Di Indonesia ada 350 lebih ALIRAN agama Kristen. Bayangkan berapa aliran di seluruh dunia? Ada yang menolak Yesus sebagai Allah (Yehova), menolak doktrin Allah tritunggal (Tauhid), menolak Yesus sebagai nabi, imam dan raja.

Setiap aliran punya alasan kenapa menerima ajaran ini dan menolak ajan itu. Dahulu kala, penganut aliran-aliran tersebut saling membenci bahkan saling membunuh. Bahkan sampai hari ini, masih banyak orang Kristen yang membenci dan menghina serta memvonis aliran Kristen Saksi Yehova kafir alias sesat. Namun syukurlah bahwa, walaupun masih banyak kekerasan VERBAL namun orang-orang Kristen tidak menggunakan KEKERASAN lagi dalam hal mengagul-agulkan ALIRAN agama Kristennya.

Alkitab terdiri dari 39 kitab Perjanjian Lama yang ditulis sebelum Yesus dan 27 Kitab Perjanjian Baru yang ditulis setelah Yesus naik ke sorga. Setiap aliran agama Kristen bisa melihat kenapa dirinya MENOLAK ajaran aliran yang lain dan MENGAKUI bahwa alirannyalah yang benar. Itu sebabnya, kalau anda mau merasa BENAR, silahkan MEMBACA Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu baik dalam bahasa terjemahan (Indonesia) maupun bahasa aslinya (ibrani, Yunani).

Orang-orang Kristen yang mengaku pindah agama lalu gembar-gembor menyalahkan agama Kristen bahwa Yesus hanya NABI dan bukan Allah serta menolak Allah Tritunggal? Menurutku orang-orang Kristen tersebut nggak perlu jauh-jauh pintah agama lain karena Kristen aliran Yahova dan Tauhid sudah begitu. Ha ha ha …

Pendeta atau penginjil Kristen belum tentu sarjana teologi Kristen. Siapa saja bisa mengaku dirinya pendeta atau penginjil asal ada yang mengakuinya. Untuk disebut sarjana teologi, seseorang harus lulus dari sekolah tinggi atau universitas, dll. Sarjana teologi hanya diakui oleh almamaternya namun belum tentu dia PERNAH membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu. Sedangkan mereka yang sudah membaca belum tentu mengerti ayat-ayat yang dibacanya.

Ketika seorang Kristen masuk agama lain, misalnya, Islam, setahu saya, dia hanya perlu bersaksi alias bersahadat, “Asyhadu an La Ilaha Illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah. Artinya: Aku bersaksi tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu Utusan Allah.”

Tidak ada ajaran yang mengharuskan mualaf untuk MENYANGKAL apalagi menghina semua agama lain dan ajaran yang sudah pernah dipelajarinya. Juga tidak ada perintah bahwa setelah mualaf dia TIDAK boleh lagi mempelajari agama lain selain ajaran Islam.

Waktu kecil saya belajar di SD kemudian SMP lalu SMA dan selanjutnya Universitas. Walaupun tidak kuliah lagi namun saya terus BELAJAR sampai hari ini. Seumur hidup saya, saya tidak pernah menyangkal sekolah SD saya sama seperti saya tidak pernah menyangkal SMP dan SMA saya dulu. Itu sebabnya, kita pun tidak perlu menyangkal agama yang pernah kita anut dan pelajari dulu setelah sekarang kita beribadah menurut agama yang sekarang.

Kristen artinya murid Yesus. Kalau orang Kristen tersebut tidak mau disebut Kristen lagi alias tidak mau mengakui Yesus sebagai gurunya lagi bahkan tidak mau ikut ibadah di gereja lagi dan tidak mau berdoa atas nama Yesus lagi karena dia sudah merasa afdol menjalankan tata ibadah agamanya saat ini dan gembar-gembor ke seluruh dunia kenapa dia tidak Kristen lagi, kenapa kita sewot? Kenapa sirik?

Non Kristen ujug-ujug tidak mau beribadah menurut agamanya dan mulai beribadah menurut tata ibadah gerejanya? Anda sebut dia BERTOBAT? Memangnya sebelum masuk Kristen dia PENJAHAT? Memangnya sebelum masuk Kristen perbuatannya JAHAT sekali? Kalau tidak, kenapa anda menjulukinya BERTOBAT? Kalau sebelum masuk Kristen dia JAHAT sekali dan sekarang menjadi baik, itu baru disebut BERTOBAT. Oleh karena itu, kisanak, “JANGAN menghina. Hati-hatilah menggunakan istilah BERTOBAT untuk menyebut orang non Kristen yang sekarang menjadi Kristen.”

Sebelum Kristen, apakah anda sudah MEMBACA kitab suci agamamu sebelummnya? Setelah Kristen, apakah anda sudah membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu dengan teliti dan hati-hati sampai mengerti? Bila tidak, itu berarti LAGU lama kaset BARU. Artinya, “Sarwa kene! Phodo wae. Sama saja,” artinya sejak awal anda memang tidak pernah mengerti ajaran kitab suci anda dengan baik. Dulu anda mengejek agama Kristen sekarang anda mengejek agama lama anda. Perilaku demikian tidak lucu namun menyebalkan. Oleh karena itu, jangan melakukannya lagi, kisanak.

Banyak orang Kristen yang tidak mau mengakui Nabi Besar Muhamad SAW sebagai nabi dan anti mempelajari Alquran dengan alasan Alkitab (Perjanjian Lama dan Baru) tidak mencatatnya. Kenapa orang KRISTEN justru menuduh orang Yahudi BODOH dan BEBAL karena menolak Yesus sebagai Raja dan Imam serta Nabi padahal Alkitab Perjanjian Lama yang diakui sebagai Firman Allah justru tidak mencatat tentang Yesus bahkan menentang ajaran Yesus? Itu sebabnya, kisanak, mengagul-agulkan agama Kristen sambil MENOLAK agama lain adalah pepesan kosong.

Kenapa orang Kristen tidak menjadikan hukum taurat dalam kitab Perjanjian Lama dan perjanjian Baru (ajaran Yesus dan para rasulnya) sebagai STANDAR kebenaran NKRI? Kenapa kita menggunakan UUD 45, KUHP, KUH Perdata, UU Pajak, UU Lalulintas, dll sebagai HUKUM dan standar kebenaran hukum? Karena apa yang diajarkan oleh Alkitab TIDAK cukup bagi WNI dan umat manusia guna menjalani hidup dalam generasi ini. Itu berarti HUKUM Taurat dan Hukum Kristen tidak sempurna dan faktanya hukum NKRI jauh lebih sempurna.

Itu sebabnya, kisanak, tidak ada gunanya bagi kita untuk mengagul-agulkan hukum agamamu (Alkitab) sebagai yang paling HEBAT karena HUKUM Indonesia terbukti jauh lebih lengkap dan mumpuni.

Hukum Hari Sabat tidak ditaati oleh Yesus dan murid-murid-Nya karena bertentangan dengan HAM dan toleransi beragama. Yesus dan para rasul-Nya mengajarkan untuk “MENGUJI segala sesuatu dan memegang yang baik.” Hukum Hari Sabat terbukti tidal baik itu sebabnya tidak dipakai lagi oleh orang Kristen. BERAPA banyak ajaran Alkitab yang SUDAH tidak berguna bahkan menyengsarakan manusia? Bukankah kita harus memperbaruinya seperti Yesus dan para rasul-Nya memperbarauinya?