Faktanya, baik bangsa Israel maupun ke 12 rasul bahkan rasul Paulus juga Yesus sendiri tidak pernah mengakui Abraham sebagai bapak orang beriman. Lalu kenapa umat Kristen menggelarinya BAPAK orang beriman?

Karena terbiasa dihobongi akhirnya menganggapnya kebenaran yang harus ditaati. Itulah sebabnya suhu hai hai bilang, “Agama Ktisten adalah agama slogan,” itu karena sejak kecil atau sejak jadi Kristen, umat Kristen hanya diajari untuk meyakini SLOGAN sebagai kebenaran. Jahat sekali. Mereka yang berusaha MENGUJI slogan-slogan mereka justru dituduh tidak beriman dan mereka yang akhirnya menemukan HIKMAT malah disebut sesat.

Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: “Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.” Maka firman-Nya kepadanya: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Lalu percayalah (‘aman) Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Kejadian 15:5-6

Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: “Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.” Roma 4:18

Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Roma 4:19

Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran. Roma 4:20-22

Di dalam bahasa Yunani, “pistis,” adalah kata benda yang artinya iman. Di dalam bahasa Ibrani, “aman,” adalah kata kerja yang artinya yakin.

Pertanyaannya adalah, “Benarkah Abraham BERIMAN bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit banyaknya? TIDAK.

Abraham memang merindukan anak namun dia sama sekali tidak beriman bahwa dia akan punya banyak anak.

Inilah bukti bahwa Abraham tidak beriman:

Ketika YHWH berjanji bahwa keturunan Abraham akan seperti bintang di langit banyaknya, saat itu dia berumur 75 tahun dan tidak punya anak.

Meskipun dikatakan bahwa, “Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran,” namun faktanya Abraham justru TIDAK MENGIMANI janji YHWH tersebut.

Itu sebabnya, Alih-alih beriman, Abraham justru MENGAWINI Hagar (Kejadian 16:1-4).

“Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.” Kejadian 17:4

Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur j seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?” Dan Abraham berkata kepada Allah: “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!” Kejadian 17:17-18

Lihat saja sendiri. Ketika Allah yang maha kuasa (El Shaday) gembar-gembor akan membuat Abraham MENJADI bapak sejumlah besar bangsa, alih-alih beriman, Abraham justru NYENGIR di dalam hatinya dan PUAS menerima FAKTA bahwa Ismaellah PENERUS-nya. Bahkan setelah Ishak lahir, Abraham malah menikah lagi dengan Ketura (Kejadian 25:1).

Kerabatku sekalian, PERILAKU Abraham adalah BUKTI bahwa dia TIDAK BERIMAN Beriman bahwa anaknya dari Sarah akan seperti bintang di langit banyaknya. Lalu, KENAPA rasul Paulus mendirikan DOKTRIN Abraham BERIMAN? Karena dia MENIPU umat Krissten dengan BERSILAT LIDAH alias melakukan SESAT PIKIR.

Dengan mempelajari kehidupan Abraham maka nampak kesimpulan bahwa Paulus MENIPU orang Kristen ketika dia menegakkan doktrin Abraham BERIMAN.

Rasul Paulus yang mulia MEMBUAL? UJILAH! Alkitab mencatatnya. iTU SEBABNYA, Mustahil bagi kita untuk menyangkalnya. Ha ha ha ha …..

Kerabatku sekalian, memang benar, banyak pendeta yang mengagul-agulkan Abraham sebagai, “BAPAPAK ORANG BERIMAN,” karena ketika diperintahkan untuk menyembelih anaknya Ishak sebagai korban bakaran bagi YHWH, dia melakukannya tanpa keraguan dan belas kasihan. Tindakan Abraham demikian benar-benar BIADAB dan tidak berperikemanusian. Ayah sialan!

Jangan tertipu! Abraham bukan orang yang setia kepada YHWH. Abraham juga bukan orang yang mempercayai janji-janji YHWH tanpa syarat namun petualang yang menghalalkan SEGALA CARA demi diri sendiri.

Lihat saja buktinya: Istrinya Hagar dan anaknya Ismael dia korbankan tanpa perikemanusian demi memuaskan Sarah istri tuanya dan YHWH.

Ishak anaknya dari Sarah dikorbankan tanpa perikemanusia karena dia takut kepada YHWH bila tidak menaati perintah-Nya. Di samping itu, dua kali istrinya Sarah dia JUAL (umpankan) kepada raja demi keselamatannya.

Ha ha ha …. handai taulanku sekalian, perilaku Abraham yang bejat adalah bukti IMAN-nya untuk selamat sendiri. Ha ha ha …

#ImanAbraham
#MoralBejatAbraham