Philips Joeng Menipu Lewat Penjualan Buku Online


Andai kata anda MENJUAL buku lewat internet dan komunikasi lewat SMS. Hal pertama yang anda ketahui tentang PELANGGAN adalah NAMA. Mustahil pelanggan memesan tanpa nama, bukan? Hal kedua yang anda ketahui adalah ALAMAT. Mustahil pelanggan minta buku dikirim ke entah berentah, bukan? Hal ketiga yang anda ketahui adalah No. Hp, sebab melalui SMS-lah pelanggan memberitahu bahwa uang sudah ditransfer dan Nama serta Alamat yang harus dikirim.  Hal keempat yang anda ketahui adalah No. A/C bank pelanggan  sebab mustahil pelanggan mentransfer pembayaran lewan ACCOUNT Face book, bukan? Terhadap informasi dari pelanggan tersebut, minimal anda akan menambahkan informasi: Jumlah pesanan. Bila melakukannya dengan profesional umumnya anda akan menambahkan Informasi: Tanggal Transfer, Jumlah transfer, Tanggal konfirmasi lewat SMS.

Kerabatku sekalian, apa yang terjadi bila anda TIDAK MAMPU memenuhi JANJI untuk mengirimkan buku yang dipesan? Atau bukunya belum mampu anda cetak sebab uang yang anda terima sudah habis untuk keperluan lainnya? Atau, bahkan bukunya belum DITULIS karena ternyata anda nggak mampu menulisnya? Itu berarti anda punya HUTANG dan ketahuilah, cepat atau lambat para pemesan buku akan MENAGIH buku yang mereka pesan dan bila tidak mendapatkannya mereka akan minta uangnya dikembalikan.

Handai taulanku, apa yang harus dilakukan bila para pelanggan mulai menagih? Minta maaflah karena anda sibuk sekali sehingga tidak sempat memantau proses penerbitan buku yang ditangani oleh staf anda. Berjanjilah bahwa anda akan mengatur jadwal untuk memantaunya.

Waktu pun berlalu. Beberapa saat kemudian para pelanggan kembali menagih. Minta maaflah karena percetakan anda sibuk sekali melayani pelanggan dadakan yang tidak mungkin ditunda pekerjaannya. Sebutkan saja anda punya pelanggan yang mencetakkan buku renungan harian yang terlambat memasukkan bahan renungannya. Ada gereja yang akan melakukan KKR namun terlambat memesan brosur promosinya. Ada gereja yang memesan kalender. Ada gereja yang terlambat memasukkan bahan untuk majalan bulanannya. Ada teman yang minta tolong karena percetakannya tidak mampu memenuhi  deadline pesanan instansi pemerintah dan takut dituntut.

Kembali waktu berlalu. Pelanggan pun kembali menagih. Minta maaflah dan beritahu mereka, karena kesibukan percetakan anda maka pekerjaan pencetakan buku pun anda berikan kepada seorang teman KRISTEN yang kekurangan order. Karena kurang profesional nampaknya teman tersebut kesulitan untuk memenuhi tuntutan mencetak buku berkualitas tinggi yang anda berikan kepadanya.

Waktu kembali pergi dan tak kembali. Namun pelanggan yang pergi datang kembali menagih. Minta maaflah karena anda sibuk sekali sehingga nggak sempat memantau proses pencetakan buku. Katakan pula bahwa anda menyangka pekerjaan itu pasti sudah selesai. Beri mereka janji untuk memarahi staf anda. Bila pekerjaan itu belum selesai itu berarti mereka lalai dan mengabaikan para pelanggan.

Kembali waktu berlalu dan pelanggan kembali menagih. Kembali mintalah maaf lalu beritahu mereka bahwa teman Kristen yang minta tolong diberi order dan dengan murah hati anda beri order, saat ini menghilang dan tidak bisa dihubungi. Nampaknya dia mengalami kesulitan keuangan itu sebabnya dia bersembunyi. Beritahu pelanggan bahwa uang mencetak buku sudah anda bayar lunas kepada teman tersebut. Bahan-bahan mencetak yang sudah anda persiapkan untuk mencetak pun and berikan kepadanya untuk menghemat biaya percetakannya juga agar dia bisa segera mencetak. Tinggal nyalan mesin, pasang plate, isi tinta lalu mencetak. Itulah yang harus dilakukan teman yang menghilang tersebut. Berjanjilah untuk mencari teman tersebut. Jangan lupa, minta maaflah kepada para pelanggan sebab anda tidak mau menyebutkan nama teman tersebut karena nggak mau membuatnya malu dan ingin memberinya kesempatan baru. Pelanggan pun kembali SABAR menunggu bahkan anda dipuji sebagai seorang yang murah hati. Dan ketahuilah, sebagian besar tidak akan kembali datang menagih lagi. Mereka akan merelakan hutang anda yang jumlahnya hanya sekitar Rp. 75.000,-. Mereka melakukannya untuk membantu anda yang DITIPU seorang teman namun tetap baik hati kepada teman tersebut.

Waktu kembali berlalu dan pelanggan pun kembali menagih. Minta maaflah kepada mereka dan katakan bahwa teman yang menyembunyikan diri itu sudah ketemu. Karena kesal maka anda sudah putuskan untuk mengambil alih pekerjaan percetakan buku. Namun, teman itu benar-benar nggak tahu diri. Setelah dibantu dan nggak mau memenuhi janjinya, sekarang dia malah mau menggigit dengan mengancam akan menuntut ke pengadilan karena menurut perjanjian dialah yang berhak untuk mengedarkan buku tersebut. Minta maaflah bahwa anda tidak mau menyebutkan nama PENIPU itu sebab masih memberinya kesempatan untuk betobat. Beritahukan kepada pelanggan bahwa saat ini anda sedang menyuruh pengacara untuk mempelajari isi perjanjian dan minta tolong teman untuk membujuk si Penipu itu agar nggak macam-macam. Meski pun jahat namun Penipu itu adalah seorang teman. Kasihan bila harus masuk penjara. Kasihan dia dan kasihan istri dan anak-anaknya serta keluarganya yang anda kenal semua.

Oh ya, jangan kuatir. Pelanggan anda mustahil minta anda menunjukkan Perjanjian antara anda dan PENIPU itu sebab umumnya masyarakat nggak paham hukum dan orang Kristen takut sekali berurusan dengan hukum. Mereka juga mustahil bilang, “Bila anda kasihan kepada PENIPU tersebut dan handai taulannya, kenapa nggak beri dia kesempatan untuk menerbitkan buku anda? Bukankah tinggal nyalakan mesin dan cetak? Kenapa nggak bantu dia untuk tinta yang harganya relatif murah? ” Pelanggan juga jarang yang berpikir bahwa hak penerbitan itu berhubungan dengan keuntungan. Jadi, bila and terbitkan buku tersebut maka yang bisa dituntut oleh penerbit adalah PEMBAGIAN KEUNTUNGAN dari hasil PENJUALAN. Kalau keuntungan menerbitkan buku 40% dari harga jual, dikurangi hak penulis 10%, maka tinggal 30% X 1.300 X 50.000,- = 19.500.000,-. Mustahil si Penipu itu mau menuntut anda ke pengadilan untuk uang yang jumlah maksimalnya Rp. 19.500.000,- dan lagi, bila anda memang kasihan kepadanya dan handai taulannya, jumlah uang sebesar itu bukan masalah besar, bukan? Ha ha ha ha ha … Kembali sebagian pelanggan Kristen akan merelakan uangnya yang sekitar Rp. 75.000,- Nggak ada gunanya membuat anda yang baik hati malu karena uang kecil, bukan?

Pelanggan menagih lagi dan anda tidak punya alasan lagi. Pelanggan marah sebab anda tidak pernah menjawab PM mereka juga SMS mereka. Jangan kuatir. Minta maaflah karena anda tidak menerima PM dan SMS dari mereka sama sekali. Salahkan saja Internet dan Provider HP. Berjanjilah bahwa anda akan segera menghubungi mereka. Mintalah No. Hp kepada mereka dan JANGAN LUPA, minta bukti TRANSFER mereka. MEMBUALLAH bahwa beberapa minggu yang lalu anda SUDAH berunding dengan anggota Group SW (Sapa Wedhi – Siapa takut?) untuk mengembalikan uang pembelian buku dan ongkos kirim, bahkan anda dengan murah hati akan menambahkan BUNGA 1% perbulan. Juga jangan membual bahwa bukan anda namun staf andalah yang mengurusi masalah buku Theology of Hell.

Siapakah anggota group SW? Sebagian dari mereka adalah KECOAK-KECOAK ELING. Kenapa anda memberitahu anggota Group SW tentang rencana penyelesaian masalah buku Theology of Hell? Karena Tiga minggu lagi dari sekarang, saat ini tanggal 3 September, hai hai akan menuduh percakapan ini nggak pernah ada. Karena ini akan digunakan untuk ngerjain hai hai, guna memenuhi Amanat Agung Kopdar 3, bukan?

Ha ha ha ha … Bila memang sudah membuat kebijakan demikian, kenapa tidak MEMBERITAHU para pelanggan? Kenapa staf anda tidak menghubungi para pelanggan untuk menginformasikan hal demikian? Kenapa harus menunggu pelanggan marah lalu teriak-teriak MURKA di alun-alun ELING? Ha ha ha ha ha ha ha …. Lho kan sesuai dengan amanat Agung Kopdar 3, CARANYA TERSERAH SAYA? Ha ha ha ha …..

Kenapa harus membual bahwa staf anda, bukan anda yang mengurusi masalah buku Theology of Hell? Tentu saja supaya hai hai yang masyhur itu MEMBUKTIKAN bahwa anda MEMBUAL. Bila bukan anda yang mengurusi buku, lalu dari mana anda tahu TIDAK ada SMS dari pelanggan buku? Bila tidak mengurusi buku, bukankah seharusnya bertanya dulu kepada yang mengurusi buku apakah mereka terima SMS, ketika seorang pelanggan bilang dia sudah SMS dan tidak ada tanggapan? Bila tidak mengurui buku, kenapa SEJAK berbulan-bulan yang lalu yang diberikan adalah No. HP anda? Kenapa menyuruh menghubungi lewat PM di FB dan Email anda? Ha ha ha ha ha …. itu kan bagian dari NGERJAIN hai hai. Sadarlah hai, saya adalah CERMIN. Saya melakukan apa yang kamu lakukan agar kamu sadar. Saya akan MENIPU terus sampai anda sadar dan BERTOBAT. Ha ha ha ha ha ha ha ha ha …

Bila demikian, untuk apa minta pelanggan yang marah itu memberikan No. HP dan menuliskannya ke PM? Tentu saja supaya penduduk ELING  menyangka bahwa anda memang benar-benar TIDAK menerima SMS dari dia. Bila anda menerima SMS dari dia, mustahil nggak TAHU No. HP dia, bukan? Ha ha ha ha ha ha ha …..  Anda benar-benar orang baik. Begitu ditagih langsung menanggapi.

Ho ho ho ho …. Bila demikian lalu untuk apa minta pelanggan marah itu melampirkan bukti transfer? Bukankah anda sudah memiliki datanya sejak dia transfer uangnya? Anda tahu kenapa Ham Hamdani yang nota bene tahu pasti tetang kasus buku Theology of hell dengan takabur menghardik salah satu pelanggan yang marah dengan kata-kata seperti ini? “KAPAN KAMU BELI BUKU? MANA BUKTI PEMBAYARAN NYA? BANYAK BACOT SOK TUDING SAJA. DASAR RUDY KURNIAWAN PENIPU.”? Apakah dia tidak kuatir pelanggan tersebut benar-benar melampirkan BUKTI PEMBAYARANNYA? Tentu saja Ham Hamdani tidak kuati. Kenapa dia tidak kuatir sedangkan pembayaran itu memang benar-benar terjadi?

Kerababatku sekalian. Orang-orang Kristen yang tetap MENAGIH walaupun sudah dua kali anda mengungkapkan kemalangan anda ditipu lalu mau dituntut oleh teman yang anda tolong adalah orang-orang Kristen PECINTA kebenaran yang JUJUR dan berpikir logis serta tidak berbuat baik membabibuta. Thomas dan Natanael adalah dua orang murid Yesus yang memiliki karakter demikian.

Bukti Transfer lewat ATM diprint dengan printer thermal. Tinta printer thermal akan hilang dalam hitungan bulan. Bukti transfer 10 bulan yang lalu, bila dilihat saat ini, pasti sudah LUNTUR tintanya dan mustahil terbaca dengan JELAS lagi. Bila difoto copy tulisannya semakin tidak terbaca. Anda tahu bahwa orang-orang JUJUR selalu main JUJUR itu sebabnya ketika LAWAN main CURANG, mereka tetap main JUJUR. Karena nggak punya BUKTI pembayaran alias BUKTI transfer lagi maka mereka pun TIDAK akan menagih lagi. Orang jujur umumnya tidak berpikir panjang ketika menghadapi orang licik. Itu sebabnya jarang sekali terlintas dalam benak mereka bahwa meskipun tidak punya BUKTI TRANSFER namun mereka masih punya buku bank atau rekeneing koran yang mencatat transaksi pembayaran mereka. Ha ha ha ha …

Oh ya, hampir lupa. Bukankah ada pembahasan tentang E-book? Untuk membuat E-book alias buku elektronik anda perlu naskahnya. Di internet banyak tulisan tentang neraka. Copy paste ke google translation alias google terjemahan, maka anda pun punya naskah Theology of Hell. Bukankah KONON, sudah pernah melakukannya ketika NGERJAIN alias MENIPU hai hai dengan Unair Medical Jurnal? Hai hai dan KECOAK memang teliti namun yang lain tidak demikian, bukan? Ha ha ha ha ha …

Handai taulanku sekalian, ketika hendak menguji apakah sebuah kisah memang KISAH NYATA atau PEPESAN KOSONG belaka, maka anda bisa menggunakan AUDIT. Melakukan Audit berarti MENGEVALUASI atas dasar PENGUJIAN (test) dan PEMBUKTIAN (verification). Audit dilakukan berdasarkan AUDIT Program atau audit Prosedur. Audit Prosedur adalah rencana AUDIT atau Standard operation Audit atau Sistem dan Prosedur Audit yang berisi DALAM dan LUAS serta TEKNIK pengujian dan pembuktian yang akan dilakukan.

Semoga bermanfaat walaupun anda bukan AUDITOR apalagi orang yang menerima amanat untuk MENIPU terus agar hai hai BERTOBAT. Ha ha ha ha ha ha ha ha … Oen Tay joeng yang mengaku bernama Gyntara Yongky Wenas dan menggelari diri Pst Wenas alias Philips joeng mengaku menerima Amanat Agung KOPDAR 3 untuk MENIPU TERUS sampai hai hai bertobat. Ha ha ha ha …

Oen Tay Joeng alias Pst Wenas alias Gintara Yongky Wenas alias Philips Joeng adalah PEnIPU. hati-hatilah agar anda tidak tertipu olehnya.

Silahkan klik di SINI untuk membaca kisah-kisah penipuan publiknya yang lain.

22 thoughts on “Philips Joeng Menipu Lewat Penjualan Buku Online

  1. @Anwar, pembaca bukan hanya BISA menila namun juga bisa MEMBUKTIKAN dengan MELIHAT PERCETAKAN Pst Wenas yang NGGAK PERNAH ada.

    Ha ha ha ha ha ….. Perjanjian yang disebut oleh Pst Wenas adalah

    “SURAT PERJANJIAN HAK EDAR”

    Ketika temannya MENGHILANG, kenapa Penipu bernama Oen Tay joeng yang menyebut dirinya Pst Wenas itu nggak BERANI mencetak? Bukankah perjanjian mereka hanya SURAT PERJANJIAN HAK EDAR? bukankah sejak AWAL penipu itu sudah berkata begini kepada temannya itu?

    Pst Wenas: NAMUN, SEBELUMNYA SAYA BILANG. BUKU INI UDAH LAKU 3000 EXP & UANGNYA UDAH SAYA BELIKAN BAHAN (PLAT, KERTAS, DSB), APAKAH KALIAN TETAP BERSEDIA??? KALO MAU AMBIL AJA SEMUA BAHANNYA & KALIAN ATUR.

    Orang toLOL juga tahu bahwa temannya MUsTAHIL keberatan bila Oen Tay Joeng mencetak 3000 buku untuk memenuhi PESANAN yang SUDAH ada.

    di samping itu, kenapa PENIPU bernama Oen Tay Joeng itu nggak PERNAH menunjukkan “SURAT PERJANJIAN HAK EDAR” yang dimilikinya sehingga para pemesan buku yang DITIPUNYA itu TAHU ayat mana yang ditakuti oleh PENIPU tersebut.

    Namun sudahlah, semuanya sudah terjadi. syukurlah bila beberapa orang yang mengadu itu SUDAH dikembalikan uang pesanannya. Sekarang kita tahu bahwa Oen Tay Joeng adalah PENIPU. Walaupun GETOL sekali MENGAKU punya PERCETAKAN namun anda MUSTAHIL menemukan PERCETAKAN MILIKNYA. Mungkin dia punya percetakan di ALAM ROH? Itu sebabnya kita ngak bisa menemukannya? Ha ha ha ha ha …. SURUH dia sebutkan ALAMAT percetakannya dan silahkan BERKUNJUNG untuk membuktikannya. Sampai SAAT ini PENIPU itu TIDAK BERANI menyebutkan ALAMAT PERCETAKANNYA sebab TAKUT beberapa orang TEMAN saya yang ada di Surabaya melakukan PENGECEKAN ke lokasi.

    Jadi, handai taulan sekalian, tunggu saja waktunya. nanti saya akan tulis satu BLOG untuk MERANGKUM tipuan dari Oen Tay Joeng yang menyebut dirinya Pst Wenas alias Pst Yongky Wenas.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.