
Garrend Lumoindong
Rebah karena Roh Kudus? Semua orang pernah jatuh. Jatuh memicu gerak reflek UNTUK menyeimbangkan tubuh agar tegak. Gagal menyeimbangkan tubuh yang kehilangan keseimbangan agar tetap tegak namanya REBAH alias jatuh.
Tersebut di atas adalah rekaman orang-orang jatuh. Mereka jatuh karena kehilangan kesimbangan. Jatuh adalah gerak reflek. Jatuh tidak mungkin disengaja. Jatuh mustahil diniatkan. Jatuh tidak bisa diatur. Gerak reflek tidak bisa dikendalian apalagi diatur. Gerakan yang dikendalikan apalagi diatur bukan reflek namanya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “REBAH” adalah kata kerja dan artinya, “bergerak dari posisi berdiri ke posisi jatuh dan terbaring.” Sementara “JATUH” alias “terjatuh” artinya “terlepas dan turun atau meluncur ke bawah dengan cepat dan tiba-tiba alias tidak sengaja atau tidak diniatkan.
Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Kisah Para Rasul 9:3
Ia REBAH ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Kisah Para Rasul 9:4
Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kauaniaya itu. Kisah Para Rasul 9:5
Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat.” Kisah Para Rasul 9:6
Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun. Kisah Para Rasul 9:7
Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik. Kisah Para Rasul
Kisahnya sangat sederhana dan gamblang. Paulus REBAH karena terkejut oleh cahaya yang dilihatnya. Ketika mendengar suara dia tidak kehilangan pikiran jernihnya. Alih-alih ketakutan dia justru mengajukan pertanyaan logis dan segera berdiri. Sayang cahaya yang dilihatnya itu membuat matanya buta.
Yang ditemui oleh Paulus adalah Yesus bukan Roh Kudus. Paulus tidak REBAH dalam Yesus. Paulus juga tidak REBAH dalam Roh Kudus. Itu sebabnya menjadikan kisah tersebut sebagai dasar ajaran REBAH dalam roh adalah penipuan publik.
Penipuan Altar Call Garrend Lumoindong
Orang-orang di dalam video berjudul “Altar Call Di Teluk Naga Tangerang” di atas tidak roboh karena Roh Kudus. Mereka tidak roboh namun pura-pura REBAH. Mereka berlagak roboh agar tidak disebut kekeh-jumekeh mengeraskan hati dan tidak peka dengan jamahan Roh Kudus. Gaya rebah mereka kaku karena tidak melihat orang-orang yang berdiri siap menopang tubuh mereka. Ada yang menopang namun berdirinya terlalu ke belakang. Karena takut jatuh makanya mereka hanya berlagak roboh.
Apa yang dilakukan orang-orang Kristen dan Garrend Lumoindong anak pendeta Gilbert Lumoindong tersebut adalah PENIPUAN PUBLIK. Garrend Lumoindong bukan satu-satunya pengkotbah yang melakukan penipuan publik demikian karena Benny Hinn dan Philip Mantofa dan yang lainnya juga melakukan penipuan yang sama.
Selain mengaku pura-pura rebah karena takut disebut mengeraskan hati dan tidak peka dengan jamahan Roh Kudus banyak pula yang mengaku roboh karena didorong orang lain bahkan oleh pengkotbah.
Bagaimana dengan orang-orang jujur yang bersaksi dirinya ROBOH tanpa rekayasa? Mereka roboh karena kehilangan keseimbangan sebab terlalu lama berdiri dengan menutup mata. Siapa saja bisa membuktikan secara ilmiah.
Berdirilah sambil menutup mata. Dalam waktu antara 1-3 menit tubuh anda akan goyah karena keseimpangannya terganggu. Keseimbangan anda semakin rapuh karena anda lelah setelah lama menyanyi dan menari dan semakin rapuh karena pergumulan hati anda selama altar call.
Kenapa orang-orang tersebut TIDAK bergerak reflek UNTUK menyeimbangkan tubuh agar tegak? Karena mereka TAHU ada orang yang SIAP menopang mereka. Karena mereka sudah pernah jatuh beramai-rama dan tidak sakit karena akan jatuh ke tubuh orang-orang di belakangnya.
Lihatlah yang terjadi pada orang-orang tersebut. Kehilangan keseimbangan bukan REFLEK. Ketika berdiri semua orang normal mampu mengatur keseimbangannya agar seimbang atau kehilangan keseimbangannya. Ketika keseimbangannya terganggu secara ekstrim yang bersangkutan akan bergerak secara REFLEK untuk menjaga keseimbangannya. Itulah yang disebut JATUH atau REBAH.
Perhatikan dengan seksama video di atas. Tidak ada satu orang pun yang JATUH. Yang ada adalah mereka berusaha BERLAGAK roboh dengan menyeimbangkan tubuhnya.
Penipuan Dukun Mesmerianisme
Dukun mesmerianisme mengaku memiliki daya magnet di dalam tubuhnya. Dengan kekuatan daya magnetnya dia mampu membuat orang lain tidur lalu membersihkan tubuhnya dari anasir-anasir kotor sehingga marasa lebih bugar. Cara kerja dukun tersebut sebagai berikut:
Dukun menyuruh pasiennya berdiri rileks sambil memejamkan mata. Dia lalu melakukan gerakan-gerakan untuk menyalurkan daya magnetnya. Selang waktu berlalu (umumnya antara 1-3 menit), tubuh pasiennya pun mulai goyang. Ketika tubuh pasiennya goyah sang asisten dukun pun segera meraih lalu membaringkannya. Setelah pasien dibangunkan dia pun ditanya apakah tubuhnya merasa lebih segar setelah menerima daya magnet dari dukun? Jawabannya sudah pasti bahwa tubuhnya merasa lebih bugar.
Kerabatku sekalian, apa yang dilakukan oleh pengkotbah alam roh sama dengan yang dilakukan oleh dukun mesmerianisme yaitu penipuan publik. Tidak ada Roh Rudus yang membuat rebah. Juga tidak ada daya magnet yang membuat pasiennya tidur lalu merasa lebih segar. Yang ada hanya orang-orang yang berdiri dengan mata tertutup kemudian kehilangan keseimbangan lalu direbahkan.
Pandangan mata adalah cara tubuh untuk menjaga keseimbangan. Keseimbangan tubuh akan goyah ketika seseorang berdiri dan memejamkan mata cukup lama (antara 1-3 menit). Tubuh orang tersebut goyah karena dia kehilangan keseimbangan bukan karena serangan mesmerianisme atau dahya magnet atau tenaga dalam apalagi jamahan roh kudus. Keseimbangan tubuh langsung pulih begitu anda membuka mata.
Gerakan dukun mesmerianisme pura-pura menyalurkan daya magnet sama sekali tidak mengandung kekuatan atau sugesti sama sakali. Apa yang dialami pasiennya adalah gerakan wajar yang dilalami oleh siapa saja yang memejamkan nama cukup lama sehingga kesimbangan tubuhnya goyah.
Bila demikian, kenapa pasiennya roboh alias rebah? Karena dia dipaksa roboh oleh asisten dukun yang memegang tubuhnya. Tindakan memegang tersebut tidak dilakukan untuk menyelamatkan pasien namun penipuan publik agar MENYANGKA dirinya diselamatkan dan pasti jatuh bila tidak ditopang lalu dibaringkan. Pasien-pasien tersebut tidak jatuh namun direbahkan alias dibaringkan ke lantai oleh asisten dukun.
babi anjing bengcu jahat tidak baik ❗❗❗❗
❗❗❗❗
bengcu buat dosa pasti di hukum ke neraka ❗❗❗❗
❗❗❗❗
CURSED BENGCU DEAD PUNISH TO HELL FOREVER❗❗❗❗
❗❗❗❗
❗
bengcu provokator kerusuhan ❗
❗
bengcu jahat tukang adu kambing ❗
❗
bengcu pembohong pemfitnah dosa ke neraka ❗
❗
LAPOR bengcu KE POLISI ❗❗❗❗
❗
POLISI TANGKAP bengcu ❗❗❗❗
❗
CURSED BENGCU DEAD PUNISH TO HELL FOREVER❗❗❗❗
Tuhan sayang kamu, lekas sembuh ya. Tuhan tunggu kamu balik dengan tangan terbuka❤️