Kesalahan utama orang Kristen ketika mempelajari Alkitab adalah mempelajarinya dengan PRASANGKA. Itu sebabnya kita sering sekali kehilangan peluang untuk memahami ajaran Alkitab dengan benar.
Ketika mempelajari Alkitab dengan prasangka, kita mencari ayat-ayat dan kalimat-kalimat serta kata-kata guna mendukung keyakinan kita. Ketika mempelajari Alkitab dengan prasangka, kita membuang peluang untuk memahami kebenarannya karena tidak membacanya dengan teliti dan waspada. Ketika mempelajari Alkitab dengan prasangka, kita cenderung untuk menafsirkannya dari pada memahami kebenarannya.
Yesus Kristus paham sekali dengan PERUMPAMAAN atau IBARAT, itu sebabnya Beliau sering sekali mengajar dengan perumpamaan. Demikian pula para rasul, mereka banyak mengajarkan kebenaran dengan perumpamaan.
Singa Yang Mengaum-aum Dan Menelan Mangsanya
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.I Petrus 5:8
Di dalam ayat tersebut di atas, Petrus menggunakan perumpamaan untuk menjelaskan seperti apakah Iblis itu? Untuk memahami perumpamaan tersebut dengan benar, anda harus belajar tentang singa dan kehidupannya.
Ketika berburu, singa tidak pernah mengaum-ngaum, dia juga tidak pernah menelan mangsanya. Mengaum-ngaum berarti memberitahu mangsa akan keberadaannya, hanya singa pikun atau gila atau goblok yang mencari mangsa sambil mengaum-aum.
Singa selalu makan dengan mencabi-cabik tubuh mangsanya. Singa yang menelan mangsanya adalah singa ompong, sebab walaupun makan tikus, singa tetap menguyahnya. Yang makan dengan cara menelan mangsanya adalah ular.
Hingga saat ini masih banyak pengkotbah yang tidak memahami perumpamaan Petrus itu dengan baik, itu sebabnya mereka, berdasarkan ayat tersebut mengagul-agulkan kehebatan Iblis. Padahal, dengan perumpamaannya tersebut, Petrus sedang mengejek Iblis dan mengajarkan kepada orang Kristen bahwa Iblis, walaupun seolah hebat dan gagah seperti singa, namun sebenarnya dia ibarat singa bodoh yang ompong yang tidak memiliki kuasa sama sekali.
Perumpamaan Tentang Penabur
Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: Lukas 8:4
“Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. Lukas 8:5
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. Lukas 8:6
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. Lukas 8:7
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!” Lukas 8:8
Perumpamaan tentang penabur diajarkan ketika orang berbondong-bondong datang untuk mendengarkan Kristus. Ketika mendengar atau membaca perumpamaan umumnya secara NALURI orang Kristen akan menafsirkan BENIH sebagai orang Kristen. Benih yang mati di tanah berbatu dan di tanah bersemak adalah orang Kristen yang murtad. Benih yang tumbuh subur dan berbuah lebat adalah orang Kristen sejati yang setia hingga mati. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, apa maksud perumpamaan itu. Lukas 8:9
Murid-murid Yesus tahu bahwa perumpamaan tersebut tidak sesederhana seperti apa yang disangka orang, itu sebabnya mereka bertanya kepada Yesus tentang artinya. Walaupun Yesus Kristus menjelaskan perumpamaan tersebut dengan gamblang, namun sayang, hingga saat ini masih banyak sekali orang Kristen yang SALAH PAHAM.
Mereka menyangka bahwa BENIH adalah perumpamaan untuk manusia. BENIH yang mati di tanah berbatu dan di tanah bersemak adalah orang Kristen yang murtad. Benih yang tumbuh subur dan berbuah lebat adalah orang Kristen sejati yang setia hingga mati.Kemungkinan besar, itu pula yang anda pahami selama ini.
Yesus Kristus sangat memahami manusia. Ketika membuat perumpamaan, Dia sangat akurat. Para penulis Alkitab menulis sangat akurat dan tidak memberi kesempatan kepada pembaca yang mempelajarinya dengan benar untuk menafsirkan tulisannya kecuali memahaminya dengan benar.
TANAH adalah benda mati, tidak bisa bertindak sendiri, tanpa kehendak apalagi akal budi. BENIH, walaupun nampak mati namun hidup. Benih akan bertunas lalu tumbuh menjadi pohon dan berbuah. Walaupun tidak bisa bergerak namun tumbuhan itu hidup. Walaupun tidak memiliki akal budi dan kehendak bebas namun tumbuhan hidup dengan aturan tertentu dan melakukan banyak hal agar bisa bertumbuh dan bertahan serta berbuah.
Manusia adalah makluk hidup yang dapat bergerak dan memiliki kehendak serta akal budi. Umumnya orang Kristen memahami firman Tuhan sebagai ajaran-ajaran yang tercatat di dalam Alkitab. Manusia adalah makluk hidup sementara firman Tuhan itu bukan makluk hidup namun sekedar pengetahuan.
Dengan kondisi demikian, seharusnya BENIH lebih cocok digunakan untuk perumpamaan manusia sementara tanah lebih cocok untuk perumpamaan firman. Namun, Yesus Kristus justru melakukan hal sebaliknya. Dia menggunakan TANAH sebagai perumpamaan manusia sedangkan BENIH digunakan untuk perumpamaan firman Tuhan.
Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan. Matius 13:19
Penabur itu menaburkan firman. Markus 4:14
Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Markus 4:15
Lalu Ia menjawab: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Lukas 8:10 Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah firman Allah. Lukas 8:11
Baik Matius, Markus maupun Lukas, sama sekali tidak memberi peluang kepada pembaca kisah tersebut untuk menafsirkan Benih sebagai manusia. Itu sebabnya mereka menuliskannya dengan gamblang. Benih adalah FIRMAN TUHAN.
Lalu Ia menjawab: “Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Lukas 8:10
Kenapa walaupun Alkitab mencatatnya dengan gamblang, namun banyak orang Kristen yang tidak melihat kebenarannya, sehingga mereka tetap menafsirkan BENIH sebagai perumpamaan untuk manusia? Bagi orang Kristen baru atau orang Kristen yang tidak mempelajari Theologia hal tersebut nampak wajar. Namun, hal tersebut menjadi luar biasa ketika pengkotbah top juga salah faham.
Mungkin hal itu terjadi agar genaplah ayat firman Tuhan tersebut di atas. Hanya yang diberi KARUNIA mengetahui rahasia Kerajaan Allah saja yang mampu memahami perumpamaan tentang penabur dengan benar. Itu sebabnya orang-orang Kristen yang memahaminya dengan benar, mustahil membanggakan diri, karena pemahaman yang benar itu adalah KARUNIA semata.
Misteri Benih Dan Tanah
Yang jatuh di pinggir jalan itu ialah orang yang telah mendengarnya; kemudian datanglah Iblis lalu mengambil firman itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Lukas 8:12
Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka itu tidak berakar, mereka percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Lukas 8:13
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. Lukas 8:14
Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan.” Lukas 8:15
Kenapa Yesus Kristus mengumpamakan manusia dengan TANAH dan mengumpamakan BENIH dengan Firman Tuhan? Untuk memahaminya anda harus paham tentang TANAH dan BENIH. Tanah adalah benda mati, tidak punya kehendak, kuasa apalagi akal budi.
Benih walaupun nampak mati namun hidup. Bila ditabur benih akan bertunas dan tumbuh menjadi pohon serta berbuah. BENIH adalah firman Tuhan. Ketika benih ditaburkan di tanah, benilah yang bertunas lalu tumbuh menjadi pohon dan berbuah. Tanah sama sekali tidak tumbuh apalagi berbuah. Tanah hanya MEDIA bagi pertumbuhan benih. Benih akan tumbuh baik dan berakar bila tanahnya gembur, namun setelah tumbuh, benih itulah yang membuat tanah itu gembur.
Hara dan air yang menentukan benih itu tumbuh subur atau mati. Tanah yang tipis hanya bisa menyimpan sedikit hara, tanah yang tipis juga membuat pohon tidak bisa tumbuh menjadi besar karena tidak ada tempat bagi akar pohon. Apabila jumlah hara di tanah yang tipis cukup, maka pohon akan tumbuh menjadi bonsai.
Semak akan menghambat pertumbuhan pohon bahkan menyebabkan pohon mati. Tanah sama sekali tidak berkuasa untuk untuk menyediakan maupun menghambat hara bagi benih.Tanah juga tidak berkuasa mengeyahkan bebatuan apalagi membabat semak duri. Sang petanilah yang berkuasa.
Dalam generasi ini teknologi pertanian maju pesat, tanah bukan satu-satunya media tanam lagi bagi tanaman yang selama ini tumbuh di tanah. Air, jeli bahkan udara dapat menggantikan tanah. Ada orang yang menanam pohon tomat yang dari generasi ke generasi ditanam di tanah di air, di jeli, bahkan hanya menggantungnya begitu saja di udara namun pohon tomat tersebut justru tumbuh lebih subur dan berbuah lebih lebat. Penemuan tersebut hanya membuktikan betapa tidak berartinya TANAH bagi benih atau tanaman.
Apabila BENIH adalah FIRMAN, bukankah itu berarti manusia hanya TANAH? Apabila FIRMAN yang bertunas dan tumbuh menjadi pohon lalu berbuah, bukankah itu berarti MANUSIA sama sekali tidak TUMBUH apalagi BERBUAH? Bukankah itu berarti manusia hanya tanah, MEDIA bagi benih tersebut?
PERUMPAMAAN yang aneh bahkan seolah TIDAK masuk akal, namun itulah perumpamaan Yesus Kristus. Apakah Yesus Kristus tidak paham tentang pertanian sehingga melakukan kesalahan ketika membuat perumpamaan? Apakah Matius, Markus dan Lukas melakukan kesalahan ketika mencatat perumpamaan tersebut? Apakah para penyalin Alkitab melakukan kesalahan ketika menyalin perumpamaan tersebut? Apakah para penerjemah Alkitab melakukan kesalahan ketika menerjemahkan perumpamaan tersebut? Apakah perumpamaan tersebut memang tidak bisa dipahami secara akal? Apakah perumpamaan tersebut hanya bisa dipahami secara mistik yang oleh para pengkotbah alam roh dinamakan memahaminya secara roh atau memahaminya di dalam roh?
FIRMAN adalah benih. Benih akan bertunas dan tumbuh menjadi pohon lalu berbuah. Kata-kata dan kalimat-kalimat di dalam Alkitab tidak bisa bertunas apalagi tumbuh menjadi pohon dan berbuah lebat. Mustahil FIRMAN yang dimaksudkan di dalam perumpamaan tentang penabur itu adalah kata-kata dan kalimat-kalimat di dalam Alkitab. Apabila Firman di dalam perumpamaan tersebut bukan kata-kata dan kalimat-kalimat di dalam Alkitab lalu apakah atau siapakah Dia?
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Yohanes 1:1-2
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. Yohanes 1:12-13
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Roma 5:5
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? I Korintus 6:19
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. Galatia 2:20
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorang pun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorang pun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus. I Korintus 12:3
memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita. II Korintus 1:22
Alkitab adalah sebuah kesatuan, itu sebabnya bila anda tidak mampu memahami satu ayat atau satu perikop, anda harus memahaminya dengan mempelajari ayat atau perikop lain. Tentu saja anda tidak dapat melakukannya dengan asal comot dan asal memadukan kata.
Handai taulan sekalian, setelah membaca ayat-ayat tersebut di atas, bukankah menjadi mudah untuk memahami perumpamaan tentang penabur? BENIH adalah FIRMAN. FIRMAN adalah Yesus Kristus. Yesus Kristus mencurahkan Roh Kudus ke dalam manusia. Manusia adalah BAIT Roh Kudus. Bait Roh Kudus adalah benda MATI, tidak punya kehendak, tidak punya kuasa apalagi akal budi. Bait Roh Kudus adalah MEDIA bagi Roh Kudus. BAIT Roh Kudus adalah TANAH. Tanah adalah MEDIA bagi BENIH. BENIH adalah FIRMAN.
Benih bertunas lalu tumbuh dan berbuah lebat. Firman bertunas lalu tumbuh dan berbuah lebat. TANAH tetap TANAH, tanpa kehendak, tidak punya kuasa apalagi akal budi. BAIT Roh Kudus tetap BAIT Roh Kudus, tanpa kehendak, tidak punya kuasa apalagi akal budi. Tanah DIMULIAKAN karena BENIH yang TUMBUH dan berbuah lebat. Bait Roh Kudus DIMULIAKAN karena Roh Kudus TINGGAL di dalamnya.
Orang Kristen Hanya Bisa MENGAGULKAN-AGULKAN Allah
Handai taulan sekalian, silahkan MENGAGULKAN diri memiliki KEHENDAK BEBAS dan BERAKAL BUDI. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen hanya TANAH atau BAIT Roh Kudus tanpa KEHENDAK, tidak punya KUASA apalagi AKAL BUDI.
Handai taulan sekalian, silahkan MENGAGULKAN diri sebagai manusia BIJAK yang atas pertimbangan AKAL BUDI dengan KEHENDAK BEBASNYA memutuskan untuk MEMILIH Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen hanya TANAH atau BAIT Roh Kudus tanpa KEHENDAK, tidak punya KUASA apalagi AKAL BUDI.
Handai taulan sekalian, silahkan MENGAGULKAN diri sebagai HAMBA YANG SETIA pada tuannya bahkan MURID yang setia pada gurunya sampai mati. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen hanya TANAH atau BAIT Roh Kudus tanpa KEHENDAK, tidak punya KUASA apalagi AKAL BUDI.
Tanah DIMULIAKAN karena BENIH yang tumbuh dan berbuah lebat sementara bait roh kudus dimuliakan karena Roh Kudus yang tinggal di dalamnya. Handai taulan sekalian, silahkan MENGAGULKAN diri sebagai manusia yang MENGGENAPI rencana penyelamatan Allah. Namun, sekarang kita tahu bahwa BENIH tidak memerlukan TANAH sama sekali dan Roh Kudus tidak memerlukan BAIT sama sekali.
Handai taulan sekalian, silahkan MENGAGULKAN diri memiliki KUASA untuk MURTAD. Namun, Alkitab mengajarkan bahwa orang Kristen hanya TANAH atau BAIT Roh Kudus tanpa KEHENDAK, tidak punya KUASA apalagi AKAL BUDI. Ketika BENIH ditabur, mustahil TANAH menolak. Ketika BENIH Tumbuh Mustahil TANAH mencegah. Ketika BENIH berbuah lebat mustahil TANAH melarang. Ketika benih bertunas, tumbuh lalu berbuah lebat, mustahil TANAH mengagulkan diri. Orang Kristen hanya bisa MENGAGULKAN-AGULKAN Allah!
bang maksudnya “bait roh kudus tnpa kehendak”?
ibarat GEDUNG gereja.
adakah relasinya dengan asal manusia yg bernama adamah = tanah?