Kerabatku sekalian Kesepakatan Batutulis bukan pepesan kosong. Partai GERINDRA sudah mempublikasikannya. Disebut Kesepakatan Batutulis karena dibuat dan disepakati di Batulis Bogor. Kesepakatan Batutulis adalah cermin perilaku politikus Indonesia. Kesepakatan Batutulis menunjukkan dengan gamblang KUALIFIKASI Prabowo Subianto khususnya dan politikus Partai GERINDRA umumnya. Politikus PDI Perjuangan MENGIBULI politikus Partai GERINDRA? Terlalu!
KESEPAKATAN BERSAMA PDI PERJUANGAN DAN PARTAI GERINDRA DALAM PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA 2009-2014
Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden, Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden
- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Partai Gerindera) sepakat mencalonkan Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2009.
- Prabowo Subianto sebagai wakil presiden, jika terpilih, mendapat penugasan untuk mengendalikan program dan kebijakan kebangkitan ekonomi Indonesia yang berdasarkan azas berdiri di kaki sendiri, berdaulat di bidang politik, dan kepribadian nasional di bidang kebudayaan dalam kerangka sistem presidensial. Esensi kesepakatan ini akan disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri pada saat pengumuman pencalonan calon presiden dan calon wakil presiden serta akan dituangkan lebih lanjut dalam produk hukum yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
- Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto bersama-sama membentuk kabinet. Berkaitan dengan penugasan pada butir 2 di atas, Prabowo Subianto menentukan nama-nama menteri yang terkait. Menteri-menteri tersebut adalah Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian, Menteri keuangan, Menteri BUMN, Menteri ESDM, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Hukum dan HAM, dan Menteri Pertahanan.
- Pemerintah yang terbentuk akan mendukung program kerakyatan PDI Perjuangan dan 8 (delapan) program aksi Partai Gerindera untuk kemakmuran rakyat.
- Pendanaan pemenangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 ditanggung secara bersama-sama dengan presentase 50% dari pihak Megawati Soekarnoputri dan 50% dari pihak Prabowo Subianto.
- Tim sukses pemenangan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009 dibentuk bersama-sama melibatkan kader-kader PDI Perjuangan dan Partai Gerindera serta unsur-unsur masyarakat.
- Megawati Soekarnoputri mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014.
Jakarta, 16 Mei 2009
Megawati Soekarnoputri
Prabowo Subianto
Bengcu Menggugat:
Disebut Kesepakatan Batutulis karena dibuat dan disepakati di Batutulis, Bogor.
Meskipun diberi judul: Kesepakatan Bersama PDI Perjuangan Dan Partai GERINDRA, namun kesepakatan yang terdiri dari TUJUH butir tersebut bukan kesepakatan bersama PDI Perjuangan dan Partai GERINDRA. Kenapa demikian?
Meskipun saat menandatangi Kesepakatan Batutulis Megawati adalah Ketua Umum PDI Perjuangan dan Prabowo adalah Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA namun di dalam Kesepakatan tersebut keduanya tidak bertindak sebagai KETUA Partai juga tidak bertindak atas NAMA partai. Keduanya bertindak atas nama PRIBADI. Megawati Soekarnoputri sebagai calon presiden dan Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden dari PDI Perjuangan dan Partai GERINDRA. Itu sebabnya JABATAN keduanya tidak disebutkan dalam Kesepakatan Batutulis.
Berdasarkan fakta tersebut di atas maka Kesepakatan Batutulis MENGIKAT Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto namun TIDAK mengikat PDI Perjuangan dan Partai GERINDRA.
Kesepatakan butir 7 tidak menjadikan kesepakatan butir ke 2 sebagai PRASYARAT. Itu sebabnya meskipun GAGAL menjadi Presiden RI periode 2009-2014 namun Megawati Soekarnoputri terikat pada kesepakatan untuk mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden tahun 2014.
Meskipun kesepakatan butir 7 tidak menyebutkan bentuk DUKUNGAN yang harus diberikan oleh Megawati kepada Prabowo Subianto, namun Megawati harus memberikan SUARA-nya sebagai dukungan MINIMAL bagi Prabowo. Artinya Megawati harus nyoblos Prabowo saat PEMILU Presiden tahun 2014 nanti.
Bolehkah Megawati Soekarnoputri menjadi calon Presiden RI 2014? Tidak boleh! Kenapa demikian? Karena mencalonkan diri berarti MENENTANG pencalonan Prabowo Subianto. MENENTANG pencalonan Prabowo Subianto berarti mengkhianati butir 7 Kesepatakan Batutulis.
Butir ke 7 Kesepakatan Batutulis menghapus kesempatan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden tahun 2014 juga menghapus kesempatannya untuk mencalonkan diri menjadi wakil presiden bila calon presidennya bukan Prabowo Subianto.
Apa jadinya bila Megwati mencalonkan dirinya menjadi calon presiden 2014 atau mencalonkan diri menjadi calon wakil presiden 2014? Dia bisa digugat ke Pengadilan untuk memenuhi butir 7 Kesepakatan Batutulis. Pencalonannya akan BATAL demi hukum.
Apakah tindakan PDI Perjuangan mencalonkan Joko Widodo menjadi Calon Presiden 2014 menyalahi Kesepakatan Batutulis? Tidak! Kenapa demikian? Karena PDI Perjuangan tidak terikat oleh Kesepakatan Batutulis.
Sehubungan dengan pencalonan Jokowi menjadi calon presiden RI tahun 2014 Ketua Umum PDI Perjuangan mengeluarkan MANDAT yang dikenal dengan nama Mandat Jokowi. Apakah tindakan Megawati Soekarnoputri menulis Mandat Jokowi melanggar Kesepakatan Batutulis? Tidak! Kenapa demikian? Karena Mandat Jokowi bukan Mandat Megawati Soekarnoputri namun mandat Ketua Umum PDI Perjuangan sedangkan Kesepakatan Batutulis adalah kesepakatan pribadi Megawati Soekarnoputri.
Kesepakatan Batutulis mengikat Megawati Soekarnoputri secara pribadi namun tidak mengikat Ketua Umum PDI Perjuangan apalagi mengikat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Prabowo Subianto yang terhormat, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan saya berkata, “Dikibulin nich ye?” Sebagai Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA yang KECIL saja anda dikibulin, apalagi jadi presiden Republik Indonesia? Untuk masalah SEPELE saja anda CEROBOH (ceroboh atau kurang cerdas?) bagaimana dengan masalah BANGSA? Setelah DIKIBULIN politisi PDI Perjuangan alih-alih MAWAS diri dan MENGAKUI kebodohan sendiri anda justru menyalahkan orang lain? TERLALU!
Prabowo Subianto yang mulia, sekali lagi, mohon maaf tanpa mengurangi rasa hormat, saya MUSTAHIL mempercayakan jabatan Presiden Republik Indonesia kepada anda. Saya tidak PERCAYA anda MAMPU memimpin Republik Indonesia.
Man of Honor: William lebih rela kehilangan kerajaan bisnis yang dengan susah payah dibangunnya dari nol daripada kehilangan harga diri dan martabat akibat salah satu anggota keluarganya tak mampu melunasi utang.
HUTANG itu harus dibayar. HARGA diri dan MARTABAT harus dijaga. William Suryajaya MEMBAYAR hutang untuk menjaga harga diri dan martabat? Apa hebatnya? Hanya PENJAHAT yang tidak melakukan hal demikian kisanak. ha ha ha ha …
Bank SUMA berhutang itu karena apa ya? Ha ha ha ha ….. Karena MELANGGAR ATURAN bukan? Karena dijalankan tidak sesuai ATURAN bukan? ha ha ha ha … Kenapa demikian? Karena bank yang dijalankan dengan BENAR nggak mengalami hal demikian kok? ha ha ha …
hai hai :
Kesepakatan Batutulis mengikat Megawati Soekarnoputri SECARA PRIBADI namun tidak mengikat Ketua Umum PDI Perjuangan apalagi mengikat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Prabowo Subianto yang terhormat, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, izinkan saya berkata, “Dikibulin nich ye?” Sebagai Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA yang KECIL saja anda dikibulin, apalagi jadi presiden Republik Indonesia?
hai hai :
HUTANG itu harus dibayar. HARGA diri dan MARTABAT harus dijaga. William Suryajaya MEMBAYAR hutang untuk menjaga harga diri dan martabat? Apa hebatnya? Hanya PENJAHAT yang tidak melakukan hal demikian kisanak. ha ha ha ha …
>>>>>>>>>>>>>>>>>
Yang dilakukan William Soeryajaya memberikan JAMINAN PRIBADI atas kasus kerugian yang menimpa Bank Summa milik anaknya. Kasus yang menimpa Bank Summa SECARA HUKUM tidak ada hubungannya perusahaan Astra International miliknya.
Yang ia lakukan adalah menjual kepemilikannya di Astra International demi menyelesaikan kasus Bank Summa sehingga nasabah tidak ada yang dirugikan. Hai hai menganggap hal tersebut BIASA SAJA.
Hai hai mendukung Megawati untuk tidak memenuhi janjinya terhadap Prabowo karena hal tersebut merupakan IKATAN PRIBADI yang tidak ada ‘akibat hukum’ terhadap PDIP. Malahan anda senang/bangga karena Megawati mengibuli Prabowo.
Justru disinilah yang ingin saya tekankan :
1. Dalam kasus Bank Summa tidak ada ‘akibat hukum’ terhadap William S. tetapi ia memberikan JAMINAN PRIBADI untuk menyelesaikannya.
2. Dalam kasus Perjanjian Batutulis JAMINAN PRIBADI dianggap hal yang sepele (bagi hai hai) karena tidak ada ‘akibat hukum’ bagi PDIP.
Saya yakin BUKAN hal tersebut yang mendasari Megawati mencalonkan Jokowi sebagai capres.
Jadi seperti yang telah diakui hai hai : Ujilah tulisan hai hai (jangan langsung mengekor saja seperti yang dilakukan beberapa pendukung hai hai).
Untuk hai hai jangan terlalu mudah mengaitkan pendapat anda dengan/sebagai Tionghoa Kristen.
Yang punya bank Suma siapa ya? Anak William Suryajaya. Yang bayar hutang kepada nasabah bank suma itu siapa ya? Anak William Suryajaya. Bila tidak bayar, siapa yang DIPENJARA? anak William Suryajaya. MENJUAL harta untuk diberikan kepada Anaknya? Hal demikian sudah BIASA dilakukan orang banyak. Nggak ada istimewsanya kok. ha ha ha ha ….. Waktu itu supir saya jual BB agar bisa bayar hutang kartu kredit anaknya. dia anggap tindakannya biasa-biasa saja tuh. ha ha ha …
untuk masalah Megawati mencla mencle, silahkan klik di SINI untuk membacanya, kisanak.
Yang mencla mencle bukan Megawati tetapi orang-orang yang membelanya dengan alasan :
– point no 7 berhubungan dengan point no 2
– kesepakatan yang dibuat merupakan kesepakatan pribadi yang tidak ada konsekwensi apapun
– kewajiban Megawati hanya sebatas mencoblos Prabowo
– dll
Jika kita mau jujur memang Megawati melanggar kesepakatan.
Hal ini untuk memenuhi tuntutan sebagian besar rakyat Indonesia yang tentunya harus diutamakan.
Kasih tahu prabowo dong siapa yang mencla mencle. ha ha ha … Dia belum tahu tuh kalau megawati tidk mencla mencle. ha ha ha …
Megawati marah sama SBY (hingga sekarang) karena dulu ketika menjadi menteri diam-diam mencalonkan diri menjadi presiden tanpa memberi tahu Mega.
Sekarang Mega harus berbicara dengan Prabowo untuk menjelaskan keputusannya. Ibarat orang berhutang harus menjelaskan kenapa tidak bisa bayar hutang. Jika tanpa penjelasan akan dianggap NGEMPLANG.
Setujuuuuuu!!!
http://m.merdeka.com/pemilu-2014/prabowo-mengaku-selalu-baik-ke-tetangga-sehingga-menang-telak.html
Kita bisa/perlu belajar dari ‘keangkuhan Megawati’ dan ‘kerendahan hati Prabowo’.
ini sama kayak orang shaolin dikibulin ma orang bulim ya….si jaywhatcat yg kotor aja bs tahu…mosok bengcu ga tau. amithabha sancai sancai