Anda pernah ke surga? Orang Kristen beriman untuk ke surga You have to be born again than dead! Anda harus dilahirkan kembali lalu mati! Anda harus menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, lalu menjalani hidup sebagai orang baik-baik sampai mati. Bagi sebagian orang modern, mencapai surga dengan cara demikian sudah ketinggalan jaman. Selain lambat, juga susah. Setelah berkutat sejak + 100 tahun yang lalu, akhirnya para ilmuwan menemukan cara untuk menikmati surga tanpa perlu mati dulu. Sebelum membahas lebih lanjut, berikut ini adalah pengalamanku hari Kamis yang lalu.
Jam 13.33 aku menelpon salah satu temanku. Hampir tiga bulan kami tidak bertemu, bahkan tidak berkomunikasi lewat telepon. Hujan deras mengguyur Jakarta, temanku itu baru saja selesai makan siang dengan teman-temannya. Dia minta aku menjemputnya di salah satu rumah makan nasi hainam terenak di Jakarta. Dia menerobos hujan lalu membuka pintu mobilku dan naik. Kukatakan padanya bahwa aku belum makan, kami lalu melaju mencari rumah makan lain, salah satu rumah makan nasi hainam terenak lainnya.
Sambil makan kami saling menanyakan kabar masing-masing, lalu terlibat dalam diskusi tentang berbagai hal, tentang mata pencaharian kami, tentang teman-teman lainnya juga tentang harga minyak yang US$ 91 perbarelnya dan kemungkinan kondisi ekonomi masa yang akan datang. Terus terang, kami berdua sama-sama kuatir dengan situasi ekonomi dunia saat ini. Kami juga sempat diskusi tentang maraknya ajaran-ajaran sesat berbagai agama dan kemungkinan bangkit kembalinya serangan teroris di negeri tercinta ini.
Kami berkenalan tahun 2002 yang lalu, saat itu dia berkunjung ke kantorku dengan seorang teman, lalu kami sama-sama nonton Fifa World Cup setiap hari. Dia bertanya, kemana jadwalku hari itu. Aku bilang, punya janji dengan seorang teman jam 20.00 malam, selain itu, kosong. Dia bilang, salah satu temannya merayakan ulang tahun di sebuah tempat Karaoke hari itu dan mengajakku untuk bergabung, dia menyebutkan beberapa orang temannya yang akan bergabung dalam acara itu, aku mengenal beberapa di antaranya. Dia meyakinkanku, bahwa teman-teman yang lain pasti senang kalau aku bergabung.
Jam 15.05 aku berjalan dengannya memasuki tempat Karaoke itu. Tempat Karaoke yang sangat mewah, menurut berita mas media, dibutuhkan puluhan milyar rupiah untuk biaya untuk menciptakannya. Kami diantar oleh seorang wanita ayu menuju ruangan Karaoke di mana teman-temannya sudah berkumpul. Enam orang wanita berumur antara 35 hingga 45 tahun sedang duduk dan asyk menyanyi. Temanku memperkenalkanku pada mereka, aku sudah pernah bertemu dengan 3 di antaranya. Setelah saling bersalaman, aku duduk di sofa empuk lalu menikmati lagu-lagu Karaoke yang dinyanyikan bergantian.
Jam 15. 25 pintu ruangan karaoke terbuka enam orang lelaki berumur antara 35 hingga 55 tahun melangkah masuk. Kami berdiri menyambut, aku kenal 4 orang di antaranya. Suasana ruang Karaokepun menjadi riuh, kami saling ngeledek dan saling ngobrol sementara teman-teman lainnya menyanyi.
Sebenarnya, sejak memasuki ruang karaoke itu aku merasa aneh, belasan botol air putih yang tersaji di meja nampak aneh untuk seseorang yang sedang merayakan ulang tahunnya. Setelah semuanya berkumpul, tidak lama kemudian seorang pelayan wanita masuk membawa sebotol Tequila, semangkuk garam, semangkuk jeruk nipis dan belasan gelas kecil. Seorang pelayan lelaki lalu menyusul membawa satu pitcher bir putih dan satu pitcher bir hitam, setelah pergi, dia datang kembali dengan membawa belasan gelas, sedangkan pelayan wanita kembali dengan membawa 5 botol minuman sprite.
Suasana menjadi tambah ramai, temanku dengan telaten mencampur Tequila dengan sprite lalu menuangkannya ke dalam gelas-gelas kecil dan membaginya. Aku minta Tequila murni dari temanku, sementara itu aku menuangkan segelas bir putih untuk diriku sendiri. Teman dari temanku yang berulang tahun hari itu seorang wanita, dia mengedarkan obat berwarna orange. Masing-masing mengambil sesuai dosisnya. Awalnya temanku itu menolak, namun setelah sedikit dipaksa dia mengambil sesuai dosisnya. Dua orang temannya yang lain menolak, namun menerimanya ketika sedikit dipaksa. Pada giliranku, aku mengucapkan terima kasih namun menolak tawarannya. Tidak ada yang memaksaku untuk mengambilnya. Aku kenal cukup baik dua orang teman lelaki temanku itu. Keduanya sudah tahu, reputasiku, aku minum bir, minum wisky, minum Tequila, namun tidak minum obat.
Jam 15.45 kami menyanyikan lagu Happy birthday dan Selamat Ulang tahun lalu melakukan toss dengan Tequila. Bergantian kami menyalami yang ulang tahun. Yang perempuan melakukannya dengan pelukan erat, yang lelaki melakukannya dengan menyalami dan menempelkan pipi. Kami menunggu kueh ulang tahun yang dipesan, namun tak kunjung datang. Yang ulang tahun ternyata adalah seorang penyanyi ulung, dia menyanyikan beberapa lagu, duet dengan salah seorang teman lelaki.
Aku memperhatikan teman-teman tersebut satu persatu dan menduga-duga berapa lama mereka dapat bertahan menunggu kue ulang tahun yang tak kunjung datang. Jam 15.50 kue yang dipesan tak kunjung datang. Aku teman-teman mulai gelisah, beberapa di antaranya mulai tidak sabar dan berteriak agar acara utamanya segera dimulai.
Jam 15.55 sang operator dipanggil, beberapa orang teknisi muncul bersamanya. Sang operator dengan remote control memilih lagu-lagu, para teknisi menyetel temperatur AC agar beroperasi secara maksimum dan meredupkan lampu-lampu serta menutupi lampu dari kulkas yang tidak dapat dimatikan dengan selimut serta menambah volume sound sistem. Ketika lagu house mulai menggelegar, ruangan menjadi gelap. Saat itu tepat jam 16.00. Satu lagu berlalu, seorang teman keluar lalu kembali lagi dengan teknisi untuk menambah volume sound system dan mematikan lampu sama sekali. Terjadilah apa yang harus terjadi. Beberapa orang bangkit berdiri dan berdansa yang lainnya memilih duduk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku mencoba untuk menikmati lagu-lagu house music yang menggelegar di atas 100db.
Jam 16.21 menit, aku menghabiskan birku dan berbisik pada temanku yang asyk menggeleng-gelengkan kepalanya tak terkendali, bahwa aku tidak tahan lagi. Lalu melenggang keluar ruangan. Beberapa pemuda tampan dan wanita ayu yang berjaga diluar bertanya ramah, kenapa aku pergi? Sambil tersenyum, aku berkata, bahwa aku tidak cocok dengan musiknya.
Teman-temanku itu, mereka bukan pengangguran, baik yang perempuan maupun yang lelaki, mereka adalah orang-orang baik yang sukses secara ekonomi, bahkan beberapa di antaranya sangat sukses. Mereka memiliki uang dan mereka juga memiliki waktu. Mereka memiliki uang yang cukup untuk menikmati waktunya dan memiliki waktu yang cukup untuk menikmati uangnya. Di dalam masyarakat mereka adalah orang-orang terpandang yang dihormati, di dalam keluarganya mereka adalah suami atau istri yang baik, bahkan orang tua yang baik bagi anak-anaknya. Beberapa di antaranya adalah jemaat yang terpandang di gerejanya masing-masing ke gereja setiap hari minggu.
Awalnya mereka bertemu di tempat olahraga yang ada di sebuah mall di jakarta. Setelah olahraga, mereka sering pergi makan bersama, ketika ada yang ulang tahun mereka pergi ke Karaoke. Sejak tahun lalu temanku itu sudah sering bercerita tentang groupnya, dia mengajakku ikut bergabung. Beberapa kali aku sempat bergabung dengan mereka di tempat olahraga dn makan bersama setelah olahraga. Namun untuk acara ke Karaoke, saya tidak pernah bergabung dengan mereka, sebab mereka selalu berkumpul pada siang hari ketika saya harus bekerja, sedangkan pada malam hari, mereka tidak bisa berkumpul karena harus kembali ke keluarganya masing-masing.
Pantas beberapa bulan terakhir ini temanku itu jarang mengundangku untuk berolahraga bersama-sama lagi. Karena mereka mulai melakukan olahraga setelah makan siang dan melakukannya di tempat Karaoke.
Narkoba, cara mudah menikmati surga, jalan pintas ke neraka.
Kalau Dados yang warna biru langit sama inek itu termasuk narkoba gak,
Terkadang ada rasa berat hati untuk meninggalkannya karna dua alasan”
1. Kesenangan yang membuat kebahagiaan sesaat sangat sayang untuk di tinggalkan
2.tentu karna ketergantungan
Bang terus terang ane masih make..
Kadang ada paranoid dan halusinasi tinggi… memang sulit untuk berhenti.
Yang membuat ane terkadang merasa takut terkadang suka pikun… misalnya ane meroko dan malas memegangnya ane simpan aja di asbak.. gak lama kemudian ane nyalain roko lagi padahal yang di asbak baru dua kali isap..
Belum kalau berjalan di tempat ramai. Terkadang merasa kalau orang di sekeliling merhatiin dan membuat merasa malu dan tidak percaya diri padahal itu hanya perasaan aja..
Apa itu bersifat permanen atau hanya sesaat aja yah..