Anak saya mati, namun bukan dosa yang membunuhnya. Yang membunuhnya adalah racun buah pohon pengetahuan, bukan dosa. Apakah buah pengetahuan yang membuat Adam mati rohani?

Teolog:    Anda melarang anak anda makan buah pengetahuan, bila dia melanggar anda akan membunuhnya. Karena dia melanggar perintah, anda pun membunuhnya, demi menegakkan keadilan.

Bengcu:     Melanggar perintah saya berarti berdosa kepada saya. Anak saya mati, namun bukan dosa yang membunuhnya. Sayalah yang membunuhnya. Saya yang menyebabkan kematiannya, bukan dosa.

Teolog:    Anda melarang anak anda melompat ke jurang. Dia melanggar perintah anda dan melompat. Dia mati.

Bengcu:     Melanggar perintah saya berarti berdosa kepada saya. Anak saya mati, namun bukan dosa yang membunuhnya. Dia mati karena tubuhnya menghantam bebatuan. Yang membunuh anak saya adalah bebatuan, bukan dosa. Jangan coba lagi! Anda pasti gagal! Anda bilang TUHAN Allah belum menghukum. Anda bilang Adam mati rohani karena dosa bukan karena hukuman TUHAN Allah. Karena dosa adalah perbuatan melanggar perintah TUHAN Allah, itu berarti Adam mati karena perbuatan melanggar perintah TUHAN Allah. Itu berarti perbuatan melanggar perintah TUHAN Allah (DOSA) adalah suatu MAKLUK yang memiliki kuasa untuk MERUSAK Adam dan keturunannya? Itu sebabnya Adam rusak total. Itukah sebabnya anda mengajarkan bahwa dosa adalah ANTITESIS mutlak TUHAN Allah walaupun kalimat yang anda gunakan adalah TUHAN Allah adalah ANTITESIS dosa? Bukankah itu berarti TUHAN Allah dan Dosa adalah dua OKNUM yang SEPADAN? Dosa membinasakan manusia, TUHAN Allah menyelamatkan manusia?

Teolog:     Anda Salah! Yang dimaksudkan dengan Allah adalah Antitesis dosa adalah Allah sangat membenci dosa dan mustahil berkompromi dengan dosa, itu sebabnya Dia menghukum orang-orang berdosa.

Bengcu:     Mungkin saya salah, namun anda mustahil benar! Dosa adalah nama untuk perbuatan yang melanggar perintah Allah. Bila yang dibenci Allah adalah dosa, bukankah seharusnya yang dihukum adalah dosa, bukan manusia yang melakukannya? Apabila yang dihukum adalah manusianya, itu berarti TUHAN Allah bukan antitesis mutlak dosa namun antitesis mutlak orang berdosa. Kenapa anda tidak mengajarkan bahwa  TUHAN Allah adalah antitesis mutlak orang berdosa? TUHAN Allah melawan manusia berdosa? TUHAN Allah membalas dendam kepada manusia berdosa? Allah demikian sungguh mengenaskan!

Teolog:     Apakah anda tidak percaya doktrin kerusakan total?

Bengcu:     Saya percaya doktrin kerusakan total karena Alkitab mengajarkannya, namun tidak bisa menerima pengajaran anda tentang kerusakan total. Yang anda ajarkan adalah hikmat manusia, bukan ajaran Alkitab. Ketika Adam dan Hawa melanggar perintah TUHAN Allah, kepada siapakah keduanya bersalah?

Teolog:     Keduanya bersalah kepada Allah.

Bengcu:     Anda percaya Allah Tritunggal?

Teolog:     Tentu saja saya percaya Allah Tritunggal. Anda mulai ngawur.

Bengcu:     Allah Tritunggal. Allah, TUHAN Allah dan Roh Allah. Allah bukan TUHAN Allah. TUHAN Allah bukan Roh Allah. Roh Allah bukan Allah. Allah ada di dalam TUHAN Allah, Allah juga ada di dalam Roh Allah. TUHAN Allah ada di dalam Allah, TUHAN Allah juga ada di dalam Roh Allah. Roh Allah ada di dalam Allah, Roh Allah juga ada di dalam TUHAN Allah. Allah, TUHAN Allah dan Roh Allah, Ketiganya adalah Yang Mahaesa. Itulah ajaran Tritunggal paling kuno di dunia. Anda percaya?

Teolog:     Tentu saja saya percaya! Sebaiknya anda jangan muter-muter.

Bengcu:     Siapa yang memberi perintah agar Adam tidak makan buah pengetahuan?

Teolog:     Allah. Pertanyaan mudah!

Bengcu:    SALAH! Yang memberi perintah adalah TUHAN Allah, YHWH Elohim. Alkitab mencatat TUHAN Allah yang memberi perintah. Ketika Adam dan Hawa melanggar perintah, kepada siapakah keduanya bersalah?

Teolog:    Keduanya bersalah kepada YHWH Elohim.

Bengcu:    Di mata manusia, keduanya bersalah kepada YHWH Elohim namun sesungguhnya keduanya bersalah kepada Allah Tritunggal. Siapakah yang mati menanggung dosa mereka?

Teolog:     Roh Allah.

Bengcu:   SALAH! Kita sedang diskusi ajaran Alkitab, bukan tebak-tebak buah manggis. Bila tahu katakan tahu, bila tidak tahu, katakan tidak tahu, itulah tahu.

Teolog:     Saya memang asal tebak. Maafkan saya. Maukah anda menjelaskannya?

Bengcu:    TUHAN Allah yang memberi perintah agar Adam dan Hawa tidak makan buah pengetahuan. Perintah TUHAN Allahlah yang dilanggar Adam dan Hawa. TUHAN Allah pula yang mati menanggung dosa manusia.

Teolog:     Aneh! Anda yakin tidak membual?

Bengcu:     Pelajari Alkitab dan buktikan bila saya memang membual.

Teolog:    Saya percaya pada yang anda ajarkan walaupun sangat aneh.  TUHAN Allah yang memberi perintah agar tidak makan buah pengetahuan. Perintah TUHAN Allahlah yang dilanggar Adam dan Hawa. TUHAN Allah pula yang mati menanggung dosa manusia. Benar-benar Aneh dan sulit dipahami.

Bengcu:     Itulah misteri TUHAN Allah. Misteri dalam misteri. Misteri dalam misteri adalah gerbang ke bait Allah.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.