Allah dan Allah Kesepian Di sorga


Gambar: indianmuslimobserver.com

Apabila Allah yang kalian sembah adalah Allah yang kami sembah, bukankah mencegah kalian membangun rumah ibadah dan melarang kalian beribadah sama dengan menghalangi kalian menyembah Allah kami?

Handai taulanku sekalian, izinkan saya bertanya: Apakah Allah yang kalian sembah adalah Allah yang kami sembah? Lantaran Allah yang kami sembah adalah Allah yang kalian sembah, bukankah menghambat kami membangun rumah ibadah dan menghalangi kami beribadah sama dengan MENCEGAH kami MENYEMBAH Allah kalian?

Apabila Allah yang kalian sembah melemparkan semua orang yang tidak memeluk agama kalian ke neraka dan Allah yang kami sembah memasukkan semua orang yang tidak memeluk agama kami ke neraka sedangkan Allah yang kalian sembah dan Allah yang kami sembah adalah Allah yang sama, bukankah kita akan bertemu di neraka sementara Allah kita KESEPIAN di sorga karena semua umat-Nya masuk neraka?

Kerabatku sekalian, izinkan saya bertanya: Apakah Allah yang kalian sembah adalah Allah yang kami sembah?” Jikalau Allah yang kami sembah bukan Allah yang kalian sembah, namun kedua-Nya sama-sama Allah. Dan Allah yang kami sembah melemparkan semua manusia yang tidak memeluk agama kami ke neraka, sedangkan Allah yang kalian sembah melemparkan semua yang tidak memeluk agama anda ke neraka, pastilah kita ketemu lagi di neraka sementara Allah yang kami sembah dan Allah yang kalian sembah sama-sama kesepian di sorga-Nya masing-masing sebab semua umatnya MASUK neraka.

Kisanak, tahukah anda bahwa yang kalian ceritakan tentang Allah yang kalian sembah dan yang kami katakan tentang Allah yang kami sembah, PERSIS sama? Mahaesa, Mahakuasa, Mahamula, Mahacipta, Mahatinggi, Mahamulia, Mahatuan, Mahakasih, Mahasayang.

Apabila yang kalian ceritakan tentang Allah yang kalian sembah benar dan yang kami katakan tentang Allah yang kami sembah juga benar, sedangkan Allah yang kalian sembah BUKAN Allah yang kami sembah, bukankah itu berarti ada DUA Allah yang persis sama?

Allah yang kalian sembah mengagul-agulkan diri Mahaesa sementara Allah yang kami sembah mengambung-ambungkan diri Ida Sang Hyang Widiwasa. Jika Allah yang kalian sembah tidak membual, maka Allah yang kami sembah mustahil Allah. Bila Allah yang kami sembah tidak membual, pastilah Allah yang kalian sembah mustahil Allah. Mustahil Allah namun disembah sebagai Allah namanya BERHALA.

Apa jadinya bila salah satu Allah yang kita sembah adalah berhala? Mustahil! Mungkinkah salah satu Allah yang kita sembah adalah berhala? Mustahil! Kenapa Mustahil? Karena yang kalian ceritakan tentang Allah yang kalian sembah dan yang kami katakan tentang Allah yang kami sembah, PERSIS sama!

Oleh karena itu, bila Allah yang kami sembah adalah berhala maka Allah yang kalian sembah pun pasti berhala. Itu sebabnya, jika Allah yang kalian sembah adalah berhala maka Allah yang kami sembah pun tentu berhala. Gara-gara Allah yang kalian sembah dan Allah yang kami sembah mustahil berhala, makanya Allah yang kami sembah adalah Allah yang kalian sembah dengan kiblat dan cara berbeda.

Sebagian dari kami menjadikan Kabah sebagai kiblatnya. Sebagian yang lain menjadikan salib sebagai kiblatnya. Sekelompok dari kami menjadikan langit sebagai kiblatnya. Sekelompok yang lain menjadikan patung dan altar sebagai kiblatnya. Segolongan dari kami menjadikan pura sebagai kiblatnya. Segolongan yang lain menjadikan sebuah tempat yang dinamakan Keramat sebagai kiblatnya.

Sebagian dari kami solat. Sebagian yang lain kebaktian. Sekelompok dari kami membakar hio (dupa). Sekelompok yang lain menyajikan bunga dan sembah. Segolongan dari kami mendaraskan parita. Segolongan yang lain melantunkan mantera.

Aneh bin ajaib! Kami mengambung-ambungkan kiblat dan cara sendiri benar dengan mengejek dan menyalahkan kiblat dan cara kalian meskipun tahu pasti bahwa yang kalian lakukan dalam ibadah adalah memuja dan memuji serta menyembah dan bersujud kepada Yang Mahamulia.

Kerabatku sekalian, handai taulanku semua, SIAPAKAH Yang Mahaesa, Mahakuasa, Mahamula, Mahacipta, Mahatinggi, Mahamulia, Mahatuan, Mahakasih, Mahasayang, yang kepada-Nyakita memuja dan memuji serta menyembah dan bersujud?

Dialah Ziran 自然 yaitu yang ada karena diri-Nya ada. Akibat ada karena diri-Nya ada maka Dia pun dinamakan Mahaada. Gara-gara ada karena diri-Nya ada, maka pengakuan atas keberadaan-Nya tidak menjadikannya ada dan penyangkalan atas keberadaan-Nya mustahil menjadikannya tidak ada. Oleh karena itu, perbuatan seseorang memaksa yang lain mengakui keberadaan-Nya atau menyangkal keberadaan-Nya adalah perbuatan sia-sia di bagi-Nya.

Karena Dia ada sebab diri-Nya ada, itu sebabnya, penyembahan kepada-Nya tidak menjadikan-Nya lebih mulia dan penistaan kepada-Nya tidak menjadikan-Nya kurang mulia. Makanya, memaksa orang orang lain menyembah-Nya atau melarang orang lain menyembah-Nya adalah perbuatan sia-sia bagi-Nya.

Karena Dia ada sebab diri-Nya ada, maka itu menyembah-Nya dengan cara begini atau menyembah-Nya dengan cara begitu sama sekali tidak mengubah diri-Nya. Itu sebabnya memaksa orang lain untuk menyembah-Nya begini dan melarang orang lain menyembah-Nya begitu adalah perbuatan sia-sia bagi-Nya.

Dialah Yang Mahamula karena segala yang ada bermula dari-Nya. Karena yang Mahamula makanya tidak ada yang sepadan dengan-Nya. Lantaran tidak ada yang sepadan dengan-Nya, mustahil ada yang dicemburui-Nya. Akibat tidak ada yang dicemburui-Nya maka semuanya pun disayangi-Nya. Gara-gara semua disayangi-Nya dan mustahil ada yang tidak disayangi-Nya maka Dia pun dinamakan Mahasayang alias Maha Penyayang.

Dialah Yang Menciptakan segalanya sebab tidak ada yang tidak diciptakan-Nya selain diri-Nya. Menciptakan artinya memberi batas alias membatasi alias memisahkan alias memberi kuasa untuk menjadi.

Karena segala kuasa untuk MENJADI berasal dari-Nya, itu sebabnya Dia dinamakan Mahakuasa. Karena semua yang menjadi bisa menjadi gara-gara kuasa untuk menjadi yang diberikan-Nya maka tidak ada yang menjadi tanpa kuasa untuk menjadi dari-Nya.

Maka dari itu Dia dinamakan Mahaberi alias Maha Pemberi alias Mahakasih alias Maha Pengasih. Karena dengan kuasa menjadi dari-Nya-lah, segala yang jadi menjadi makanya mustahil ada jadi yang tidak direstui-Nya; Mustahil ada jadi yang malahan dicemburui-Nya; Mustahil ada jadi yang malar-malar dibenci-Nya.

Akibat tidak ada jadi yang menjadi tanpa direstui-Nya; Gara-gara tidak ada jadi yang menjadi yang dicemburui-Nya; Berkat tidak ada jadi yang menjadi yang dibenci-Nya, MUSTAHIL ada JADI yang MENJADI yang KURANG disayangi-Nya; MUSTAHIL ada JADI yang MENJADI yang KURANG dikasihi-Nya; MUSTAHIL ada JADI yang MENJADI yang dibinasakan-Nya; MUSTAHIL ada JADI yang MENJADI yang disiksa-Nya sampai selama-lamanya.

Sejak kecil kita mendengar bahwa yang tidak memeluk agama kita adalah MUSUH kita. Bukan hanya musuh kita namun juga musuh AGAMA kita. Bukan hanya musuh agama kita namun juga musuh Allah yang kita sembah.

Karena SERING mendengarnya maka kita pun MENGANGGAPNYA benar. Itu sebabnya kita pun berlomba-lomba MELATIH diri untuk MEMBENCI sesama manusia yang memeluk agama lain dalam nama Allah demi kemuliaan agama.

Kita melakukan hal demikian karena MENYANGKA Allah yang kita sembah MEMBENCI mereka dan MENGHENDAKI umat-Nya membenci mereka juga.

Sekarang kita sudah tahu bahwa umat agama lain adalah mereka yang menyembah Allah kita dengan kiblat dan cara yang berbeda. Sekarang kita tahu bahwa Allah yang kita sembah menyayangi mereka dan MUSTAHIL membenci mereka. Itu sebabnya, meskipun TIDAK menyukainya, baiklah kita MEMILIH untuk TIDAK membenci mereka. Karena di sorga, yang terbesar adalah anak-anak.

 

INDONESIA BERGERAK!
Bila Rakyat BIJAKSANA mustahil PEJABAT menjadi PENJAHAT.

39 thoughts on “Allah dan Allah Kesepian Di sorga

  1. Sarjana teolog ilmunya lebih tinggi dari bengcu kenapa mereka tidak sadar dengan keberatan2 yang ditulis bengcu?

  2. Sistem pendidikan Teologi Kristen adalah. Mahasiswa teologi SIBUK belajar buku teologi sehingga nggak sempat belajar Alkitab. Setelah lulus mereka gak belajar Alkitab karena merasa sudah PAKAR. hai hai tidak belajar buku teologi namun setiap hari baca alkitab. Baca alkitan tanpa PAMRIH itu sebabnya banyak MELIHAT yang tidak kelihatan para sarjana teologi.

  3. Yahudi : “Ajaran kristen dan islam adalah sesat !”
    Muslim : “Ajaran yahudi dan kristen adalah sesat !”
    Kristen : “Ajaran islam dan yahudi adalah sesat !”
    Atheis : “Ya, kalian semua benar !”

    Lihat siapa yang tertawa terakhir ?

    Biarlah urusanku dengan Allahku hanya menjadi urusanku dengan Allahku, begitupun juga urusanmu dengan Allahmu menjadi urusanmu dengan Allahmu.

    Biarlah urusan Allahku dengan ku hanya menjadi urusan Allah ku dengan ku, begitupun juga urusan Allahmu dengan mu menjadi urusan Allahmu dengan mu

    Biarlah urusan kita tidak berurusan dengan urusan antara urusan kita dengan Allah kita masing-masing.

  4. ini tulisannya hai hai bengcu?beneran,?kok jauh bertentangan dgn tulisan bengcu yg lain yg rata-rata menyerang semua ajaran agama?.

    tapi kalo ini benar buah pikiran bengcu sendiri ,saya salut ini bersifat netral dan tulisan terbaik dari segala tulisan yg lain.. isinya merangkul semua agama agar keluar dari eklusivitisme masing-masing agama. lanjutkan tulisan yg kayak gini..daripada yg bernada tdk baik..Negara kita lagi perlu pemikiran yg seperti ini. salam damai

  5. Salam Hormat Dari Saya Sesama Bangsa Manusia. Ma’af Sekiranya ada kata kata Saya yang Tidak Menyenangkan terhadap pihak yang Lain. Pendapat Saya.. Agama Samawi (Langit) Dan Agama Ardhi (Bumi).. Bukan Agama Manusia. Tapi Agama Langit adalah Agama Allien yang Gemar Memusohi Agama Manusia yang Manusiawi. Begitu jua Agama Ardhi (Bumi), Adalah Agama Hewani, yang Gemar Membunohi Sesama Makhluk yang Tidak Bersalah., Di Antara Manusia Dan Binatang yang Melata Diatas Muka Bumi ini. Demikian Tersebut.. Di Antara Agama Langit Dan Agama Bumi Tidak Memiliki Perikemanusiaan Langsung. Singkat Kata, Agama Manusia Yang Sebenarnya Adalah Manusiawi Nya Sendiri. Berperikemanusian Adalah Sebenar Agama Manusia Tanpa Kitab..!!!

  6. ISLAM BUKAN AGAMA LANGIT DAN BUMI. TAPI ISLAM ITU FITRAH KEMANUSIAAN NYA SENDIRI. NABI MUHAMMAD TELAH BERSABDA ” SETIAP BAYI ANAK MANUSIA DI LAHIRKAN DALAM KEADAAN ISLAM/FITRAH. KEMUDIAN KEDUA ORANG TUA NYA MENJADIKAN NYA SEORANG YAHUDI, NASHRANI ATAU MAJUSI ” (H.R. AL-BUKHARI)
    # YAHUDI, NASHRANI ATAU MAJUSI… ADALAH AGAMA LANGIT DAN BUMI, MEMPUNYAI SKY GOD…!!!

  7. Sadarilah wahai orang orang yang beriman kan Allah Tuhan yang Mahaesa..!!! Ada orang yang bernama Allah di Sumatera, dan bernama Tuhan di Bayuwangi..!!!

  8. Ketika Agama Kehilangan Tuhan yang tidak berperikemanusiaan tidak mengapa?! Asalkan jangan sampai Agama Kehilangan Perikemanusiaan Nya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.