
Bangsa Yahudi dan Samaria sama-sama percaya bahwa kelima kitab Musa (Kejadian, Keluaran, Bilangan, Imamat, Ulangan) adalah firman TUHAN, makanya Yesus dan sepuluh orang kusta di perbatasan Samaria dan Galilea mustahil kisah nyata.
Bilangan 5:1-4, TUHAN (YHWH) berfirman kepada Musa, supaya semua yang sakit KUSTA meninggalkan tempat PERKEMAHAN; baik laki-laki maupun perempuan haruslah PERGI; KELUAR dari perkemahan supaya mereka jangan MENAJISKAN perkemahan di mana AKU diam di tengah-tengah mereka. Seperti yang difirmankan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat orang Israel.
Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal TERASING, di LUAR perkemahan itulah tempat kediamannya. Imamat 13:45-46
TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: “Apabila kamu masuk ke tanah Kanaan yang akan Kuberikan kepadamu menjadi milikmu dan Aku mendatangkan tanda kusta di sebuah rumah di negeri milikmu itu, maka pemilik rumah itu harus datang memberitahukannya kepada imam: Ada kelihatan seperti tanda kusta di rumahku. Maka imam harus memerintahkan supaya rumah itu dikosongkan, sebelum ia datang memeriksa tanda kusta itu, supaya jangan menjadi najis segala yang ada di dalam rumah itu, dan sesudah itu barulah imam datang untuk memeriksanya. Imamat 14:33-36
Di tanah Israel dan Samaria, menurut Hukum Musa, orang kusta bukan hanya NAJIS namun MENULAR. Menulari sesame manusia, binatang bahkan benda-benda mati. Itu sebabnya tembok rumah yang terpapar kusta harus dibongkar dan dibuang ke luar kota.
Pada hari yang ketujuh imam harus datang kembali; kalau menurut pemeriksaannya tanda kusta itu meluas pada dinding rumah, maka imam harus memerintahkan supaya orang MENGUNGKIT batu-batu yang kena tanda itu dan membuangnya ke luar kota ke suatu tempat yang najis. Dan ia harus MENGIKIS rumah itu sebelah dalam berkeliling, dan kikisan lepa (dinding) itu haruslah ditumpahkan ke luar kota ke suatu tempat yang najis. Imamat 14:39-41

Orang kusta bukan hanya najis bagi manusia namun NAJIS juga di mata TUHAN (YHWH). Bukan hanya orangnya saja yang najis namun benda-benda miliknya bahkan rumahnya juga NAJIS. Itu sebabnya tidak ada AMPUN bagi orang KUSTA, dia harus DIUSIR dari TANAH Israel dan Samaria.
Tidak ada ampun! Bahkan Raja Uzia yang telah memerintah selama 52 tahun, karena ketahuan kusta maka dia bukan hanya dipaksa turun tahta namun DIASINGKAN (diusir) dari tanah YHWH.
Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu. 2 Tawarikh 26:21
Maka TUHAN menimpakan tulah kepada raja, sehingga ia sakit kusta sampai hari kematiannya, dan tinggal dalam sebuah rumah pengasingan. Dan Yotam, anak raja, mengepalai istana dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu. 2 Raja-raja 15:5
Makanya, kisah Yesus menyembuhkan orang kusta yang gentayangan di Israel mustahil kisah nyata dan kisah Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta di perbatasan Samaria dan Galilea itu pasti HOAX.
Atau apabila ia kena kepada kenajisan berasal dari manusia, dengan kenajisan apapun juga ia menjadi najis, tanpa menyadari hal itu, tetapi kemudian ia mengetahuinya, maka ia bersalah. Imamat 5:3

Orang KUSTA alias orang NAJIS tidak boleh gentayangan di Samaria dan Israel karena membuat penganut hukum Musa BERSALAH kepada TUHAN YHWH.
Kepada murid Yesus, orang banyak bertanya, “Apakah Yesus BISA menyembuhkan orang kusta?” Sambil mendengus kesal karena TUHAN-nya diragukan keksaktian-Nya, sang murid Yesus pun MEMBUAL, “Tentu saja Yesus bisa menyembuhkan orang kusta. Dia bukan hanya menyembuhkan orang kusta, bahkan menyembuhkan sepuluh orang kusta! Ha ha ha ….”
Bukankah Pdt Gilbert Lumoindong mengklaim telah melakukan banyak mukjizat dalam nama Yesus demi kemuliaan Allah? Namun bila ditanya siapa NAMA orang-orang yang mengalami mukjizat itu dan di MANA rumahnya? Paling-paling Gilbert bersilat lidah, “Haleluya …. Haleluya …. Haleluya ….”
Mukjizat BODONG nggak perlu dibuktikan, hanya perlu DIIMANI orang Kristen, sama seperti mukjizat Yesus? ha ha ha …
Kesepuluh Orang Kusta
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lukas 17:11-13
Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Lukas 17:14
Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lukas 17:15-16
Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”? Lukas 17:17-18
Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Lukas 17:19
Hukum Taurat memang kualittasnya RENDAH. Selain melanggar HAM juga tidak DISUKAI oleh orang-orang Yahudi. Hukum itu baru BERJAYA saat digunakan oleh orang-orang fanatik untuk menghasut dan memecah belah. Itu sebabnya sejak awal hukum taurat tidak mampu ditegakkan dengan baik namun selalu dipakai sebagai alat POLITIKUS menghasut rakyat.
Kenapa saya tidak menguji kisah mujizat Yesus dan 10 sepuluh orang kusta di injil Lukas? Karena penulis Injil Lukas sudah mati sehingga tidak dapat membela Tulisan2nya, yang akan membelanya adalah orang2 Kristen yang malas baca alkitab tapi sok tau.
Itulah sebabnya saya menguji tulisan anda, silahkan anda membela tulisan anda, kenyataannya tulisan anda juga hoax dan bodong karena hukum taurat di jaman Yesus benar2 melempem. Hahahaha
Kebenaran adalah kebenaran walaupun orangnya sudah MATI. HOAX adalah hoax walaupun orangnya sudah mati.
Baik, saya setuju dengan pernyataan anda “Kebenaran adalah kebenaran walaupun orangnya sudah MATI. HOAX adalah hoax walaupun orangnya sudah mati”
Lalu apa bukti bahwa kisah 10 orang kusta tersebut adalah hoax? Jangan pakai bukti hukum Taurat lagi ya hahahaha karena terbukti Hukum Taurat di jaman Yesus benar2 melempem.
Jika anda menghakimi, HAKIMILAH DENGAN ADIL
Bagaimana jika anda membuat lagi tulisan untuk membuktikannya, dan kita akan mengujinya bersama-sama
Hahahahaha
Reply
YHWH kok tidak bisa menyembuhkan penyakit kusta ? Saking ngerinya dgn penyakit kusta, maka YHWH sampai sampai membuat aturan yg tidak manusiawi itu. Apakah artinya YHWH juga Allah yg bodong ? Allah yg HOAX ?
Maka, bila YHWH bukan Allah yg hoax bin bodong, maka muzizat Yesus juga bukan hoax bin bodong. Karena sesungguhnya Yesus adalah YHWH dalam wujud manusia.
Ah penyakit kusta apa an tuh
Masih lebih mematikan blip