Cara Haram Mengeruk Dana Sosial Umat Kristen


Gambar: ishamerdeka.blogspot.com

Cara haram mengeruk dana sosial umat Kristen? Benar. Kita akan mengulitinya helai demi helai seperti menguliti bawang bombai dengan Alkitab sebagai sumber pustaka dan standar kebenaran sehingga nampak gamblang mana yang halal dan mana yang haram.

Dana Gereja Harus Diusahakan

Lalu datanglah hamba yang menerima satu talenta dan berkata, “Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah orang yang menuai di tempat tuan tidak menabur dan memungut dari tempat tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan menyembunyikan talenta tuan di dalam tanah. Ini. Terimalah talenta tuan!”

Maka jawab tuannya itu, “Hai kamu. Jadi, kamu sudah tahu bahwa aku menuai di tempat aku tidak menabur dan memungut dari tempat aku tidak menanam? Kalau tidak mau mengusahakannya seharusnya engkau berikan uangku itu kepada orang lain yang mau mengusahakannya supaya saat kembali, aku menerimanya dengan labanya. Penjaga! Campakkan hamba tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap!”

Apa hikmat yang dapat kita simpulkan dari kisah dalam Matius 25:14-30 di atas? Kerabatku sekalian, uang gereja harus diusahakan dengan baik agar menghasilkan laba. Mengubur uang tuannya saja membuat hamba satu talenta dicampakkan ke neraka, bagaimana dengan gereja yang membagi-bagikannya bahkan menggunakannya untuk foya-foya?

Dana sosial umat Kristen diberikan dengan motivasi yang baik untuk tujuan yang baik. Itu sebabnya harus dibelanjakan dan dikelola dengan baik pula. Dikelola secara transparan adalah cara yang paling baik.

Dana Sosial Gereja Mula-Mula

Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea. Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada penatua-penatua dengan perantaraan Barnabas dan Saulus. Kisah Para Rasul 11:29-30

Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian dalam pelayanan kepada orang-orang kudus. 2 Korintus 8:4

Sebab kamu dibebani bukanlah supaya orang-orang lain mendapat keringanan, tetapi supaya ada keseimbangan. 2 Korintus 8:13

Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan. 2 Korintus 8:14

Seperti ada tertulis: “Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan.” 2 Korintus 8:15

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 2 Korintus 9:6

Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. 2 Korintus 9:7

Tentang pengumpulan uang bagi orang-orang kudus, hendaklah kamu berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang kuberikan kepada Jemaat-jemaat di Galatia. 1 Korintus 16:1
 
Pada hari pertama dari tiap-tiap minggu hendaklah kamu masing-masing–sesuai dengan apa yang kamu peroleh–menyisihkan sesuatu dan menyimpannya di rumah, supaya jangan pengumpulan itu baru diadakan, kalau aku datang. 1 Korintus 16:2

Tersebut di atas adalah ayat-ayat yang mencatat dana sosial gereja mula-mula. Anggota jemaat memberi bukan untuk menaati perintah namun untuk mengungkapkan tepa selira. Berbagi dengan rela bukan memberi sesajen karena takut. Tepa selira dengan mereka yang dihantam bencana. Tepa selira dengan kaum duafa (miskin). Tepa selira dengan mereka yang tidak menabur karena menghabiskan semua waktunya untuk pekabaran Injil.

Sampai hari ini masih banyak gereja yang masih menjaga tradisi dana sosial gereja mula-mula dengan mengedarkan dua kantong kolekte dalam kebaktian Minggu. Kantong kolekte pertama menampung dana sosial untuk menunjang biaya operasional gereja dan kantong kolekte kedua menampung dana sosial untuk membantu fakir miskin dan mereka yang terkena bencana.

Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. 2 Korintus 9:6

Banyak pendeta yang mengutip 2 Korintus 9:6 untuk memacu umat Kristen agar memberi persembahan sebanyak mungkin. Mereka mengajarkan bahwa menabur adalah memberi persembahan. Itu sebabnya orang yang menabur banyak adalah yang banyak memberi persembahan. Mereka akan menuai banyak artinya, bila berdagang usahanya akan maju dan untung besar, bila bekerja akan naik pangkat dan naik gaji besar.

Komersialisasi Ibadah Untuk Mengeruk Dana Umat

Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi, pejabat-pejabat rumah ibadat (Sunagoge) menyuruh bertanya kepada mereka: “Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!” Kisah Para Rasul 13:15

Pada hari pertama dalam minggu itu, ketika kami berkumpul untuk memecah-mecahkan roti, Paulus berbicara dengan saudara-saudara di situ, karena ia bermaksud untuk berangkat pada keesokan harinya. Pembicaraan itu berlangsung sampai tengah malam. Kisah Para Rasul 20:7

Yesus mengajar di bait TUHAN (hieron) dan rumah ibadat (sunagoge). Di sela-sela pengajaran-Nya Yesus melakukan mujizat namun tidak pernah beribadah. Alkitab tidak mencatat kisah Yesus memberi korban bakaran, korban sajian, korban keselamatan, korban penghapus dosa, korban penebus salah, bahkan saat melakukan perjamuan Paskah Yesus dan murid-murid-Nya tidak memotong domba.

Setelah Yesus mati dan bangkit lalu naik ke sorga, murid-murid-Nya pun melakukan hal yang sama, mengajar di bait TUHAN dan sunagoge namun tidak beribadah. Kenapa Yesus dan murid-murid-Nya mengajar namun tidak beribadah? Karena mereka ingin memperbarui agama Yudaisme.

Agama Yahudi adalah agama warisan. Itu sebabnya hanya boleh dipeluk oleh ahli waris Yakub. Selain keturunan Yakub adalah kafir. Orang Kafir tidak boleh masuk ke sunagoge. Orang-orang Kristen baik Yahudi maupun non Yahudi melakukan kebaktian pada hari Minggu di rumah-rumah orang Kristen.

Ketika jumlah umat Kristen semakin banyak apalagi ketika dipeluk oleh Kaisar  Constantinus (280-337 M) maka pembangunan rumah ibadah Kristen pun mulai marak di mana-mana.

Pembangunan rumah ibadah memicu disusunnya tata ibadah dan memacu peningkatan jumlah pekerja firman. Semuanya memerlukan biaya. Biaya yang besar sekali. Entah siapa yang memulainya, namun, gereja pun mengembangkan doktrin dan tata ibadah untuk mengeruk dana umatnya dengan mengadopsi ajaran persembahan dan korban agama Yudaisme. Itu sebabnya kecuali berdoa di rumah, tidak ada satu ibadah Kristen pun yang gratis. Selalu ada pengerukan dana dalam setiap ibadah (kebaktian) Kristen.

Baptis Anak Dan Korban Tebusan Anak Sulung

Gambar: menaradoabatam.blogspot.com

Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu, Kejadian 4:4

“Kuduskanlah bagi-Ku semua anak sulung, semua yang lahir terdahulu dari kandungan pada orang Israel, baik pada manusia maupun pada hewan; Akulah yang empunya mereka.” Keluaran 13:2

maka haruslah kaupersembahkan bagi TUHAN segala yang lahir terdahulu dari kandungan; juga setiap kali ada hewan yang kaupunyai beranak pertama kali, anak jantan yang sulung adalah bagi TUHAN. Keluaran 13:12

Lagipula setiap tahun kami akan membawa ke rumah TUHAN hasil yang pertama dari tanah kami dan buah sulung segala pohon. Nehemia 10:35

Dan ketika genap delapan hari dan Ia harus disunatkan, Ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya. Lukas 2:21

Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan, Lukas 2:22

dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.  Lukas 2:24

Baptis anak adalah tata ibadah yang diadopsi dari tradisi sunat dan korban penebusan anak sulung agama Yudaisme. Baptis anak tidak gratis. Orang tua yang membaptiskan anaknya harus memberi persembahan syukur.

Pdt. Niko Njotorahardjo dari GBI mengaku mendengar suara Tuhan mengajarkan doktrin buah sulung. Buah sulung adalah seluruh pendapatan bulan pertama setiap tahun. Buah sulung adalah milik Tuhan, itu sebabnya harus dikembalikan kepada Tuhan. Tidak mengembalikan buah sulung berarti mencuri. Mereka yang mencuri milik Tuhan akan dimiskinkan oleh Tuhan.

Baptis Dewasa dan Korban Keselamatan

Gambar: Tiberias-Church.

“Jikalau persembahannya merupakan korban keselamatan, maka jikalau yang dipersembahkannya itu dari lembu, seekor jantan atau seekor betina, haruslah ia membawa yang tidak bercela ke hadapan TUHAN. Imamat 3:1

Baptis dewasa dan Sidhi diadopsi dari tradisi korban keselamatan bangsa Israel sebagai ucapan syukur karena telah dibebaskan dari perbudakan di Mesir. Sama seperti baptis anak, baptis dewasa dan sidhi pun tidak gratis. Setelah dibaptis dan atau disidhi harus memberi persembahan sebagai ucapan syukur telah diselamatkan dari perbudakan dosa.

Pdt. Pariadji dari Gereja Tiberias bersaksi dirinya menerima kuasa baptisan dari Yesus dan kuasa untuk memberi kuasa baptisan kepada orang lain. Hanya orang-orang yang punya kuasa baptisan yang diakui oleh Yesus baptisannya. Itu sebabnya meskipun sudah dibaptis namun yang tidak dibaptis oleh Pariadji dan orang-orang yang menerima kuasa baptisan darinya harus dibaptis ulang. Setelah dibaptis harus memberi persembahan syukur karena telah diselamatkan.

Persembahan Persepuluhan

Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.” Kejadian 28:22

Gambar: surabayapagi.com

“Lagi haruslah engkau berbicara kepada orang Lewi dan berkata kepada mereka: Apabila kamu menerima dari pihak orang Israel persembahan persepuluhan yang Kuberikan kepadamu dari pihak mereka sebagai milik pusakamu, maka haruslah kamu mempersembahkan sebagian dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN, yakni persembahan persepuluhanmu dari persembahan persepuluhan itu, dan persembahan itu akan diperhitungkan sebagai persembahan khususmu, sama seperti gandum dari tempat pengirikan dan sama seperti hasil dari tempat pemerasan anggur. Secara demikian kamupun harus mempersembahkan sebagai persembahan khusus kepada TUHAN sebagian dari segala persembahan persepuluhan yang kamu terima dari pihak orang Israel. Dan yang dipersembahkan dari padanya sebagai persembahan khusus kepada TUHAN haruslah kamu serahkan kepada imam Harun. Bilangan 18:26-28

Berdasarkan janji Yakublah, TUHAN (YHWH) mengaku sepersepuluh hasil pertanian dan peternakan setiap keturunan Yakub adalah milik-Nya. TUHAN lalu memberikan hak persepuluhannya dari kesebelas suku Israel kepada suku Lewi dan memberikan hak persepuluhannya dari suku Lewi untuk keturunan Harun sebagai milik pusaka.

Abraham Alex Tanuseputra dari gereja Bethany mengajarkan bahwa orang Kristen adalah bangsa Yahudi rohani dan pendeta adalah suku Lewi rohani. Lebih lanjut dia mengajarkan bahwa selain suku Lewi dirinya juga adalah Imam. Itu sebabnya orang Kristen harus memberi persembahan persepuluhan bagi pendetanya. Dan pendeta-pendeta gereja Bethany harus memberi persepuluhan kepada dirinya sebagai imam gereja Bethany.

Korban Penebus Dosa dan Salah

Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu seorang dari rakyat jelata, dan ia melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN, sehingga ia bersalah, maka jikalau dosa yang telah diperbuatnya itu diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai persembahannya karena dosa yang telah diperbuatnya itu seekor kambing betina yang tidak bercela. Lalu haruslah ia meletakkan tangannya ke atas kepala korban penghapus dosa (chatta’ah) dan menyembelih korban itu di tempat korban bakaran. Imamat 4:27-29

Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri. Haruslah ia membawa kepada imam seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, yang sudah dinilai, sebagai korban penebus salah. Imam itu haruslah mengadakan pendamaian bagi orang itu karena perbuatan yang tidak disengajanya dan yang tidak diketahuinya itu, sehingga ia menerima pengampunan.  Itulah korban penebus salah (asham); orang itu sungguh bersalah terhadap TUHAN.” Imamat 5:17-19

Pada abad ke 15-16 ajaran “Siapa yang mati sebelum mengakui dosanya pasti masuk neraka,” menimbulkan ketakutan umat Katolik. Itu sebabnya umat Katolik pun melakukan pengakuan dosa secara sistemik. Mereka mengakui kapan pengakuan dosa terakhirnya kemudian mengakui dosa-dosanya sejak pengakuan dosa terakhir kepada pastor. Pastor yang menerima pengakuan dosa lalu menentukan besarnya uang korban penghapus dosa dan penebus salah yang harus dipersembahkan.

Tradisi Pengakuan dosa yang diadopsi dari tradisi korban penebus dosa dan korban penebus salah bangsa Israel masih diajarkan dan dipraktekkan hingga saat ini di gereja Katolik, meskipun korban penghapus dosa dan penebus salahnya bukan uang lagi namun berapa kali mengucapkan doa maria dan atau doa bapa kami.

Gereja Harus Kembali Kepada Kasih

“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan (kataluo) hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya (kataluo), melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan (parerchomai) dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Matius 5:17-18

sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan (katargeo) hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Efesus 2:15-16

Kerabatku sekalian, Hukum Taurat dan segala perintah dan ketentuannya hanya berlaku bagi keturunan Yakub. Yang bukan keturunan Yakub adalah kafir. Orang kafir tidak boleh masuk Jemaah TUHAN (YHWH). Itu sebabnya Hukum Taurat tidak berlaku bagi orang kafir dan orang kafir tidak boleh menyembah YHWH. Orang Kafir yang sok akrab sok dekat menjalankan hukum Taurat dan menyembah YHWH akan dibunuh dengan dirajam oleh orang Yahudi.

Kebanyakan orang Kristen bilang, “Sampai hari ini langit dan bumi masih ada itu sebabnya hukum Taurat masih berlaku,” padahal hukum Taurat tidak berlaku lagi bukan karena langit dan bumi berlalu namun karena kematian Yesus sebagai manusia adalah bukti bahwa semuanya SUDAH terjadi. Itu sebabnya sejak kematian Yesus orang Yahudi tidak terikat lagi oleh Hukum Taurat dan segala perintah dan ketentuannya, karena oleh kematian Yesus hukum Taurat sudah dibatalkan.

Handai taulanku sekalian, berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas maka ajaran untuk menjalankan Hukum Taurat dan segala perintah dan ketentuannya bagi orang Kristen adalah ajaran SESAT karena bertentangan dengan ajaran Alkitab. Makanya orang Kristen harus kembali kepada ajaran Alkitab sejati. Orang Kristen harus kembali kepada kasih. Orang Kristen harus memberi untuk mengungkapkan cinta kasih bukan karena takut kutuk kemiskinan apalagi untuk memancing berkat. Gereja tidak boleh menggunakan cara haram untuk mengeruk dana sosial umat Kristen.

38 thoughts on “Cara Haram Mengeruk Dana Sosial Umat Kristen

  1. Pengetahuan tentang sejarah Indonesia dan Konstitusi Indonesia bukan SYARAT untuk menjadi WNI. Namun, pengetahuan tentang sejarah Indonesia dan UU indonesia membuat WNI lebih mudah menjalani hidup sebagai WNI. Pengetahuan Alkitab juga sama. bukan syarat namun menjadikan hidup lebih mudah untuk dijalani.

  2. Dalam setiap ibadah raya gereja saya sebenarnya heran kenapa para gembala kerap mengingatkan soal bermacam persembahan wajib yg menurut saya tidaklah penting untuk jemaat. Menurut saya esensi dalam persekutuan adalah berterima kasih bersama dengan penuh rasa syukur dan memuji Tuhan Allah Yesus Kristus atas segala karunia/anugrah keselamatan yg diberikan kepada sejatinya pengikut Yesus Kristus. Dan yg paling penting menurut saya adalah kekayaan rohani jemaat, bukan kekayaan materi gereja persekutuannya.

    Jujur saja saya bukan ahli Alkitab, namun kejelasan Matius 5:17-18 dan Efesus 2:15-16 seharusnya diperhatikan lagi oleh pendeta/gembala diseluruh dunia yg seperti mengabaikan kedua ayat tsb.

    Saya bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus Allah yg sejati dan Terima Kasih kepada hai hai yg sudah memberikan saya cukup pencerahan mengenai persembahan yg benar.

  3. yaelah bengcu..bengcu.. masih aja ..ckckck
    Tuhan Yesus berkati ya !
    ameen

  4. Bgmna dgn 10 Hukum yg diterima Musa langsung dari TUHAN ALLAH sendiri, apakah ini juga sdh tidak b’laku lagi?

  5. Dimas kanjeng,aa gatot brajamasuti,ustad guntur bumi,aa gym,ustad al habsyi…dan masih banyak lagi? Semua kembali ke kitab suci….

  6. pak bengcu bapak seorang pendeta atau apa ya pak…… boleh tahu tks.

  7. Saya anggota GKI Siliwangi, anggota jemaat biasa. bukan pendeta juga bukan sarjana teologi. Saya hanya suka membaca Alkitab.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.