Saudara Agape, sekarang kita tahu bahwa anda adalah seorang Katolik yang menguasai ajaran Theologia reformed Injili dengan BAIK. Anda Bukan seorang Katolik Karismatik yang pernah beberapa kali mendengar kotbah Pdt. Dr. Stephen Tong dan menganggap Roh Kudus sebagai Rahmat (SESUATU) yang bekerja melalui sakramen namun seorang Katolik SEJATI yang memahami ajaran gereja Katolik dengan baik.
Terimalah rasa hormat saya atas pemahaman Alkitab anda yang MATANG dan kematangan pribadi anda. Saya mohon maaf, karena beberapa kalimat yang sengaja saya lontarkan untuk memprovokasi anda untuk menunjukkan kehebatan anda. Ha ha ha ha … Senang sekali mengenal seorang Katolik SEJATI seperti anda di Komunitas Blogger Kristen SABDASpace. Bila boleh berterus terang, sudah lama saya mengharapkan munculnya orang-orang seperti anda yang nantinya akan mengajarkan ajaran Katolik sejati dan membuka kedok ketidaktahuan orang-orang yang tanpa pengetahuan yang cukup sembarangan menyerang ajaran gereja Katolik. Perlu anda ketahui, saya menganggap gereja Katolik adalah salah satu denominasi gereja Kristen (pengikut Kristus), bukan agama lain. Itu sebabnya saya selalu menentang teman-teman Katolik yang ingin pindah gereja dengan alasan menemukan gereja yang lebih Alkitabiah. Jangan pelit menulis blog kawan, sebab saya yakin dagangan anda akan laris manis.
Saudara Agape, perlu anda ketahui, saya bukan sarjana Theologia juga bukan seorang yang mempelajari Theologia dengan sistematis. Saya hanya seorang Tionghua Kristen yang berusaha mempelajari Alkitab dengan cara yang benar untuk memahaminya dengan benar. Walaupun berusaha keras, namun saya tidak punya kemampuan untuk mengingat istilah-istilah Theologia, Logika maupun filsafat dengan baik. Bahkan bila anda bertanya apa singkatan TULIP, maka saya harus nyontek dulu untuk menjawabnya dengan benar. Di waktu-waktu selanjutnya saya akan mendapat banyak sekali pelajaran dari anda untuk berdiskusi secara Theologis dan sistematis. Semoga anda bersabar ketika menghadapi saya nanti.
Pengudusan = Pembenaran = Justification. Reformed Injili mengajarkan bahwa hal itu terjadi melalui Iman sementara gereja Katolik mengajarkan bahwa hal itu dilakukan melalui iman dan perbuatan. Namun keduanya sama-sama mengajarkan bahwa PENGUDUSAN adalah PROSES yang terjadi dimulai suatu ketika dan berlanjut hingga kita mati. Umumnya, keduanya sepakat bahwa proses itu dimulai ketika kita DIPANGGIL dan SEMPURNA sesuai anugerah ketika kita mati. Reformed mengajarkan bahwa hal itu kita lakukan dengan bertekun di dalam iman sementara gereja Katolik mengajarkan bahwa hal itu kita lakukan dengan bertekun meneladani Kristus. Saudara Agape, mungkinkah pemahaman saya tersebut salah?
Apa itu Pengudusan = Pembenaran = Justification?
Tanah + Nafas Allah = Manusia = Peta Teladan Allah
Manusia + Dosa = Tanah = Peta Teladan tanpa kemuliaan Allah
Manusia + Penebusan + Roh Kudus = Manusia baru = Peta Teladan Allah
Menurut pemahaman saya, Pengudusan = Pembenaran = Justification itu bukan PROSES di mana manusia terlibat di dalamnya. Karena bila demikian maka manusia punya ANDIL di dalamnya. Menurut saya Pengudusan itu 100% anugerah Allah dan 0% usaha manusia. Yesus Kristus dan Roh Kuduslah yang melakukannya. Proses itu dimulai ketika Yesus Menebus manusia dari Murka Allah melalui kelahiran, kematian, kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga dan sempurna ketika Roh Kudus dicurahkan ke dunia.
Allah Bapa menentukan LAHAN atau TANAH, Yesus Kristus menjadikannya LAYAK (tanam) dan Roh Kudus adalah BENIHNYA. Manusia = TANAH.
RENCANA B
Allah menciptakan manusia dengan kehendak BEBAS. Allah memberi kesempatan kepada Adam dan Hawa untuk MEMILIH. Karena Adam dan Hawa memilih untuk berdosa, maka Allah TERPAKSA menggunakan RENCANA B yaitu MENYEDIAKAN keselamatan melalui Kristus dan memberi kesempatan KEDUA kepada manusia untuk MEMILIH. Itulah yang diajarkan oleh para penentang predestinasi. Kenapa Allah menjalankan rencanan B? Karena Allah itu SETIA, ADIL dan KASIH.
SETIA artinya Allah harus KONSEKUEN dan KONSISTEN. Karena SUDAH menciptakan manusia dengan kehendak bebas, maka Allah harus MENAKLUKKAN diri pada kenyataan itu. Membiarkan Manusia MEMILIH.
ADIL artinya Allah harus memberi KESEMPATAN yang sama kepada SEMUA manusia untuk menentukan NASIBNYA sendiri.
KASIH artinya Allah MUSTAHIL membiarkan manusia BINASA.
RENCANA C
Apabila ajaran demikian benar, maka itu berarti Allah masih memiliki RENCANA C untuk orang-orang yang tidak menjalani PROSES pembenaran dengan baik melalui iman dan perbuatannya.
Sebagian orang Kristen mengajarkan bahwa gereja adalah mempelai Kristus sementara jemaat adalah tubuh gereja. Yang ditebus oleh Kristus adalah mempelainya, GEREJA. Selanjutnya mereka mengajarkan bahwa yang diperhitungkan adalah IMAN gereja, bukan iman perorangan. Karena anda adalah anggota GEREJA maka walaupun hidup anda tidak kudus, dan iman anda tidak paripurna, namun anda TETAP akan selamat karena yang diperhitungkan adalah IMAN gereja, bukan anggota gereja.
Lalu apa yang harus anda lakukan? Berdoalah kira-kira begini, “Kasihanilah hambamu yang lemah ini dan jangan memandang iman hambaMu ini namun perhitungkanlah iman gerejaMu.” Apabila anda mengetahui ajaran demikian dan berdoa demikian, maka (mudah-mudahan) anda akan selamat.
RENCANA D
Bagaimana dengan orang-orang yang karena TIDAK bijaksana lalu MEMILIH untuk menolak Injil atau menerima berita Injil lalu MURTAD? Bagaimana dengan mereka yang seumur hidupnya TIDAK mendengar Injil atau mendengar pemberitaan Injil yang tidak sempurna sehingga tidak SEMPAT memilih?
Sebagian orang Kristen lalu mengembangkan ajaran penginjilan ARWAH. Arwah orang mati yang masih gentayangan di muka bumi ini masih memiliki KEHENDAK bebas untuk MEMILIH. Apabila anda memberitakan Injil kepada arwah dan dia berdasarkan pertimbangan AKAL BUDINYA lalu MEMILIH untuk menerima berita Injil, maka dia akan SELAMAT.
RENCANA E
Bagaimana dengan orang-orang yang LOLOS dari rencana B hingga D? Apakah mereka akan binasa kekal? Tentu saja tidak! Allah itu SETIA, ADIL dan KASIH. Allah menciptakan manusia dengan KEHENDAK bebas. Bila Allah menghukum orang-orang yang MEMILIH jalannya sendiri itu berarti Allah tidak SETIA. Bila Allah menghukum orang-orang yang memilih jalannya sendiri, itu berarti Allah tidak KASIH. Bukankah Allah mengajarkan bahwa Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu? Bila Allah menghukum orang-orang yang memilih jalannya sendiri, bukankah itu berarti Dia tidak sabar, tidak murah hati dan CEMBURU? Namun Allah harus bersikap ADIL, itu sebabnya Dia menghukum orang-orang yang memilih jalannya sendiri itu lalu mengampuni mereka. API PENYUCIAN.
Semua orang yang memilih jalannya sendiri bukan orang JAHAT, mereka adalah orang-orang yang TIDAK bijaksana. Mereka harus menanggung hukuman atas perbuatan mereka di dalam Api Penyucian lalu diampuni. Mereka diampuni karena masa penghukumannya sudah CUKUP. Masa penghukuman mereka BISA diperpendek karena Allah memperhitungkan IMAN gereja yang mohon pengampunan untuk orang tersebut.
RENCANA F
Hingga saat ini hanya rencana-rencana tersebut yang saya ketahui. Saya tidak tahu apakah Allah masih memiliki RENCANA F atau bahkan rencana G dan seterusnya sehingga akhirnya semua manusia SELAMAT?
Karena Allah itu SETIA, ADIL dan KASIH, maka Dia pasti punya banyak rencana penyelamatan.
Apakah Tuhan MEMANGGIL Saya?
Saya tidak tidak tahu kapan Allah memanggil saya untuk menjadi orang Kristen.
Apakah itu terjadi pada saat saya mendengar kotbah dari seorang mahasiswa semester kedua Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT) ketika saya duduk di akhir kelas tiga SMP? Saat itu tahun 1981. Saya memutuskan untuk menjadi Kristen karena tidak menemukan alasan untuk tidak menjadi Kristen. Saya hanya tahu, pengkotbah itu mengajarkan bahwa saya akan bisa bergaul dengan Allah seperti nabi Nuh bila saya menerima Kristus sebagai juruselamat saya.
Apakah itu terjadi ketika istri Pdt. Yung Tik Yu, teman sekolah saya yang bertanya kepada saya, “Berani datang ke kebaktian kebangunan rohani?”
Apakah itu terjadi ketika saya ditunjuk oleh guru agama untuk mengikuti lomba cerdas tangkas Alkitab di Gereja Kristen Kalam Kudus satu setengah tahun sebelumnya, kemudian saya sering ke gereja Kalam Kudus karena suka dengan kebaktiannya yang menggunakan bahasa mandarin dan lagu-lagu yang dinyanyikan sangat indah? Apakah itu terjadi ketika saya sering datang ke kebaktian pemuda karena itu cara terbaik untuk menghabiskan malam minggu?
Apakah itu terjadi ketika gempa bumi melanda kabupaten Sukabumi dan saya ketakutan lalu berdoa, “Tuhan Yesus, tolong jaga saya agar tidak mati tertimpa ketika gempa.” Saat itu kalau tidak salah tahun 1974.
Apakah itu terjadi ketika saya ikut sekolah minggu karena menyangka bahwa sekolah minggu adalah keharusan bagi anak-anak yang sekolah di SD Debora Cicurug? Saat itu tahun 1972, saya kelas dua SD. Atau itu terjadi ketika saya terus sekolah minggu walaupun tahu bahwa itu bukan keharusan namun mengharapkan hadiah Natal yang indah yang diberikan kepada anak-anak yang rajin sekolah minggu. Dari kelas dua hingga kelas enam, hadia natal yang selalu saya terima adalah satu set, penggaris, lengkap dengan jangka, pinsil dan penghapus. Namun saya terus sekolah minggu karena setelah sekolah minggu, saya berkesempatan untuk ikut nonton TV di rumah salah satu teman. Saya paling suka film minggu siang Jingle Jim. Saat itu saya mengikuti kursus Alkitab tertulis dari Yayasan Kalam Hidup karena guru saya yang sekaligus guru sekolah minggu menganjurkannya dan saya menyangka, itu akan membuat saya mendapatkan hadiah Natal seperangkat pulpen merek Arrow seperti beberapa teman saya.
Apakah itu terjadi ketika saya pertama kali melihat gambar tiga orang disalib di tempelkan di dinding Gudang tempat tinggal kami ketika Papa bekerja di sebuah peternakan ayam beberapa bulan sebelum saya sekolah di SD. Debora? Saat itu saya bertanya kepada mama, siapa yang disalibkan itu? Mama bilang, itu Yesu alias Yaso Tuhan para penganut YASOKAU, agama Kristen. Dia disalib mati lalu bangkit. Namun, mama tidak bisa menjawab ketika saya bertanya, kenapa dia disalib? Kenapa dia hidup lagi setelah mati?
Apakah itu terjadi ketika saya pertama kali melihat seorang suster belanda di SD. Xaverius Metro, Lampung Tengah yang membuat saya gemetar ketakutan sehingga kehilangan kemampuan membaca. Saat itu Papa mendaftarkan saya untuk sekolah. Karena tidak bisa membaca, maka saya yang berumur sembilan tahun, sudah satu tahun tidak sekolah tidak bisa melanjutkan kelas dua saya namun harus memulainya dari kelas satu lagi.
Apakah itu terjadi ketika mama membawa ketujuh anaknya dan saya anak sulungnya meninggalkan kampung Hamparan Perak, Medan untuk menyusul Papa yang sudah merantau setahun sebelumnya? Saat itu tahun 1970.
Atau itu terjadi ketika Tuhan memanggil saya dari TIADA untuk dikandung mama saya selama sembilan bulan sekian hari lalu lahir sebagai anak lelaki sulung di dalam sebuah keluarga Tionghua? Saat itu tahun 1964.
Kapan Tuhan memanggil saya untuk menjadi orang Kristen? Atau Tuhan sama sekali tidak pernah memanggil saya? Saya hanya KEBETULAN terlibat dengan ajaran Kristen lalu menganggapnya susuatu yang cukup bernilai untuk dijalani?