Keluarga memutuskan untuk mencabut permohonan banding Ahok. Jumpa pers akan dilakukan besok. Untuk apa? Bukankah faktanya sudah nyata? Ahok berusaha membantu padinya agar tumbuh lebih tinggi.
Ahok sudah keok. Keok … keok … keok … ptok ptok keok.
Ha ha ha ha ….. Seperti yang sejak awal saya kuatirkan 3 tahun yang lalu. Saat itu saya, Ang Tek Khun dan Sansulung John Sum, setelah acara Kompasianival selesai berbincang-bincang hingga fajar menyingsing tentang Ahok 4 President.
Negara hukum, penegakan hukum dan HAM serta toleransi beragama. Kesadaran hukum dan HAM serta toleransi beragama masyarakat. Itulah masalah utama NKRI sejak merdeka 17 Agustus 1945 sampai hari ini.
Pilkada 2016 adalah batu getok jidat untuk menguji apakah Ahok memang mampu menjadi Presiden Indonesia setelah Jokowi menjabat dua periode?
Ketika Ahok mulai jadi Gubernur, sahabat saya, Kian Hui menubuatkan di depan banyak saksi bahwa Ahok bukan hanya akan jatuh bahkan dipenjara karena penistaan agama.
Saat itu saya bilang, “Biarkan itu menjadi cara untuk menggembleng Ahok agar siap untuk menjadi presiden RI. Pukulan yang tidak mematikan akan membuat yang dipukul semakin tangguh.”
Ternyata kekuatiran kami menjadi kenyataan. Kita tahu sekarang bahwa Ahok belum siap untuk menjadi Presiden Indonesia. Bahkan Ahok tidak akan pernah menjadi Presiden RI.
Mencabut permohonan banding adalah bukti bahwa Ahok kehilangan nyali. Dia takut bahwa di Pengadilan Tinggi bahkan di Mahkamah Agung (MA) nanti alih-alih dibebaskan, hukuman Ahok malah ditambah.
Saya sudah melihat bahkan bertemu banyak pejuang besar yang kehilangan idealisme dan semangat juangnya lalu menjadi pecundang gara-gara penjara. Ahok menjadi pengecut setelah 2 minggu di penjara? Saya tidak tahu.
Mungkinkah Ahok dan keluarganya kuatir pembebasan Ahok akan memicu perpecahan Indonesia itu sebabnya mandah dipenjara seperti Yesus rela disalib? Ahok akan bangkit kembali setelah bebas dari penjara seperti Yesus bangkit dari kematian-Nya? Atau, Ahok tidak mau berpolitik lagi karena dia mau jadi pendeta saja? Ha ha ha ha ….
“Apa yang hendak saudara capai di pengadilan? Hendak menang perkara atau hendak melatakkan kebenaran saudara di ruang pengadilan dan masyarakat?Jika saudara hendak menang perkara, jangan pilih saya sebagai pengacara anda, karena pasti kita akan kalah. Tetapi jika saudara merasa cukup dan puas mengemukakan KEBENARAN saudara, maka saya mau menjadi pembela saudara.”
Tersebut di atas adalah ucapan Yap Thiam Hien (1913-1989) kepada para calon kliennya. Perjuangannya adalah menggugat bangkitnya negara Hukum dan penegakkan hukum serta HAM juga toleransi beragama di Indonesia. Di pihak lain adalah menggugah kesadaran Hukum dan HAM serta toleransi beragama rakyat Indonesia.
Perjuangan demikian memang sulit dan lama serta sepi namun negara dan bangsa Indonesia harus menjalaninya tanpa kompromi karena tidak ada jalan pintas untuk mencapainya. Itu sebabnya Yap Thiam Hien dan klien-kliennya serta pejuang yang lainnya menjalaninya secara konsisten dan tanpa komprami.
Kejatuhan Presiden Soekarno dan Orde Lamanya juga kejatuhan Presiden Soeharto dan Orde Barunya terjadi akibat keduanya menempuh jalan pintas padahal negara hukum dan penegakkan hukum serta HAM serta toleransi beragama Indonesia bagi negara dan bangkitnya kesadaran hukum dan HAM serta toleransi beragama bagi masyarakat Indonesia adalah keharusan.
Gubernur Pontius Pilatus menyangka dirinya mampu melepaskan Yesus dari penegakkan hukum dan HAM serta toleransi beragama dengan jalan pintas menyiksa Yesus guna membangkitkan belas kasihan masyarakat. Bahkan dia lalu mengiming-imingi masyarakat dengan kepopuleran dan kebaikan serta kesalehan Yesus untuk ditukar dengan kejahatan Barabas.
Menegakkan hukum dan mengutamakan kebaikan hanya cukup untuk menuai pujian namun tidak cukup untuk menggerakkan masyarakat. Kemasyhuran hanya bisa menggerakkan masyarakat namun tidak cukup untuk memperbarui bangsa. Bila susilawan hendak memperbarui bangsa dan kebudayaan, tentu saja harus melalui pendidikan! Liji XVI:1 – Xueji
Apa yang coba dilakukan oleh Ahok dan keluarganya dengan mencabut permohonan banding? Jalan pintas. Membantu padi-padi agar tumbuh lebih tinggi.
Melakukan dengan sepenuh hati namun dengan cara yang tidak benar sehingga meskipun hati getun namun nggak tega menyalahkannya. Jangan membantunya tumbuh. Jangan seperti orang Song. Ada orang negeri Song yang merasa iba kepada padi-padinya yang lambat tumbuh dengan menarikinya. Setelah semua padi-padinya bertambah tinggi, maka dia pun pulang. Kepada handai taulannya dia berkata, “Hari ini aku lelah sekali karena telah membantu padi-padiku tumbuh.” Anaknya buru-buru pergi ke ladang untuk melihat apa yang terjadi. Semuanya sudah menjadi layu dan mati. Di kolong langit ini, jarang sekali mereka yang tidak terpicu dan terpacu untuk membantu padi-padinya tumbuh. Melakukan hal tidak berguna karena takut mengabaikannya adalah kekuatiran membiarkan padi-padinyanya tumbuh sendiri. Membantunya tumbuh dengan menariknya? Selain bodoh dan tidak berguna juga membunuhnya. Mengzi IIA: 2:16 – Gongsunchou shang
Selamat Masuk Penjara Hok. Ahok anti klimak. Karena di sorga yang terbesar adalah anak-anak.
Cuma Ahok pribadi yg tahu apa tujuan dia tidak banding
Kok anda tahu? Hebat sekali anda ya? ha ha ha ha …
antiklimaks? ahok membantu padinya agar cepat lbh tinggi? kali ini anda keliru kisanak, ahok tidak takut mati apalagi cuma hukumannya dinaikkan 5 thn, dia jauh lebih melihat ke depan karena itu dia harus berkorban untuk bangsa ini dan menerima hukuman 2 thn, itu dia sdh sampaikan saat bertemu pdt tong jumat minggu lalu, dan memberikan umpan lambung untuk jokowi, krn jika dia naik banding, pengadilan tinggi belum tentu menaikkan hukumannya, bisa saja malah menurunkannya atau membebaskannya, dan itu akan dipakai sebagai lawan2 politik jokowi (termasuk paham/ormas radikal) untuk kembali berdemo dan mengintimidasi rakyat dgn isu-isu ada campur tangan jokowi, jokowi teman penista agama, jokowi didukung aseng, jokowi mengkriminalisasi ulama, dan mulai menyebarkannya di tempat2 ibadah sehingga indonesia kembali gaduh dan pemerintahan jokowi akan tidak aman sehingga sangat mudah mengalahkan jokowi dipilpress 2019 seperti ahok kalah di pilkada dki, dan setelah itu dgn pemerintahan yg baru ahok sangat mudah dimasukkan kembali ke penjara lewat kasus sumber waras, reklamasi atau penistaan agama dll, (kebohongan yg diulang berkali-kali akan terdengar seperti kebenaran bro hai-hai, itulah taktik mereka),
ahok tidak mungkin jd presiden? karena undang2 tdk mengizinkan terpidana jadi presiden? ingatlah kisah yusuf, nelson mandela, aun san su kyi, semua org2 yg pernah dipenjara, kenapa mereka bisa diangkat derajatnya? apakah kisanak mengerti rancangan Tuhan semesta alam? apakah kisanak mengerti filosofi macan salju dimusim dingin dan di musim panas? hahaha
admin nya kurang piknik hahaha
Wah, menurut Anda Ahok anti klimaks dan mengambil jln pintas, saya speechless, ntar kita liat aja dech konpersnya nnti. Ini saran pak Tong atau gmna sih?
Dari mana sumber pusaka tulisan anda di atas kisanak?
tidak ada yang baru dalam konfresnya.
Maaf ya Bengcu… anda salah !. Yang terbesar di sorga (tertulis di Alkitab “orang yg punya kerajaan Allah”) bukan anak-anak, tapi orang yg menyambutnya (bersikap) seperti anak kecil. Dalam hubungannya dengan Ahok, nggak usah saya jabarkan bagaimana sih bersikap seperti anak kecil, Hanya yg saya sayangkan anda bersikap seperti orang yg paling banyak tahu atau mungkin paling rohani.
Mungkin saja anda benar bahwa saya adalah orang paling tahu yang pernah anda jumpai tulisan-tulisannya. Bersyukurlah, nak. hai hai memang sombong namun dia benar-benar berisi. Anda belum belajar banyak namun BERISIK. ha ha ha ha … Saya tidak sedang mengutip ayat-ayat Alkitab, itu sebabnya, jangan kepoh, kisanak.