Philip Mantofa Membongkar Tipuan Roh Kudus


Hasil gambar untuk philip mantofa roh kudusExplo 85 memicu umat Kristen untuk menyelenggarakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan Kebaktian Penyembuhan Ilahi (KPI) terbesar di Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Kasih Melanda Jakarta 1986.

Saat itu, orang-orang sakit yang ingin didoakan belum dipisahkan dari hadirin lainnya. Setelah selesai berkotbah, pengkotbah langsung minta agar orang-orang sakit yang ingin didoakanya segera memegang anggota tubuhnya yang sakit sementara dia berdoa. Usher alias penerima tamu berkeliling untuk mendukung orang-orang sakit itu dan melihat siapa yang mengalami mujizat kesembuhan?

Seingat saya, Benny Hinn-lah yang memulai tradisi orang-orang sakit yang mau didoakan harus punya kartu undangan di Jakarta. Yang tidak punya kartu undangan tidak akan didoakan secaha khusus. Undangan itu haras dibeli dan harganya relatif mahal sekali. Kartu undangan itu lalu ditukar dengan Kartu Pengenal atau Kartu Doa. Yang punya Kartu Doa-lah yang bisa masuk ke ruangan doa oleh Benny Hinn.

Saat itu, kalau bicara, para pengkotbah pakai mikrofon yang kita sebut mik. Saat itu Benny Hinn petantang-petenteng kotbah pakai Earphone. Gayanya kayak para pengawal presiden Amerika dalam film-film. Keren sekali!

Pada tahun 1991 John Hartman menggemparkan masyarakat Indonesia karena kemampuan terawangnya di televisi. Dengan ilmu terawangnya dia menunjukkan siapa sakit apa lalu didoakannya.

“Saya melihat seorang perempuan. Dia menderita kanker payudara. Dia berdoa agar Tuhan menyembuhkannya. Tuhan sudah mendengar doamu. Jangan takut. Tuhan akan menyembuhkanmu. Doa orang benar besar khasiatnya,” itulah contoh nubuatan John Hartman.

Kerabatku sekalian, saya juga bisa bernubuat seperti itu. Kalau nubuatan saya itu disiarkan dari Sabang sampai Merauke, pasti banyak perempuan pengidap kanker langsung menyangka saya sedang bermakrifat itu sebabnya tahu masalah yang sedang dihadapinya.

Itu sebabnya saya sangat merendahkan John Hartman dan penerjemah perempuannya. Yang mereka lakukan kepada masyarakat Indonesia itu jahat sekali. Bukan hanya pencuri kebajikan dan uang namun juga menipu dan menghina kecerdasan orang Indonesia.

Radio dan mikrofon adalah alat komunikasi satu arah. Radio hanya menerima sementara mikrofon hanya mengirim. Earphone yang digunakan para pengawal presiden Amerika dalam film-film berkomunikasi dua arah alias bisa ngobrol layaknya hand phone.

Bagaimana dengan earphone yang dipakai oleh Philip Mantofa dalam acara Festival Kuasa Allah? Tentu saja itu earphone dua arah yang canggih sekali. Saya jamin tidak kalah canggih dibandingkan dengan yang dipakai oleh para pengawal presiden Amerika.

Untuk apa Philip Mantofa memakai earphone secanggih itu? Tentu saja untuk menerima bisikan “Roh Kudus” guna bernubuat dalam setiap Festival Kuasa Allah. Bagaimana cara kerjanya? Inilah cara Philip Mantofa menipu orang-orang Kristen.

Di Festival Kuasa Allah, orang-orang sakit (pasien) yang minta didoakan pasti diharuskan untuk mengisi data Kartu Doa. Kalau ditanya untuk apa? Panitia pasti menjawab, “Untuk data agar didoakan nantinya.” Inilah data-data yang umumnya ada di dalam Kartu Doa:

Nama: Suhu hai hai
Alamat: Hamparan Perak
Jenis Kelamin: Lelaki
Umur: 53 Tahun
Penyakit: Stroke Ringan
Keluhan: Sore-sore sering telolet om, telolet
Respon Doa: Saat didoakan, saya merasa tubuh saya kesetrum dan mental. Ketika usher melihat apa yang terjadi, ternyata saya memang kestrum karena nginjek kabel listrik.

Kartu Pasien lalu dikumpulkan dan dikelompokan menurut jenis penyakitnya oleh panitia. Kartu-kartu itu kemudian diserahkan kepada “Roh Kudus” alias asisten kepercayaan atau mungkin istri Philip Mantofa sendiri? Informasi Kartu Doa itu lalu sampaikan kepada Philip Mantofa lewat Earphone. Berdasarkan bisikan “Roh Kudus” itulah Philip Mantofa pentang bacot bernubuat.

Kapan Kartu Pasien atau Kartu Doa dikumpulkan dan dikelompokan lalu diberikan kepada “Roh Kudus” alias asisten kepercayaan atau mungkin istri Philip Mantofa sendiri? Waktu Philip Mantofa mengajak semua orang berpegangan tangan untuk berdoa bersama-sama. (Di Festival Kuasa Allah 19, Philip Mantofa menggunakan cara lain.)

Setelah semua data pasien selesai diolah maka “Roh Kudus” pun berbisik kepada Philip Mantofa lewat earphone canggihnya agar mendengarkan.

Begitu merasa siap, Philip Mantofa pun memberi perintah agar “Roh Kudus” mulai berbicara kepadanya. Contoh: Di Festival Kuasa Allah 22 Balikpapan, Philip Mantofa bersabda, “Dengarkan Nubuatan,” maka “Roh Kudus” bicara berdasarkan informasi dalam Kartu Doa.

Berdasarkan bisikan “Roh Kudus” lewat Earphone itulah Philip Mantofa pun berlagak bernubuat dan bermakrifat.

 

Kerabatku sekalian, apabila mendengarkan dan membandingkan berbagai rekaman Festival Kuasa Allah maka anda pasti menyimpulkan bahwa: Nubuatan dan makrifat Philip Mantofa berbeda dengan kesaksian para pewarta (Healing Announcer) dan para pasien. Kenapa bisa demikian?

Nubuatan dan makrifat Philip Mantofa berasal dari bisikan “Roh Kudus” lewat Earphonenya. Informasi tersebut adalah rangkuman Kartu Doa pasien yang hadir di Festival Kuasa Allah. Itu berarti informasinya sama. Benarkah demikian? Benar.

Lalu, kenapa nubuatan dan makrifat Philip Mantofa tidak sama dengan kesaksian pasien yang bersaksi dan kesaksian Pewarta (Healing Announcer)?

Karena pasien yang merasa mengalami mujizat kesembuhan belum merasa sembuh. Itu sebabnya Philip Mantofa hanya membacakan semua kartu doa yang ada melakukan improvisasi agar makrifatnya kedengaran dasyat. Dia menambahinya atau menguranginya bahkan tak jarang bertanya kepada “Roh Kudus” alias asistennya mungkin saja istrinya atas hal-hal yang kurang dipahaminya.

Kerabatku sekalian, tidak sulit bukan untuk membongkar penipuan Philip Mantofa? Pertanyaannya adalah: Kenapa Allah membiarkannya? Saya tidak tahu. Kenapa Roh Kudus diam saja? Saya tidak tahu. Kenapa orang-orang Kristen itu merasa diberkati? Karena mereka tertipu. Kenapa mereka beriman Philip Mantofa diurapi Tuhan? Namanya juga tertipu. Karena di sorga yang terbesar adalah anak-anak.

25 thoughts on “Philip Mantofa Membongkar Tipuan Roh Kudus

  1. Syaaloomm…
    Saya bukan mau membela, tapi cuman mau berkata, coba anda datang ke setiap kkr, entah itu ps.philip atau ps.gilbert…
    Dan beranikan diri anda untuk maju…

    Thankyouuu…

  2. Kamu ga akan mengenal TUHAN Yesus kalau fokusmu hanya pada nubuatan para hamba TUHAN atau pendeta bukan pada pengenalan akan TUHAN melalui hubungan atau interaksi dengan TUHAN seperti saat teduh, menaikan pujian dan penyembahan, dll. Hamba TUHAN itu juga jelas adalah manusia dan dikatakan dalam alkitab semua manusia itu berdosa. Ketika hamba TUHAN melakukan hal yang bertentangan dengan injil mereka pasti juga mendapat ganjaran atas perbuatannya. Mengapa kok sudah hamba TUHAN masih bisa berbuat kesalahan/dosa karna yang sempurna itu hanya milik TUHAN saja. Itu sebabnya TUHAN bilang percayalah pada-Ku jangan hanya pada pengertianmu sendiri.
    TUHAN Yesus memberkatimu.

  3. Sok tahu lu. baca alkitab dari kejadian sampai wahyu saja nggak pernah kok lu sok ngaku-ngaku kenal yesus? ha ha ha

  4. halo hai hai,
    kamu penulis berkedok ingin membongkar seluruh pendeta yang melakukan penipuan dalam Nama Yesus?
    menurut saya kamu hanyalah orang yang tak mampu untuk menginjil dan menjadi berkat bagi orang lain. pemikiranmu dapat menjerumuskanmu, stiap tulisanmu dalam blog ini dapat mematikan hati orang2 percaya, dan lebih parahnya, opini yang tak terbukti benar dari lidahmu dapat menjerumuskan hidup seseorang, bahkan lari dan kecewa pada Tuhan.
    apa bedanya kamu dengan orang yg kamu rendahkan? kamu berkata byk hamba Tuhan mempermalukan Kekristenan, lalu apa bedanya kamu yang membuat banyak orang percaya meninggalkan Tuhan setelah membaca blog mu?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.