Gambar: stefanussusanto.org

Tujuan menguji suatu ajaran dengan alkitab sebagai standar kebenaran dan sumber pustaka adalah membuktikan apakah ajaran tersebut adalah ajaran alkitab?

Tujuan menguji kesaksian pengalaman dengan alkitab sebagai standar kebenaran dan sumber pustaka adalah membuktikan  apakah kesaksian pengalamannya (misal: piknik ke neraka) adalah kisah nyata dan alkitabiah?

Tujuan menguji kesaksian mujizat secara ilmiah dengan cara yang mudah adalah membuktikan apakah kesaksian itu adalah kisah nyata atau pepesan kosong belaka? Bila kisah nyata, apakah itu adalah mujizat atau fenomena alamiah biasa saja?

Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik. 1 Tesalonika 5:21

Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Matius 24:4

Jawab Yesus kepada mereka: “Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Markus 12:24

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Lukas 17:1

Menguji segala sesuatu adalah amanat Kristus dan para rasul. Itu sebabnya murid-murid Kristus harus menguji semua ajaran yang diajarkan sebagai ajaran alkitab, emua kesaksian yang disebut pengalaman rohani dan semua kesaksian mujizat.

Yang ajarannya dan kesaksian pengalamannya serta kesaksian mujizatnya lulus ujian tidak mungkin dicela. Kalau pun dicela dengan semana-mena, mudah sekali untuk dibela. Itu sebabnya yang dicela dalam weblog bengcumenggugat memang TERCELA. Tidak mencelanya berarti mendukung penyesatan.

Itu sebabnya, sebelum menuduh MENCELA sebaiknya MENGUJI apakah sudah menguji secara logis? Apakah sudah menguji dengan standar yang benar? Apakah telah diuji dengan adil? Apabila pengujiannya dilakukan dengan benar dan adil itu berarti hamba Tuhan itulah yang TERCELA dan yang harus anda lakukan adalah menegor dia bukan menegor hai hai bengcu yang mengungkapkan kesesatan dan penipuannya.