https://www.youtube.com/watch?v=9qzjnX_FCPA
Anda bisa mengucapkan, “Rrrrrr,”? Anda ingat kapan pertama kali mengucapkannya? Berapa lama anda berlatih sampai mampu mengucapkannya? Ujuk-ujuk bisa mengucapkannya? Bagaimana caranya? Itulah bahasa roh.
Anda mustahil bisa mengucapkan yang disebut, “bahasa roh,” bila tidak pernah mendengar orang lain mengucapkannya. Anda juga mustahil menganggapnya, “bahasa roh,” bila tidak ada yang memberitahu anda bahwa itulah yang disebut, “Bahasa roh.”
Kalau tidak pernah mendengarnya dan diberi tahu, mustahil anda tahu bahwa itulah yang disebut bahasa roh. Karena pernah mendengarnya dan diajari agar mengharapkannya itu sebabnya anda berusaha untuk mengucapkannya dan merasa nyaman dan asyik ketika bisa mengucapkannya. Anda lalu diajari untuk menyebutnya iman.
Apa itu iman? Iman adalah perasaan nyaman meyakini sesuatu sebagai kebenaran. Karena merasa nyaman itu sebabnya anda meyakininya sebagai kebenaran tanpa mempertanyakannya apalagi mengujinya bahkan anda marah ketika imanmu dipertanyakan apalagi ditunjukkan kesalahannya.
Rrrrr Adalah Bahasa Roh
Saya lahir tahun 1964, anak sulung dengan 6 orang adik. Selisih umur kami masing-masing satu tahun. Kami orang Hokkien, lahir di kecamatan Hamparan Perak, sekitra 43 Km dari kota Medan. Sejak lahir menggunakan bahasa ibu Hokkien. Kata “Rrrr,” tidak ada dalam bahasa Hokkien. Itu sebabnya, kami tidak diajarkan untuk mengucapkan kata, “Rrrrr.”
Tahun 1971 kami pindah ke Lampung. Tahun 1972 saya dan adik pertama saya baru disekolahkan, kelas 1 SD. Saat itu umur saya 8 tahun. Di hari pertama sekolah itulah saya menjadi bahan ejekan teman-teman karena tidak bisa mengucapkan kata, “Rrrr.”
Pulang dari sekolah, saya memberitahu mama kesulitan saya mengucapkan kata, “Rrrr,” dan minta diajari caranya. Adik saya ke 4 saya, peremuan, dengan mudah mengucapkan kata, “Rrrr,” waktu diajari mamaku. Adik saya yang ke 3, lelaki, langsung bisa mengucapkannya kebesokannya. Adik ke satu saya langsung bisa mengucapkannya malam itu.
Saya bertanya kepada mama, “Bagaimana caranya?” dan mengucapkannya menurut cara yang diajarkan oleh mama, namun hasilnya nihil. Malamnya saya minta diajari oleh papa, namun gagal padahal saya sudah melakukan seperti yang diajarkannya. Namun tetap gagal walaupun sudah bertanya dan diajari oleh adik-adik saya.
Berhari-hari saya berlatih mengucapkan kata “Rrrr,” namun hasilnya NOL besar, padahal saya sudah melakukan semua yang diajarkan oleh mama, papa, adik-adik dan teman-teman, juga guru saya. Karena selalu gagal maka akhirnya saya pun melupakan semua cara yang diajarkan orang lain kepada saya.
Pokoknya saya mau berkata, “Rrrrr,” lalu saya pun melatih diri mengucapkannya. Saya lupa berapa hari hal demikian berjalan namun, saya ingat, malam itu, sebelum tidur, ketika berlatih mengucapkan, “Rrrr,” tiba-tiba saya pun bisa berkata, “Rrrr.” Rasanya senang sekali dan saya terus berkata, “Rrrrr,” sampai tertidur.
Bermain Harmonika
Waktu Kelas 1 SD di Lampung, keluarga paman bungsu, kakak mama, tinggal di rumah kami. Mereka punya harmonika. Ketika mereka pindah ke Medan, harmonikanya ketinggalan di rumah kami. Karena berbulan-bulan tidak kembali maka saya pun mulai memainkannya dengan janji akan mengembalikannya bila kami bertemu suatu hari nanti.
Karena tidak ada yang mengajari maka saya pun memainkan harmonika itu secara otodidak. Kemampuan saya cukup baik namun setelah SMA saya baru tahu kalau cara saya memainkannya terbalik. Betahun-tahun saya melatih diri saya memainkan harmonika itu meniru cara saudara sepupuh kami memainkannya dulu.
Karena sering mendengarkan lagunya maka saya lalu berlatih untuk menyanyikannya. Karena sering memainkan nada-nadanya di harmonika tersebut maka saya pun bisa memainkan lagu-lagunya.
Bahasa Roh Dan Iman
Kisanak, sekarang anda mengerti bahwa faktanya, anda bisa berbahasa roh bukan karena menerima anugerah berbahasa roh namun karena anda ingin berbahasa roh kemudian berbahasaa roh setelah anda diajari dan berlatih berbahasa roh seperti anda ingin mengucapkan, “Rrrr,” setelah diajari dan berlatih mengucapkan, “Rrrrr.”
Ada orang yang langsung bisa berkata, “Rrrr,” namun banyak pula yang baru bisa mengucapkannya setelah berkali-kali berlatih bahkan banyak yang tidak bisa berkata, “Rrrrr,” seumur hidupnya karena berhenti berlatih berkata, “Rrrr,” lagi.
Kerabatku sekalian, faktanya, anda beriman (merasa nyaman meyakininya sebagai kebenaran) karena diajari lalu merasa nyaman meyakininya, bukan karena anda mendapat anugerah Roh Kudus.
Philip Mantofa Dan Roh Kudus
Alkitab memang mencatat kisah pertemuan manusia dengan malaikat namun sama sekali tidak mencatat kisah manusia merasakan kehadirat malaikat atau melihat warna-warna malaikat. Kita sudah membuktikan bahwa kesaksian makrifat dan nubuatan Philip Mantofa adalah pembohongan publik karena tidak digenapi. Itu sebabnya mustahil kita percaya bahwa kesaksian Philip Mantofa merasakan dan melihat warna-warni malaikat adalah kisah nyata.
Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.” Yohanes 20:22-23
Alkitab mencatat kisah Yesus menghembusi murid-murid-Nya namun sama sekali tidak mencatat bahwa mereka dipenuhi Roh Kudus pada malam itu. Murid-murid Yesus baru mendapat curahan Roh Kudus pada hari Pentakosta. Alkitab juga tidak mencatat kisah Yesus mengajari murid-murid-Nya untuk menghembusi murid-murid mereka.
Alkitab mencatat kisah turunnya Roh Kudus pada hari Pentakosta namun tidak mencatat kisah dicurahkannya Roh Kudus selain hari itu.
Alkitab tidak mencatat bahwa pada hari Pentakosta murid-murid Yesus menghembuskan Roh Kudus kepada manusia.
Kisanak, karena bertentangan dengan ajaran Alkitab, itu sebabnya tindakan Philip Mantofa berlagak berkuasa menghembuskan Roh Kudus adalah penipuan publik dan sesat.
Pada hari pencurahan Roh Kudus tidak ada orang yang rebah. Juga tidak ada yang menghembus-hembus apalagi menghembuskan Roh Kudus.
Ketika Petrus menyatakan Kornelius dan keluarganya telah dipenuhi roh Kudus, dia tidak menghembus-hembusi mereka dan tidak ada yang rebah sama sekali. Kisah Para Rasul 10:44-47.
Ketika Paulus menyatakan ke 12 murid yang ditemuinya di Efesus telah dipenuhi Roh Kudus, dia tidak menghembus-hembusi mereka dan mereka tidak rebah sama sekali. Kisah Para Rasul 19:1-7.
Ketika Paulus rebah dalam perjalanannya ke Damsyik, dia tidak dipenuhi Roh Kudus sama sekali. Kisah Para Rasul 9:1-8.
Ketika Ananias mencelikkan mata Paulus yang buta, dia tidak menghembusinya dan Paulus tidak rebah klojotan. Kisah Para Rasul 9:17-19.
Alkitab tidak mencatat kisah manusia merasakan kehadiran Roh Kudus. Alkitab juga tidak mencatat kisah manusia merasakan hadirat Allah. Karena Alkitab tidak mencatatnya, kenapa anda sesat lalu mengaku-aku merasakan kehadiran Roh Kudus dan merasakan hadirat Allah?
Kisanak, kenapa anda berlagak rebah kemudian klojotan dalam roh padahal hal demikian bertentangan dengan ajaran Alkitab? Bertobatlah kisanak dan jangan berbuat dosa lagi.
Yohanes bilang Roh Kudus seperti merpati dan Yesus berdoa pake bahasa jelas. petrus bilang Roh kudus seperti lidah api dan jemaat berdoa seperti mabok anggur. Si petrus bikin dongeng hoax. kalou mau meniru si petrus lebih baik bikin sekolah jurusan sastra bahasa Roh . biar ada Sarjana bahasa Roh.
Mirip ruqiah hanya berlaku untuk yang percaya agama. berarti jin itu hanyalah virus progran yang dimasukan melalui ayat-ayat setan.
Didownload ke dalam pikiran melalui ritual agama Zikir, Wirid, Doa yang diulang-ulang dan dongeng. itulah software virus jin. Jin itu bukan mahluk tapi perangkat lunak berisi program jahat. Mirip program komputer tapi ini yang diisinya pikiran.