Diofisitisme (Diophysitism) berasal dari bahasa Gerika: Dyophysite. Artinya DUA HAKEKAT. Two nature. Diofisitisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Yesus memiliki SATU pribadi dan DUA hakekat. Kedua hakekat Yesus itu adalah: Satu hakekat Allah (ilahi) dan satu hakekat MANUSIA. Walaupun berpadu namun kedua hakekat Yesus tidak menyatu.
Itu sebabnya kedua hakekat Yesus tidak pernah manggung (tampil) bersama. Ketika hakekat manusia-Nya mentas hakekat ilahi Yesus CUTI. Ketika hakekat ilahi Yesus ngerumpi maka hakekat manusia-Nya pun ngimpi (tidur). Hakekat ilahi Yesus mahakuasa dan MAHATAHU. Hakekat manusia Yesus PAPA (tidak mahakuasa) dan tidak MAHATAHU. Karena hakekat ilahi-Nya maka Yesus disebut Allah sejati dan karena hakekat manusia-Nya Yesus pun disebut manusia sejati. Meskipun memiliki DUA hakekat namun Yesus hanya memiliki SATU pribadi yaitu pribadi yang dimiliki-Nya sebelum menjadi manusia. Ketika mengambil hakekat manusia menjadi milik-Nya, Yesus langsung MENYAMBUNG pribadi-Nya pada hakekat manusia tersebut. Itu sebabnya pribadi Ilahi Yesus pun menjadi pribadi manusia Yesus. Meskipun hanya memiliki SATU Pribadi namun KEDUA hakekat-Nya yang MANGGUNG bergiliran menjadikan Yesus TAMPIL dalam DUA KEPRIBADIAN (sifat hakiki yang tercermin pada sikap) yang berbeda. KEPRIBADIAN pertama-Nya kita sebut Yesus Manusia Sejati dan yang kedua namanya Yesus Allah Sejati.
John Calvin: Karena kita tahu bahwa di dalam Kristus kedua hakekat dipersatukan dalam satu pribadi, sehingga masing-masing hakekat mempertahankan sifat-sifatnya; Dan secara khusus hakekat ilahi berada dalam kondisi tidur dan sama sekali tidak menonjolkan diri-Nya pada saat hakekat manusia bertindak secara terpisah sesuai dengan kodrat-Nya dalam menunaikan tugas perantara-Nya. Oleh sebab itu, mustahil menyatakan bahwa Kristus yang mahatahu (Yohanes 21:17) bertindak menyimpang ketika tidak tahu tentang sesuatu, sehubungan dengan pemahaman-Nya sebagai manusia, bila tidak, mustahil Dia merasa sedih dan kuatir serta menjadi seperti kita (Ibrani 2:17). Calvin commentary on The Harmony of The gospels vol. 3, in Calvin, Comprehensive John Calvin Collection.
Yesus Tidak Tahu
Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Matius 24:30
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.” Matius 24:36
Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” Markus 13:32
Kaum tritunggalian alias para penyembah Allah Tritunggal meyakini: MAHATAHU artinya tidak ada yang tidak diketahui. Mereka menepatkan Allah HARUS mahatahu. Jika tidak mahatahu, Allah HARUS malu menjadi Allah. Karena percaya Yesus adalah Allah maka kaum Tritunggalian pun MENGHARUSKAN-Nya MAHATAHU. Matius 24:36 dan Markus 13:32 mencatat dengan tegas dan gamblang bahwa Yesus tidak tahu hari kedatangan Anak Manusia. Itu berarti Yesus TIDAK mahatahu. Berikut ini adalah doktrin-doktrin yang dibangun oleh para sarjana teologi dari generasi ke generasi berdasarkan kedua ayat tersebut di atas dan TANGGAPAN kaum Tritunggalian atasnya.
Doktrin Kenosis
Kenosis artinya mengosongkan diri (Filipi 2;5-8). Para penganut doktrin kenosis (Kenosisisme) meyakini bahwa saat menjadi manusia, Yesus mengosongkan diri-Nya. Mengosongkan diri-Nya berarti menanggalkan seluruh atau sebagian sifat ilahi-Nya sehingga menjadi manusia yang fana. Kaum Tritunggalian menentang Kenosisisme karena menurut mereka apabila Yesus menanggalkan seluruh atau sebagian sifat ilahi-Nya itu berarti Dia BERHENTI menjadi Allah karena tanpa seluruh sifat Allah-Nya, Yesus bukan Allah. Allah mustahil berhenti menjadi Allah atau cuti menjadi Allah.
Doktrin Yesus Bukan Allah
Pengakuan Iman Nicea: Kami percaya kepada Allah yang esa, Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, serta segala sesuatu yang kelihatan dan yang tidak kelihatan dan kepada satu Tuhan Yesus Kristus, Putra Allah yang tunggal, yang lahir dari Sang Bapa, sebelum ada segala zaman, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan, bukan dibuat, sehakekat dengan Sang Bapa, yang dengan perantaraanNya segala sesuatu dibuat, yang telah turun dari surga, untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria, dan menjadi manusia, yang disalibkan bagi kita di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, menderita dan dikuburkan, yang bangkit pada hari yang ketiga sesuai dengan isi Alkitab dan naik ke surga, yang duduk di sebelah kanan Allah Bapa dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati, yang kerajaanNya tidak akan berakhir dan kepada Roh Kudus, yang jadi Tuhan dan yang menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Putra, yang bersama‑sama dengan Sang Bapa dan Sang Putra disembah dan dimuliakan, yang telah berfirman dengan perantaraan para nabi. Kami percaya akan satu Gereja yang kudus dan am dan rasuli. Kami mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa dan kami menantikan kebangkitan orang mati dan kehidupan di zaman yang akan datang. Amin.
Ajaran Arius dari Alexandria (250-336) dikenal dengan nama Arianisme. Dia mengajarkan Bahwa Allah (Theos) adalah nama JENIS makluk. Makluk berjenis Allah selain mahakuasa juga mahatahu. Karena Yesus tidak tahu hari kedatangan Anak Manusia, itu berarti dia TIDAK mahatahu. Karena Yesus tidak mahatahu, itu berarti Dia mustahil Allah.
Arianisme benar-benar membuat Kaum Tritunggalian kebakaran jenggot, itu sebabnya Konsili Nicea pun digelar dan Pengakuan Iman Nicea pun ditetapkan sebagai STANDARD kebenaran ajaran Kristen. Ajaran yang tidak sesuai dengan Pengakuan Iman Nicea adalah ajaran SESAT dan pengikutnya akan dihukum bahkan dibunuh. Konsili Nicea bukan hanya menetapkan Yesus adalah Allah sejati bahkan menyatakan Yesus SATU hakekat dengan Bapa-Nya dan Roh Kudus.
Doktrin Allah Tingkat Dua
Sama seperti Arianisme, Saksi Yehovah pun meyakini bahwa Allah (theos) adalah nama JENIS makluk. Berdasarkan Matius 24:36 dan Markus 13:32 Saksi Yehovah mengajarkan bahwa Bapa dan Yesus sama-sama Allah. Namun, Bapa mahatahu sedangkan Yesus tidak mahatahu. Kenapa demikian? Karena Yesus adalah Allah yang kasta-Nya lebih rendah dari Allah Bapa. Yesus adalah Allah tingkat DUA. Sama seperti menghadapi doktrin Yesus bukan Allah dari Arianisme, kaum Tritunggalian pun menghadapi Saksi Yehovah dengan jurus yang sama yaitu: Pengakuan Iman Nicea.
Doktrin Pura-pura Dalam Perahu
Sebagian teolog membangun doktrin pura-pura dalam perahu, kura-kura tidak tahu dengan mengajarkan bahwa di dalam Matius 24:36 dan Markus 13:32, Yesus bukannya tidak tahu namun kura-kura tidak tahu, pura-pura di dalam perahu. Menurut mereka, Allah Bapa melarang Yesus memberitahu siapa pun tentang hari kedatangan Anak Manusia, itu sebabnya Yesus pun pura-pura tidak tahu dan kura-kura di dalam perahu. Kaum Tritunggalian menolak mentah-mentahj doktrin Kenosis. Mereka mengajarkan Yesus mustahil pura-pura tidak tahu. TAHU namun pura-pura di dalam perahu, kura-kura tidak tahu namanya MEMBUAL. Allah mustahil MEMBUAL.
Diofisitisme alias Dua Hakekat
Diofisitisme (Diophysitism) berasal dari bahasa Gerika: Dyophysite. Artinya DUA HAKEKAT. Two nature. Diofisitisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa Yesus memiliki SATU pribadi dan DUA hakekat. Kedua hakekat Yesus itu adalah: Satu hakekat Allah (ilahi) dan satu hakekat MANUSIA. Walaupun berpadu namun kedua hakekat Yesus tidak menyatu. Itu sebabnya kedua hakekat Yesus tidak pernah manggung (tampil) bersama. Ketika hakekat manusia-Nya mentas hakekat ilahi Yesus CUTI. Ketika hakekat ilahi Yesus ngerumpi maka hakekat manusia-Nya pun ngimpi (tidur). Hakekat ilahi Yesus mahakuasa dan MAHATAHU. Hakekat manusia Yesus PAPA (tidak mahakuasa) dan tidak MAHATAHU. Karena hakekat ilahi-Nya maka Yesus disebut Allah sejati dan karena hakekat manusia-Nya Yesus pun disebut manusia sejati. Meskipun memiliki DUA hakekat namun Yesus hanya memiliki SATU pribadi yaitu pribadi yang dimiliki-Nya sebelum menjadi manusia. Ketika mengambil hakekat manusia menjadi milik-Nya, Yesus langsung MENYAMBUNG pribadi-Nya pada hakekat manusia tersebut. Itu sebabnya pribadi Ilahi Yesus pun menjadi pribadi manusia Yesus. Meskipun hanya memiliki SATU Pribadi namun KEDUA hakekat-Nya yang MANGGUNG bergiliran menjadikan Yesus TAMPIL dalam DUA KEPRIBADIAN (sifat hakiki yang tercermin pada sikap) yang berbeda. KEPRIBADIAN pertama-Nya kita sebut Yesus Manusia Sejati dan yang kedua namanya Yesus Allah Sejati. Yesus manusia sejati tidak mahakuasa dan tidak mahatahu. Yesus Allah Sejati mahakuasa itu sebabnya melakukan banyak mujizat dan mahatahu, itu sebabnya tidak ada yang tidak diketahuinya.
Kenapa di dalam Matius Matius 24:36 dan Markus 13:32 Yesus menyatakan diri-Nya tidak tahu? Menurut kaum Tritunggalian, hal itu terjadi karena pada saat itu, hakekat ilahi Yesus yang mahatahu sedang CUTI. Pada saat itu, KEPRIBADIAN Yesus Manusia Sejati yang naik panggung sedangkan Yesus Allah sejati NGIMPI (tidur). Dari mana para Tritunggalian mengetahui kebenaran demikian? Ada yang mengaku: Itu adalah kesimpulan logis setelah membaca kedua ayat tersebut dengan doktrin Diofisitisme sebagai standard kebenaran. Yang lainnya mengaku: Itu adalah penafsiran yang logis sesuai dengan KONTEKS-nya. Yang lainnya bilang: Itu adalah TAFSIRAN akurat menggunakan ilmu Hermeneutik. Yang lainnya menyatakan: itu adalah tafsiran EKSEGESES atas pimpinan Roh Kudus. Yang lainnya yakin: Itu adalah pemahaman rohaniah berdasarkan pencerahan Roh Kudus. Yang lainnya beriman: Itulah yang diajarkan Roh kudus. Yang lainnya percaya: Itulah yang dibisikan Allah kepadanya. Meskipun mereka mengaku tahu dari hongkong, namun kita anggap saja mereka BENAR.
Dari mana Yesus Manusia Sejati tahu bahwa tidak seorang pun yang tahu hari kedatangan anak manusia? Mustahil Dia tahu kebenaran demikian karena sudah bertanya kepada semua manusia di dunia, bukan? Karena belum bertanya itu berarti Yesus Manusia Sejati yang TIDAK mahatahu mustahil tahu bahwa tidak seorang pun tahu. Tidak tahu namun mengaku TAHU tidak seorang pun yang tahu? Itu namanya SOK TAHU. Asal NGEJEBLAK. MEMBUAL.
Dari mana Yesus Manusia Sejati tahu bahwa malaikat-malaikat di sorga tidak tahu hari kedatangan anak manusia? Mustahil Dia tahu kebenaran itu karena sudah bertanya kepada semua malaikat di sorga, bukan? Karena tidak bertanya maka Yesus Manusia Sejati yang TIDAK mahatahu mustahil tahu bahwa tidak ada malaikat di sorga yang tahu. Tidak tahu namun mengaku TAHU tidak ada malaikat yang tahu? Itu namanya SOK TAHU. Asal NGEJEBLAK. MEMBUAL.
Yesus adalah Allah itu sebabnya Dia harus matahahu. Roh Kudus adalah Allah itu sebabnya Dia pun harus mahatahu. Karena Yesus dan Roh Kudus sama-sama Allah itu berarti kedua-Nya harus mahatahu. Bila tidak mahatahu, keduanya HARUS malu menjadi Allah. Karena kedua-Nya mahatahu, itu berarti keduanya PASTI tahu hari kedatangan Anak Manusia. Kenapa Yesus bilang hanya Bapa yang tahu dan Anak tidak tahu? Kenapa Yesus tidak bilang Roh Kudus pun tidak tahu? Lupa? Karena tidak mahatahu itu sebabnya Yesus Manusia Sejati tidak tahu bahwa Hakekat ilahi Yesus alias Yesus Allah Sejati dan Roh Kudus tahu. Tidak tahu namun mengaku TAHU hanya Bapa yang tahu? Itu namanya SOK TAHU. Asal NGEJEBLAK. MEMBUAL
Yesus Sok Tahu di Kana
Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Yohanes 2:3
Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Yohanes 2:4
Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” Yohanes 2:5
Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yohanes 2:6
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan merekapun mengisinya sampai penuh. Yohanes 2:7
Lalu kata Yesus kepada mereka: “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta.” Lalu merekapun membawanya. Yohanes 2:8
Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu–dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya–ia memanggil mempelai laki-laki, Yohanes 2:9
dan berkata kepadanya: “Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Yohanes 2:10
Setelah membaca kisah Perkawinan di Kana, banyak jemaat yang salah faham dan menuduh Yesus PLINTAT PLINTUT. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), PLINTAT PLINTUT artinya mudah sekali goyah pendiriannya. Sesungguhnya yang terjadi di Kana adalah konsekuensi memiliki DUA hakekat yang mustahil MENTAS bareng. Itu sebabnya Kisah perkawinan di Kana harus dipahami dalam konteks doktrin Diofisitisme alias dua hakekat.
Kenapa Yesus yang menyatakan waktunya belum sampai tiba-tiba berubah pikiran dan mengubah AIR menjadi ANGGUR? Sanak saudaraku sekalian, hal itu terjadi karena ketika Bunda Maria berbicara dengan Yesus, saat itu PRIBADI Yesus sedang BERKOLABORASI dengan hakekat manusia-Nya, itu sebabnya yang TAMPIL adalah KEPRIBADIAN Yesus Manusia Sejati yang tidak mahakuasa dan tidak mahatahu. Itu sebabnya Yesus bilang, “Saat-Ku belum tiba.” Yang Dia maksudkan adalah belum saatnya bagi Yesus Allah Sejati yang mahakuasa dan mahatahu unjuk GIGI. Itu sebabnya, beberapa saat kemudian, ketika giliran hakekat ilahi Yesus mentas, Yesus Allah sejati pun BERAKSI. Dan ewes …. ewes … ewes ….. Mujizat pun jadi.
Yesus Mencla Mencle
Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar; Yohanes 5:31
Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: “Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Yohanes 8:14
Kerabatku sekalian, di Face Book, berhari-hari terjadi perdebatan seru tentang kedua ayat tersebut di atas yang mencatat ucapan Yesus. Menurut hai hai, kedua ayat tersebut sangat gamblang dan tegas sehingga mustahil menyangkalnya. Kedua ayat tersebut menyajikan FAKTA tak terbantah: Yesus MENCLA MENCLE. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) MENCLA MENCLE artinya menyangkal ucapan sendiri. Bila tidak suka dengan istilah demikian, silahkan gunakan sinonimnya yaitu: Menjilat ludah sendiri; Menjilat muntah sendiri; PLINTAT PLINTUT. Lebih lanjut hai hai berkata, “Memang sulit untuk menerima FAKTA tersebut dengan AKAL BUDI, itu sebabnya kaum Tritunggalian tidak boleh MENGANDALKAN akal budinya yang terbatas namun harus BELAJAR mengimaninya. Mengimani Yesus MENCLA MENCLE. Kaum Tritunggalian tidak boleh memahami FAKTA tersebut secara HARAFIAH, Yesus MENCLA MENCLE namun harus menafsirkannya secara ROHANIAH sesuai konteks TIDAK ada yang mustahil bagi Yesus termasuk MENCLA MENCLE.”
Kaum Tritunggalian alias penyembah Allah Tritunggal menyangkal apa yang diajarkan hai hai bahkan menuduhnya sesat. Namun sayang, meskipun kekeh jumekeh menyatakan Yesus tidak PLINTAT PLINTUT namun mereka sama sekali tidak mampu memberikan argumentasi yang Alkitabiah apalagi LOGIS. Menurut mereka, itu adalah misteri Yesus yang mustahil dipahami oleh manusia, itu sebabnya, biarkanlah itu sebagai misteri.
Kerabatku sekalian, tentu saja perdebatan hai hai VS Tritunggalian akan berakhir di entah-berentah karena kaum Tritunggalian tidak MENAFSIRKAN kedua ayat tersebut di atas dalam KONTEKS diofisitisme alias dua hakekat. Hai hai dan mereka yang memahami doktrin Diofisitisme dengan mudah memahami bahwa Yohanes 5:31 adalah ucapan Yesus Allah Sejati yang mahatahu. Karena mahatahu itu sebabnya Dia tahu ketetapan hukum Taurat tentang SAKSI yang SAH. Menurut hukum taurat: Diri sendiri bukan saksi yang SAH bagi diri sendiri. Itu berarti bersaksi bagi diri sendiri adalah tindakan SALAH.
Tentu saja Yesus Manusia Sejati tidak mahatahu itu sebabnya Dia tidak tahu tentang peraturan hukum taurat bangsa Israel. Oleh karena itu, ketika bersaksi tentang diri-Nya dan disalahkan, Dia pun NGOTOT menyatakan kesaksian-Nya benar alias Dia tidak MEMBUAL. Yesus sama sekali tidak tahu bahwa yang dipermasalahkan oleh orang-orang Farisi bukan KEBENARAN dari kesaksian-Nya namun KEABSAHAN dari SAKSI yang bersaksi atas diri-Nya. Diri sendiri bukan saksi yang SAH bagi diri sendiri. Itu berarti bersaksi bagi diri sendiri adalah tindakan SALAH. Oleh karena itu meskipun kesaksian-Nya benar namun karena diri-Nya bukan SAKSi yang SAH untuk diri sendiri maka KESAKSIAN Yesus atas diri-Nya pun TIDAK SAH.
Karena tidak mahatahu itu sebabnya Yesus sama sekali tidak tahu bahwa HUKUM TAURAT sama sekali tidak mengukur KEABSAHAN seorang SAKSI dengan standard apakah mereka TAHU dari mana dirinya datang dan ke mana dirinya akan pergi. Karena tidak tahulah maka Yesus berargumentasi: “Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar. sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi”
Kerabatku sekalian, bagi orang yang tidak memahami doktrin diofisitisme alias dua hakekat memang mustahil mengerti ayat-ayat tersebut di atas dengan benar. Dan bagi mereka yang memahami doktrin Diofisitisme dengan baik seperti hai hai, memang tidak akan kesulitan untuk memahami Yesus Manusia Sejati SOK TAHU dan ASAL NGEJEBLAK dan suka MEMBUAL.
Yesus melakukan hal demikian bukan karena JAHAT namun karena menanggung dosa manusia dalam wujud hakekat manusia-Nya. Sebelum menjadi manusia Yesus adalah Allah sejati. Pribadi Yesus adalah Pribadi Allah sejati. Kolaborasi antara Pribadi ilahi dan hakekat ilahi Yesus adalah KEPRIBADIAN (sifat hakiki yang tercermin pada sikap) yang ilahi: Mahakuasa dan mahatahu. Apa yang terjadi ketika PRIBADI Yesus yang ilahi BERKOLABORASI dengan hakekat manusia-Nya yang tidak mahatahu dan tidak mahakuasa? Mustahil PRIBADI Allah (Yesus) berubah bukan?Itu sebabnya ketika Pribadi Yesus BERKOLABORASI dengan hakekat manusia-Nya yang tidak mahatahu dan tidak mahakuasa, Yesus tetap BERPERILAKU mahakuasa dan MAHATAHU walaupun dalam kondisi demikian Dia tidak mahakuasa dan tidak mahatahu.
Karena hakekat manusia-Nya maka Yesus Manusia Sejati tidak MAHATAHU namun karena PRIBADI ilahi-Nya Dia berperilaku MAHATAHU. Hal demikian mengakibatkan Yesus Manusia Sejati TIDAK TAHU bahwa Dia TIDAK TAHU itu sebabnya dia SOK TAHU dan berperilaku MAHATAHU walaupun tidak TAHU. Di mata manusia, perilaku demikian disebut MEMBUAL.Karena hakekat manusia-Nya maka Yesus Manusia Sejati tidak MAHATAHU namun karena PRIBADI ilahi-Nya Dia berperilaku MAHATAHU. Hal demikian mengakibatkan Yesus Manusia Sejati TIDAK TAHU bahwa Dia TIDAK TAHU itu sebabnya dia SOK TAHU dan asal NGEJEBLAK. Di mata manusia, perilaku demikian disebut MEMBUAL.
Yesus Plintat Plintut
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Yohanes 5:37-38
Mula-mula Yesus mengajarkan Bapa yang mengutus-Nya bersaksi tentang-Nya. Namun ujug-ujug Dia pun menyangkal ucapan-Nya itu dengan mengajarkan: Tidak seorang pun pernah melihat Bapa dan mendengar suara-Nya. Kaum Tritunggalian alias para penyembah Allah Tritunggal menuduh Hai hai SESAT karena mengajari mereka untuk BERIMAN Yesus PLINTAT PLINTUT. Mereka sama sekali tidak mau tahu bahwa yang diajarkan hai hai itu adalah KEBENARAN dalam KONTEKS doktrin Yesus SATU pribadi DUA hakekat. Mereka sama sekali tidak mau tahu bahwa Yesus PLINTAT PLINTUT bukan karena JAHAT namun karena menanggung DOSA manusia dalam WUJUD hakekat manusia-Nya.
Karena tidak seorang pun MELIHAT Bapa itu berarti biar pun mejeng sampai kuda gigit jari, tidak ada orang yang akan melihat Bapa. Karena tidak seorang pun MENDENGAR suara-Nya, itu berarti meskipun berteriak sampai burung bangau pulang ke kandang setahun sekali, nggak ada orang yang akan mendengar Bapa. Bila tahu tidak ada yang melihat-Nya dan tidak ada yang mendengar-Nya namun kekeh jumekeh BERSAKSI tentang Yesus kepada manusia, bukankah itu berarti Allah Bapa kurang seons alias konslet?
Yesus manusia sejati tidak mahatahu itu sebabnya Dia tidak tahu bahwa tidak seorang pun pernah melihat Bapa dan mendengar suara-Nya. Untuk mengetahui kebenaran demikian, Dia harus bertanya kepada seluruh manusia dari generasi ke generasi. Bapa bersaksi membela anaknya adalah hal yang wajar dalam kehidupan manusia, itu sebabnya Yesus manusia sejati pun menyangka Bapa-Nya di sorga pun melakukan hal yang sama. Itu sebabnya di dalam Yohane 5:37 Dia menyatakan: Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Selesai mengucapkan kalimat tersebut, waktu TAMPIL Yesus manusia sejati pun habis dan HARUS digantikan oleh Yesus Allah Sejati. Karena Yesus Allah Sejati mahatahu itu sebabnya Dia tahu bahwa tidak seorang pun melihat Bapa dan mendengar suara-Nya. Itulah yang diajarkan-Nya untuk MENGOREKSI ajaran Yesus Manusia Sejati tentang Bapa bersaksi tentang diri-Nya.
Kesimpulan
Handai taulan sekalian, apabila anda percaya bahwa Yesus satu pribadi DUA hakekat maka anda pun HARUS percaya bahwa Yesus PLINTAT-PLINTUT alias MENCLA MENCLE. Bukan masalah bila anda nggak mampu memahami hal demikian dengan AKAL BUDI sebab yang penting adalah MENGIMANI-nya. Jangan memahaminya secara HURUFIAH, Yesus PLINTAT PLINTUT namun imanilah secara rohaniah bahwa Tidak ada yang mustahil bagi Yesus termasuk PLINTAT PLINTUT dan MENCLA MENCLE. Yesus PLINTAT PLINTUT bukan karena jahat namun karena MENANGGUNG dosa manusia dalam wujud HAKEKAT manusia.
Namun bila anda tidak percaya dokrin Yesus satu pribadi dua hakekat yang IRASIONAL itu maka ketahuilah bahwa suatu hari Yesus merasa ada KUASA yang mengalir keluar dari diri-Nya namun TIDAK TAHU kepada siapakah KUASA itu mengalir. Kuasa itu dengan AJAIB menyembuhkan perempuan yang sudah menderita pendarahan selama 12 tahun. Keberadaan KUASA itu adalah BUKTI bahwa pada saat itu Yesus MAHAKUASA. Apabila doktrin Diofisitisme BENAR maka yang sedang MANGGUNG saat itu adalah HAKEKAT ilahi Yesus yang MAHAKUASA dan MAHATAHU. Apabila kaum Tritunggalian benar, maka Yesus pun mustahil PURA-PURA tidak tahu karena kura-kura dalam perahu sama dengan MEMBUAL. Kenapa Yesus Allah Sejati yang saat itu MAHAKUASA dan seharusnya MAHATAHU tidak TAHU siapa yang MENYENTUH-Nya? Karena doktrin diofisitisme adalah ajaran SESAT yang diajarkan sebagai ajaran Alkitab. Karena doktrin Yesus mahatahu adalah ajaran SESAT yang diajarkan sebagai ajaran Alkitab.
Apabila doktrin diofisitisme BENAR, itu berarti Yesus Manusia Sejati (hakekat manusia) memang SOK TAHU dan ASAL ngejeblak alias MEMBUAL ketika menyatakan: Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri. Bila demikian, bukankah sehrusnya para teolog Tritunggalian mengadakan KONSILI untuk MENETAPKAN mana ajaran Yesus Manusia Sejati yang NGACO BELO dan ajaran Yesus Allah sejati yang benar?
Untuk membaca blog-blog tentang Allah Tritunggal yang lain, silahkan klik di SINI.
Untuk membaca blog-blog tentang Kristologi yang lain, silahkan klik di SINI.
@firdaus, kalau mau bongkar kesalahan tulissan hai hai, MULAILAH dengan belajar Alkitab baik-baik kisanak. BERLAGAK jagoan sama sekali tidak membuat anda PINTER.
Mula-mula Yesus mengajarkan Bapa yang mengutus-Nya bersaksi tentang-Nya. Namun ujug-ujug Dia pun menyangkal ucapan-Nya itu dengan mengajarkan: Tidak seorang pun pernah melihat Bapa dan mendengar suara-Nya.
Bagaimana dengan sabda berikut :Ucok berkata “Tak seorang pun pernah melihat istriku ganti baju”
Sabda di atas bisa juga disimpulkan : Ucok pernah melihat istrinya ganti baju,BUKAN?
Apabila doktrin diofisitisme BENAR, itu berarti Yesus Manusia Sejati (hakekat manusia) memang SOK TAHU dan ASAL ngejeblak alias MEMBUAL ketika menyatakan: Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri. Bila demikian, bukankah sehrusnya para teolog Tritunggalian mengadakan KONSILI untuk MENETAPKAN mana ajaran Yesus Manusia Sejati yang NGACO BELO dan ajaran Yesus Allah sejati yang benar?
Share this:
Menurut saya : siapakah aku ini TUHAN sehingga dengan lantang mau mengadili ENGKAU!(mencontek PEMAZMUR)
Kalaupun Terkesan MEMBUAL (Hai-hai, red) Apa daya Kita ko Hai,dalam hal (Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.” Markus 13:32) coba lihat ayat tersebut BAIK2 ,Yesus tidak mengatakan : AKUpun tidak tetapi Anakpun tidak karena kata AKU penting untuk di perhatikan sebab jangan lupa ” AKU ADALAH AKU “, lagian kalau saat itu di kasih tau yaaaaaa sekarang Ko Hai Taulah kapan Kiamat tuh!!!! lah siapa ntar yang menghuni neraka,wkwkwkwkwkwk
Kisanak, Coba anda cari pernahkah Yesus mengaku mengucapkan yang diucapkan Bapa-Nya? Kenapa Yesus disebut Anak Domba? Ingat Keledai bileam berbicara? Yesus adalah anak domba yang kemudian menjadi anak domba PASKAH yang dipotong dan dibagi-bagikan. Nah, ketika Yesus bicara, kita harus pahami dulu, siapa yang BERKATA-KATA saat itu? KEnapa Yesus Kristus alias Yesus dan Kristus alias Yesus dan roh Kudus seperti merpati disebut SAKSI yang setia? Ingat kisah di Wahyu tentang DUA saksi yang setia? yang bersaksi selama 3,5 tahun?
radotpadotjamot: Yesus tidak mengatakan : AKUpun tidak tetapi Anakpun tidak karena kata AKU penting untuk di perhatikan
Anda menyatakan yang dimaksudkan oleh Yesus dengan ANAK, bukan diri-Nya (AKU)?
Sdri yemima… blh kasi masukan??? Sebenarnya apa yg dikatakan albert eistein benar bhw manusia semuanya cerdas (krn manusia adl diciptakan segambar dan serupa dgn ALLAH) para murid TUHAN YESUS sebenarnya jg org2 ahli, walopun cm penangkap ikan, menurut sy dia pun org cerdas… bahkan penulis dikitab injil semuanya org2 pintar….namun para murid memakai akal budi nya dlm menerima pengajaran TUHAN YESUS, sdgkan metode TUHAN memberi pengajaran mmg beda… tdk bisa hny dipahami oleh akal budi tetapi jg hrs melibatkan iman dan hikmat. Bnyk contohnya di ALKITAB.. dan apapun yg terjadi ini semua sdh dlm rancangan TUHAN..
Salam sejahtera
hai yaaaa…… hai hai ben cong antikristus
Yesus ngasih perumpamaan kedatangan anak manusia itu seperti pencuri. kalo pencuri mau datang bilang dulu itu namanya pencuri bego . makanya Yesus merahasiakan kapan kedatangannya lagi. Yesus bilang saatku belum tiba untuk mati dikayu salib. makanya Dia masih bisa hadir ke pesta anggur di kana.
Yesus bersaksi dirinya Tuhan bila ada yang lain bersaksi juga mendukung bahwa Yesus itu Tuhan maka kesaksian Yesus adalah Benar. tapi bila yang jadi saksi hanya dirinya sendiri. mungkin bersaksi didepan cermin ngomong sendiri.