Dalam sebuah pertemuan dengan Sang pecinta ulung,
seorang teman bertanya
“Jelaskan pada kami tentang cinta,
cinta yang sejati tentunya,”
Beberapa saat sang pecinta ulung merenung
menarik napas panjang
dia mulai berkata-kata
inilah kalimat-kalimatnya
Cinta,
berbicara tentang cinta,
ada banyak cinta di dunia ini
Kasih,
adalah cinta dari seorang yang lebih kuat
kepada seorang yang lebih lemah
Kasihan, adalah kata yang sering kita dengar
Yang mengasihi tidak memikirkan balasan
Yang mengasihi
tetap mengasihi tanpa balasan
orang yang menaruh kasih
bahagia tanpa cinta orang yang dikasihi
walau dicintai orang yang dikasihi
membuat pelangi indah nampak semakin indah
Sayang,
adalah cinta di antara dua anak manusia
yang memiliki hubungan darah
yang lama bersama-sama
orang tua menyayangi anaknya
kakak menyayangi adiknya
adik menyayangi kakaknya
teman menyayangi temannya
adalah kata-kata yang sering terdengar
Kasmaran,
adalah cinta dua anak manusia berlainan kelamin
bila dibalut kebodohan
bisa jadi cinta dua anak manusia sama kelamin
Kasmaran,
adalah perasaan indah,
ketika berdekatan dengan seseorang
perasaan wow…
ketika melakukan hal bersama seseorang
Kasmaran,
adalah setangkai mawar merah
ketika menikmati harumnya
membelai lembut kelopaknya
indah
ketika mendekapnya erat
duri durinya menghunjam perih
Birahi,
adalah seseorang tergetar syaraf birahinya
waktu melihat seseorang
naluri tuk berkembang biak
Birahi,
birahi ketemu birahi
orgasme
birahi datang dan pergi
seperti asap
didekap tak ada bentuk
Kecanduan,
adalah seseorang tidak bahagia tanpa seseorang
tanpa seseorang itu hati nelangsa
dengan seseorang itu hidup menderita
Kecanduan,
musik berhenti tanpa seseorang itu
musik kacau dengan seseorang itu
hidup kehilangan arti tanpa seseorang itu
hidup tak berarti dengan seseorang itu
seseorang menuntut seseorang
tuk bahagiakan hidupnya
seseorang mensyaratkan seseorang
tuk merasa bahagia
cinta,
banyak yang jatuh cinta
sedikit yang benar-benar mencinta
banyak yang jatuh cinta
sedikit yang layak jatuh cinta
banyak yang meminta cinta
sedikit yang pantas tuk dicinta
itu sebabnya cinta selalu membawa luka
Sang pecinta ulung diam
hingga sebuah suara memecah
“Beritahu kami syarat tuk jatuh cinta,
wahai pecinta ulung !”
ho ho ho ho
sang pecinta ulung tertawa
sinis memenuhi udara
tidakkah kalian pernah dengar?
belumkah kalian pernah baca?
bukankah di dalam kitab kuno jelas tertulis
cintailah sesamamu seperti engkau mencintai dirimu sendiri?
tidakkah kalian mengerti artinya?
sudahkah kalian mencintai diri sendiri?
mampukah mencintai diri sendiri?
tak cinta diri, mustahil cinta orang lain!
sebuah suara memotong
“jelaskan pada kami tentang perkawinan,
perkawinan yang bahagia tentunya
begitu banyak perkawinan
sedikit yang penuh makna
surga yang diimpikan,
neraka yang didapat
sang pecinta ulung tepekur
air mata mengalir dari matanya
bentuk dua aliran sungai kecil
berkali kali menghela nafas
bulan bersembunyi di balik awan
bintang gemintang menghilang pelan pelan
semua yang ada di lembah itu
tepekur menatap bumi
sunyi menjajah
sang pecinta ulung
tiba tiba mengangkat kepalanya
bibirnya bergetar sementara air mata semakin deras
tiba tiba dia berdiri
menatap dengan mata liar penuh amarah
suaranya menggelegar membentur awan
celakalah engkau wahai para pecinta
yang mengira cinta itu pengorbanan
seumur hidupmu kan paksa cintaanmu berkorban
menyangkal diri tuk bahagia
setiap kali kau lakukan itu
sebuah batu kan menghantam kepalamu
sebatang pedang kan menghunjam hatimu
hingga luluh lantak
celakalah engkau wahai para pecinta
yang mengira perkawinan adalah sebuah kendaraan
yang kan bawa kau ke bintang bintang di mana
pelangi membelah langit sepanjang hari
bila itu alasanmu
api neraka kan kau dapat
sepanjang sisa hidupmu
perkawinan
adalah dua orang bahagia saling berkata
engkau tak perlu bahagiakanku
sbab aku bahagia
mari bahagia bersama-sama
petir menggelegar membela angkasa
langit kelam
angin marah
sang pecinta ulung menghapus air matanya
setelah alam tenang, dia mulai bercerita
seorang musafir berkelana di atas bumi
mencari orang cintaannya
berpuluh puluh orang dia temui
bahkan ratusan
kucinta kau!
kuingin bahagiakan kau!
sang musafir berbisik dalam hati
wow…..
telah kutemukan dia
orang cintaanku yang mencintaiku
keduanya pun jalan bersama
berkelana menjelajah bumi
matahari dan bulan bertahta bergantian
semua indah hingga suatu pagi
sang musafir ngeloyor pergi sambil berkata
dia tidak mencintaiku
dia tidak mencintaiku … lagi
aku salah
aku tak mencintai dia
aku tak mencintai dia … lagi
dia bukan orang cintaanku!
Berkelana lagi
mencari orang cintaannya
suatu hari sang musafir bertemu orang jelek
mereka lalu jalan bersama
waktu berlalu, si jelek tak pernah mengeluh
sabar mendengar si jelek tak pernah cerita
namun dia selalu ada
pagi, siang, sore pun malam
si jelek selalu setia
awalnya senang punya teman seperjalanan
lama-lama jadi beban
tak menemukan alasan tuk mengusirnya
sang musafir bertanya
hai jelek kemana kau kan pergi?
apa yang kau cari?
si jelek diam seribu bahasa
dia benar-benar jelek
walau wajahnya penuh putus asa
tak menimbulkan kasihan
di hati sang musafir
kehabisan sabar sang musafir menghardik
enyahlah dariku
si jelek diam
dengan wajah jeleknya
dengan tubuh jeleknya
jelek mengenaskan
namun tak membangkitkan kasihan
dalam tidur sang musafir bermimpi
berhadapan dengan si jelek muka dengan muka
dengan mata berbinar penuh cinta
si jelek berkata
engkau,
engkaulah yang kucari
kucari kau
sebab
kaulah cintaanku
kucari engkau
sebab
tanpa kau hidupku gersang bak gurun
kucari engkau
sebab
kau selalu pergi
sementara Sang Agung menciptamu
tuk bersamaku
kucinta kau
cintailah aku
bahagiakan aku
sbab tuk itulah kau dicipta
sang musafir memandang si jelek
matanya menyiratkan luka terhina
bibirnya sunggingkan senyum mengejek
dengan sisa sabar sang musafir berkata
hai kawan
pernahkah engkau bercermin?
atau tak pernahkah seseorang memberitahumu
betapa jeleknya engkau?
seumur hidupku
tak pernah kutemui orang sejelek engkau
wajahmu jelek
tubuhmu jelek
sifatmu jelek
jelek, goblok, geblek, ndablek
itulah kau
jangan marah kawan,
bukan ku menghina
seumur hidupku
takan pernah kucintai
orang sepertimu
lupakan aku
cari saja orang lain…..
sang musafir meludah lalu berlalu
namun betapa cepatpun dia berlari
kemanapun dia menoleh
si jelek selalu ada
tak pernah hilang
putus asa
sang musafir tangadah menatap langit
menantang Sang Penguasa dia beteriak
tolong,
enyahkan si jelek dari hadapanku!
tanpa dia hidupku tanpa cinta
dengan cintanya hidupku neraka
tawa panjang menggema dari angkasa
penuh amarah dan nada menghina
matahari tertawa
bulan tertawa
langit biru tertawa
awan berarak tertawa
gunung dan lembah terawa
pelangi tertawa
tetes air hujan tertawa
dengan nada sama
penuh amarah dan menghina
sebuah bisik terbawa angin
wahai musafir bodoh
tak tahukah engkau itu adalah dirimu
yang terpantul dalam cermin
bagaimana mengenyahkannya
sebab itu adalah dirimu?
sang musafir tersungkur membentur bumi
kepalanya hancur
hatinya belah
bibirnya menggumam
cinta
orang cintaanku
sebuah meriam kuarahkan tepat di kepalanya
paksa dia cintaiku
sedangkan diriku
takkan pernah kucintai
seumur hidupku
sang musafir lalu tertawa terbahak-bahak