Mukjizat Palsu Yesus Di Siloam


Image result for pengemis buta di kolam siloam

Benarkah Yesus melakukan mujizat palsu pada hari Pondok Daun di Siloam? Benar. Yohanes 9:1-41 mencatatnya dengan gamblang sehingga mustahil untuk menyangkal kebenarannya. Kenapa para sarjana teologi bungkam? Tanya mereka.

Bacalah Yohanes 9:1-41 dengan teliti dan hati-hati. Kerabatku sekalian, anda pasti merasa tidak perlu membacanya karena sudah berkali-kali mendengar ceritanya dari guru sekolah minggu dan berulang-ulang kali mendengar kotbahnya dari berbagai pendeta.

Sebenarnya, baik orang awam maupun sarjana teologi sama-sama tidak pernah membaca Alkitab dengan teliti dan hati-hati apalagi menyelidikinya dengan seksama. Walaupun para mahasiswa teologi ditugaskan untuk membaca Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu, namun umumnya mereka tidak pernah membacanya dengan teliti dan hati-hati apalagi menyelidikinya dengan seksama. Mereka hanya membacanya sepintas lalu alias membacanya dengan cepat. Tanya, “Kenapa?”

Karena sejak kecil mereka dilatih untuk MEMBACA bukan untuk menelitinya apalagi mempertanyakannya.

Mujizat Palsu Yesus

Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya. Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: “Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?” Yohanes 9:1-2

Jawab Yesus: “Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia. Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia.” Yohanes 9:3-5

Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludahnya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi dan berkata kepadanya: “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.” Siloam artinya: “Yang diutus.” Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek. Yohanes 9:6-7

Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: “Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?” Ada yang berkata: “Benar, dialah ini.” Ada pula yang berkata: “Bukan, tetapi ia serupa dengan dia.” Orang itu sendiri berkata: “Benar, akulah itu.” Yohanes 9:8-9

Kata mereka kepadanya: “Bagaimana matamu menjadi melek?” Jawabnya: “Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat.” Lalu mereka berkata kepadanya: “Di manakah Dia?” Jawabnya: “Aku tidak tahu.” Yohanes 9:11-12

Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi. Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat. Karena itu orang-orang Farisipun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: “Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat.” Yohanes 9:13-15

Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: “Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat.” Sebagian pula berkata: “Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?” Maka timbullah pertentangan di antara mereka. Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: “Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?” Jawabnya: “Ia adalah seorang nabi.” Yohanes 9:16-17

Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya dan bertanya kepada mereka: “Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?” Yohanes 9:18-19

Jawab orang tua itu: “Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta, tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” Yohanes 9:20-21

Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan. Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: “Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.” Yohanes 9:22-23

Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: “Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa.” Jawabnya: “Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat.” Yohanes 9:24-25

Kata mereka kepadanya: “Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?” Jawabnya: “Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?” Yohanes 9:26-27

Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: “Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa. Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang.” Yohanes 9:28-29

Jawab orang itu kepada mereka: “Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku. Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya. Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta. Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa.” Yohanes 9:30-33

Jawab mereka: “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?” Lalu mereka mengusir dia ke luar. Yohanes 9:34

Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” Jawabnya: “Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya.” Kata Yesus kepadanya: “Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!” Katanya: “Aku percaya, Tuhan!” Lalu ia sujud menyembah-Nya. Yohanes 9:35-38

Kata Yesus: “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta.” Yohanes 9:39

Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” Jawab Yesus kepada mereka: “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.” Yohanes 9:40-41

Orang Cacat Dan Siloam

YHWH (TUHAN) yang disembah oleh bangsa Israel sama jahatnya dan rasialnya dengan Front Pembela Kristen. YHWH membenci orang-orang cacat dan menganggapnya najis, itu sebabnya tidak boleh masuk jemaah TUHAN alias tidak boleh menyembah YHWH. Front Pembela Kristen juga menganggap najis mereka yang memberitakan kebenaran. .

YHWH menuntut agar semua air yang digunakan untuk menyembah YHWH harus air yang mengalir. Itu sebabnya kolam Siloam yang airnya berasal dari mata air Gihon digunakan untuk berbagai upacara. Karena kesuciannya maka kolam itu dijaga dengan ketat.

Pintu gerbang Mata Air diperbaiki oleh Salum bin Kolhoze, penguasa wilayah Mizpa. Pintu gerbang itu dibangunnya kembali, diberinya atap dan dipasangnya pintu-pintunya dengan pengancing-pengancing dan palang-palangnya. Juga diperbaikinya tembok kolam penampung air saluran, dekat taman raja sampai pada tangga-tangga yang menurun dari kota Daud. Nehemia 3:15

Karena pentingnya bagi Yerusalem itu sebabnya kolam Siloam di dijaga dengan ketat. Pengemis dan orang-orang cacat tidak boleh gentayangan di Bait Allah dan lingkungannya, temasuk di dalamnya kolam Siloam. Orang buta yang sembambarangan gentangan pasti dihukum rajam sampai mati.

Itu sebabnya, ketika tetangga-tetangganya memergoki wajahnya mirip pengemis buta, di kolam Siloam mereka langsung menggelandangnya kepada orang-orang Farisi. Orang-orang Farisi lalu mewawancarainya sehingga terjadilah perdebatan di antara mereka sendiri. Orang-orang buta tidak boleh gantayangan di Bait Allah dan sekitarnya kecuali di kolam Bethesda.

Kerabatku sekalian, kenapa kita menuduh Yesus melakukan mujizat palsu? Karena Yohanes 9:1-41 menunjukkan dengan gamblang bahwa mujizat tersebut palsu. Pengemis tersebut tidak buta. Dia hanya berlagak buta. Yesus tidak melakukan mujizat.

Dari mana kita tahu dia berlagak buta? Karena orang buta mustahil berjalan sendirian ke kolam Siloam. Dia bisa dirajam sampai mati. Orang buta juga mustahil bersaksi, “Yesus mengaduk tanah lalu mengoleskannya pada mataku.” Hanya orang yang berlagak buta yang tahu persis apa yang dilakukan Yesus saat itu.

Orang buta yang tiba-tiba celik pasti girang setengah mati. Orang tua yang anaknya buta sejak lahir mustahil tenang-tenang saja ketika menghadapi kenyataan bahwa anaknya tiba-tiba celik. Namun aneh bin ajaib. Dia tenang-tenang saja dan orang tuanya langsung cuci tangan tidak mau terlibat.

Kenapa ketika bertemu lagi, baik Yesus maupun pengemis itu sama-sama tidak menyinggung masalah tersebut? Karena keduanya sama-sama tahu tidak ada mujizat sama sekali. Kenapa ketika Yesus mengaku diri-Nya Anak Manusia dan bertanya, “Percayakah engkau kepada Anak Manusia?” dia langsung bertekuk lutut dan menyembah-Nya? Karena kalau rahasia terbongkar, dia dan orang tuanya pasti mati dirajam oleh orang Yahudi. Ha ha ha …

Faktanya, kepada orang buta tersebut Yesus sama sekali tidak menyatakan akan melakukan mujizat kesembuhan. Dia hanya meludah lalu mengaduk ludahnya dengan tanah kemudian mengoleskannya pada mata orang buta tadi sambil memberi perintah, “Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam.”

Yesus menyuruhnya untuk membasuh dirinya ke kolam Siloam, sama sekali tidak memberi perintah untuk membasuh mukanya saja apalagi hanya membasuh matanya saja. Sayangnya, anda sama seperti para sarjana teologi Kristen, apa pun gelarnya, sudah dibutakan akal budinya oleh para guru sekolah minggu sehingga beriman bahwa yang terjadi adalah, orang buta itu hanya mencuci matanya di kolam Siloam.

Kata Yesus: “Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta.” Yohanes 9:39

Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: “Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?” Yohanes 9:40

Jawab Yesus kepada mereka: “Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu.” Yohanes 9:41

Hai front pembela Kristen yang mulia, kalian sudah dibutakan dan berdosa itu sebabnya menghalalkan segala cara untuk menyakiti hati suhu hai hai alias bengcu. Namun karena kalian mengaku, “Kami melihat,” itu sebabnya tetaplah dosamu.

Ha ha ha ha ….. Sebenarnya Yesus tidak membuat mujizat palsu akan tetapi membongkar kedok pengemis yang berlagak buta

51 thoughts on “Mukjizat Palsu Yesus Di Siloam

  1. haha, itu prinsip mu, ya itu urusan mu sendiri ,biarin, yang penting sembah mamad nabi cabulloh mu itu, dan juga alloh mu tulisan arab simbol penis yang kamu sembah itu

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.