Membenahi Penerjemahan Kitab Suci Agama Khonghucu Indonesia?


Kitab suci agama Khonghucu adalah kumpulan tulisan berbagai penulis dalam kurun waktu 2000 tahun (Yao (2356 SM – 2255 SM) – Mengzi (372 SM – 289 SM). Memahaminya lalu menerjemahkannya ke bahasa Indonesia? Sulit sekali.

Karena tidak pernah belajar bahasa dan tulisan mandarin, maka saya pun minta tolong kepada mereka yang ku anggap pandai mandarin untuk menerjemahkan satu ayat dari kitab suci agama Khonghucu bagiku.

Sayangnya, dari belasan orang itu, ada yang lulusan sekolah mandarin Indonesia (SD, SMP, SMA), ada pula yang Sarjana sastra mandarin UI, ada orang Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong, Tiongkok, ada yang sarjana dari berbagai jurusan, ada yang sastra mandarin, ada yang S1, S2, bahkan Doktor, bro dan Sis, ternyata tidak satupun yang mampu!

Setelah berkali-kali mencoba dalam hitungan hari, minggu bahkan bulan, mereka mengaku, “Menerjemahkannya itu mudah, bro! Memahami aksaranya satu demi satu juga mudah. Bila tidak mengenal aksaranya, saya tinggal buka kamus. Namun aneh bin ajaib, saya tidak mampu memahami, sebenarnya kumpulan aksara-aksara mandarin itu berbicara tentang apa?”

Handai taulanku sekalian, ternyata untuk memahami kitab suci agama khonghucu dalam aksara mandarin itu sulit sekali. Itu sebabnya, saya tidak berani menyalahkan kalau kitab suci khonghucu terjemahan bahasa Inggris dan Indonesia hamper tidak mengajarkan apa pun meskipun sudah saya baca lebih dari 10 kali lebih.  

Makanya, bermodalkan kamus mandari Inggris online, saya memutuskan untuk mempelajari dan menerjemahkan kitab suci agama khonghucu ke dalam bahasa Indonesia saja. Meskipun pencapaiannya lambat sekali namun itu jauh lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa.

Nenekku bilang, “wai cui koi tok tio thang – ayam yang paruhnya bengkok mematuk kebetulan kena ulat,” itulah jawabanku setiap kali seseorang mengejek dan menghina suhu hai hai bengcu sok pinter menerjemahkan kitab suci agama Khonghucu. Ha ha ha ….   Aku rak popo.

Diamanatkan kepada para petugas untuk melakukan doa bagi rakyat dan melakukan sembahyang di gunung, sungai, dan di beratus sumber. Selanjutnya tiba sembahyang yang besar musim panas memohon hujan kepada Di (Tuhan yang maha kuasa) setelah segala persiapan untuk musik disiapkan. Selanjutnya diperintahkan pula ke seluruh kecamatan agar para pengeran, menteri dan pejabat melakukan sembahyang demi kesejahteraan rakyat; dinaikan doa semoga panen biji-bijian berhasil baik. Liji IVB: II:8 – Yueling Zhongxia – MATAKIN

Diamanatkan kepada berbagai jawatan (sī 司) untuk memimpin masyarakat (mín民) sembahyang dan memberi sesajen (qíshì 祈祀) di altar gunung (shān山) dan sungai (chuān 川) serta beratus mata air (bǎiyuān 百源) dalam sembahyang syukur agung hujan musim panas (dàyú 大雩) kepada kaisar mahatinggi (dì 帝 – Shàngdì 上帝) dengan meriah (chéng 盛) dan gembira (yuè 樂). Juga diamanatkan kepada beratus negeri (bǎixiàn 百縣), agar melakukan sembahyang syukur hujan musim panas (yúshì雩祀) bersama di mana beratus (bǎi辟) penguasa (bì百), pejabat tinggi (qīng 卿), sarjana (shì 士) memimpin masyarakat (mín民) bersyukur (qí祈 – qídǎo 祈禱) atas palawija (gǔ 穀) dan buah-buahan (shí實). Liji IVB: II:8 – Yueling Zhongxia – Bengcu Menggugat

Pada bulan ini hari yang paling panjang tiba. Terjadi saling berebut antara sifat Yin dan Yang: kecenderungan untuk mati dan hidup terbagi. Para Junji bersuci dan berpuasa atau berpantang. Mereka berdiam diri di rumah, menghindarkan diri dari perbuatan kekerasan. Dihentikan kesantaiannya di dalam suara musik dan kecantikan atau keindahan, agar tidak larut dalam naluri, makanannya dibuat tidak mengandung zat yang merangsang. Keinginan diatur dan semangat hatinya menjadi mantap. Beratus jawatan sunyi dari berbagai urusan dan tidak dilakukan tindak penghukuman; – agar menjadikan keadaan menjadi mantap dan pengaruh unsur gelap dan Yin mencapai penggenapan. Liji IVB: II:15 – Yueling Zhongxia – MATAKIN

Pada bulan ini, hari ini, terjadi titik balik matahari musim panas (rì zhǎngzhì 日 長至 – 21 Juni).  Hari ini siang terpanjang dalam setahun tiba. Negatif (Yin 陰) dan positif (yang 陽) saling bersaing (zhēng爭). Mati dan lahir  (sǐshēng   死生) saling memisahkan. Para susilawan (jūnzǐ君子) bersama-sama berjaga-jaga supaya di semua tempat orang-orang tidak menyalakan api (wùzǎo 毋躁). Berhenti berbicara (zhǐ shēngsè 止 聲色), jangan berharap dan mengiginkan (wù huò jìn 毋 或 進). Jangan membuat wewangian(bó zīwèi 薄 滋味) apalagi menghirupnya bersama (wù zhìhé 毋 致 和).Hari hasrat dan nafsu (jié shìyù 節 嗜欲) untuk mengendalikan keinginan (dìng xīnqì 定 心氣). Beratus kantor pemerintah tutup (bǎiguān jìng百官 靜), masalah pengadilan berhenti (shì wù xíng事 毋刑).  Semuanya dikondisikan untuk mendamaikan (yàn晏) negative (Yīn 陰) agar mencapai tujuan (chéng 成). Liji IVB: II:15 – Yueling Zhongxia – Bengcu Menggugat

Kerabatku sekalian, walaupun belum sempurna, menurutku, kedua ayat terjemahan suhu hai hai bengcu tersebut di atas jauh lebih baik dan mudah dipahami dibandingkan dengan terjemahan MATAKIN. Namun, itulah bukti bahwa kalau kita bekerja keras, kalau orang-orang Tionghoa generasi ini bergotong royong maka dalam waktu singkat kita bisa mewariskan kitab suci khonghucu dengan terjemahan yang baik kepada generasi selanjutnya.

One thought on “Membenahi Penerjemahan Kitab Suci Agama Khonghucu Indonesia?

  1. coba mengerti apa itu puisi, stanza dan amanat dalam puisi, semoga dapat membantu,

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.