Sama seperti orang Kristen lainnya, saya pun beriman bahwa Yesaya 9:6 adalah nubuatan tentang Yesus. Iman adalah perasaan nyaman meyakini sesuatu. Karena merasa nyaman meyakininya maka tidak mempertanyakannya.
Tetapi tidak selamanya akan ada kesuraman untuk negeri yang terimpit itu. Kalau dahulu TUHAN merendahkan tanah Zebulon dan tanah Naftali, maka di kemudian hari Ia akan memuliakan jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, wilayah bangsa-bangsa lain. Yesaya 9:1
Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan TELAH melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang TELAH bersinar. Yesaya 9:2
Engkau TELAH menimbulkan banyak sorak-sorak, dan sukacita yang besar; mereka TELAH bersukacita di hadapan-Mu, seperti sukacita di waktu panen, seperti orang bersorak-sorak di waktu membagi-bagi jarahan. Yesaya 9:3
Sebab kuk yang menekannya dan gandar yang di atas bahunya serta tongkat si penindas TELAH Kaupatahkan seperti pada hari kekalahan Midian. Yesaya 9:4
Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Yesaya 9:5
Sebab seorang anak TELAH lahir untuk kita, seorang putera TELAH diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesaya 9:6
Sebab seorang anak TELAH lahir untuk kita, seorang putera TELAH diberikan untuk kita; pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Yang Mahabesar (el gibbowr), Yang Kekal (ad), Raja Damai (sar shalowm). Yesaya 9:6 – Terjemahan lebih baik
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan DI ATAS takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran DARI SEKARANG sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini. Yesaya 9:7
Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan DI ATAS takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran SAMPAI SEKARANG bahkan selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam (YHWH Tsaba) akan menjadikan (asah) hal demikian. Yesaya 9:7 – terjemahan lebih baik
Kerabatku sekalian, berdasarkan terjemahan LAI (Lembaga Alkitab Indonesia) tersebut di atas, mungkinkah Yesaya 9:6 adalah nubuatan tentang Yesus? Mustahil! Kenapa demikian? Karena nubuatan seharusnya tentang hal yang AKAN terjadi. Nubuatan tidak mungkin tentang hal yang TELAH terjadi.
Perhatikan kata-kata TELAH di dalam ayat-ayat di atas. TELAH artinya sudah TERJADI. Karena TELAH terjadi sekitar 700 tahun sebelum Yesus maka Yesaya 9:6 mustahil nubuatan tentang Yesus yang BARU akan lahir sekitar 700 tahun setelah ayat tersebut dicatat.
Handai taulanku sekalian, seumur hidup anda, sudah berapa kali anda mendengar kotbah yang mengutip ayat-ayat di atas? Berapa kali anda membaca ayat-ayat di atas? Bahkan berapa kali anda mengutip ayat-ayat di atas? Selama ini, pernahkah anda memperhatikan kata TELAH di dalam ayat-ayat tersebut di atas? Pasti belum pernah. Itu sebabnya anda tidak pernah mempertanyakan doktrin: Yesaya 9:6 adalah nubuatan tentang Yesus.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu. Markus 11:24
Kisanak, setelah akal budimu dicelikkan, apa yang akan anda lakukan selanjutnya? Mempertahankan doktrin: Yesaya 9:6 adalah nubuatan tentang Yesus? Anda lalu mengutip Markus 11:24 kemudian mengajarkan bahwa Yesaya memang bernubuat tentang Yesus namun dalam perspektif IMAN itu sebabnya dia bernubuat seolah-olah nubuatannya TELAH terjadi?
Atau anda mengajarkan doktrin: Praeksistensi Yesus? Kemudian ngotot bahwa Yesaya melalui ayat-ayat di atas sedang mengajarkan tentang Praeksistenti Yesus sejak purbakala sekaligus menubuatkan kelahiran Yesus sekitar 700 tahun kemudian?
Faktanya, sampai hari ini Yesus tidak pernah disebut penasehat ajaib. Yesus juga tidak pernah disebut Allah yang Perkasa. Juga tidak pernah disebut Bapa yang Kekal. Bahkan tidak pernah disebut Raja Damai.
Silahkan menghalalkan segala cara untuk membenarkan jiwa picik anda dan pikiran degil anda mengimani Yesaya 9:6 adalah nubuatan tentang Yesus, namun itu berarti anda membuang kesempatan untuk mengerti Yesaya 9:1-7 tersebut di atas apa adanya saja. Itulah kegenapan nubuatan Paulus dalam 2 Timotius 4:4, “Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.”
Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia. Ibrani 7:1
Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. Ibrani 7:2
Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya. Ibrani 7:3
Karena bukan nubuatan tentang Yesus lalu siapakah yang dibicarakan oleh Yesaya dalam Yesaya 9:1-7? Tentu saja Melkisedek. Melkisedek adalah penasehat ajaib karena Dia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena Dia adalah Anak Allah, Dia menjadi imam sampai selama-lamanya. Melkisedek adalah Raja Kebenaran. Dia juga adalah raja salem alias raja damai sejahtera.
Yesus bukan Melkisedek.
Semoga Tuhan mengampunimu.. Karna kamu telah berani menggugat firman Tuhan.
Bertobatlah. Jangan melogikakan Tuhan. Tuhan tidak berada diujung pengetahuanmu. Tuhan tidak akan, tidak akan,tidak akan,dan tidak akan pernah kau selami fikiran dan perbuatannya. Ingatlah kalau dirimu hanyalah manusia biasa yang hidup berdasarkan kasih karuniaNya, yang dengan kasih karunianya kamu beroleh hidup dan oleh kuasanya kamu diberikan nafas kehidupan. Jangan menganggap dirimu pintar. Jangan sekali kali engakau merendahkan Tuhan Yesus yang memberikanmu kehidupan. Jangan nyalakan murkanya. Minta ampun pada Tuhan. Segera.. Ingatlah Nama Yesus itu berkuasa saudaraku. Jangan kau cemari namanya dengan mulut kotormu. Tuhan itu selalu bertindak atas namanya. Jangan sampai.. Jangan sampai… Jangan sampai… Jangan sampai murka Tuhan turun atasmu saudaraku.
Aku mengampunimu nak.
Anda tidak mengerti teologi bro. Bahasa Indonesia itu terbatas dan kurang luas untuk terjemahannya….. baca kitab asli Yesaya dengan bahasa Ibrani, disitu jelas kata “telah” dalam bahasa ibrani itu “Akan”.. makannya kalo kita membaca Alkitab dengan terjemahan bahasa Indonesia akan sangat terbatas. Maka dari itu saya membaca dengan bahasa aslinya yaitu bahasa Ibrani.
Elu itu orang GILA yang berlagak WARAS. ha ha ha …. Elu yang nggak ngerti teologi malah menyalahkan orang lain? ha ha ha