Anda tahu kopi si Borong-Borong? Benar! kopi Siborong-borong dijual oleh Starbucks Cafee dengan harga Rp. 90 sekian ribu per 250 g. Minggu lalu waktu kebaktian bagimu negeri di depan Istana saya kebagian 250 g. Oleh-oleh dari Jemaat HKBP Sitabo-tabo Si Borong-borong Tapanuli Utara yang dibawa oleh Ibu Pdt. Marcia Silaen. Saya sudah mencium wanginya dan menelitinya. Wow … benar-benar kopi Siborong-borong yang dasyat itu. Selain membawa kopi, Pdt. Marcia juga membawa UANG. Uang itu dikumpulkan oleh anggota Jemaat HKBP Sitabo-tabo untuk membantu GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia.

Menurut Pdt. Marcia, mereka TAHU yang dihadapi dan dilakukan oleh GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di depan istana. Mereka tahu GKI Yasmin ada di Bogor dan HKBP Filadelfia ada di Bekasi  dan Untuk melakukan kebaktian bagimu negeri di depan istana, perlu BIAYA perjalanan. Mereka mendukung GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia dengan DOA dan berusaha MENDAMPINGI dengan KOPI hasil  kebun sendiri dan UANG yang dikumpulkan. Jumlah uangnya tidak banyak, ketika dijadikan satu dengan uang yang dikumpulkan oleh peserta kebaktian di depan Istana untuk membantu posko banjir PGI, jumlahnya sekitar Rp. 3,4 jt.

Harga kopi di Sitabo-tabo nggak semahal harga kopi mereka di Starbucks. Menurut ibu pdt Marcia, paling mahal (rekor) Rp. 40.000/Kg. Itu berarti 10 kg, hanya Rp, 400.000,- Anggap saja uang dari mereka Rp. 2,5 jt, bulatkan saja semuanya menjadi Rp. 3 juta. Tidak banyak! Benar-benar tidak banyak jumlahnya.

Sitabo-tabo bukan kampung yang kaya. Untuk membangun jembatan yang putus yang harganya hanya sekitar Rp. 100  juta, Kecamatan tidak punya dana. Rp. 3 Juta memang sedikit namun di Sitabo-tabo, untuk mendapatkan uang tiga juta anda harus menjual 75 Kg kopi kering dengan harga rekor yaitu Rp. 40.000,- Di Sitabo-tabo, 1 ha rata-rata menghasilkan 400-500 kg kopi kering/pertahun.

Kerabatku sekalian, setelah kebaktian berakhir, saya melihat Pdt. Marcia melepas jubahnya lalu menentengnya ke tempat teduh. Saya pikir dia hanya akan menyimpan jubahnya dan sepatunya ke dalam ransel kemudian kembali lagi dengan kaos dan sepatu kets dekil yang semula dipakenya. Dengan dandanan demikian, ketika menyalaminya dan memperkenalkan diri, saya sama sekali tidak menyangka dia seorang pendeta, saya pikir dia hanya seseorang yang datang untuk mendampingi GKI Yasmin dan GKI Filadelfia melakukan kebaktian bagimu negeri di depan istana.

Ternyata Pdt. Marcia Silaen tidak kembali lagi. Padahal saya ingin sekali memeluknya atau minimal menyalaminya dan menepuk-nepuk bahunya. Agar dia bisa melakukan hal yang sama kepada anggota Jemaat HKBP Sitabo-tabo Siborong-borong Tapanuli Utara. Salam dari hai hai. Salam hormat dan salam sayang. Horas!

Bila jodoh, saya pasti akan ketemu dengan ibu pendeta KAMPUNG tersebut. Bila bertemu dengan dia, saya akan ceritakan kepadanya bahwa Pdt. Royandi Tanudjaya, di dalam pertemuan dengan aktivis Ham dan Lintas Agama bercerita, ketika tanggal 17 Januari 2013 malam, BPMS GKI mengumumkan kepada Majelis Jemaat GKI Pengadilan Bogor keputusan membatalkan pembangunan gereja Yasmin dan membubarkan GKI Yasmin dengan MENGHAPUS semua kegiatan mereka (kebaktian, minggu, kebaktian keluarga, persekutuan doa, sekolah minggu, Majelis Pendamping GKI Yasmin, dll) dengan imbalan anggota-anggota GKI Yasmin boleh mengikuti semua kegiatan GKI Pengadilan Bogor dengan Cuma-Cuma (gratis), ada anggota Majelis Jemaat yang menyalaminya lalu mengucap SYUKUR kepada Allah dan merasa LEGA sekali akhirnya GKI Yasmin DIBUBARKAN dan pembangunan gereja Yasmin DIBATALKAN!

Demi Auloh (Allah) saya BERSUMPAH dalam nama Yesus untuk kemuliaan Allah bagi kepentingan bangsa, akan MEMBIAYAI semua ongkos transportasi dan akomodasi serta tunjangan perjalanan serta BONUS bagi Pdt. Royandi Tanudjaya MDiv yang YAKIN tindakan BPMS GKI membubarkan GKI Yasmin dan membatalkan pembangunan gereja Yasmin adalah kehendak Allah karena ada anggota Majelis Jemaat yang bersaksi dan anggota Majelis Jemaat GKI Bogor yang bersaksi mengucap SYUKUR kepada Allah dan merasa LEGA sekali akhirnya GKI Yasmin DIBUBARKAN dan pembangunan gereja Yasmin DIBATALKAN dan di lokasinya akan dibangun Puskesmas!

Selama ini, Pdt. Royandi Tanudjaya dan anggota para peserta Rapat Kerja BPMS GKI dan Majelis Jemaat Bogor pasti berdoa dengan penuh IMAN agar GKI Yasmin bubar dan gereja Yasmin BERUBAH menjadi Puskesmas yang lebih BERMASLAHAT bagi masyarakat!.

Konon, di Alkitab tertulis, bila memiliki IMAN sebesar sesawi, seseorang bisa memindahkan gunung. Meskipun imannya belum sebesar biji sesawi, tentu saja Walikota Bogor yang akan habis masa jabatannya bulan Oktober tahun 2013 ini harus ikut bersaksi tentang IMAN-nya yang MEMINDAHKAN gereja Yasmin.

Saya percaya, anggota HKBP Sitabo-tabo akan berdoa dengan tekun untuk mendukung dan menjual kopi lebih giat lagi agar bisa mengirim uang lebih banyak untuk untuk mendampingi Pdt. Royandi Tanudjaya MDIv dan anggota Majelis Jemaat GKI Pengadilan Bogor serta Walikota berkeliling dunia untuk bersaksi. Demi kepentingan yang lebih luas, kepentingan bangsa, bukan? Ha ha ha ha …