Cara cerdas menang debat? Lu ngomong yang lu tahu dan lu ngomong yang lu mau. Gua ngomong yang gua tahu dan gua ngomong yang gua mau. Kalau tidak sepakat, kita ngomong lagi. Itulah debat yang cerdas dan manjur.
Berapa banyak orang Indonesia yang punya KBBI? Kamus Besar Bahasa Indonesia? Saya punya. Susunan W.J.S . Poerwadarminta, terbitan PN. Balai Pustaka, tahun 1985. Harganya Rp. 14.375,-. Untuk jaman itu, harganya mahal sekali. Setelah merindukannya sejak kelas 3 SD, saya baru mampu rela membelinya saat kuliah tingkat 2.
Waktu SD, ada KBBI di sekolah kami. Kalau perlu saya pinjam ke perpustakaan. Waktu SMP dan SMA juga ada KBBI di perpustakaan kami. Di samping itu, ada 5 toko buku yang mengijinkan pengunjung untuk membaca KBBI. Waktu kuliah memang ada KBBI di perpustakaan namun tempat tinggalku jauh dari Kampus sementara kebutuhan atasnya semakin menjadi-jadi, makanya, beli saja.
Kenapa sebagai orang Indonesia yang lahir dan besar di Indonesia, kita perlu kamus bahasa Indonesia? Karena banyak kata-kata yang tidak kita pahami dengan akurat artinya. Karena punya kamus maka saya bisa mencari tahu kata-kata dengan mudah.
Sesungguhnya banyak kata-kata yang tidak dipahami dengan akurat oleh kebanyakan orang Indonesia. Umumnya mereka hanya agak-agak mengerti ketika mendengarnya atau membacanya lalu menafsirkannya seenak jidatnya.
Tidak mengerti kata-kata dengan akurat menimbulkan banyak salah paham yang memicu kebencian bahkan permusuhan yang tidak perlu. Itu sebabnya, sudah waktunya bagi anda untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia demi kasyikan media sosial.
Diskusi. Anda paham arti kata diskusi? Kebanyakan orang dewasa sering mengucapkan kata diskusi tanpa mengerti maknanya dengan akurat. Mereka pikir diskusi artinya ngerumpi padahal bukan. Anda paham ?
Diskusi: Pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah.
Cara Cerdas Menang Debat
Debat? Anda suka debat di media sosial? Banyak orang yang berdebat atau terlibat dalam perdebatan tanpa mengeri arti kata debat dengan akurat. Itu sebabnya yang terjadi di medsos (media sosial) saat ini adalah debat kusir alias berlagak dirinya kusir lalu menghalalkan segala cara untuk mengendalian orang lain seolah kuda. Anda mengerti apa itu debat?
Debat: Pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing.
Kisanak, tujuan debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal. Kenapa kita berdebat? Karena ada perbedaan pengetahuan di antara kita. Itu sebabnya kita berdebat. Untuk apa kita berdebat? Untuk saling menukar pendapat atau pengetahuan.
Apa itu kalah debat? Kalah debat adalah kalau anda tidak mampu memaparkan pendapat atau pengetahuan anda kepada lawan anda.
Apa itu menang debat? Menang debat adalah kalau anda berhasil memaparkan pendapat atau pengetahuan anda kepadalawan anda.
Debat Bukan Adu Pendapat
Paijo menyatakan bahwa Alkitab mencatat bahwa Yesus bukan Kristus karena Yesus dan Kristus adalah dua oknum yang berbeda.
Aseng berpendapat bahwa Alkitab mengajarkan bahwa Yesus dan Kristus adalah oknum yang sama dengan nama yang berbeda. Artinya, oknum tersebut punya dua nama yang berbeda yaitu Yesus dan Kristus.
Aseng langsung menuduh Paijo sesat. Tidak puas dengan itu dia malah menuduh Paijo cari sensasi. Lalu menasehatinya agar segera bertobat agar tidak masuk neraka. Lebih lanjut Aseng pun menghalalkan segala cara untuk memaki dan menghina dan mengejek untuk menyakiti hati Paijo.
Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, handai taulanku sekalian, itu bukan debat namanya namun menghujat dan melampiaskan emosi serta membenci orang lain.
Aseng langsung menuduh ajaran Paijo sesat. Dia lalu memberikan informasi bahwa Yesus adalah Kristus. Satu orang dengan dua nama. Dia juga menyerang bahwa ajaran Paijo itu salah. Ketika Paijo kekeh jumekeh dengan pendapatnya bahwa Yesus bukan Kristus, Aseng pun marah lalu mulai mencari kawan bahkan memanipulasi data dan infomrasi demi mendukung bahwa Paijo salah.
Sekali lagi, kerabatku sekalian, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, itu bukan debat namun adu pendapat dan adu keyakinan bahkan adu pendukung.
Debat Adalah
Apa jadinya kalau orang debat untuk menang-menangan dan mengalahkan orang lain? Itu namanya adu pendapat dan keyakinan bahkan adu pendukung. Kepada orang demikian saya katakan, “Suit aja. lebih cepat, untuk apa debat?”
Debat adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Dalam hal Paijo dan Aseng, setelah masing-masing selesai mengungkapkan pendapatnya dan masing-masing mengerti apa yang disampaikan yang lain, selesailah debat. Dua-duanya menang.
Debat agama orang Kristen lawan orang Islam. Anda berharap yang satu menang dan yang lain kalah? Agama Kristen kalah dan agama Islam menang? Alquran menang Alkitab kalah. Ajaran Kristen kalah dan ajaran Islam menang?
Itu bukan debat namanya. Itu namanya menghasut. Itu sebabnya kalau hanya mau menghasut lebih baik jangan berdebat karena akibatnya hanya saling menyakiti dan saling membenci. Bukan begitu caranya untuk berdakwa dan mengabarkan Injil serta kabar memberitakan baik. Karena di sorga yang terbesar adalah anak-anak.
Keren pak hai, lebih tercerahkan lagi ttg debat dan diskusi. Saya liat di SPMC atau blog Anda di medsos itu, org2 pada adu pendapat dg Anda, haha…
Tanggapi yang perlu aja, pak hai. Sy bbrp hr ini sdh gak mau terlalu berdebat dg org2 tuna susila itu, buang2 energi.
Anda tahu, sekalipun msh bnyak hal yg sy tdk stuju dg pendapat Anda, mungkin krn ktrbtsan pemahaman sy ttg yg Anda ajarkan, atau memang yg Anda tuliskan itu trllu sulit atau memang menyesatkan, saya tidak mau menghalalkan sgla cara utk melawan Anda. Sy lebih baik memilih bertanya, sdikit berargumen atau lbih baik memilih diam.
lalu belajar lagi. Semoga blog ini bisa membuka wawasan yg suka debat kusir, haha…
Tp kyaknya, HUKUM KONSISTENSI itu sulit disangkal oleh org yg udah kadung kontra, πππ
Ini blog saya copas utk di-share pak ya. Tks
klo gue mendebat dgn kasih bro… π
Ha ha ha ha ….. Ketika sempat, saya layani. Ketika ada ucapan yang baik, saya tulis blognya. dengan demikian maka sekali tulis berguna untuk banyak orang dan kapan saja.
Pengetahuan kita semakin banyak maka semakin gamblangnya. Selama ini saya tidak menulis “sistematika” namun sedang menggugat agar semuanya berjatuhan. Dengan demikian maka saya bisa melihat, mana yang mau belajar, mana yang hanya cari alasan, dan mana yang hanya menghujat dan memaki. Di samping itu, dari tanggapan-tanggapan itu maka saya semakin mengerti kesulitan orang lain sehingga dengan saya bisa menemukan cara agar menulis dengan lebih gamblang lagi.
Semakin hari akan semakin gamblang. SEmakin hari akan semakin kelihatan pazelnya.
Namanya juga usaha. siapa tahu makin hari makin banyak yang mengerti?
silahkan
Ok pak hai. Tp sistematika jngn kelamaan, bikin pusing, ntar yg bca keburu makin tersesat, haha…
Debat lagi debat lagi. Kok org2 pada suka debat, tapi gak ngerti esensi ya.
Adu pendapat tapi cuma ingin menang, takut kalah itu mah bukan debat, tapi memuaskan nafsu birahi, ehhh….salah maksudnya egoisme, nafsu yang egois