Rajin sembahyang tidak menjadikan orang saleh. Mengerti banyak ajaran agama tidak menjadikan orang baik. Orang saleh membina diri siang malam untuk melakukan kebajikan.
Ada pendeta yang rajin sekali berdoa dan siang malam menyuruh orang untuk memuji Tuhan dan melakukan ibadah dengan rajin ke gereja dan memberi persembahan, perpuluhan juga persembahan sulung namun moralnya busuk karena dia gemar menipu sesama dengan mempertontonkan mujizat palsu serta.
Jarang sekali pendeta yang kaya raya karena pekerjaannya diberkati Allah sehingga mendatangkan untung besar dari honor mengajar, kotbah, menulis buku, mengarang lagu, rekaman nyanyi dan kotbah, melukis, mematung, berdagang, dll.
Umumnya pendeta mendapatkan kekayaannya dengan merampok harta gereja dari uang persembahan, perpuluhan dan persembahan sulung. Banyak sekali pendeta yang mengagul-agulkan dirinya kaya raya dan diberkati Allah padahal kekayaannya mareka rampok dari gereja. Anda pendeta kaya? Beranikah anda menunjukkan dari mana kekayaanmu berasal?
Uang persembahan dalam bentuk apa pun namanya dana gereja. Dana gereja adalah persembahan kepada Allah. Tujuannya untuk operasional gereja dan upah pekerja gereja serta membantu orang miskin.
Orang-orang Kristen yang percaya, “Yang penting aku sudah memberi persembahan kepada Allah,” lalu menutup mata atas pengelolaan dana gereja adalah para pencui kebajikan karena mereka menutup mata ketika harta gereja dikorupsi dan dirampok untuk keuntungan sendiri.
Kerabatku sekalian, sebagai orang Kristen anda harus peduli dan ikut serta menjaga harta Allah di gereja. Anda tidak peludi dengan carut marut korupsi pendeta dan penatua di gereja anda? Itu berarti anda mendukung mencuri milik Allah.
Memaksa Allah menjaga harta-Nya sendiri di gereja dan mempersilahkan Allah membalas dendam sendiri tindakan pencurian dan perampokan di gereja yang dilakukan oleh para pendeta dan anak istrinya serta penatuanya sama dengan menghina Allah tidak lebih dari berhala yang nggak becus bertindak sehingga harus menunggu hari kiamat.
Anda pendeta? Dari mana kekayaan anda berasal? Uang kolekte dan perpuluhan dan persembahan sulung bukan hakmu hai pendeta! Itu milik Allah. Berhentilah mencuri. Kembalikan yang telah kau curi. Bertobatlah dan jangan mencuri milik gereja lagi karena itu milik Allah.
Hai pendeta kaya? Anda merasa hebat karena sudah mencuri milik gereja? Anda merasa diri diberkati karena sudah mencari uang persembahan dan uang perpuluhan serta uang persembahan sulung dari gereja? Apa hebatnya? Anda cuman pencuri dan penjarah dalam nama Allah demi kemuliaan Yesus. ha ha ha ha …
Bengcu Menggugat 
Wah, keras banget pak hai. Tp gak semua pdt kaya jg kali pak hai, ntar diblunder oleh para haters.
Maaf, saya lp pak hai, ini seri slnjutnya ya pak? Rasanya dlu sy jg prnh bc Anda prnh menulis tema ini, ap judulnya ya? Sy lp.
Sy mngrti dg kajian Anda di atas, dan ada bnarnya. Krn itulah, saat ini sy tdk mau sembarangan lg memberi persembahan kpd greja, kcuali sy tahu btul bgmna pra pengurus grja mlakukan pngelolaan trhdap harta grja dg baik.
Bakal rame lg ni pak, TS nya tanpa tedeng aling2. Bengcu gitu loh..
Untung gembala di gereja saya punya usaha sendiri. Dan penatuanya juga punya usaha sendiri. Mereka udah ga punya motif buat korupsi karena udah kaya sebelum gereja berdiri. Jadi uang persembahan / perpuluhan emang dipake buat keperluan gereja.
Berbeda dengan gereja bude saya yg hanya bisa bertahan oleh karena persembahan jemaatnya saja tanpa usaha mandiri. Sangat rentan untuk korupsi….
Di gereja kami, GKI, keuangan gereja sangat transparan. Semua anggota jemaat punya akses untuk mengauditnya. Kenapa di gereja-gereja lain mereka tidak berani TRANSPARAN? tentu saja karena ada korupsi dan pencurian harta Tuhan. Ha ha ha ha …
Masalahnya adalah, apakah GEREJA anda transparan keuangannya? Di gereja saya, GKI, keuangan gereja transparan artinya anggota jemaat bisa mengauditnya. Keuangan Sinode dan BPMS (Badan Pekerja Majelis Sinode) diaudit oleh Auditor Independent. Itulah ajaran gereja yang benar. Bertanggung jawab kepada Allah apa yang menjadi milik Allah dan memberi pertanggungan jawab kepada KAISAR alias pemerintah apa yang menjadi milik Pemerintah.
Bisa jadi gembala anda tidak tranparan namun sering gembar-gembor tidak pakai uang gereja untuk kepentingannya sendiri? Hanya anda yang bisa mengujinya kisanak.
Pendeta sudah kaya sebelum gereja berdiri bukanlah jaminan bahwa tidak ada motif untuk korupsi. Untuk menjamin tidak adanya korupsi digereja harus ada tata kelola dan pengawasan penggunaan keuangan yang benar serta transparan. Gerejapun harus berani terbuka dan bersedia di audit untuk mempertanggungjawabkan semua dana yang diterimanya karena itu adalah uang jemaat.
Di gereja-gereja karismatik jemaat biasanya sudah di bungkam duluan dengan “nasehat” itu adalah urusan pendeta dengan Tuhan, bila merasa ada yang salah doakan saja.
Pendeta Ir Niko itu sudah kaya sekali namun walaupun kaya tida tetap MENIPU. Mari kita buktikan penipuannya ketika mendirikan apa yang saat ini kita sebut “Sentul City International Convention Center” sekarang ini. Dulunya itu adalah gereja. Orang-orang Kristen mengumpulkan uang mendirikan gereja tersebut namun sekarang gedung itu menjadi gedung pertemuan komersial.
KAYA tidak menjadikan pendeta JAHAT untuk berbuat JAHAT dan menipu dan merampok dana sosial agama Kristen.