
“Bukalah MULUT-nya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya,” adalah bukti bahwa kisah Yesus Membayar Bea Bait Allah itu berita bohong alias hoax. Juga membuktikan bahwa murid-murid Yesus bukan nelayan.
Tidak semua orang Galilea jadi nelayan. Yesus bukan nelayan, murid-murid-Nya juga bukan nelayan, itu sebabnya mereka tidak mengerti tentang pancing-memancing dan jala-menjala ikan.
Sejarah mencatat bahwa Gerasa jaraknya 48 km dari danau dan Gadara jaraknya 9,6 km dari danau adalah bukti bahwa Yesus tidak pernah mengusir roh jahat Legion karena tidak ada dermaga pendaratan di Gerasa dan Gadara.
Kerabat Kristenku sekalian, ketahuilah bahwa doktrin Alkitab pasti benar dan mustahil salah tidak menjamin bahwa Alkitab pasti benar dan mustahil salah. Beriman Alkitab adalah firman Allah mustahil menjamin bahwa Alkitab pasti firman Allah.
Di dunia nyata selalu ada RUANG dan WAKTU. Di dunia khayal dan mimpi tidak ada RUANG dan WAKTU. Itu sebabnya ketika seseorang menceritakan pengalaman nyatanya, ruang dan waktu nampak nyata. Makanya, ketika seseorang membual kita langsung tahu bualannya karena tidak ada ruang dan waktu dalam ceritanya.
Makanya di dalam novel-novel berkualitas, misalnya Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer, ruang dan waktunya nampak nyata sekali sehingga kita merasa hadir di dalamnya waktu membacanya. Sedangkan dalam cerita Yesus membayar bea Bait Allah kita langsung tahu bahwa itu mustahil kisah nyata karena tidak ada RUANG dan WAKTU di dalam kisah tersebut.
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum datanglah pemungut bea Bait Allah kepada Petrus dan berkata: “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?” Matius 17:24
Jawabnya: “Memang membayar.” Dan ketika Petrus masuk rumah, Yesus mendahuluinya dengan pertanyaan: “Apakah pendapatmu, Simon? Dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak? Dari rakyatnya atau dari orang asing?” Matius 17:25
Jawab Petrus: “Dari orang asing!” Maka kata Yesus kepadanya: “Jadi bebaslah rakyatnya. Matius 17:26
Tetapi supaya jangan kita menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau. Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah MULUT-nya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya. Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagi-Ku dan bagimu juga.” Matius 17:27
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” mereka ke rumah siapa? Kalau ke rumah Petrus, kenapa mertuanya tidak menyapa Yesus dan murid-murid-Nya?
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” Yesus pulang ke kontrakannya? Kontrakan Yesus pasti besar, makanya muat untuk Yesus dan ke 12 murid-Nya.
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” murid-murid yang lainnya ke mana? Kenapa Yesus hanya ngobrol dengan Petrus? Kenapa murid-murid yang lain diam saja?
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” Kenapa Yesus hanya menyuruh Petrus untuk memancing ke danau? Kenapa murid-murid yang lain tidak diajak memancing juga?
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” kenapa pemungut bea Bait Allah tidak langsung bertanya kepada Yesus? Kenapa malah bertanya kepada Petrus, “Apakah gurumu tidak membayar bea dua dirham itu?”
“Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah MULUT-nya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya,” berapa lama waktu yang dihabiskan Petrus sampai ikan terpanncing?
“Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah MULUT-nya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham di dalamnya,” sementara Petrus mincing, pemungut bea Bait Allah itu diajak Yesus nunggu dan ngopi di cafee ya? Ha ha ha …
“Mata uang empat dirham,” itu ukurannya 2,5 cm. Dalam bahasa Yunani disebut Tetradrakhma. Ikan yang paling banyak di danau Galilea adalah Tilapia, dalam bahasa Indonesia disebut ikan Nila. Ikan nila mengerami telurnya di dalam mulutnya selama 4 hari lalu mengasuh anak-anaknya selama 14 hari dengan membiarkan anak-anaknya bersembunyi di mulutnya saat diserang pemangsa.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Yesus bukan? Tuhan Yesus menggerakkan nelayan menjatuhkan koin Tetradrakhma ke danau. Kemudian Tuhan Yesus menyuruh ikan Tilapia besar untuk mencaplok koin namun tidak menelannya, hanya mengulumnya saja. Saat Petrus menjatuhkan pancingnya, Tuhan Yesus pun menggerakkan ikan yang mengulum kain itu untuk mencapok kail sambil berbisik, “Hati-hati bro ikan. Waktu nyaplok, jangan sampai koinnya ketelen apalagi jatuh Lho? Waktu kailnya ditarik si Petrus, lu slow aja ya kan? Jangan sampai koinnya jatuh. Slow aja ….. sampai si Petrus buka MULUT lu dan nemu tuh koin di MULUT lu! Ha ha ha …..”
“Kenapa koinnya nggak gua glek telan aja sich bro Tuhan Yesus? Ribet jadinya,” Tanya ikan kepada Yesus. “Sorry bro Ikan, Bapa-Ku kan belum belajar ilmu hayat waktu itu, makanya nggak ngajarin gua!” ha ha ha ….. ikan minta maaf kepada Yesus. Ha ha ha …..
Menemukan fakta bahwa cerita-cerita Injil adalah hoax alias berita bohong? Tentu saja itu mengejutkan. Apa yang harus kita lakukan kemudia? Pura-pura tidak tahu dan tidak mau tahu agar tidak Tuhan Yesus tidak dipermalukan? Berapa lama kita bisa pura-pura tidak tahu?
Kerabat Kristenku sekalian, memang mengenaskan namun. Saya, suhu hai hai bengcu perlu waktu lama untuk mempertimbangkannya. Namun akhirnya saya sampai keputusan bahwa kita harus berjiwa besar untuk menerima kenyataannya dan terus memberitakannya karena itulah amanat agung Tuhan Yesus, “Jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” murid-murid yang lainnya ke mana? Kenapa Yesus hanya ngobrol dengan Petrus? Kenapa murid-murid yang lain diam saja?
murid2 lainnya langsung tidur kecapaian, letih perjalanan.
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” mereka ke rumah siapa? Kalau ke rumah Petrus, kenapa mertuanya tidak menyapa Yesus dan murid-murid-Nya?
Kalau mertuanya ikut menyapa, nanti jadinya telenovela ! Panjang amat isi ceritanya, bisa puluhan seri.
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum,” Kenapa Yesus hanya menyuruh Petrus untuk memancing ke danau? Kenapa murid-murid yang lain tidak diajak memancing juga?
Perahunya kecil, tidak sebesat awani drram, apalagi bahtera nuh. Mana muat kalau semuanya ikut.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan Yesus bukan? Tuhan Yesus menggerakkan nelayan menjatuhkan koin Tetradrakhma ke danau. Kemudian Tuhan Yesus menyuruh ikan Tilapia besar untuk mencaplok koin namun tidak menelannya, hanya mengulumnya saja…
terlalu ribet mikirnya,sebenarnya petrus pernah belajar sulap dari master kobuser, jadi tangannya bergerak cepat seolah koin diambil dari mulut ikan.
Ha ha ha ha …. Mungkin langsung keasyikkan ngopi ya?
ha ha ha …. jangan-jangan mertuanya langsung kabur, karena takut disuruh bikin kopi.
Karenaa kalau diajak nanti yesus musti sewa kapal.
Klo langsung main sulab, nggak seru. Paling seru kalau Tuhan Yesus bikin mukjizat bukan?
gak boleh ngolok2 tuhan nanti kena cilaka baru nyesel kau
kenapa itu ikan ga dipancing lantas dijual saja dikilo in? sapa tau kan bisa lebih banyak dapet duitnya, apalagi kan dulu juga murid2Nya itu ketika dipanggil menjadi murid juga pernah disuruh Tuhan menebar jala ikannya lantas ditarik berisi ikan saking banyaknya sampai tumpah tumpah…mikir ..susah2 ngobrol sama bro ikan nelen koin dulu untung ga jantungan tuh ikannya, gimana nih suhu hai hai?